Setelah waktu menjawab habis, layar Chen Junnan menyala.
“Jawaban akhir untuk pertanyaan kali ini adalah——「Ya」.”
Benar saja, logika lawan menyambung dengan pikirannya. Sekarang bola besi tergantung di atas kepala Chen Junnan.
Tujuh belas ronde berikutnya juga tanpa kejutan. Semua orang kompak memilih「Ya」. Ular Bumi tidak mengangkat telepon—kini dia sudah tak perlu lagi menerima panggilan.
Kekuatan seorang diri terlalu terbatas. Cara terbaik tetap menyembunyikan posisi. Sekini Xu Qian dengan probabilitas tinggi sudah menerima teleponnya, dan kemungkinan besar memberi tahu orang di belakang.
Sayangnya, orang di belakang belum tentu seratus persen percaya pada Xu Qian.
Pertanyaan ke-18, jawabannya seperti diduga condong ke 「Ya」.
Bunyi rantai besi bergema, bola besi raksasa jatuh di 「-2」.
Yang membuat Chen Junnan agak bingung, suara kali ini berbeda dengan sebelumnya.
Soalnya bola besi pernah jatuh di 「-2」 sebelumnya, tapi suara jatuhan kali ini jauh lebih redup. Hanya getaran ringan di 「」, hampir tak ada suara aneh lainnya.
Apa ini masuk akal……?
Chen Junnan menunduk mencerna, karena tubuh Ular Bumi telah ditingkatkan, probabilitasnya besar dia bisa menopang bola besi tanpa menyentuh 「」, sehingga suara berkurang drastis.
Tapi sepertinya masih ada yang kurang...
Lalu suara gemuruh dan reruntuhan sebelumnya...?
Tiba-tiba dia teringat sesuatu, lalu menengadah ke langit-langit.
Benar... Masalahnya ada di langit-langit kayu murni.
Bola besi pertama kali jatuh di 「-2」 menghancurkan langit-langit, tapi kali ini tidak. Setiap kali bola besi jatuh sebelumnya mengeluarkan suara keras karena menghancurkan langit-langit. Ini pertama kalinya bola besi jatuh di posisi yang sama, jadi suaranya relatif lebih kecil.
“Bola besi jelas ada di sebelahku, tapi suaranya tidak keras……” Chen Junnan mengelus dagu sambil berpikir, “Bagaimana dengan orang yang jauh? Pasti tidak mendengar sama sekali……?”
Beberapa 「detik」 kemudian, Chen Junnan menunjukkan ekspresi berseri-seri.
“Ha! Lucu sekali!” Dia menepuk tangan, berteriak, “Laozi benar-benar bangsat jenius! Ternyata menemukan trik brilian!”
Meski awalnya mempertaruhkan 「nyawa」, baru kemudian memikirkan cara, tapi setidaknya sudah terpikir.
Benar-benar prinsip hidup 「Kereta sampai gunung pasti ada jalan」 tidak salah!
“Jika si bocah tua itu bisa menangkap bola besi itu, maka aku hanya perlu menggunakan trik ini.”
Ronde ke-19 dimulai. Chen Junnan menerima telepon Yun Yao secara simbolis, lalu menelepon ke sisi tangan kiri.
Awalnya kupikir Ular Bumi si pencuri tua itu bisa menjawab telepon dengan tubuh setengah kakinya sudah masuk neraka, lalu aku akan berpura-pura sopan mengobrol sebentar. Tapi tak disangka yang mengangkat telepon malah Xu Qian.
“Apakah itu kamu……?” Xu Qian tertegun.
“Ya, aku. Apa, tidak senang?”
“Hah… Apa kamu dengar tadi?”
“Maksudmu 「Pemberontakan Membasmi Ular」?” Chen Junnan mengangguk, “Bisa dibilang dengar sih.”
“Dia… mati?”
“Pertanyaan bagus.” Chen Junnan tertawa, “Nanti kalau sempat aku akan keluar lihatkan untukmu, jangan buru-buru.”
Mendengar ucapan Chen Junnan, Xu Qian hanya bisa menghela nafas: “Di ronde sebelumnya dia meneleponku, sudah kuberi tahu posisinya ke orang di belakang. Tapi aku tak tahu apakah mereka percaya… Sekarang akhirnya berhasil memukul Ular Bumi, tapi tak tahu apakah dia mati atau tidak. Rasanya benar-benar menyebalkan!”
“Buru-buru apa?” Chen Junnan tersenyum, “Kalau si pencuri tua Ular Bumi itu belum mati, dua ronde lagi pasti akan meneleponmu untuk memberi kabar selamat.”
