Telepon kali ini jelas lebih lama dari sebelumnya, sepertinya semua orang sedang mempertimbangkan jawaban masing-masing.
Soalnya game ini benar-benar bisa bikin mati, siapa saja bisa jadi korban berikutnya.
Pilihan 「Kehidupan dan kematian」 tersembunyi dalam jawaban 「Ya dan Tidak」.
「Dring-dring——！！」
Chen Junnan yang sudah menunggu lama langsung menyambar telepon.
“Silakan.”
“Itu…” Yun Yao bertanya, “Orang di sebelahmu sudah mati？”
“Hmm……” Chen Junnan mengangguk, “Kemungkinan besar dia sudah hancur tertimpa, sekarang dia termasuk jenderal beraroma saus.”
“Ada beberapa hal yang tidak kupahami……” Yun Yao ragu-ragu, “Mengapa yang mati justru dia?”
“Aku juga belum paham.” Chen Junnan blak-blakan, “Mungkin perlu beberapa ronde lagi baru kelihatan polanya.”
“Hmm……” Di seberang garis, Yun Yao merenung sejenak, “Chen Junnan, pertanyaan kali ini adalah「Mari kita bunuh satu lagi」?”
“Dasar kakek……” Chen Junnan merasa ada yang jangkal, “Si tua mesum ini langsung tidak mau berpura-pura lagi?”
“Kurasa banyak orang akan memilih「Ya」……” Suara Yun Yao terdengar kecewa, “Semakin sedikit yang bertahan, semakin banyak「Dao」yang bisa dibagi.”
Keduanya terdiam sambil masih memegang telepon.
“Artis besar…… Menurutmu apakah「kematian」ini acak?” tiba-tiba Chen Junnan bertanya.
Yun Yao terdiam sejenak setelah mendengar, lalu bertanya: “Maksudmu pertanyaan terakhir「akan dijatuhkan?」itu menyebabkan satu dari dua belas orang secara acak tertimpa? Artinya probabilitas kematian masing-masing kita adalah seperdua belas?”
“Benar.” Chen Junnan mengangguk, “Baru sesuai dengan logika「taruhan」kan? Probabilitas kematian berikutnya menjadi seper sebelas, seiring berkurangnya jumlah orang, probabilitas kematian kita setiap kali akan meningkat, seperti「Russian roulette」gitu.”
Yun Yao merasa penjelasan Chen Junnan masuk akal, tapi setelah direnungkan ada kelemahan: “Tapi ini masuk kategori「nasib」dan「probabilitas」, lebih mirip permainan「Babi Bumi」daripada「Ular Bumi」.”
“Setuju juga.” Chen Junnan mengangguk, lalu menutup telepon.
Masalah baru ini sangat krusial, jika lebih banyak yang memilih「ya」, bisa langsung membuktikan lebih banyak orang yang ingin membunuh.
Artinya tak peduli game ini menggunakan「pembunuhan probabilistik」atau「pembunuhan terencana」, mereka pasti akan mengerahkan segala cara untuk menyingkirkan lawan.
Dia perlahan mengulurkan tangan, menekan 「Tidak」.
Dia berharap kali ini semua orang bisa jujur menjawab pertanyaan, sehingga situasi di lapangan bisa lebih mudah dinilai.
Chen Junnan berpikir sejenak, lalu mengangkat telepon dan menekan tombol panggilan. Kali ini juga berdering sepuluh kali tanpa jawaban, baru pada kali kesebelas diangkat.
“Hei?” Seorang gadis membuka percakapan.
“Boleh tahu namanya?” tanya Chen Junnan.
Gadis di seberang merenung sejenak, lalu berkata: “Perlukah kita saling memperkenalkan nama? Apa pertanyaannya?”
Melihat lawannya sulit diajak bekerja sama, Chen Junnan hanya bisa mencibir: “Pertanyaannya 「Kita melakukan 'pembunuhan' lagi」? Kurasa begitu.”
“Ini...” Gadis itu tertegun setelah mendengarnya, “Apa kamu tidak mengubah pertanyaan?”
“Jangan keterlaluan. Kita berdua sudah di ujung ronde ini.” Chen Junnan menggelengkan kepala, “Untuk apa aku mengubah pertanyaan? Hanya jawaban kita berdua takkan mengubah situasi keseluruhan.”
“Benar juga...” Gadis itu ragu-ragu menjawab, “Lalu kamu memilih apa?”
“Aku memilih 「Tidak」.” Chen Junnan menjawab jujur.
“Baik……Aku mengerti。\"Gadis itu menutup telepon。
Percakapan singkat ini membuat pikiran Chen Junnan menjadi sedikit lebih jelas。
Sebenarnya apa pertanyaan yang diajukan Ular Bumi setiap kali?
