“「Gema」 macam apa ini……?”
Chen Junnan ingin melepaskan tangan kanannya dari leher, tetapi tangan ini seolah menjadi milik orang lain, sama sekali tidak bisa dikontrol.
「Gadis……」Chen Junnan mengatupkan gigi,「Apa yang harus kulakukan agar kau percaya aku ingin membunuh Ular Bumi?」
「Apa hubungannya pembunuhan Ular Bumi denganku?」Gadis berbaju putih tersenyum tipis,「Kau tahu aku orang macam apa?」
Chen Junnan merasa gadis ini sengaja mempersulit. Sudah bertahun-tahun dia tidak aktif di wilayah 「Tanah Akhir」, mana mungkin tahu asal-usulnya?
「Lepaskan dulu Laozi……」kata Chen Junnan,「Awalnya aku tidak ingin membunuhmu, tapi bukankah kau sengaja memancing amarahku?」
「Tapi membunuhmu tidak merugikanku sama sekali.」Gadis itu melanjutkan,「Lagipula kau tak tahu identitasku.」
「Tunggu……biarkan Laozi tebak……」Chen Junnan merasa napasnya mulai tersengal-sengal,「Biar kutebak siapa dirimu……bolehkah?」
“Hah? Lalu coba kamu jelaskan.”
“Laozi belum pernah mendengar ada orang yang 「Gema」-nya bisa langsung mengontrol orang lain, tapi pernah dengar situasi lain.”
“Oh?”
Chen Junnan memaksakan senyum tipis, 「hehe」 tertawa pendek: “Kalau tebakanku tidak salah… Saat ini kamu juga sedang menggunakan tangan kananmu mencekik lehermu sendiri kan? Kamu sedang berpura-pura, kalau sampai aku mati dicekik, kamu sendiri juga tidak akan tenang.”
Di dalam ruangan, Gadis Berbaju Putih yang sedang mencekik lehernya sendiri dengan tangan kanan tertegun.
“Kamu akan memaksa orang lain melakukan gerakan yang sama denganmu…” Chen Junnan merasakan napasnya mulai pulih, lalu melanjutkan, “Dan cara kontrolnya… Aku ingat adalah dengan mendengar 「suara」mu, benar kan?”
Gadis itu merasa situasi memburuk. Selama bertahun-tahun beraktivitas di 「Tanah Akhir」, ia selalu berhati-hati. Semua yang tahu 「Gema」-nya harus mati. Di depan semua 「Pemilik Gema」, ia selalu berpura-pura sebagai 「Orang Malang」. Hanya dengan begitu identitasnya bisa tersembunyi dengan sempurna di sini.
“Tapi hari ini situasi sepertinya tidak beres.”
“Pria ini sepertinya tahu「kemampuan」nya.”
Chen Junnan merasa perlahan merebut kembali kontrol tangan kanannya, sepertinya kepercayaan gadis ini mulai bimbang.
“Siapa namamu?” gadis itu bertanya.
“Laozi Chen Junnan.”
Gadis itu mencerna dengan seksama. Meski selalu menanyakan nama sebelum membunuh, tapi dia belum pernah mendengar nama 「Chen Junnan」. Apakah benar ada satu orang yang terlewat dibunuh?
Mendengar Gadis Berbaju Putih terus diam, Chen Junnan bertanya: “Noona ini dipanggil apa?”
Gadis Berbaju Putih berhenti sejenak, lalu berkata: “Yan Zhichun.”
“Yan…… Zhi…… Chun……?”
Sunyi.
Keheningan yang sangat aneh menggantung di antara dua orang itu.
“Ada apa……?” Yan Zhichun mengulurkan tangan mengetuk langit-langit, “Kenapa diam saja? Kau mengenalku?”
“Ah tidak……” Chen Junnan mengerutkan alisnya, “Sepertinya aku tidak mengenalmu…… Tapi ini agak tidak masuk akal ya……”
Chen Junnan menyadari bahwa ia tak pernah melihat wajah gadis ini sebelumnya, tapi tiga karakter 「Yan Zhi Chun」pasti pernah ia dengar di suatu tempat.
Namun karena sudah terlalu lama, ia sama sekali tak bisa mengingatnya.
"Aku juga merasa penasaran," ucap Yan Zhi Chun, "Chen Junnan, sebelum hari ini, seharusnya kau adalah orang pertama di seluruh 「Tanah Akhir」yang bisa menyebutkan 「Gema」ku. Mengapa aku tidak membunuhmu waktu itu? Bagaimana kau bisa tahu tentang 「Gema」ku?"