Xu Qian merenung sejenak: “Itu benar.”
“Noona Qian, selanjutnya kita ikuti irama 「Ya」、「Tidak」、「Hantam」 untuk menghancurkan Ular Bumi jadi adonan daging ular.”
Keduanya menutup telepon dan menunggu sejenak, jawaban Pertanyaan ke-19 mulai terungkap.
“Jawaban akhir untuk pertanyaan kali ini adalah——「Ya」.”
Pertanyaan ke-20, Ular Bumi masih belum mengangkat telepon, Chen Junnan sekadar memberi penjelasan simbolis ke Xu Qian, lalu kembali menunggu.
Tapi saat jawaban muncul, dia lagi-lagi salah perhitungan.
Jawaban kali ini juga 「Ya」.
Arah laras meriam berubah, arah angin di arena pun berbalik.
Bola besi tak kembali ke atas kepala Ular Bumi, malah menjauh.
Chen Junnan melihat layout peta yang digambarnya sendiri, jika di ronde ini memilih 「Ya」, maka bola besi akan tergantung di atas kepala 「Jinseongnam」.
Apa kesalahan pria itu sampai begini?
Lagipula di pertanyaan sebelumnya, aku sendiri, Yun Yao dan Xu Qian sudah memilih 「Tidak」, mengapa jawaban akhirnya bisa 「Ya」?
Suara rantai besar bergemericik, bola besi tanpa hambatan menjauh dari Ular Bumi.
Apa yang menyebabkan perubahan tak terduga ini?
Apa perbedaan ronde ini dengan ronde sebelumnya?
Jika dipaksakan untuk mencari perbedaan... mungkin karena Xu Qian memberitahu posisi Ular Bumi kepada orang di belakang.
“Sial…” Chen Junnan bangkit berdiri, sepertinya mulai mengerti.
Si 「orang pintar」 yang disebut-sebut itu tampaknya tidak mempercayai posisi asli Ular Bumi... Dia ingin bola besi menghantam dari「-2」sampai「3」?
Dengan cara ini bisa membunuh peserta sebanyak mungkin sekaligus melukai parah Ular Bumi.
Benar seperti dugaan, dengan suara keras, pria gugup itu tersingkir melalui pemungutan suara semua orang.
Seluruh proses hanya memakan waktu tiga menit, cepat dan efisien tanpa basa-basi.
Situasi mulai terasa aneh lagi, apapun pilihan Chen Junnan, sepertinya tidak bisa mengontrol arah gerak bola besi.
Pertanyaan ke-22 dan 23 berikutnya, jawabannya tetap「Ya」, situasi mulai bergerak ke arah yang aneh.
Chen Junnan segera mengamati kembali peta tata letak di dinding, mensimulasikan dinamika beberapa ronde berikutnya dalam hatinya.
“Kamu menipu orang lain... Ingin mulai membunuh...?”
Dia mengukir sebuah「mati」di posisi「pria gugup」, lalu melewati pria yang tidak mau bekerja sama, juga mengukir「mati」di pria ketiga. Jika tidak ada halangan, di ronde ke-24 pria inilah yang akan mati.
Kemudian dia melewati「Gadis berbaju putih」, mengukir「mati」di posisi pria di belakangnya.
Mengikuti ritme "satu mati-satu selang" seperti ini...
“Tunggu sebentar...”
Alis Chen Junnan berkerut, di antara dua orang di samping「Gadis berbaju putih」ada Zhong Zhen. Apakah mereka semua akan mati...?
Awalnya dia mengira salah satu dari dua pria ini adalah dalang utama, tapi sekarang mereka justru terjebak dalam permainan besar, sama sekali tak bisa kabur.
Mereka tertipu.
“Aku seharusnya sudah menyadari ini……” Chen Junnan tersenyum pahit, “Awalnya kupikir di antara 「genap」 ada seorang yang pintar, dia memimpin seluruh 「genap」 untuk membantai 「ganjil」, tapi nyatanya pertanyaan yang didapat 「genap」 semua berasal dari 「ganjil」……”
Dia mengulurkan satu jari, menggunakan kuku menggaris bawahi kata 「Gadis berbaju putih」 dengan kasar.
“Ternyata kamu sebegitu menyeramkannya……?” Sudut bibir Chen Junnan naik, “Sekarang aku semakin ingin memperkenalkanmu ke Lao Qi. Kalian berdua jadi pasangan pasti akan sangat menarik, ya?”
