“Baik, harga sudah kucatat.” Luo Shiyi tersenyum sinis memandangi dua orang di depannya, “Laki-laki kekar palsu, gadis kurus kayu patung. Tinjunya pasti lembek, dipukul juga tidak sakit.”
“Ha!” Zhang Shan tertawa getir, “Tidak sakit? Coba kau rasakan!”
“Coba ya coba.” Luo Shiyi mendorong Lao Sun ke samping, lalu melangkah ke jembatan.
Saat ini enam orang sudah semuanya naik ke jembatan, hanya formasi mereka agak kacau.
Dari kiri ke kanan berturut-turut adalah Qiao Jiajin, Xiao Xiao, Zhang Shan, Li Xiangling, Luo Shiyi, dan Lao Sun.
Formasi kedua tim sudah tercerai-berai, yang terpenting sekarang adalah tim mana yang bisa membuka terobosan dan memimpin pihaknya meraih kemenangan.
Zhang Shan dan Li Xiangling telah sepenuhnya mempercayakan punggung mereka kepada Qiao Jiajin, keduanya fokus total menghadapi lawan di depan mata.
"Zhang Shan, biar aku yang mencoba." Kata Li Xiangling, "Kamu jadi penutup."
"Baik." Zhang Shan mengangguk, "Hati-hati dalam segala hal."
Li Xianglang membalas, lalu perlahan melangkah maju dan berkata: "Si Tinggi, kamu bilang aku kurus seperti kayu bakar, tidak tahu bisa menahan jurusku atau tidak?"
Terlihat pemuda bernama Luo Shiyi itu tidak menjawab, malah terus bergumam pelan: "Tubuh lemah, tulang sekeri kayu, tidak sakit tidak gatal. Tubuh lemah, tulang sekeri kayu, tidak sakit tidak gatal."
Dia seolah-olah kerasukan.
Li Xiangling tidak lagi menghiraukan gumaman pria di depannya, malah melompat ke depan, menginjak tanah dengan keras lalu memberikan tendangan sapuan ke lawan.
Serangan ini menyasar bagian perut yang paling lunak, orang biasa pasti akan terluka.
Tapi Luo Shiyi bahkan tidak menangkis, menerima pukulan itu dengan pinggangnya, lalu mengayunkan tinju ke pipi Li Xiangling.
"Aah!"
Li Xiangling terjatuh ke tanah, Zhang Shan segera membantunya bangkit.
"Tidak apa-apa?" tanya Zhang Shan.
"Ti-tidak apa..." Sejak kecil berlatih bela diri, fisik Li Xiangling memang lebih kuat dari orang biasa, tapi ia sungguh tak paham mengapa lawan langsung membalas serangan.
"Hati-hati," kata Zhang Shan, "Para orang gila ini punya 「Gema」."
“Ya, sangat aneh...” Li Xiangling menggosok pipinya. Dia merasakan sensasi tendangan tadi dengan jelas, seharusnya tendangan sekuat itu pasti merusak organ dalam, tapi lawannya sama sekali tidak bereaksi.
“Aku bilang kamu tidak bisa ya tidak bisa.” Luo Shiyi menggelengkan jarinya, “Masih jauh darimu untuk bisa mengalahkanku.”
Sorot mata Li Xiangling meredup. Dia kembali mengambil kuda-kuda serang, “Seberapa pun kuat pertahananmu, selama aku terus menyerang, pasti akan muncul celah dalam jurusmu.”
“Coba saja.” Luo Shiyi melambaikan tangannya.
Li Xianglang langsung bertindak. Badannya menyamping maju, kedua kaki membuka lebar membentuk kuda-kuda stabil. Siku tangan kanannya menghantam keras dada lawan.
Jurus agresif ini dipelajarinya dari Baji Quan yang dia pelajari bersama teman-teman desa di waktu senggang.
Luo Shiyi sama sekali tidak menyangka kekuatan pukulan ini akan sehebat ini. Meski tidak merasakan sakit, daya benturan yang dahsyat langsung membuatnya terlempar ke udara, terbang hampir setengah meter sebelum jatuh ke tanah.
Li Xiangling segera berlari mendekat. Tujuannya sejak awal bukanlah "pembunuhan", melainkan 「melewati jembatan」. Asal bisa melangkahi lawan, musuh di depan mata tinggal tersisa satu.
Namun tak disangka, kali ini sesuatu muncul lagi di bawah kakinya, sekali lagi menghalangi jalannya.
Ia menunduk melihat kakinya dikepung oleh tumpukan batu berantakan.
Batu-batu itu ditumbuhi lumut, sebagian bahkan sudah merambat hingga ke betisnya. Seolah batu-batu ini telah teronggok selama bertahun-tahun, dan dirinya pun telah berdiri di sini selama itu.
Ia mengedipkan mata, memastikan kejernihan pikiran masih utuh sebelum segera membersihkan batu-batu itu. Ia tahu harus merebut inisiatif selagi lawan tak bisa bergerak, atau semua usaha akan sia-sia.
