Karya...?
Novel...?
Tiba-tiba ide brilian muncul... Menulis novel!
Dulu cerita karanganku yang asal-asalan saja bisa membuat gebrakan besar, ini membuktikan aku punya bakat!
Maka aku mulai perlahan-lahan mencari informasi dan memikirkan banyak ide.
Aku sangat yakin dengan karyaku, karena tidak hanya bisa mengembangkan bakatku, tapi juga membuktikan bahwa aku pernah datang ke dunia ini. Ini adalah bukti eksistensiku.
Awalnya aku menciptakan pandangan dunia yang sangat luas, berencana menulis novel perjalanan waktu dengan alur tokoh utama terus menerus melakukan perjalanan ke masa lalu untuk menyelesaikan misi.
Tapi aku salah, ini melebihi kemampuanku.
Waktuku hanya satu setengah hari, sedangkan novel ini setidaknya membutuhkan satu juta kata untuk diselesaikan.
Mampukah orang normal mengetik satu juta kata dalam satu setengah hari tanpa makan, minum, atau tidur?
Aku mencoba berkali-kali, tapi bagaimanapun juga tak bisa menyelesaikannya.
Saat paling mendekati penyelesaian adalah ketika aku sangat memadatkan cerita. Hanya tinggal satu bab terakhir, tapi tiba-tiba ingin menyunting ulang sebelum gempa bumi datang. Justru penyuntingan inilah yang merenggut kesempatan penyelesaian.
Waktu satu setengah hari benar-benar terlalu singkat.
Aku sudah tidak punya keberanian untuk menulis ulang lagi.
「Aku」 hanya bisa mengetik 4.000 karakter per jam, bagaimana mungkin menyelesaikan sebuah novel dalam sehari?
Lalu aku mencoba tema kedua. Kubuat karakter bernama 「Chu Qi」 yang mengayunkan pedang 「」 untuk memberantas penjahat di dunia persilatan.
Novel ini direncanakan selesai dengan 200 ribu karakter. Jika aku berusaha keras, sangat mungkin kuselesaikan dalam satu setengah hari.
Tapi kemudian terjadi titik balik dalam 「kehidupan」ku.
Berapa kali siklus aneh harus kulalui sebelum bertemu 「dalang」 itu?
Kuhitung-hitung, sekitar 260 kali siklus.
Hari itu akhirnya kuselesaikan seluruh cerita 「」, perasaan「hati」ku sangat lega.
Ini sudah ketujuh kalinya kuselesaikan 「」 dalam sehari.
Rasa-nya aku semakin hapal alur cerita novel ini, pekerjaan ini pun semakin lancar.
Dengan sekaleng bir di tangan, seperti biasa kuminum sambil menunggu datangnya gempa bumi di rumah.
Karena mood-ku bagus hari ini, rencananya setelah masuk ke Ruangan langsung kuhadapi Chen Junnan dengan adu mulut.
Saat membuka mata di dalam ruangan, semua orang di sekitarku terlihat syok. Aku tahu mereka terjebak, jadi tidak memperdulikannya.
Tapi beberapa 「detik」 kemudian, aku juga terpana.
Ada satu orang tambahan di ruangan ini!!
Situasi apa ini?!
Sudah 260 kali berturut-turut aku terbangun di ruangan berisi delapan orang, tapi mengapa kali ini ada 「sembilan」 orang?!
Hanya dua menit kemudian, aku sudah tenang.
Orang tambahan ini juga seorang anak muda, tampangnya lumayan. Menurut pengalamanku, orang tampan biasanya otaknya enggak bagus.
Persis seperti Chen Junnan.
Aku menyelinap pandang ke Chen Junnan. Sekilas saja langsung membuatku kaget setengah mati.
Chen Junnan tersenyum dengan wajah basah air mata, ekspresinya sangat rumit. Matanya menatap tajam orang tambahan itu.
Sepertinya dia ingin bicara tapi tak bisa mengeluarkan kata, akhirnya hanya menunjukkan senyuman yang benar-benar terdistorsi.
Ada apa?
Apa mereka saling kenal?
Aku belum pernah melihat Chen Junnan menunjukkan ekspresi seperti ini, dia sepertinya gila!
“Tapi……gila juga bagus……” Aku bergumam dalam hati, kalau begitu bukankah dia bisa mengikuti perintahku untuk voting?
Saat semua orang selesai bercerita, sebelum sempat kubimbing mereka untuk voting, pendatang baru itu tiba-tiba mengambil kertas dan pena mulai menghitung.
Makhluk apa……dia sedang menghitung apa?
Tak berapa lama, dia mengungkapkan hasil deduksinya.
Deduksi ini membuatku linglung.
Oksigen? Kandungan oksigen?!
Ya ampun……ternyata pola di dinding itu untuk menghitung luas area?!
Lonceng meja di tengah untuk menghitung waktu?!
Aku, aku tarik kembali ucapanku……orang ini sepertinya bukan orang bodoh.
Dia mengaku bernama Qi Xia.
