Chen Junnan dan Yun Yao menunggu sekitar lebih dari dua jam sebelum para peserta mulai berkerumun.
Melihat sekeliling, Chen Junnan hanya merasa beberapa wajah terlihat familiar di antara mereka, tapi sudah terlalu lama tak bertemu hingga tak satu nama pun bisa diingat.
Yun Yao menghitung jumlah orang di sini - sudah genap sebelas orang. Kini hanya tinggal satu lagi yang dibutuhkan untuk memulai game, tapi justru momen seperti ini terasa sangat panjang.
"Keparat..." Chen Junnan bergumam dalam hati, "Seharusnya aku bawa bocah itu, Lao Qi."
Yun Yao yang mendengarnya penasaran melihat Chen Junnan, "Kamu sudah lama kenal Qi Xia?"
"Iya." Chen Junnan mengangguk, "Kenalan sama bocah itu ribet banget, tiap ketemu harus perkenalan diri lagi."
"Apa...?" Yun Yao terhenti sejenak, "Maksudmu dia..."
“Aku tidak bilang apa-apa.” Chen Junnan menangkap ekspresi mikro Yun Yao dengan tajam, “Bintang besar... sepertimu tahu sesuatu ya?”
Yun Yao tidak yakin dengan posisi Chen Junnan saat ini, juga ragu apakah harus memberitahukan frasa 「Kehidupan Abadi yang Bergelora」 yang dilihatnya malam itu. Setelah berpikir sejenak, ia menggelengkan kepala.
Orang terakhir adalah pria berkemeja jas. Yun Yao mengerutkan alisnya melihat kedatangan orang ini.
Ini rekan setim lama yang berasal dari ruangan sama dengan Li Xiangling, bernama Zhong Zhen. Ia memberi anggukan pada Yun Yao sebelum mendekati Ular Bumi untuk menyerahkan 「Jalan」-nya.
“Zhong Zhen... Kenapa kau ke sini?” tanya Yun Yao.
“Aku yang ingin bertanya padamu, Yun Yao.” Zhong Zhen tersenyum, “Hanya game 「Ular」 yang cocok untukku. Jadi aku terus melakukan pencarian.”
“Oh... Rupanya begitu...” Senyum pahit mengembang di wajah Yun Yao, “Kebetulan yang aneh...”
Zhong Zhen juga ikut tertawa: "Benar, benar, kebetulan sekali, Yun Yao, kamu sudah mendapat 「Gema」?"
"Aku... belum." jawab Yun Yao.
"Lalu bagaimana..." Zhong Zhen tersenyum masam, "Kamu belum bisa 「bergema」, kalau di game ini ada aturan saling menjatuhkan... Aku takut tidak bisa tega."
"Heh..." Yun Yao tersenyum tipis, "Tidak tega? Ini tidak seperti dirimu."
"Memang begitu, haha." Zhong Zhen menyunggingkan senyum palsu.
Chen Junnan memperhatikan ekspresi Yun Yao yang agak tidak wajar, bertanya pelan dari belakang: "Tidak apa-apa bintang besar?"
"Aku baik-baik saja." Yun Yao menoleh dan berbisik, "Aku tidak tahu kemampuanmu, tapi hati-hati dengan pria itu."
"Huh? Yang pakai setelan jas itu?" Chen Junnan melirik dengan pandangan meremehkan, "Ada apa dengan Bro itu?"
"Dia berdarah dingin." kata Yun Yao terus terang, "Untuk memenangkan game, dia akan tanpa ragu membunuh siapa pun, baik rekan setim maupun teman."
“Bukankah ini bagus?” Chen Junnan tertawa, “Artinya orang ini cukup mudah dimengerti.”
“Benarkah……” Yun Yao tersenyum lesu, Dia hanya bisa berdoa agar segera mendapatkan 「Gema」 dalam game ini, kalau tidak situasi akan berbahaya.
Chen Junnan melihat sekeliling, menyadari sama sekali tak ada ingatan tentang mereka, akhirnya bangkit berdiri mendekati Ular Bumi.
“Kakek, peserta sudah lengkap. Lebih baik kita mulai cepat.”
Ular Bumi memindai rasio gender peserta, mendapati lebih banyak pria. Ekspresi kekecewaan tak bisa disembunyikannya.
Tapi untungnya ada seorang Gadis yang terlihat sangat cantik di grup ini. Satu orang ini bisa setara dengan empat lima orang. Ular Bumi kembali bersemangat, “Baiklah, ikut aku.”
「12」 orang mengikuti Ular Bumi masuk ke gedung raksasa di belakangnya.
Di dalam gedung terdapat area lingkaran tak terlalu besar. Di tengahnya berdiri semacam meja podium dengan komputer kuno di atasnya.