Chen Junnan tersadar, merasakan ada maksud tersembunyi dalam perkataan Yan Zhi Chun. Ia pun melanjutkan percakapan, "Menurutku sekarang bukan saatnya membahas hal ini, Noona Chun. Lihat, kau tidak membunuhku dulu, itu membuktikan aku bukan target pembunuhanmu. Bisa jadi bertahun-tahun lalu kita adalah 「rekan setim」."
Yan Zhi Chun mengerutkan alisnya sambil mencerna hal ini. Dia bukanlah orang sembarangan di 「Tanah Akhir」, tentu tak mudah percaya pada Chen Junnan.
Tapi...
“Chen Junnan, kamu bisa memanjat langit-langit, pastinya sudah menemukan「metode abadi」dalam game ini kan?”
“Tentu saja noona.” Chen Junnan mengangguk, “Meski sedikit kalah darimu, tapi Laozi ini pintar kok.”
“「Metode abadi」itu juga sudah kudapatkan.” Yan Zhichun berkata, “Bahkan jika kau melempar bola besi ke kepalaku, aku takkan mati.”
“Tak aneh kalau kau bisa menemukanku.” Chen Junnan menyetujui, “Aku tahu kau orang pintar, tapi targetku kali ini bukan kamu, melainkan Ular Bumi. Aku sudah bertaruh nyawa dengan pencuri tua itu, sungguh ingin membunuhnya.”
Yan Zhichun menunduk sejenak, lalu berkata: “Jika begitu... aku bisa「membantumu」.”
“Oh?” Senyum merekah di wajah Chen Junnan, “Anda benar-benar Pahlawan Hidup Akhir, perlu Laozi membalas budi bagaimana?”
Yan Zhichun tersenyum mengangguk: “Tentu... Aku butuh balasan「generasi ke generasi」darimu.”
“Apa...?” Chen Junnan terhenti, “Perkataanmu terlalu berat, generasi ke generasi?”
“Aku ingin kau menjadi seorang 「Dao」.” Yan Zhichun berkata, “Mulai sekarang bersumpah untuk melindungi 「Tanah Akhir」, 「Jidō Banzai!」 adalah semua prinsipmu. Selama masa ingatanmu, tidak boleh ada yang mengumpulkan 3.600 butir 「Dao」.”
“Hah?” Chen Junnan merasa otaknya mulai hang, “「Dao」...? Kok sepertinya... dua hari lalu pernah dengar istilah ini, apa ini organisasi baru yang sedang populer? Kau ini 「Raja Dao」?”
“「Raja Dao」 tidak berani.” Yan Zhichun menjawab, “Aku hanya salah satu dari banyak 「Dao」, eksistensi kami adalah untuk melindungi 「Tanah Akhir」 dari kerusakan.”
“Oh, begitu.”
“Kedengarannya kau sama sekali tidak terkejut.” Yan Zhichun membuka mulut, “Kukira kau akan mengajukan pertanyaan bermutu, tidak penasaran kenapa kami harus melindungi tempat ini?”
“Aku tidak penasaran.” Chen Junnan tiba-tiba menyeringai jahat, "Aku dari awal memang takkan membiarkan siapapun mengumpulkan 3.600 butir 「」, bahkan orang paling kupercaya sekalipun... pasti takkan kubiarkan berhasil."
"Oh……?" Kali ini giliran Yan Zhichun yang bingung, "Kamu... kamu..."
"Ternyata kalian 「Dao」 benar-benar menarik..." Chen Junnan berbaring santai di langit-langit, "Laozi juga ingat... gadis bernama Lin Qin itu, dia juga 「Dao」 ya."
"Lin Qin?" Yan Zhichun tersenyum seolah mengerti, "Rupanya kamu orangnya Lin Qin?"
"Laozi sih mau jadi orangnya dia, tapi entah dia mau jadi orangku atau nggak." Chen Junnan tertawa, "Laozi bukan bawahan siapa-siapa, cuma salah satu yang paham 「aturan」 sebenarnya di tempat sialan ini. Tapi tak kusangka kalian 「Dao」 punya target yang sama denganku."
“Apakah kamu juga kebetulan memahami「aturan」yang sebenarnya di tempat ini……？” Yan Zhiyun berhenti sejenak, lalu membuka mulut, “Kalau begitu kamu「Dao」yang lahir alami.”
