“Aku bilang… kalian kan sekutu?” Qi Xia mengerutkan alisnya.
“Terus kenapa?” Lao Sun mengamati Qi Xia dari atas ke bawah. “Sekutu nggak boleh berantem?”
Qi Xia merasakan aura yang mirip dengan Qiao Jiajin dari pria di depannya.
Hanya saja, aura ini memancarkan efek yang sama sekali berbeda pada mereka berdua karena perbedaan budaya utara-selatan.
“Makasih, tapi aku nggak perlu dibela.” Kata Qi Xia. “Kalau nggak ada urusan, kalian lanjutin aja berantem. Kami mau pergi dulu.”
“Pergi…?” Ekspresi Lao Sun terlihat bengong. “Aku mau belain kamu… malah kamu yang mau kabur?”
Qi Xia merasa dirinya kembali terjebak dalam situasi "sarjana berhadapan dengan tentara".
“Sudah kukatakan aku tak perlu ada yang membelaku.” kata Qi Xia, “Jika kalian ingin memainkan sandiwara di depanku, lebih baik urungkan niat itu.”
“Bermain sandiwara?!” Lao Sun langsung naik pitam, “Mari sini, lihat apakah ini sandiwara atau bukan!”
Setelah berkata demikian, ia mengepalkan tangannya dan berkata pada Qi Xia: “Batu ini untukmu jaga-jaga, nanti kalau perkelahian terjadi, lihatlah apakah aku akan mengeluarkan jurus「mati」.”
Tangannya mengulur ke depan, seolah menyerahkan sesuatu ke tangan Qi Xia.
Tapi Qi Xia tahu tangan itu kosong.
“Aku bilang...”
Sebelum sempat memprotes, Qi Xia terkejut menemukan genggamannya kini memegang batu berat.
Batu itu diam tergeletak di telapak tangan, seolah telah ada di sana sejak lama.
“Apa ini?” Qi Xia bingung, “Menciptakan batu「dari udara tipis」?”
Lao Sun tidak ragu, meraih tangannya, sebuah tongkat batu tebal langsung muncul di genggamannya: 「Xiao Xiao! Cepat minta maaf ke Bro ini, kalau terus-terusan nyakitin orang gimana kita ajak dia bergabung?」
「Aku nggak mau minta maaf, aku juga nggak salah.」 Xiao Xiao berkata, 「Kalau bukan berkat aku, mana mungkin Qi Xia bisa cepat paham tentang 「Tanah Akhir」?」
Wajah Qi Xia menjadi muram, melemparkan batu di tangannya ke samping: 「Kalian benar-benar kacau. Kukatakan sekali lagi, aku tidak akan bergabung. Sekalipun kalian saling membunuh di sini karena aku, tetap tidak mungkin!」
「Eh-eh-eh! Bro!」 Lao Sun menoleh dan menarik lengan Qi Xia, 「Bicaralah baik-baik! Kalau masih kesal, tongkat ini untukmu!」
Qi Xia mendengus dingin: 「Ternyata cuma akting... Aku nggak mau berurusan dengan kalian.」
“Hei, aku benar-benar tidak sedang berakting.” Lao Sun melihat Qi Xia tidak terpengaruh, lalu melemparkan tongkat batu di tangannya, “Aku selalu tidak puas dengan cara Xiao Xiao. Dia terlalu ekstrem.”
Qi Xia memberikan isyarat mata ke Dokter Zhao. Keduanya tak ingin berlarut-larut, bersiap melewati beberapa orang itu.
“Bro!” Lao Sun masih belum melepaskan tangan yang menggenggam lengan Qi Xia, “Kau benar-benar tidak mau bergabung?”
Qi Xia berhenti melangkah, menatap Lao Sun di depannya, bertanya: “Kau mau membunuhku?”
“Apa?”
“Kalau tidak mau membunuhku, jangan buang-buang waktu. Sikapku sudah sangat jelas kan?” Qi Xia menoleh melihat Xiao Xiao, “Aku tidak mungkin bekerja sama dengan orang gila seperti ini.”
Wajah Xiao Xiao menunjukkan sedikit kekecewaan setelah mendengar kalimat ini.
Lao Sun terdiam di tempat dengan wajah canggung, tak tahu harus berbuat apa.
Jiang Ruoxue perlahan maju ke depan sambil tersenyum: “Sudahlah, Lao Sun. Biarkan dia pergi.”
“Hah? Xiao Jiang… Bukannya kamu bilang orang ini sangat hebat?”
“Tapi kesan pertamanya terhadap Xiao Xiao sudah sangat buruk, tidak perlu dipaksa lagi.” Jiang Ruoxue tersenyum getir sambil menoleh ke Xiao Xiao, “Xiao Xiao, obat litium yang kutemukan kemarin sudah kamu minum?”
