Yu Nian'an menutup pintu ruangan, membawa Qi Xia ke sofa dan membantunya perlahan duduk.
Tapi Qi Xia seperti kesurupan, terus menatap Yu Nian'an tak berkedip.
„Xia, sebenarnya apa yang terjadi?” Yu Nian'an menggenggam dua tangan Qi Xia, „Jika ada masalah, katakan padaku, jangan membuatku khawatir.”
„Aku baik-baik saja.” Qi Xia menggelengkan kepala, „Sepanjang hidupku belum pernah merasakan perasaan sebaik ini.”
“Kamu selalu seperti ini.” Yu Nian'an menghela napas dan duduk di sebelah Qi Xia. Sofa tunggal kecil ini memungkinkan mereka berdua berpelukan, “Kamu suka menekan semua masalah di hatimu sendiri. Lama-kelamaan akan bermasalah. Jadi ceritalah padaku, sebenarnya ada apa?”
“Aku... aku mengalami mimpi buruk yang sangat mengerikan.” Sorot mata Qi Xia menjadi suram.
“Mimpi buruk mengerikan?” Yu Nian'an mengusap lembut pipi Qi Xia dengan kekhawatiran, “Bermimpi tentang hantu? Atau pembunuh psikopat?”
“Bagi ku itu semua bukan mimpi buruk.” Qi Xia menggelengkan kepala, “An, aku bermimpi kehilanganmu.”
“Pfft.” Yu Nian'an tertawa terbahak oleh ucapan Qi Xia, “Kehilangan aku? Lalu kenapa tidak mencariku?”
“「Aku」 mencari.” Qi Xia perlahan menutupi dahinya, merasakan kesedihan yang mendalam di hati, “「Aku」 tidak bisa menemukanmu...「Aku」 terjun ke neraka abadi, mengalami berbagai tragedi mengerikan, tapi tak tahu harus ke mana mencari dirimu...”
“Sudahlah, sudahlah...” Yu Nian'an memeluk Qi Xia dengan kekhawatiran, merasakan bahwa dia benar-benar kelelahan, “Jangan berpikir macam-macam lagi, 「aku」 selalu di sini, tidak pergi kemana-mana.”
Qi Xia memejamkan mata, berpelukan dalam dekapan Yu Nian'an, seolah seluruh dunianya telah kembali.
Entah karena keberuntungan, dia benar-benar berhasil meminta 「Tanah Akhir」 untuk mengembalikan Yu Nian'an.
Selama Yu Nian'an ada, dia bahkan sanggup melawan Dewa yang Mahakuasa.
“Xia, apakah kamu lapar?” tanya Yu Nian'an.
“「Aku」...”
Qi Xia yang sudah berhari-hari tidak makan makanan layak, tiba-tiba merasa segalanya baik-baik saja begitu menatap mata Yu Nian'an, seolah tak perlu makan sama sekali.
“Aku akan membuatkan sesuatu untukmu makan.” Yu Nian'an menepuk kepala Qi Xia seperti merawat anak kecil, “Tunggu sebentar ya.”
Yu Nian'an berdiri, mengambil celemek yang tergantung di dinding sebelah, lalu masuk ke dapur.
Qi Xia merasa gelisah saat melihat Yu Nian'an menghilang dari pandangannya, dia pun bergegas menuju dapur.
Ternyata Yu Nian'an ada di sana, dia tetap berada di dapur, tidak pergi kemana-mana.
Saat ini sedang bersiap untuk mencuci sayuran.
“Ada apa denganmu……?” tanya Yu Nian'an, “Takut aku memberi racun?”
“Ti、Tidak……” Qi Xia menggelengkan kepala, “Aku hanya takut kalau aku sudah gila, takut kalau kamu sekarang ini hanyalah halusinasiku.”
Yu Nian'an semakin mengerutkan alisnya mendengar penjelasan itu.
Dia meletakkan sayuran di tangannya, mendekat, lalu mencubit lengan Qi Xia dengan geram.
Qi Xia kesakitan, tapi justru tersenyum.
“Dasar Xia yang jahat, sakit tidak?!” Yu Nian'an berpura-pura marah bertanya.
“Sakit.” Qi Xia mengangguk.
“Aku ini halusinasi, bisa membuatmu kesakitan?” Yu Nian'an mengembungkan pipi lalu membalikkan badan, “Kalau tidak mau bantu masak jangan mengganggu di sini, 「keluar」 tunggu di luar!”
Tapi mana mungkin Qi Xia mau pergi?
Dia hanya ingin diam di samping Yu Nian'an.
Melihat sikap Qi Xia seperti ini, Yu Nian'an hanya bisa menggelengkan kepala dan berkata: “Xia, bagaimana kalau begini, tebak apa masakan enak yang akan kubuat? Kalau tebakanmu benar, kubiarkan kamu tinggal di dapur.”
Pikiran Qi Xia saat ini dipenuhi Yu Nian'an, mana sempat memikirkan masakan apa yang akan dibuat?
