Chu Tianqiu dan Yun Yao sedang mengemudikan mobil dengan cepat di jalanan.
“Chu Tianqiu... Kau ini apa?” Yun Yao bertanya bingung, “Tidakkah kau lihat 「Surga Firdaus」 diserang?!”
“Aku lihat, tapi kita tak bisa mengatasinya.” Tianqiu memegang setir sambil menatap depan, “Tujuan mereka adalah 「membasmi Surga Firdaus」, kita tinggal di sana hanya akan mati sia-sia.”
“Kau...” Yun Yao tertegun, “Apa kau tahu sesuatu?”
“Haha, tentu saja.” Chu Tianqiu berkata, “Malam ini, aku, Xu Liunian, dan Qi Xia masing-masing memiliki tujuan berbeda, bahkan telah menyusun rencana sendiri. Yang tak kusangka adalah kita bertiga sama-sama berpura-pura terjebak, lalu memainkan 「strategi dalam strategi」 di dalam skema lawan. Sekarang tiga rencana ini saling bertaut bagai cahaya rembulan, benar-benar spektakuler......”
Yun Yao masih bingung setelah mendengar penjelasan ini, Xu Liunian benar-benar kembali?
Bukan cuma muncul di sini, bahkan merancang semacam aksi tertentu?
“Sebenarnya apa maksud semua ini?” Yun Yao bertanya, “Apa tujuan kalian bertiga?”
Chu Tianqiu merenung sejenak sebelum menjawab: “Tujuanku sudah jelas, ingin Qi Xia memperoleh 「Gema」. Adapun tujuan Xu Liunian......”
Ia terdiam sesaat, lalu melanjutkan: “Entah tebakanku benar atau tidak, sepertinya dia ingin membuktikan sesuatu pada seseorang. Mungkin juga ingin menjatuhkanku...... Saat dia memintaku untuk tampil membunuh Li Xiangling malam ini, sudah kurasakan ada yang tidak beres.”
“Apa?” Yun Yao sekali lagi membelalakkan matanya, “Dia menyuruhmu membunuh Li Xiangling?”
“Aku sudah mempertimbangkan berkali-kali, merasa ada yang janggal dalam hal ini, jadi mengganti sianida dengan antibiotik.” Chu Tianqiu tertawa terbahak, “Ternyata pepatah 'hati-hati adalah ibu keberhasilan' benar adanya. Xu Liunian perempuan hina itu berani main akal busuk denganku.”
Yun Yao terdiam sejenak, lalu bertanya: “Lalu tujuan Qi Xia apa?”
“Ini semakin sulit dipahami...” Chu Tianqiu menyangga setir dengan satu tangan, mengusap dagunya, “Mungkinkah Qi Xia sedang mencari mitra kerjasama lain... Jika「rencana」malam ini adalah ujian yang Qi Xia berikan pada Xu Liunian, maka semuanya menjadi「」...”
Meski duduk di dalam mobil tertutup, Yun Yao merasakan dingin yang merayap di tulangnya.
Ketiga orang ini, dalam ketidaktahuan akan keputusan masing-masing, ternyata sudah memasang perangkap mereka sendiri.
“Kamu bilang ingin membuat Qi Xia memperoleh 「Gema」... lalu strategi apa yang kamu siapkan?” tanya Yun Yao.
“Yaitu 「membasuh Surga Firdaus dengan darah」.” jawab Chu Tianqiu.
“Apa...?” mata Yun Yao perlahan melebar, “Para penyerang itu... kamu yang mengatur?”
“Tentu, menghabiskan banyak uang.” Chu Tianqiu mengangguk, “Malam ini kucing-kucing akan bergerak, tak ada satu pun nyawa tersisa di Surga Firdaus.”
“Chu Tianqiu, kamu gila?!” seru Yun Yao dengan mata membelalak, “Sebagian besar orang di 「Surga Firdaus」 belum memperoleh 「Gema」!”
“Yun Yao, aku tidak gila, hanya tercerahkan.” Senyum aneh muncul di wajah Chu Tianqiu, “Mereka sudah mati berkali-kali, mati sekali lagi juga tidak sakit tidak gatal. Tapi Qi Xia berbeda. Kemampuannya luar biasa, sayang kondisi pikiran tidak stabil. Kuprediksi dalam tiga lima siklus aneh, dia akan benar-benar gila dan tak mungkin lagi memperoleh 「Gema」.”
Yun Yao mengerutkan alis, tidak berkata-kata.
“Jadi aku harus berlomba dengan waktu, maksimal tiga siklus aneh, aku harus menguji Momentum dari 「Gema」 Qi Xia.” Chu Tianqiu tersenyum berkata, “Dulu aku benar-benar keliru besar... Aku selalu mengira Momentum 「Gema」 Qi Xia adalah 「kesedihan」, tapi setelah melihat semua catatan, ada satu kondisi yang belum pernah dialami Qi Xia!”
