“Kamu benar…” Domba Bumi mengangguk, “Alasan manusia bisa terus berkembang adalah karena warisan ingatan.”
“Makanya…” Ular Manusia menepuk punggung Harimau Bumi, “Bahkan dia adalah Kakak Domba, tanpa ingatan…”
“Bangsat! Tidak benar!!” Harimau Bumi tiba-tiba berteriak kencang, gelombang suaranya membuat Ular Manusia terjengkang. Dia buru-buru membantunya bangun sambil mengamati, “Maaf ya… Ular Mati, kamu masih 「hidup」?”
“Kamu benar-benar ingin membunuhku ya…?”
“Tidak tidak tidak tidak……” Harimau Bumi menggelengkan kepala keras-keras, “Aku rasa kalian salah! Laozi hampir terbawa arus omongan kalian!”
Domba Bumi tertegun sebentar: “Apa maksudmu?”
“Dia… Dia ingat aku!!” Harimau Bumi terus-menerus menggerakkan dua tangannya, “Aku… Aku terakhir bertemu Kakak Domba 10 hari lalu! Setelah 10 hari dia masih ingat aku!!”
Harimau Bumi mengira penjelasannya sudah cukup jelas, dan pendapat ini bisa membuktikan Qi Xia cukup menghancurkan tempat ini, tapi ternyata ekspresi Domba Bumi dan Ular Manusia semakin suram.
“Ada apa dengan kalian berdua?” kata Harimau Bumi, “Bukankah ini hal baik?!”
“Dasar harimau bodoh…” Ular Manusia menggelengkan kepala putus asa, “Kalau orang itu ingatmu… bukankah itu langsung membuktikan dia bukanlah Kakak Domba?”
“Ah ini…” Harimau Bumi juga merasa pemikirannya kontradiktif.
Domba Bumi putih di masa lalu sebelum menjadi 「shio」 terkenal sebagai 「Gema Abadi yang Tidak Pernah Bergema」, bagaimana mungkin sekarang mengingatnya?
“Mungkinkah…… Mungkinkah Kakak Domba menggunakan semacam strategi……？” Harimau Bumi merenung sejenak, lalu segera menemukan jawaban, “Mungkin karena Kakak Domba sudah tahu sejak awal dia tidak mungkin menjadi 「tingkat langit」, malah akan menjadi 「peserta」, jadi dia menggunakan taktik yang membuatnya bisa memiliki 「Gema」?”
Ular Manusia dan Domba Bumi saling bertukar pandang, merasa alasan ini terlalu dipaksakan.
“Mengapa kamu begitu yakin orang itu adalah Kakak Domba?” Domba Bumi menggelengkan kepala, “Meski mereka sangat mirip… tapi bukti paling langsung sudah membuktikan dia dan Kakak Domba bukan orang yang sama. Jika dia bisa membuat dirinya memperoleh 「Gema」, seharusnya dia sudah bertindak sebelum menjadi 「Domba」.”
“Ta…tapi mereka benar-benar sangat mirip.” Harimau Bumi membelalak, “Mereka pasti orang yang sama… Aku…aku punya perasaan khusus… Saat berbicara dengannya, sering teringat kesan pertama bertemu Kakak Domba dulu……”
“Jangan bodoh.” Domba Bumi menghela napas, “Kita harus menerima kenyataan bahwa Kakak Domba sudah pergi, dia tidak lagi berada di 「Tanah Akhir」. Bisakah kalian berhenti mencari bayangan angin?”
“Bangsat Lao Hei... Kau tidak percaya padaku? Aku merasa dia benar-benar tidak menjadi 「Domba Langit」.” Ekspresi Harimau Bumi tampak cemas saat menatap ke atas, “Kau tahu Lao Hei... Semua janji Kakak Domba padaku tidak terpenuhi, ini sangat tidak normal. Jika 「tingkat langit」 benar-benar bisa bebas keluar masuk ke sini, bagaimanapun juga dia seharusnya...”
“Pernahkah kau berpikir...” Domba Bumi memotong sambil menoleh, “Dianggap nomor berapa kau di hati Kakak Domba? Apa haknya untuk menepati janji-janji itu padamu?”
“Aku... Tapi...” Harimau Bumi tetap menggelengkan kepala, ekspresi wajahnya perlahan dipenuhi , “Semua janji Kakak Domba sebelumnya selalu ditepati... Hanya kali ini...”
“Makanya aku bilang jangan bodoh.” Domba Bumi membentak dingin, “Daripada meributkan hal-hal ini, lebih baik cepat bunuh 3.600 orang lalu jadi 「Langit」. Soal pria bernama Qi Xia itu apakah Kakak Domba... aku masih ragu.”