Sementara yang mengelilingi lokasi lingkaran adalah sebuah dinding bundar utuh, setiap beberapa meter terdapat sebuah pintu kayu, seolah di balik dinding terdapat 12 Ruangan.
“Semuanya, game saya bernama 「Minoritas dan Mayoritas」, ini adalah game tanya jawab yang sangat sederhana.” Ular Bumi menyatukan kedua tangannya di belakang punggung sambil berkata kepada semua orang, “Setiap orang akan mendapatkan sebuah Ruangan. Saat game dimulai, aku akan mengunci pintu Ruangan, dan kalian harus menjawab pertanyaan di dalam Ruangan.”
Melihat para peserta tampak belum paham, dia pun mendekati sebuah pintu Ruangan dan membukanya dengan tangannya.
Ruangan ini berbentuk persegi kecil. Di tengah terdapat sebuah kursi dan perangkat layar kecil. Di sudut ruangan tergantung sebuah telepon tua yang sangat usang.
Untuk memastikan telepon tua itu bisa ditempatkan dengan baik di sudut, pembangun bahkan dengan teliti membuatkan sebuah rak kecil khusus untuknya.
Ular Bumi membawa semua orang masuk ke ruangan. Chen Junnan dan Yun Yao maju ke depan untuk memeriksa layar di tengah ruangan. Tampaknya layar ini dibuat khusus, ditopang oleh pipa besi yang berdiri di depan kursi.
Di sisi kiri dan kanan layar terdapat tombol masing-masing, satu hijau dan satu merah.
"Pertanyaan dalam game ini sangat sederhana, hanya ada dua jawaban 「Ya」 dan 「Tidak」." Ular Bumi berkata, "Kalian cukup menekan tombol sesuai kondisi sebenarnya. Tombol hijau mewakili 「Ya」, tombol merah mewakili 「Tidak」. Untuk keadilan, jawaban akan mengikuti prinsip 「minoritas tunduk pada mayoritas」, menggunakan opsi yang dipilih lebih banyak orang."
Setelah selesai berbicara, Ular Bumi berjalan ke sudut ruangan dan mengambil telepon kuno itu.
"Selain itu, ini adalah telepon khusus." Ular Bumi menjelaskan, "Kedua belas ruangan kalian tersusun melingkar saling terhubung. Kapanpun, telepon ini selain bisa menerima panggilan, hanya bisa terhubung ke ruangan sebelah kiri."
Dia mencerna sejenak, lalu berkata: “Apabila ada yang tersisihkan dalam ruangan, dering telepon setelah 10 kali akan melompat ke ruangan orang berikutnya yang masih 「hidup」.”
Zhong Zhen setelah mendengar agak berpikir, lalu bertanya: “Apa kriteria tersisihkan dalam game-mu ini?”
“Kalian akan paham sendiri selama permainan berlangsung.” Ular Bumi tersenyum, “Jika Peserta perempuan punya firasat akan 「mati」, bisa langsung minta tolong padaku. Selama penampilanmu memuaskan, mungkin aku akan 「memberi nyawa」.”
“Bagaimana dengan Peserta pria?” Zhong Zhen bertanya lagi.
“Pria silahkan langsung 「mati」.” Ular Bumi berkata dingin.
“Lao Tou'er...” Chen Junnan membuka mulut, “Fungsi telepon ini apa? Apa maksudnya「terhubung ke ruangan sebelah kiri berikutnya」? Bolehkah minta bantuan luar saat sesi tanya jawab?”
Ular Bumi menggeleng: “Bukan 「mencari bantuan dari luar」. Setiap ronde aku akan memberi tahu pertanyaan ke salah satu peserta. Orang ini setelah menjawab, harus meneruskan pertanyaan via telepon ke orang berikutnya di sebelah kirinya. Setelah 12 orang semua menerima pertanyaan dan menjawab, baru dianggap satu ronde selesai.”
Chen Junnan setelah mendengar itu melihat telepon di tangan Ular Bumi, samar-samar merasakan sesuatu yang tidak beres.
Ini adalah permainan 「Tanya Jawab」, namun pertanyaan yang didengar para peserta sebenarnya tidak selalu berasal dari 「wasit」, melainkan mungkin berasal dari peserta lain.
Sedangkan permainan 「Ular」 umumnya hanya memiliki dua jenis: satu adalah 「Tanya Jawab」, satu lagi adalah 「Tipu Muslihat」. Kemungkinan besar permainan ini akan menggabungkan kedua gaya tersebut, menciptakan situasi yang tak terduga.
"Aku total memiliki 48 pertanyaan, artinya 48 ronde." Ular Bumi berkata, "Setelah 48 pertanyaan selesai, yang selamat bisa membagi rata 48 butir 「Dao」."
