Aku Han Yimo.
Aku tidak 「berbohong」.
Tidak, sepertinya ada sedikit kebohongan juga.
Tapi itu tak penting lagi...
Ada yang bisa datang menyelamatkanku?
Bangsat, kehidupan aku macet!!
Mengapa?! Siapa yang bisa memberitahu aku mengapa ini terjadi?!
Mengapa aku terus terjebak di hari yang sama ini?!
Ini kutukan kan? Benar, pasti kutukan dari「Hal itu」, kalau tidak aku tak bisa menjelaskan fenomena ini.
Tapi「Hal itu」sungguh bukan salahku, aku sudah sangat dalam menyadari「kesalahan」.
Masalahnya tak ada seorang pun yang memberiku kesempatan untuk「penebusan dosa」!
Sebagai admin forum lama, melihat trafik forum turun setiap hari, aku lebih cemas dari siapa pun.
Waktu itu aku benar-benar tak berpikir panjang, hanya ingin membuat forum lebih ramai.
Jadi aku cari foto cewek cantik dari Internet, karang sebuah cerita, meski ceritanya agak vulgar, tapi aku sumpah itu benar-benar karanganku, cewek itu tak kenal「Paman」di sampingnya.
Tapi siapa sangka cewek itu satu kota denganku?!
Siapa lagi yang menyangka hal ini menyebar lebih cepat dari wabah?!
Aku sudah menghapus postingan itu secepat mungkin, tapi netizen justru lepas kendali...
Mereka bagai lintah lapar yang melihat daging berdarah segar, langsung menyerbu sekaligus.
Banyak yang menyebut gadis ini 「lacur」, 「pelacur」, Pan Jinlian era modern.
Bahkan ada yang 「dengan penuh keyakinan」 mengungkap skandal lain si gadis, mengaku pernah tidur bersamanya, ceritanya detail disertai foto buram yang tak jelas wajahnya.
Tak kusangka sifat manusia bisa sejahat ini. Segera kubuat postingan klarifikasi: cerita itu karanganku, gadis dalam foto dan 「Paman」 tak saling kenal.
Tapi postingan klarifikasiku hanya mendapat sedikit kunjungan, cepat tenggelam.
Tak bisa hentikan netizen yang 「mencari」 informasi pribadinya. Kabarnya banyak yang menemui 「rumah」nya, mencorat-coret kata kotor di 「dinding」 pakai cat semprot.
Gadis itu tidak tahan menerima hinaan dan fitnah yang membanjiri Internet maupun dunia nyata, akhirnya melakukan bunuh diri.
Dan kutukan saya pun dimulai sejak hari itu.
Tiga jam setelah gadis itu bunuh diri, seluruh permukaan bumi berguncang hebat seolah kemarahan para dewa.
Saya jelas-jelas ingat mati dalam gempa bumi, tapi tiba-tiba saya bermimpi memasuki ruangan aneh.
Selanjutnya terjadi hal mengerikan: permainan di ruangan itu disebut 「Pembohong」, delapan orang duduk bersama dan harus memilih siapa pembohongnya lewat voting.
Tapi siapapun yang saya pilih, akhirnya akan dibunuh dengan kejam oleh topeng kepala domba itu.
Mimpi ini terasa terlalu nyata.
Setelah terbunuh dalam mimpi, saya kembali ke satu hari sebelum gempa, menyaksikan gadis itu dihujat massal, menerima kabar bunuh dirinya, lalu mati dalam gempa, dan bermimpi lagi.
Hari demi hari, kehidupan saya terjebak dalam siklus ini.
Kutukan macam apa ini sebenarnya?
Mengapa kutukan ini bisa begitu kuat?
Apakah aku kena santet?!
Setelah terus-menerus dibunuh topeng domba lebih dari sepuluh kali, aku tak tahan lagi.
Aku memutuskan mencari cara memecahkan kebuntuan ini.
Jika tidak bisa membebaskan diri dari hari yang sama ini, aku pasti akan hancur mental.
Karena sumber kutukanku berasal dari gadis ini, aku berencana menyelamatkannya di dunia nyata semampuku.
Lagipula aku terjebak di hari yang sama, jadi tahu semua kejadian yang akan terjadi.
Melalui informasi dari Internet, aku datang ke rumah gadis itu yang sudah dirusak oleh para 「pembela keadilan」.
Pintu ruangan telah dicat merah, dinding dipenuhi tulisan 「lacur」.
Saat mengetuk pintu, yang pertama kulihat adalah orangtuanya yang bersenjata lengkap. Mata mereka menghitam, rambutnya kusut, memegang pisau dapur dan spatula panci seolah siap bertarung.
Aku menjelaskan maksudku kepada mereka, tapi mereka tidak percaya sampai aku menyebut diri sebagai 「Pembuat Fitnah」, barulah ekspresi mereka berubah.
Kupikir mereka akan mengizinkanku bertemu gadis itu, tapi ayahnya malah membacokku sampai 「mati」 dengan pisau dapur.
Aku benar-benar menghukum diriku sendiri.
