Ruangan Zhong Zhen.
Saat ini, kondisi ruangan sangat berbeda dari sebelumnya—dipenuhi bercak-bercak noda darah.
Kursi di dalam ruangan telah hancur berantakan. Zhong Zhen memegang potongan kaki kursi yang patah, kedua pipinya memerah.
Tidak lama sebelumnya, dia menggunakan potongan kaki kursi itu untuk menusuk kedua telinganya sendiri.
Tidak ada cara lain selain ini.
Telepon dari wanita itu tetap mengontrolnya melalui 「Gema」 meski tidak diangkat. 「Gema」 yang aneh dan kuat ini hanya bisa diatasi dengan kehilangan pendengaran total.
Dengan telepon terangkat, dia terus mengulang perkataan tadi sambil menahan pusing dan pandangan berkunang-kunang, hingga mulutnya terasa kering.
“Sungguh berharap orang di 「ratu」 bisa mendengar,” dia menghitung, bola besi sebelumnya jatuh di 「-1」, sedangkan koordinat wanita berbaju putih adalah 「-7」.
Setelah dua ronde, seharusnya sekarang tepat menggantung di atas kepalanya.
Ini mungkin kesempatan terakhir sebelum game berakhir.
Setelah menutup telepon, dia mengangkatnya lagi dan meletakkannya di depan tubuh.
Karena kehilangan pendengaran total, dia tak boleh membiarkan telepon dalam keadaan tertutup. Jika tidak diangkat dalam waktu lama, wanita putih akan menelepon orang berikutnya. Jadi cara terbaik adalah membuat telepon selalu sibuk.
Zhong Zhen menarik napas panjang, mengusap darah di pipi dengan kedua tangan, lalu merapikan rambut yang berantakan ke atas kepala dengan darah di telapak tangan.
Ini jauh lebih efektif daripada hairspray.
“Sungguh disayangkan... Tetanggaku tercinta, sudah menemukan metode memecahkan, tapi tak bisa mencekikmu sendiri.” Zhong Zhen menggerutu, “Di lautan manusia... Jika kita berpapasan lagi, ke mana harus kutemui untuk membunuhmu?”
Gadis berbaju putih saat ini menatap langit-langit dengan ekspresi penuh kebingungan.
Bola besi berhamburan, aturan apa yang menyebabkan ini?
Dan sejak tadi, suara dari langit-langit terdengar sangat tidak masuk akal...
Ronde ketiga puluh tiga, bola besi jatuh di 「-5」.
Xu Qian dan gadis berbaju putih sama-sama mendengar keanehan di 「-5」, mengingat mereka hanya terpisah satu ruangan dari lokasi tersebut.
Jika ingatanku tidak salah, pria itu sebenarnya masih hidup, tapi sekarang juga mati.
Tampaknya hanya tersisa empat orang di lokasi.
「0」, Yun Yao.
「-3」, Xu Qian.
「-7」, Gadis berbaju putih.
「-8」, Zhong Zhen.
Keempat orang ini saling terhubung dan bergiliran menerima pertanyaan, namun Zhong Zhen sudah sama sekali tidak bisa mendengar suara apapun.
Selain itu... seharusnya masih ada dua orang tak terlihat di arena.
「-2」, Ular Bumi.
「Tidak Diketahui」, Chen Junnan.
Kedua pihak dalam pertaruhan nyawa ini justru menyembunyikan diri dan sama sekali tidak berkomunikasi dengan orang luar.
Yun Yao tahu Chen Junnan pasti menggunakan kemampuan tertentu, tapi kemampuannya benar-benar terlalu hebat, bahkan bisa membuat bola besi sepenuhnya mengabaikan jalur aslinya, dengan tepat membunuh orang yang masih 「hidup」 di lapangan.
Bahkan 「Gema」 pun tidak mungkin sekuat ini.
Bola besi sekarang tergantung di 「-5」, kapan saja bisa jatuh di atas kepala Xu Qian dan gadis berbaju putih.
“Jika begitu……” Yun Yao mengerutkan alisnya sambil berpikir, tiba-tiba telepon berdering.
Dia tahu hanya Zhong Zhen yang bisa meneleponnya, tanpa pikir panjang langsung mengangkat telepon dan ingin mematikan.
Dia tidak bisa mempercayai Zhong Zhen.
Tapi sebelum telepon dijauhkan, suara nakal terdengar dari dalam.
“Halo, selebriti besar!”
Yun Yao kaku sejenak, lalu perlahan mendekatkan telepon ke telinganya: “Chen… Chen Junnan?”
“Hei! Lama tidak bertemu!” Chen Junnan berkata terengah-engah, “Tunggu Laozi duduk dulu, agak terlalu 「sakit」.”
