Seorang orang kaya mendengar ini lalu menyeringai dingin, malah mengeluarkan pisau tajam dari saku.
Dia memegang pisau itu di tangan, tidak ada tindakan lain, tapi membuat ekspresi pria besar berubah.
Qi Xia tahu pasti para 「orang kaya」 ini sudah siap sebelumnya, kalau tidak mustahil berani berbuat nekat seperti ini.
Pria pemegang pisau itu berkata perlahan: “Dua pilihan. Pertama, kami masing-masing memberi kamu satu kipas, biarkan kami pergi. Kedua, kami lawan kamu sampai mati.”
Nada bicara pria pemegang pisau itu sangat berpengalaman, jelas sudah terbiasa menghadapi situasi seperti ini.
Dua pilihan yang dia berikan bagai langit dan bumi, merupakan taktik negosiasi dalam dunia bisnis saat mempertaruhkan segalanya—entah menang bersama atau kalah berdua, sama sekali tidak ada jalan tengah.
Hal ini akan mempengaruhi pilihan pria besar tersebut secara halus dan bertahap.
Setelah mendengar, pria besar itu benar-benar merenung sejenak dengan hati-hati. Bagaimanapun, dua kipas untuknya adalah rezeki nomplok. Jika sampai terjadi perkelahian di sini, bukan hanya tak mendapat apa-apa tapi juga berisiko terluka.
"Baiklah..." Pria besar itu mengangguk, "Tapi aku mau tambahkan satu syarat lagi."
"Coba katakan."
"Saat kalian kabur, tinggalkan pisau itu." Pria besar menunjuk pisau tajam di tangan lelaki itu, "Dua kipas ditambah satu pisau, maka kita sepakat."
Kalimat ini diucapkan dengan jelas sampai terdengar oleh banyak peserta di ruangan.
Wajah semua orang berubah kecut. Mereka tahu jika pria besar itu mendapatkan pisau, situasi pasti akan memburuk.
Tapi pertanyaan ini jelas tidak masuk dalam pertimbangan 「Orang Kaya」, dia melihat pisau tajam di tangannya lalu mengangguk: "Aku akan melempar kembali pisau ini sebelum kabur, tapi sekarang harus tetap di bawah pengawasanku."
"Baiklah baiklah." Pria besar itu mengangguk penuh keculasan, bahkan berdiri di belakang mereka berdua seolah melindungi.
Dia berbalik dan membentak penonton lain: "Kalian ngapain melongo? Transaksi ini sudah kuambil, minggir semua!"
Qi Xia memandangnya dengan dingin, lalu menoleh ke 「Orang Kaya」 di sampingnya: "Kamu dalam bahaya, cepat cari orang untuk berkelompok."
Pria itu mengeluarkan saputangan dari saku, menyeka keringatnya, lalu mengangguk lesu: "Sauda... saudara, kau tak mau kelompok denganku? Di sini juga berbahaya bagimu..."
"Tidak." Qi Xia menggelengkan kepala, "Tapi aku akan menjaminmu keluar dari sini."
Setelah berpikir sejenak, Qi Xia menarik 「Orang Kaya」 di depannya menuju dua 「Orang Kaya」 lain yang belum berkelompok.
Tiga 「Orang Kaya」 ini tampaknya saling tidak mengenal, ini kesempatan yang sangat bagus.
“Saudara seperjuangan.” Qi Xia berdiri di depan dua orang itu membuka suara, “Kalian tahu sekarang sedang berada dalam 「situasi sulit」 apa, kan?”
Kedua 「orang kaya」 itu berdiri di hadapan Qi Xia, sama-sama memandangnya dengan ragu.
“Masing-masing dari kalian membawa sekitar sepuluh kipas. Alasan belum dirampas sampai sekarang karena orang-orang di sini masih punya sedikit nalar.” Qi Xia berbisik di antara tiga orang tersebut, “Maukah kalian mempertimbangkan untuk berkelompok dan 「kabur」?”
“Urusan 「kabur」 kami tidak ada hubungannya denganmu...” Seorang 「orang kaya」 berusia lanjut membuka mulut, “Ngapain kau begitu peduli?”
Setelah mendengar itu, Qi Xia mengangguk: “Memang tidak ada hubungannya denganku...”
Usai bicara, dia menunjuk ke 「orang kaya」 di sampingnya: “Tapi orang ini adalah temanku. Aku sarankan kalian bergabung dulu dengannya. Aku jamin satu orang sisanya bisa 「keluar」 dengan 「seratus persen」.”
