Ronde berikutnya, Yun Yao menerima telepon dari pria bersuara berat, keduanya mengangkat gagang telepon tanpa ada yang membuka mulut. Setelah beberapa 「detik」, mereka sama-sama memutuskan telepon.
Sekarang orang-orang yang tersisa di sini bukanlah orang bodoh, sudah tidak perlu lagi basa-basi.
Satu orang melakukan panggilan, satu orang menerima. Selama masih dalam batas 「aturan」, tidak ada yang akan memilih aksi yang berisiko bocornya informasi.
Bola besi kini berada di sisi Yun Yao. Dengan tegas dia menekan 「Ya」 di layar, lalu mengangkat telepon dan memanggil ruangan sebelah.
Meski sudah tahu hasilnya, Yun Yao tetap ingin memastikannya sendiri.
Apakah Chen Junnan benar-benar sudah 「mati」...?
Telepon bergemericik, ini pertama kalinya Yun Yao menunggu begitu lama saat melakukan panggilan.
Sepuluh kali nada panggilan berbunyi, tak ada yang mengangkat.
Dua puluh kali nada panggilan berbunyi, tetap tak ada respons.
Hingga nada ke Dua Puluh Satu, barulah seorang gadis mengangkat telepon. Dia terlihat panik.
"Hei...?" sang gadis membuka mulut.
Yun Yao terdiam sejenak, lalu berkata: "Halo."
Dia menyadari gadis ini seharusnya adalah 「penerima」 jangka panjang Chen Junnan, hanya saja Chen Junnan tak pernah menyebutkannya, seperti apa orang ini sebenarnya?
Xu Qian terdiam sejenak, bertanya: "Dia... mati...?"
Ekspresi Yun Yao terlihat redup sejenak, berkata: "Seharusnya iya, bola besi itu jatuh di ruangan sebelah kiriku."
Xu Qian merasa sama sekali tidak bisa memahami.
Masih adakah pria seperti ini di dunia?
Setiap gerakan dan ekspresinya penuh kesombongan tapi sudah punya rencana, tapi akhirnya mati secara tidak jelas.
"Benar-benar... terlalu konyol!" Xu Qian mengumpat dengan histeris, "Dia, dia meninggalkan kekacauan ini, meninggalkan Ular Bumi... tapi dirinya sendiri malah mati...?"
Ekspresi Yun Yao juga terlihat muram, dia tidak benar-benar mengenal bagaimana pribadi Chen Junnan, hanya tahu dia sangat impulsif dan nekat, akhir seperti sekarang... mungkin bahkan tidak pernah terbayang olehnya sendiri.
Wasit ternyata berkomplot dengan Ular Bumi untuk curang, apa di atas rantai itu selalu ada dua bola besi?
Satu di ujung sini, satu di ujung sana?
Jika benar begitu, tak ada yang bisa menebaknya sebelumnya, hanya bisa dikatakan Ular Bumi terlalu licik.
Meski Yun Yao merasa 「kesedihan」, dia tak ingin terus terpuruk pada sebab kematian Chen Junnan. Fokus sekarang adalah memenangkan game.
"Teman-teman perempuan, situasi sulitmu sekarang cukup berbahaya." Yun Yao membuka mulut, "Kamu dan Chen Junnan adalah 「ganjil」 yang berdekatan. Bola besi di ronde berikutnya mungkin akan jatuh di kepalamu."
Xu Qian terdiam sejenak, berkata: "Ternyata... dia bernama Chen Junnan?"
Yun Yao menghela napas dalam setelah mendengar: "Saudari, sekarang bukan saatnya memikirkan ini 『 』. Kamu harus mencari cara untuk 「hidup」."
"Ah, benar..." Xu Qian mengangguk, "Memang. Aku... aku harus tetap hidup."
"Benar..." kata Yun Yao dengan pasrah, "Dua ronde berikutnya aku tak akan berbicara lagi. Telepon bisa langsung kau tutup."
"Eh? Mengapa demikian?"
“Kita bukan teman, aku tidak bisa mempercayaimu.”
“Baik…… aku mengerti.”
Setelah meletakkan telepon, Yun Yao duduk di kursi sambil memainkan lipstik di tangannya. Kali ini bola besi jatuh di atas kepala Chen Junnan, meski hasilnya tragis tapi tidak sepenuhnya berita buruk.
Bola besi sekarang lebih dekat dengan Ular Bumi.
Seharusnya perlu setengah putaran lagi untuk kembali ke sini, tapi kini bola besi sudah berada di samping Ular Bumi.
Asal beberapa ronde berikutnya bisa dikontrol dengan baik, masih mungkin untuk menghantamnya sekali lagi.