Tanpa pikir panjang dia menjawab sembarangan: “Toge dan terong bakar.”
Tangan Yu Nian'an yang sedang mencuci sayuran terhenti sejenak, lalu dia menoleh dengan ekspresi tak percaya: “Aku sedang mencuci daun bawang, bagaimana bisa kamu menebak toge dan terong bakar?”
“Hmm…” Qi Xia tersenyum kecut, “Ini membuktikan kita punya koneksi batin yang erat.”
……
Yu Nian'an mengeluarkan dua lauk kecil, Qi Xia melahapnya sampai habis.
Entah karena terlalu banyak makan kaleng dari 「Tanah Akhir」, atau karena keterampilan memasak Yu Nian'an yang luar biasa, Qi Xia merasa belum pernah makan makanan seenak ini.
Yu Nian'an memasak toge tanpa cuka, malah menambahkan cabai dan daun bawang.
Saat membuat terong tumis, dia tidak pakai kecap asin hitam, lebih suka menambahkan beberapa sendok gula.
Dua modifikasi kecil ini benar-benar memenangkan hati perut Qi Xia.
Dia merasa dirinya dan Yu Nian'an sangat klop. Meski ini pertama kalinya Yu Nian'an memasak dua hidangan ini, rasanya persis sesuai selera Qi Xia.
Setelah makan, Qi Xia perlahan mulai merasa cemas.
Dia tahu, betapa bahagianya kehidupan saat ini, mereka tetap berada dalam 「hitungan mundur gempa bumi」.
Besok di tengah hari, gempa bumi yang menghancurkan langit dan bumi itu tetap akan datang, lalu menghancurkan segala yang dimilikinya.
Ke mana harus melarikan diri untuk meninggalkan 「Tanah Akhir」?
Begitu menyebut 「Tanah Akhir」, pemandangan aneh dan absurd di sana muncul kembali di benak Qi Xia.
Bagaimana akhir pembantaian di 「Surga Firdaus」?
Apakah Qiao Jiajin, Li Xiangling dan yang lain sudah mendengarkan perkataanku dan bertahan hidup?
Ya, setidaknya mereka bertahan sampai hari ke-10.
Sekarang mereka sedang di waktu mereka sendiri... menyelesaikan keinginan terakhir?
“Tok-tok-tok.” Suara lembut terdengar di samping.
Qi Xia tertegun, lalu menoleh ke arah Yu Nian'an yang menyeringai nakal di sebelahnya, sambil bertanya sambil tersenyum: “Siapa di luar pintu?”
“Ternyata Qi Xia ada di rumah!” Yu Nian'an 「mendengus」, “Setelah makan tidak mencuci piring, kupikir Qi Xia tidak ada di rumah!”
“Aku salah.”
Qi Xia tersenyum lega, dia sudah merasa cukup.
Andai kehidupan ini abadi seperti ini, dia pun sudah merasa cukup.
Dia memutuskan mulai saat ini, setiap kali memasuki 「Tanah Akhir」, akan segera melakukan bunuh diri.
Apa itu 「3.600 butir Dao」, apa itu 「melarikan diri」, apa itu 「Jidao」, apa itu 「Surga Firdaus」.
Pergilah mati semua.
Dia rela terperangkap dalam siklus aneh hari ini selamanya.
Hari-hari seperti ini sudah cukup baginya.
Qi Xia selesai mencuci piring, pandangannya tak sengaja tertuju ke arah 「kamar tidur」, tiba-tiba tersadar sesuatu, seluruh tubuhnya membeku.
Dia berjalan mendekat dan perlahan mendorong 「pintu」, lalu terdiam di tempat.
Di sini masih tidak ada tempat tidur.
Yang terlihat hanya sebuah meja dan kursi.
Matanya perlahan membelalak, merasakan sakit menusuk di kepala.
Sialan, di mana tempat tidurnya?!
Di rumah yang ditempati Yu Nian'an ini ternyata tidak ada tempat ia tidur.
Qi Xia panik menoleh, mendapati Yu Nian'an sedang membersihkan meja di ruang tamu.
Dia tidak menghilang, tapi rumah ini tanpa ranjang.
Perasaan tidak harmonis mulai menyala di 「hati」nya.
“Oh, benar！” Yu Nian'an perlahan mendekat, tersenyum malu-malu, “Xia, aku melakukan kesalahan, jangan tertawa ya kalau kuberitahu.”
“Ke、kesalahan apa?”
“Bukankah beberapa hari lalu aku membeli tempat tidur dari internet?” Yu Nian'an mengusap kepalanya, “Menurut info pengiriman seharusnya datang hari ini, jadi pagi tadi aku sudah memanggil tukang loak untuk membuang tempat tidur kita... Tapi ada masalah dengan pengiriman, katanya baru bisa sampai besok... Jadi malam ini kita harus tidur di lantai, hehe...”
Mendengar ini, Qi Xia menghela napas legas.
“Be、begitu rupanya?!” Senyum lega muncul di wajahnya, “Tidak apa-apa, An... Kalau hanya ini... Tidak masalah...”