“Sudah, setiap tengah malam aku minum.” Xiao Xiao menundukkan kepala.
“Apaan?! Tengah malam minum?!” Lao Sun kaget setengah mati, “Tolong perhatikan waktu minumnya! Aku heran kenapa tiap tengah malam perutku mual, ternyata kamu menyimpan obat sialan itu di perutku?!”
“Hah?” Xiao Xiao terkejut, “Ti-tidak mungkin… Memfitnah kamu?”
Qi Xia memandangi sekelompok orang gila ini, merasakan ambang kesabarannya hampir habis.
Apakah ini lagi-lagi sandiwara?
“Pergi.” Bisiknya ke Dokter Zhao.
“Baik, baik.” Dokter Zhao langsung bergegas pergi.
“Tidak, tidak bisa……” Xiao Xiao tiba-tiba menoleh ke arah lari Qi Xia dengan ekspresi kosong, “Ruoxue, jangan biarkan dia pergi. Dia terlalu pintar, dia akan mengumpulkan 3.600 butir 「Dao」……”
“Tenangkan dirimu, Xiao Xiao.” Jiang Ruoxue mengerutkan alisnya.
“Aku sangat tenang.” Xiao Xiao menarik napas dalam-dalam, “Semua orang layak mati, tapi Qi Xia berbeda. Dia ditakdirkan untuk 「hidup」 bersama kita di sini……”
Usai bicara, dia melepas baju atasnya menampakkan kaos olahraga dan otot-otot kekar di tubuhnya.
Pemandangan ini membuat Dokter Zhao terkejut.
“Ya ampun…” Dia tak pernah menyangka di balik t-shirt Xiao Xiao tersembunyi tubuh sekuat ini.
Xiao Xiao mengambil batu yang dibuang Qi Xia tadi.
“Xiao Xiao!” Jiang Ruoxue panik menahannya, “Jangan gegabah! Bukankah kita sepakat untuk bermusyawarah bersama jika ada masalah?”
“Aku akan menahan Qi Xia dulu……” Xiao Xiao menunjukkan senyum aneh, “Aku akan menahannya dulu, baru kita berdiskusi!”
Usai bicara, dia mengayunkan batu itu dengan keras ke dahinya sendiri.
Aksi ini membuat Qi Xia dan Dokter Zhao tertegun.
Pukulan itu membuat darah mengucur deras dari dahi Xiao Xiao.
“Dia… dia sedang apa?”
“Jangan pedulikan, cepat pergi!”
Qi Xia menarik lengan Dokter Zhao dan langsung berlari.
Ekspresi kecewa perlahan muncul di wajah Xiao Xiao: “Gagal? Tidak apa-apa……”
Dia mengangkat batu itu lagi, menghantamkan pukulan kedua dengan keras.
Dengan suara gedebuk, Dokter Zhao di samping Qi Xia terlempar tiba-tiba.
“Aaaa!!” Dokter Zhao merangkul dahinya sambil terbaring, “Bangsat! Ini apa sih?!”
Alisnya berkerut, merasakan seolah ditimpa batu, tapi di dahinya hanya ada rasa sakit tanpa luka.
“Melihat Dokter Zhao terus berguling-guling di lantai, Qi Xia menggigit gigi dan menatap ketiga orang di depannya: 「Orang gila…… Kalian tidak ada habisnya?」”
Xiao Xiao melihat kejadian itu, lalu limbung menjatuhkan 「Batu」, terlihat keadaannya juga tidak baik.
“Lao Sun, cepat ikat dia...”
“Ah?” Lao Sun tertegun, “Tidak mungkin, kamu benar-benar mau mengikatnya?”
“Jangan buang waktu... Cepat...” Xiao Xiao memegang dahinya berkata.
“Kalau... Kalau begitu maaf ya Bro.” Lao Sun mengeluarkan tongkat batu dari tangan kiri, tangan kanan mengeluarkan segulung kecil 「Tali」 dari saku, perlahan mendekati Qi Xia.
Wajah Qi Xia berubah dingin, perlahan menggulung lengan bajunya.
“Mengikatku? Coba saja kamu.”
Ekspresi Jiang Ruoxue juga tidak natural, buru-buru maju membantu Dokter Zhao bangun, ia merasa situasi mulai sulit dikontrol.
“Um... Kamu baik-baik saja?”
Dokter Zhao memegang dahinya sambil melihat situasi saat ini, perlahan berdiri, dan berkata dengan senyum basa-basi: 「Aku baik-baik saja、tidak apa-apa...」
Setelah berkata demikian, secara refleks dia menyentuh tangan Jiang Ruoxue: 「Terima kasih ya!」