“Apa itu...?” Yun Yao bertanya dengan hati-hati.
“Itu adalah 「ketenangan hati」! Itu adalah 「kepuasan」! Itu adalah 「merasa bahagia」! Ha ha ha ha ha!”
Chu Tianqiu tertawa terbahak-bahak, menabrak 「semut」 di jalanan, membuat kaca depan seketika penuh darah.
Yun Yao membuka matanya lebar-lebar setelah mendengar: “Aku mengerti... Jadi kau tinggalkan Li Xiangling di sana... Kau mempertaruhkan nyawa semua orang di 「Surga Firdaus」...”
“Hahahahaha!” Chu Tianqiu tertawa terbahak-bahak, “「Gema」 Li Xiangling begitu lemah... Tapi justru bisa melepaskan energi dahsyat di saat seperti ini! Momentumnya 「terlibat pertempuran api」 telah tercapai, sekarang saatnya menyaksikan 「Gema」 Qi Xia!”
“Lalu... Ke mana kau akan membawaku?”
“Tentu ke depan layar.” Chu Tianqiu menyalakan wiper kaca depan, mengoleskan darah di kaca semakin merata.
“Agar bisa keluar dari 「Surga Firdaus」 dengan lancar... Kau sengaja memintaku ikut.” Yun Yao berkata, “Tapi untuk menghapus jejak perbuatanmu hari ini... Kau akan membunuhku untuk menutupi mulut, bukan?”
“Kau meremehkanku, Yun Yao.” Chu Tianqiu menggeleng, “Membunuhmu tak ada artinya. Aku hanya takut sudah jadi gila, akan melihat sesuatu yang aneh di layar, jadi harus mengajak orang paling waras di 「Surga Firdaus」, yaitu kamu, untuk menemaniku.”
Keduanya tiba di depan lapangan. Chu Tianqiu menyalakan lampu jauh mobil, menerangi area luas di sekitarnya.
Layar itu telah dipenuhi tulisan yang rapat dan padat.
Chu Tianqiu menyipitkan matanya dan melihat untuk waktu yang lama, akhirnya menunjukkan senyuman.
“Lihat, Yun Yao, aku berhasil. Li Xiangling tidak mengecewakanku.”
Pada layar, baris tulisan kecil terakhir tertulis: “Aku mendengar gema「penampakan ilahi」.”
“Bagus sekali…… Bagus sekali!!” Chu Tianqiu berteriak ke langit.
Tapi di detik berikutnya, wajahnya tiba-tiba menunjukkan ekspresi sedih, lalu membungkuk dan mulai muntah.
“Hukh-hukh……” Setelah lama muntah, Chu Tianqiu menghela napas panjang dan menyeka mulutnya, “Ternyata…… makan malam hari ini kurang sempurna?”
Yun Yao gemetar halus. Dengan jelas ia melihat sepotong kuku manusia dalam muntahan Chu Tianqiu.
……
Li Xiangling duduk di ruang kelas, mendengar teriakan pembunuhan di luar pintu, pelan-pelan mengeluarkan keringat dingin.
Beberapa kenangan buruk mulai muncul.
“Kak... Kak Qi...” Li Xiangling memanggil, “kamu cari kesempatan lari saja... jangan urus aku.”
Qi Xia masih diam-diam mengintip melalui celah pintu, lalu berbisik, “Jangan salah paham. Aku tetap di sini bukan untuk menjagamu. Keluar sekarang sama saja bunuh diri.”
Ekspresi kekhawatiran terpancar di wajahnya.
Baru saja Qiao Jiajin keluar, ledakan dahsyat bergemuruh dari lantai satu. Kini Qi Xia benar-benar kebingungan.
Kemungkinan besar orang yang menyetir mobil tadi adalah Chu Tianqiu. Artinya, sangat mungkin dia sendiri yang merencanakan serangan ini.
Dia berniat mengorbankan seluruh rekan setim di 「Surga Firdaus」. Tapi apa tujuannya?
Qi Xia tak bisa menebak.
Karena itu, satu-satunya cara adalah melawan keinginan Chu Tianqiu sepenuhnya, agar tujuan jahatnya gagal.
Chu Tianqiu menyuruhnya tetap di dalam ruangan, maka Qi Xia justru pindah posisi.
Tapi dia juga pernah bilang agar 「merawat yang terluka」.
"Apakah aku harus berpisah dengan Li Xiangling?"
"Benar, ketika kamu tidak bisa mengetahui apa yang diinginkan lawan, satu-satunya cara adalah memikirkan apa yang tidak diinginkan lawan."
Qi Xia mencerna sejenak, baru hendak menoleh untuk berbicara tapi tiba-tiba membeku.
Di belakang Li Xiangling berdiri seorang gadis berbaju putih dengan wajah manis dan rambut sepanjang bahu, sedang tersenyum pada Qi Xia.