“Apa?” Ular Manusia tertegun, “Barusan kau sebut namanya siapa?!”
Dua shio 「tingkat bumi」 itu tampak masih emosi, sama sekali mengabaikan Ular Manusia.
“Lao Hei sialan... Kau kira aku sepertimu?... Begitu Kakak Domba pergi, buru-buru naik jabatan.” Harimau Bumi menggerutu balik ke Domba Bumi, “Berdarah dingin sekali, sekarang kau nyaman... jadi satu-satunya Domba Bumi di 「Tanah Akhir」, ya?”
“Maksudmu apa?” Domba Bumi perlahan menoleh, “Kau sendiri tak bisa temukan Kakak Domba, mau melampiaskan amarahmu padaku?”
“Aku cuma jengah padamu.” Harimau Bumi membuka mulut, “Dulu ada Kakak Domba, aku tak bisa berbuat apa. Lalu kau naik ke 「tingkat bumi」 mengalahkanku. Sekarang... kita setara.”
“Terus?”
“Jadi mau bertarung atau tidak?” Harimau Bumi berkata sambil tertawa marah, “Semua dendam masa lalu kita hitung sekalian.”
“Kamu gila ya?” Domba Bumi mengerutkan alis, bulu 「hitam」nya mulai gemetar, “Apa isi kepalamu setiap hari? Mau berkelahi denganku di sini?”
“Kenapa? Takut?” Harimau Bumi maju selangkah, “Sama-sama 「tingkat bumi」, menurutmu kamu bisa mengalahkanku?”
“Sudahlah, minggirlah.” Domba Bumi menahan amarah, “Kalau kita berkelahi, pasti salah satu mati.”
“Mati ya mati, yang jelas bukan aku yang mati.”
Ular Manusia merasa tensi sudah terlalu tinggi, buru-buru maju selangkah menghalangi di antara mereka berdua.
“Hei, kalian sudah cukup...” Dia meletakkan tangan di bahu keduanya, merasakan situasi yang sangat memburuk.
Jika benar mereka berdua melawan di sini, itu jelas akan menjadi 「perang tingkat bumi」, dirinya pasti akan mati tanpa kuburan.
Tiga orang ini toh punya ikatan persahabatan selama bertahun-tahun, saling bunuh jelas situasi terburuk.
“Kasih aku muka...” Ular Manusia berbisik, “Aku tak peduli siapa yang mati, tapi kalian bertarung pasti aku yang tewas.”
“Ular Mati, minggirlah.” Harimau Bumi berkata, “Ini urusanku dengan si perampas kekuasaan Lao Hei, hari ini aku akan mencabiknya.”
“Mengambil alih kekuasaan?!” Domba Bumi yang menahan amuk tiba-tiba meledak, “Kau bilang aku perampas?! Kau pikir cuma kau yang peduli sama Kakak Domba di dunia ini?!”
“Huzi... Lao Yang... tenang dulu...” Ular Manusia terus menepuk bahu mereka, “Aku ada ide... mau dengar?”
“Tak mau! Hari ini aku harus membunuhnya!” Harimau Bumi menggeram, “Ular Mati minggirlah, kau di sini aku tak bisa bertindak.”
“Benar.” Domba Bumi mengangguk, “Pergilah, urusan ini tak bisa kau urus lagi.”
“Kalian setidaknya luangkan tiga puluh detik biar aku bicara.” Ular Manusia membuka mulut, “Setelah aku selesai, kalian mau berantem sampai mati juga aku enggak peduli.”
Keduanya menahan amarah, memutar kepala ke arahnya.
“Qi Xia itu… Aku juga pernah ketemu dia.” Ular Manusia berkata, “Kalian ingat enggak kalau sekarang aku adalah 「Pembantu」?”
“Langsung ke intinya.” Harimau Bumi menyela.
“Oke.” Ular Manusia mengangguk, “Sebenarnya aku harusnya langsung menarik tuas untuk menolong orang yang lolos wawancara di ruanganku bertahan hidup, tapi tiba-tiba aku memberikan beberapa pertanyaan… Aku perhatikan Qi Xia selalu bisa menjawab teka-teki sulit yang ditinggalkan Kakak Domba…”
“Terus maksudnya apa?” Domba Bumi bertanya.
“Kalau kalian mau menunggu… Lain kali aku punya cara pasti untuk menguji apakah Qi Xia benar-benar Kakak Domba…”
Ia mengeluarkan buku catatan kecil yang dianggapnya harta karun dari dalam jubah. Masih tersisa 96 teka-teki di dalamnya.
“Kalau dia bisa menjawab semuanya sekaligus, pasti dia Kakak Domba.”