Bagaimanapun dia hanya pernah melihat satu kali 「pertanyaan」 yang sebenarnya, pertanyaan itu bahkan sulit diulang untuk kedua kalinya。
“Apa yang dipublikasikan Einstein……Canyon Clash?”
Selain itu, semua pertanyaan yang diterimanya berasal dari Yun Yao。
Lalu seberapa besar probabilitas Yun Yao menipu dirinya?
Telepon komunikasi satu arah ini adalah kemampuan yang sangat licik, jika dia tidak mengenal orang di ruangan sebelah, sangat mungkin terjadi krisis kepercayaan。
Tapi dia terlalu mengenal Yun Yao, bagaimanapun Yun Yao di hati Chen Junnan bisa dianggap sebagai 「bunga tanah」 dari 「Tanah Akhir」。
Pikiran gadis ini selalu relatif murni, saat tidak mengaktifkan 「Gema」, sangat biasa sampai tidak bisa lebih biasa lagi。
Maka hanya tersisa satu kemungkinan, saat Yun Yao mendengar pertanyaan ini……itu sudah berubah。
Sebelum Chen Junnan menarik kesimpulan, layar kembali menyala。
“Jawaban akhir dari pertanyaan ini adalah——「Tidak」.”
Suara rantai raksasa kembali bergema, bagaikan kawanan angsa melintasi atas kepala, lalu menghilang entah ke mana.
Chen Junnan menghitung, sekarang sudah lima pertanyaan diajukan——tiga jawaban adalah 「Ya」, dua jawaban adalah 「Tidak」.
Satu peserta meninggal.
Di ruangan sebelah, Yun Yao perlahan mengangkat kepala menatap langit-langitnya.
Seolah ada sesuatu yang datang, dia bisa merasakannya.
Mungkin ini naluri wanita, saat ini dia jelas-jelas merasakan ada sesuatu yang menggantung di atas kepalanya.
Dingin. Besar.
“Sudah datangkah……「Kotak」 yang membunuh orang?”
Chen Junnan di ruangannya terus-menerus menggerakkan kakinya gelisah.
Bagaimana mungkin bisa tenang?
Petunjuk yang dia dapat terlalu sedikit, pertanyaan apa sebenarnya yang diajukan Ular Bumi si 「pencuri tua」 ini?
Jika setiap orang mendapat pertanyaan secara bergiliran, sebelum dia mendapatkan 「pertanyaan langsung」 berikutnya, masih ada tujuh pertanyaan.
Bisakah bertahan sampai saat itu?
Tidak lama kemudian, telepon pun berdering.
「Ding ling ling——！！」
Chen Junnan mengangkat telepon, jelas merasa nada suara Yun Yao telah berubah.
“Chen Junnan... Aku mungkin akan mati.” suara Yun Yao berat.
“Apaan sih...” Chen Junnan mengerutkan alisnya mencoba menenangkannya, “Situasinya saja belum jelas, kok sudah bilang mau mati?”
“Aku bisa merasakan benda itu...” Yun Yao kembali menatap langit-langit, “Ia tepat di atas kepalaku, bahkan aku bisa mencium bau amis yang menetes dari celah langit-langit...”
“Di atas kepalamu...?” Chen Junnan merasa ada yang tidak beres.
Bola besi besar itu baru saja menghancurkan tetangga kirinya, lalu langsung berpindah ke sebelah kanannya.
Ini sedang mengelilingi dirinya untuk menghancurkan?
“Dan pertanyaan kali ini...” Yun Yao menelan ludah, perlahan berkata, “Pertanyaannya tetap 「Mau dudukkah?」?”
“Oh……？” Sorot mata Chen Junnan mendingin, “Ternyata setiap dua soal, akan tiba giliran「jatuh」ya?”
“Aku merasa sebentar lagi akan mati.” Yun Yao perlahan menutup matanya, hanya merasakan dengungan di telinga. Tanpa mendapatkan apapun, dia akan mati secara tidak jelas.
“Menurutku belum tentu.”
Satu kalimat Chen Junnan langsung menghapus suara aneh di telinga Yun Yao.
“Kamu bilang apa?”
“Soalnya setelah sekian tahun bergaul dengan Lao Qi, aku cukup mendalami sifat manusia.” Chen Junnan tersenyum, “Jawaban dari pertanyaan tadi memicu suara ledakan keras yang mengejutkan semua orang. Jadi karena efek omong kosong macam-macam itu, dalam waktu dekat mereka lebih ingin melihat hasil pilihan「tidak」daripada terus membuat pilihan yang sama.”