Dia terlalu pintar, seharusnya dia bukan datang untuk mengacau……
Dia seperti karakter dalam novel yang kutulis……dia adalah 「juruselamat」!!
Benar, mengapa aku tidak memikirkan ini? Orang ini sengaja datang untuk menyelamatkanku keluar!!
Tapi kemudian, situasi yang sama sekali tidak kuduga muncul. Bahkan jika semua orang memilih Manusia Domba, game tidak akan berakhir.
Tempat sialan ini ternyata memiliki ronde permainan kedua!
Bernama 「Tunas Setelah Hujan」!
Pertama kali aku melihat pemandangan seperti ini... Aku sangat ketakutan!
Bahkan dengan 「juruselamat」 di sampingku, aku tak bisa menahan rasa takutku.
Aku bahkan ditembus tenggorokanku oleh tombak ikan dan mati seketika!
Bangsat!
Bangsat!!
Nasib sial apa yang kualami ini?!
Tapi untungnya aku punya harapan.
Ternyata "menulis novel" benar-benar keputusan bijak. Perlahan aku bisa menjelaskan situasi sulitku melalui alur novel.
Ini disebut 「kelahiran kembali tak terbatas」. Sebagai tokoh utama, tentu awalnya akan mengalami hambatan. Chen Junnan adalah hambatanku.
Dia akan menekan kemampuan tokoh utama atau terus menciptakan kesulitan. Ini bentuk akumulasi sumber daya sebelum bertindak, juga teknik penulisan untuk membangun ketegangan sebelum klimaks.
Setelah mengalami beberapa hambatan, 「juruselamat」ku akan muncul, dan orang itu adalah Qi Xia.
Asalkan aku mengikutinya, dia akan membawaku terus melakukan tugas, dan perlahan aku akan menemukan cara untuk 「keluar」, bahkan mungkin menjadi eksistensi tak terkalahkan di bawah 「Langit」.
Ini persis seperti di novel.
Aku mulai menantikan gempa bumi berikutnya!!
Haha! Juruselamat!! Aku datang, gila ya!!
Tapi saat aku membuka mata lagi di ruangan, aku kembali panik.
Ruangan berubah menjadi sepuluh orang……
Aku benar-benar bingung, apa artinya ini?
Kenapa ada tambahan seorang wanita?
Kalian pikir ini tempat apa? Bisa seenaknya masuk?
Di novel tidak ada alur seperti ini!
Yang lebih tak kusangka, Chen Junnan tewas dibunuh Si Kepala Kambing dalam waktu kurang dari satu menit setelah bangun!
Perasaanku campur aduk... Kematian Chen Junnan berarti tak ada lagi yang mengganggu, tapi kenapa dia harus dibunuh?
Apakah berikutnya giliranku?
Tapi... Ah, tidak masalahlah.
Bagaimanapun juga Qi Xia masih sepintar itu, apapun pilihan yang dia buat dalam game berikutnya, aku akan percaya tanpa syarat padanya.
Aku tidak hanya membaca novel, aku juga pernah menulis novel, mana mungkin aku tidak mengerti prinsip dasar ini?
「Tokoh utama」，harus mengikuti langkah senior hebat dengan setia, baru bisa mencapai akhir terbaik.
Tapi tombak ikan itu benar-benar mengerikan, karena sebelumnya tenggorokanku pernah tertembus tombak ikan, kali ini aku sudah mulai menggigil lebih dulu, sungguh tidak bisa kukontrol. Meskipun ada 「juruselamat」di samping, tetap saja aku tidak bisa mengendalikan diri.
Di hatiku terus mengulang "jangan tembak aku", tapi tak disangka aku tetap tertembak.
Tapi kali ini aku tidak 「mati」, hanya bahuku yang tertembus.
Aku mengerti... ini adalah rintangan yang pasti dialami tokoh utama.
Jangan lihat aku terluka, sebentar lagi pasti akan ada keajaiban... kalau tokoh utama terluka, besar probabilitas akan muncul dokter cantik yang mengeluarkan obat ajaib, cukup makan satu butir saja...
Bangsat, aku tidak bisa melanjutkan kebohongan, bahuku benar-benar sakit.
「Tokoh utama」dalam novel tidak pernah berteriak kesakitan, sekarang terlihat terlalu palsu... Lain kali aku harus mengubah alur cerita.
Saat harus kesakitan ya berteriak, biarkan dia menjadi 「tokoh utama」yang memiliki darah dan daging.
Aku harus memuji Qi Xia, dia memang cukup hebat. Jika bukan karena kemunculannya, aku tidak akan pernah tahu ada empat game di ruangan ini.
Domba ah, anjing ah, ular ah.
Bahkan seandainya seluruh kebun binatang datang, aku tidak takin karena membawa 「juruselamat」. Kalian mau apain aku?
Dia sengaja datang menyelamatkanku, sepanjang jalan membantuku melewati semua rintangan.
Jelas, ini akan menjadi alur cerita dimana aku berbalik menjadi dewa.