Ronde ketiga puluh tiba, hanya enam orang yang bertahan di arena.
Dan bola besi di ronde ini, tanpa kejutan, menggantung di atas kepala Xu Qian.
Meski tidak terlalu mengenal gadis ini, melalui percakapan singkat tadi Yun Yao bisa menangkap sifat aslinya tidak buruk, karakternya juga cukup baik, jadi secara simbolis memilih 「Tidak」.
Entah bisa membantunya atau tidak, tapi ini kebaikan terakhir yang bisa diberikan.
“Jawaban akhir untuk pertanyaan kali ini adalah——「Ya」.”
Tak ada satu pun tangan yang melunak.
Bagi yang tersisa, Xu Qian sama sekali tidak punya alasan untuk 「hidup」.
「Boom——！！」
Suara dahsyat itu kembali bergemericik, membuat Yun Yao tertegun lagi.
Kali ini suara itu ternyata tidak berasal dari Xu Qian di sebelah kiri, melainkan dari tangan kanan.
Tapi intensitas suara kali ini jelas lebih lemah dibanding ronde sebelumnya, sepertinya bukan berasal dari ruangan sebelah, melainkan terpisah satu ruangan.
「Tunggu... terpisah satu ruangan?」
Yun Yao tahu gadis cerewet di sebelah kanannya sudah mati, lebih ke kanan lagi ada 「pria bersuara berat」 yang disebut Chen Junnan harus diwaspadai.
Kok bisa begini?
Pria bersuara berat itu mati...?
Semua orang di arena sekarang seperti mengalami kebingungan.
Sejak besi jatuh di ruangan Chen Junnan pada ronde 27, sepertinya pembunuhan mulai 「acak」, sama sekali tidak ada pola atau logika.
Perlahan mata Yun Yao membelalak, ucapan Chen Junnan terus bergema di telinganya——
“Selebriti besar, kamu percaya tidak, mulai sekarang aku bisa mengabaikan semua 「aturan」, bisa membuat bola besi jatuh ke mana saja sesuka hati?”
Chen Junnan……？
Hati Yun Yao bagai api yang baru padam, kini muncul kembali percikan-percikan kecil.
“Kamu masih 「hidup」……?” Dia bangkit berdiri menatap ruangan di sebelah kanannya, tapi pertanyaan berkelebat di benaknya.
Bagaimana Chen Junnan melakukannya? Mengapa bisa mengontrol bola besi secara bebas?
Jangan-jangan dia menemukan 「aturan」 tersembunyi?
Tapi dia kan tidak secerdas itu, lalu bagaimana bisa menguasai 「aturan」 ini?
Sebelum sempat berpikir lebih jauh, masalah berikutnya sudah datang bertubi-tubi. Kali ini Yun Yao langsung menerima telepon dari Zhong Zhen, sepertinya semua dalang antara dia dan Zhong Zhen sudah 「mati」.
“Pasti...”
Zhong Zhen sepertinya terus berbicara, saat Yun Yao mengangkat telepon, pembicaraan sudah setengah jalan.
“Zhong Zhen……?” Yun Yao tertegun, “Kamu masih hidup?”
Zhong Zhen berhenti sejenak, membuka mulut: "Aku sudah bilang berkali-kali, siapapun kamu, bisa dengar atau tidak... Tapi setelah kuhitung, sekarang bola besi sudah di atas kepala orang di sebelah kananku. Dia masalah besar, harus memastikan untuk membunuhnya! Dia terlalu berbahaya!!"
Yun Yao merasa agak aneh: "Kamu... sedang bicara apa? Zhong Zhen, takkah kau perhatikan lintasan gerakan bola besi sekarang sudah..."
"Harus!!" Zhong Zhen berteriak, "Orang ini bisa mengontrol gerakan orang lain lewat kontak fisik tertentu! Kalau dia bertahan hidup, semua yang menerima telepon takkan bisa lolos!!"
"Zhong... Zhong Zhen..." Yun Yao mulai merasa memburuk, "Kau dengar suaraku? Bola besi sekarang bukan lagi pindah dari 「-2」... Kamu..."
"Semuanya kuserahkan padamu! Harus memastikan untuk membunuhnya!"
"Kamu..."
"Aku sudah bilang berkali-kali, siapapun kamu, bisa dengar atau tidak..."
"Kau dengar ini?"
Yun Yao merasa Zhong Zhen seolah kerasukan, mendengarkan dalam diam sejenak, dan menyadari bahwa dia terus mengulangi kalimat yang sama. Dengan wajah bingung, akhirnya dia menutup telepon.