“Hati-hati!” Zhang Shan berteriak keras, langsung menerjang ke depan.
Luo Shiyi yang sebelumnya dikalahkan Li Xiangling ternyata langsung bangkit seolah tidak terjadi apa-apa, kedua tangannya menggenggam erat seakan memegang sesuatu lalu mengayunkan ke arah kepala Li Xianglang.
Mata Li Xiangling membelalak, meski melihat lawannya hanya mengayunkan udara, tiba-tiba merasakan sepotong 「Batu」 menghantam kepalanya.
Benar saja, dia melihat tongkat batu yang patah di genggaman Luo Shiyi, tongkat batu itu seolah muncul begitu saja atau mungkin sudah ada di tangannya sejak tadi.
Pukulan tadi membuat pasir dan kerikil beterbangan, langsung membuat Li Xiangling terhempas keluar dari jembatan.
Zhang Shan berteriak panik, langsung menjatuhkan diri ke tanah dan pada saat-saat genting berhasil menarik pergelangan tangan Li Xiangling, mencegahnya jatuh ke jurang.
“Hei! Nona!” Zhang Shan berteriak, “Kamu tidak apa-apa?”
Li Xiangling menggelengkan kepala, perlahan membuka mata, merasa kepalanya sangat pusing.
“Aku……Kak Shan.” Li Xiangling tersenyum pahit, tapi di「detik」berikutnya melihat Luo Shiyi membawa tongkat batu patah lainnya muncul di belakang Zhang Shan, mengayunkan ke arah kepalanya dengan keras.
“Kak Shan hati-hati!!” Li Xiangling berteriak kencang.
Wajah Zhang Shan menjadi dingin, bagian atas kepalanya terkena pukulan telak.
“Ka、Kak Shan……” Meski agak khawatir, Li Xiangling merasakan genggaman tangan Zhang Shan masih kuat.
“Kukira seberapa kuat……” Zhang Shan menyeringai dingin, “Ini baru namanya「tidak sakit tidak gatal」.”
Luo Shiyi membeku.
Ia menoleh dan melambai, Lao Sun kembali menyerahkan sebatang tongkat batu.
Dengan mengerahkan tenaga sepenuhnya, ia mengangkat「Batu」tinggi-tinggi lalu menghunjamkannya dengan dahsyat.
「Batu」beterbangan, Zhang Shan tetap tak bereaksi.
Toh Luo Shiyi yang memegang tongkat dan memukul lawannya dua kali, tapi setelah melihat kejadian ini justru membuatnya sendiri mundur beberapa langkah.
"Makhluk apa laki-laki ini?!"
Zhang Shan bangkit dengan santai, mengangkat Li Xiangling dengan satu tangan dan menaruhnya di belakangnya, lalu membersihkan serpihan batu di kepalanya.
"Berkelahi saja sudah keterlaluan, masih tega turunkan tangan 「mati」 ke nona kecil." Ekspresi Zhang Shan sedikit berang, "Ayo, pukul aku dengan tongkatmu. Kalau sampai aku menghindar sekali pun, aku ganti nama keluarga ikutmu."
Perlahan ia melangkah maju, aura mengintimidasinya membuat Luo Shiyi terus mundur.
Luo Shiyi mengulurkan tangan ke belakang, Lao Sun tiba-tiba mengeluarkan tongkat batu lagi.
Baru saja ia mengayunkan tongkat batu hendak menyerang, Zhang Shan langsung menghantamkan tinju ke wajah lawannya.
Otot-otot di wajah Luo Shiyi bergetar hebat oleh pukulan itu, beberapa butir gigi beterbangan seperti serbuk kayu.
Pukulan ini terlalu dahsyat.
Zhang Shan tahu bahkan Qiao Jiajin pun pasti tidak bisa menahan pukulan ini secara langsung.
Tapi tak disangka, setelah menerima pukulan itu, Luo Shiyi langsung berbalik dan mengayunkan tongkat batu dengan keras ke atas kepala Zhang Shan.
Zhang Shan masih tidak menghindar, setetes darah mengalir perlahan dari kepalanya.
Serangan kali ini seolah membuatnya menyadari sesuatu.
"「Gema」mu... apakah tidak merasakan sakit?" Zhang Shan mengusap darah di dahinya, bertanya dengan dingin.
"Senang bertemu..." Luo Shiyi tersenyum memperlihatkan gigi berlumuran darah, "Aku adalah 「Lupa Masalah」, bukan hanya rasa sakit, semua sensasi tidak menyenangkan tidak bisa kurasakan."
"Oh?" Zhang Shan mengangguk perlahan, "Jadi kau mau mengandalkan kemampuan ini untuk mengalahkanku?"
"Benar." Luo Shiyi mengangguk sambil tersenyum, "Kali ini 「Jidao」 menawarkan harga yang bagus, jadi kau harus mati. Lain kali jika harganya cocok, aku bisa mempertaruhkan nyawa untukmu."