Siapa yang mengerti betapa hancurnya diriku?
Setelah 「mati」 dibacok, kutukan ini masih belum hilang! Aku bangsat bermimpi lagi!
Ruangan sialan yang sama! Delapan orang yang sama! 「Pembohong」 yang sama! Kematian yang sama!
Bangsat, siapa yang bisa memberitahu apa yang harus kupilih?
Aku sendiri bangsat adalah si Pembohong!
Terlalu banyak celah dalam 「game」 ini. Jika semua memilihku, aku 「mati」. Jika tidak, aku tetap harus 「mati」.
Kucurigai 「game」 ini memang dibuat untuk membunuhku.
Di hari-hari itu aku hampir gila. Setiap kali membuka mata, yang kulihat bukan gempa bumi yang akan datang, ya ruangan gelap itu.
Aku akan mati bagaimanapun caranya, aku merasa Dewa Kematian seakan mengarahkan pisau arit ke leherku, lalu memaksaku melakukan senam paksa. Bergerak sedikit saja aku mati, tidak bergerak pun aku mati.
Rasanya aku hampir mencoba semua cara mati yang ada di dunia ini.
Untuk lepas dari kondisi mengerikan ini, agar tidak menerima pesan menyedihkan dari gadis itu, setiap bangun aku mengurung diri di lemari pakaian.
Aku tahu lari bukan solusi baik, tapi benar-benar tidak ada ide lain yang terlintas.
Tapi perlahan, dalam kegelapan total aku mulai melihat foto gadis itu.
Gambarnya seolah terpateri di bola mataku, tak bisa diusir.
Beberapa waktu kemudian, aku mulai mendengar suara gadis itu.
Bisikannya menggema di telinga, mengeluh kesakitan, mengatakan kematiannya tidak adil.
Beberapa hari berikutnya, selalu ada perasaan gadis itu berdiri di sampingku dalam gelap.
Seumur hidup belum pernah sekengerian ini.
Sejak saat itu aku tidak bisa lagi memasuki lingkungan tertutup dan gelap... Kalau tidak, bayangan gadis itu akan muncul dan memberitahu betapa tidak adilnya kematiannya.
Ya, aku tahu kematianmu sangat tidak adil... Aku sedang mencari cara untuk menyelamatkanmu!
Hanya setelah melewati siklus aneh lebih dari tiga puluh kali, akhirnya aku berhasil menyelamatkan gadis itu.
Tapi penyelamatan kali ini agak mahal harganya, karena aku 「membunuh」 orang tua gadis itu yang selalu menghalangiku bertemu dengannya.
Aku sadar diriku sudah gila, demi menyelamatkan satu "dalang", aku 「membunuh」 dua orang.
Tapi apakah ada cara yang lebih baik?
Tidak ada. Jika tidak menyelamatkan gadis yang hampir bunuh diri ini, kutukanku tidak akan pernah terurai.
Kukatakan padanya bahwa semua ini kulakukan, berharap dia bisa memaafkanku. Tapi mentalnya terlihat sangat buruk dan dengan cepat kejernihan pikiran terganggu.
Dia mungkin menderita depresi berat, sekarang pikirannya penuh dengan keinginan untuk mengakhiri 「Kehidupan」.
Setelah menjalani siklus aneh tiga lima kali, akhirnya aku menemukan cara yang tepat untuk menyelamatkan gadis ini.
Pertama, aku harus membunuh orang tuanya, lalu mengikat dan mengontrolnya, kemudian menyumbat mulutnya dengan handuk untuk mencegahnya menggigit lidah. Jika memungkinkan, lebih baik mematahkan tangan kakinya agar lebih aman.
Ini tidak normal？
Ya, sangat tidak normal.
Meski terlihat seperti pembunuh psikopat, yang lucunya……Aku melakukan ini untuk menyelamatkan nyawa gadis ini.
Tapi kutukan ini sebenarnya bagaimana sih?！
Aku sudah jelas-jelas menyelamatkannya! Aku sudah membuatnya bertahan hidup!
Tapi gempa bumi tetap datang!
Aku kembali lagi ke ruangan dalam mimpi!
Pemungutan suara lagi! Datang lagi!
Kalian pergi sana!
Aaaaaaaaaa!
Adakah yang bisa menyelamatkanku?！
Setelah sekitar tujuh puluh kali siklus, aku benar-benar menyerah untuk menyelamatkan gadis itu.
Karena aku menemukan bahwa berapa kali pun aku menyelamatkannya, gempa bumi dan mimpi buruk yang mengerikan itu tetap akan datang.
Saat itu, sebuah pikiran lain muncul di benakku…… Mungkinkah kutukanku tidak ada hubungannya dengan gadis itu?
Apakah mimpi buruk di malam hari adalah kutukanku yang sebenarnya?
Untuk bisa kabur dari sini, haruskah aku memecahkan permainan 「Pembohong」 di malam hari?
Pikiran ini membuat pikiranku bergelora.
Apakah aku terus kembali ke hari ini karena gagal memilih 「Pembohong」 yang benar?