“Sakit……？” Yun Yao bertanya dengan panik, “Apa yang terjadi? Apa yang kamu lakukan?”
“Hei, kamu jangan mengurus. Puji Laozi dulu.” Chen Junnan menarik napas dalam-dalam lalu tertawa, “Hebat kan? Lihat, Laozi membunuh gila tadi.”
Yun Yao mencerna beberapa 「detik」, bertanya: “Kamu……「Gema」 apa?”
“「Pengganti Dosa」.” Chen Junnan membuka mulut, “Di lokasi ini, selama aku mau, orang sialnya pasti Laozi.”
“Sa……sial?” Yun Yao langsung mengerti, “「Gema」 ini sepertinya hanya bisa membuat bola besi jatuh di kepalamu...”
“「Ya」.” Chen Junnan mengangguk patuh, “Jujur, bola-bola besi beberapa kali ini semuanya jatuh di kepalaku.”
“Apa……?”
“Selebriti besar, aku mau uji kamu beberapa pertanyaan.” Chen Junnan menghirup udara dingin beberapa kali, “Menurutmu……bola besar yang jatuh itu, apakah akan menghancurkan semua benda di ruangan?”
“Tentu saja.” Yun Yao membuka mulut, “Cukup dengan mendengar suara bola besi jatuh ke tanah, kita sudah bisa menebak sebagiannya.”
“Tapi ada kejanggalan.” Chen Junnan berkata, “Ruangan tempat Ular Bumi berada sudah mengalami babtisan bola besi, tapi mengapa dia masih bisa mengangkat telepon... dan menjawab pertanyaan?”
“Ini...”
Setelah mendengar hal tersebut, Yun Yao terhenti sejenak, lalu perlahan membuka matanya lebar-lebar.
Benar, bola besi ini tidak merusak telepon maupun monitor, bagaimana mungkin?
“Aku merenung lama baru mengerti masalah ini.” Chen Junnan menjelaskan, “Telepon di sudut ruangan memang mudah dijelaskan. Karena ruangan kita berbentuk persegi, sementara semua orang menduga bola besi itu bulat, maka posisi sudut adalah area aman. Sejujurnya, selama bersembunyi di sudut, probabilitas menghindari bola besi sangat besar...”
“Betul.” Yun Yao mengangguk, “Aku juga pernah memikirkan ini. Asalkan postur tubuhnya kurus, seseorang seharusnya bisa bersembunyi di sudut.”
“Tapi semua orang tetap mati.” Chen Junnan membuka mulut, “Mengapa semua tahu bersembunyi di sudut bisa bertahan hidup, tapi tetap tak ada yang selamat? Apa logika sederhana ini cuma terpikir olehku?”
“Aku masih belum mengerti...” Yun Yao berkata, “Menurutmu, seharusnya semua orang bisa selamat.”
“Itu karena kita disesatkan.” Chen Junnan mengubah arah pembicaraan sambil tersenyum, “Benda di atas kepala kita sama sekali bukan bola besi.”
“Bukan... bukan bola besi?”
“Karena siapa pun yang pernah melihatnya sudah mati, tak ada yang bisa menyampaikan kabar ini.” Chen Junnan menghela napas.
“Itu apa......?”
“Selebriti besar... Benda ini dipenuhi duri besi, dia adalah landak besi. Kecuali kau menggantung tinggi di sudut seperti telepon, di sudut mana pun akan mati.”
“Apa?”
“Kau juga harus tahu, jika cuma bola besi biasa, kita tak akan mencium bau amis.” Chen Junnan mengusap hidungnya, “Bau amis yang kita cium justru berasal dari potongan daging yang menusuk di duri besinya.”
“Rupanya begini……” Yun Yao sedikit tertegun, “artinya banyak orang sebelum mati berusaha lari ke sudut ruangan…… Tapi mereka bukan hancur tertimpa, malah tercabik-cabik.”
“Benar, itu maksudku.” Chen Junnan menahan suara sambil mendengus pelan, kemudian berkata, “Apa aku cerdas…… bisa menebak sebanyak ini?”
Yun Yao merasa kondisi Chen Junnan benar-benar tidak normal, bertanya dengan khawatir: “Kamu baik-baik saja? Mau istirahat dulu?”
“Aku baik-baik, jangan menyela dulu……” Chen Junnan terkekeh, lalu bertanya lagi, “Selebriti besar, coba tebak bagaimana aku bertahan hidup?”
“Aku tidak bisa menebak.” Yun Yao menggelengkan kepala.
“Si Ular tua ini, pelit sekaligus licik.” Chen Junnan tertawa riang, “Dia takut bola besi raksasa akan menghancurkan layar di ruangan, jadi membuat keputusan yang salah.”