“Apa?!”
Ketiga orang itu serentak tertegun.
Termasuk 「orang kaya」 yang dilindungi Qi Xia pun tidak menyangka dia akan mengucapkan kata-kata seperti itu.
Qi Xia berhenti sejenak, lalu berkata: “Kalian seharusnya tahu…… setiap detik yang berlalu, kalian semakin dekat dengan kematian.”
Tiga orang 「orang kaya」 jelas merasa tidak beres, tapi juga tak tahu harus berbuat apa.
“Ada yang mau bergabung dengan 「teman」ku?” Qi Xia memanfaatkan momentum dan bertanya lagi, “Kalian pasti tahu dalam hitungan menit, hanya kalian bertiga yang akan tersisa dengan sepuluh kipas di tangan. Saat pria besar itu dapat pisau, dia akan langsung menyerang kalian. Kalau sudah sampai situ, baru memutuskan sudah terlambat.”
Kedua orang itu kini juga mulai mencerna.
Seorang yang terlihat lebih tua mempertimbangkan sejenak, lalu pertama kali bicara: “Apa yang dikatakan Kakak ini benar. Aku memutuskan untuk bergabung dengan temanmu.”
“Ah? Benarkah?” 「Orang kaya」 di samping Qi Xia tersenyum, “Hebat sekali!”
Keduanya saling pandang, lalu bergegas menuju 「mesin pencocokan」, tapi dihalangi oleh 「orang kaya」 yang tersisa.
“Tidak…… tidak benar? Kalian berdua ngapain?” pria itu bertanya, “Kalau kalian berdua berpasangan, gimana dengan aku?”
“Aku punya cara.” Qi Xia merangkul bahu sang kakak yang berlogat Sichuan-Chongqing ini, “Kakak jangan panik, seperti yang kukatakan, aku jamin kamu bisa keluar.”
“Apa?”
“Ayo, Kak, ikut aku.” Qi Xia memeluk bahu pria itu sambil terus membawanya ke sisi lain.
Sambil berjalan, Qi Xia mengamati dengan penglihatan tepi kedua orang kaya yang menekan tombol di「mesin pencocokan」lain, lalu perlahan mengangguk.
Hanya ini yang bisa dilakukannya, berharap kedua orang itu berhasil「dipasangkan」.
“Jenderal, beneran ada cara?” Kakak Sichuan-Chongqing bertanya, “Jangan cuma omong kosong ya.”
“Tentu, tentu.” Qi Xia mengangguk, “Aku akan segera carikanmu rekan tim lain.”
Sambil berbicara, Qi Xia membawa sang kakak Sichuan-Chongqing ke arah Qin Dingdong.
“Ya？” Qin Dingdong sedang mencari mangsa baru, lalu melihat Qi Xia membawa seorang kakak laki-laki ke hadapannya.
“Qin Dingdong, bukankah kamu selalu bilang ingin mencari orang untuk keluar bersama?” Qi Xia mengangguk ke arahnya, “Kakak ini juga ingin segera keluar.”
“Oh? Benarkah, Kak?” Qin Dingdong langsung menahan lengan sang kakak, “Kamu juga ingin cepat-cepat pergi dari sini, ya?”
“Iya dong.” Sang kakak mengangguk, “Adik, kamu juga mau keluar?”
“Bagus sekali! Sungguh luar biasa!” Qin Dingdong berkata dengan wajah, “Aku baru saja ditipu! Seseorang menyia-nyiakan satu kesempatanku, sekarang aku bingung harus bagaimana……”
“Gak apa-apa……” Sang kakak menggeleng sambil tersenyum polos, “Aku akan berpasangan denganmu, ayo kita cepat keluar.”
“Baik! Baik!” Qin Dingdong mengangguk dengan sisa-sisa ketakutan, lalu menarik sang kakang menuju sebuah 「mesin pemasangan」 di dekatnya.
Qi Xia menatap kedua orang di depannya sambil mengawasi si 「Orang Kaya」 yang membawa semua 「Kesedihan」 di kejauhan. Kedua kelompok ini hampir memulai pencocokan secara bersamaan, hanya bisa berharap kedua pihak berhasil.
“Kak, aku sudah menekan tombolnya.” Qin Dongdong tersenyum pada pria Sichuan di sebelahnya, “Kamu juga harus menunjukkan sikap dong? Kok tidak inisiatif sama sekali?”
“Cantik, kamu harus masukkan kipasnya dulu, baru aku percaya.” Pria Sichuan itu berbisik.
