Di ruangan Dokter Zhao, saat ini ia sedang berkeringat deras memeriksa luka Chen Junnan.
Dia merasa situasinya agak rumit.
Luka pria ini tidak sepenuhnya sayatan, tapi tercampur lecetan, seolah yang melukainya bukan pisau melainkan kerucut. Kerucut-kerucut ini menancap ke tubuhnya lalu digerakkan vertikal, merobek kulit sekaligus menciptakan luka yang luas.
Umumnya orang tidak mungkin tetap sadar dalam rasa sakit seperti ini, tapi pria ini masih terjaga.
Mungkinkah dia sudah banyak mengalami luka seperti ini sebelumnya?
"Hei... Saudara seperjuangan." Dokter Zhao menepuk wajah Chen Junnan, "Kamu tidak boleh tidur sekarang, kita tidak punya obat bius, hanya peralatan sederhana untuk mengurus luka... Kamu harus terus mengobrol denganku, mengerti?"
"Bangsat... Laozi ngerti setan..." Chen Junnan memandang langit-langit dengan tatapan kosong sambil mengumpat, entah sedang mencerna apa.
Dokter Zhao menggeledah persiapan 「Surga Firdaus」, banyak terdapat gunting dan pisau, tapi tidak memenuhi standar medis. Sepertinya semuanya adalah peralatan sekolah. Di sini tidak ada benang dan jarum, satu-satunya yang bisa digunakan mungkin...
Dokter Zhao mengeluarkan mesin jilid dari tumpukan , lalu membukanya untuk memeriksa paku di dalamnya. Dengan kondisi seadanya seperti ini, mesin jilid mungkin menjadi pilihan terbaik.
Chen Junnan menoleh melihat Dokter Zhao, ekspresinya sangat kompleks menelan ludah: “Tunggu sebentar……bisa tidak Laozi bicara dua patah kata?”
“Bisa, kita harus terus bicara.” Dokter Zhao setelah mengunci stapler lalu memisahkan dasar dan bodi, menunduk mulai memeriksa luka Chen Junnan, “Saat aku mengurus lukamu, kita perlu terus mengobrol, kamu jangan sampai tertidur.”
“Kamu……” Chen Junnan helpless melihat Dokter Zhao, “Aku bilang……setiap kali kamu mengobati orang seolah berganti kepribadian……”
“「Ya」?” Dokter Zhao tidak angkat kepala, mencubit luka di perut bawah Chen Junnan, lalu menggunakan bodi stapler 「kreek」 suara dipaku bersatu, kemudian gunting memuntir ujung paku yang mencuat ke dalam.
Dia menemukan cara ini memang benar-benar bisa menutup luka sementara, hati yang menggantung pun lega.
Bagaimanapun darah akan perlahan membeku, sekarang satu-satunya yang bisa dilakukan adalah memperkecil luas area luka, mencegah darah mengucur deras.
“Hei, jangan tidur.” Dokter Zhao mengusap keringatnya, lalu melanjutkan, “Beri tahu apa yang kamu pikirkan sekarang?”
“Aku ingin「mati」.” Chen Junnan berkata dingin.
“Ha? Gawat, gawat...” Dokter Zhao berkata panik, “Bro ini sudah mulai ngelindur, sayangnya di sini tak ada syarat transfusi darah. Tahan dulu ya...”
Xu Qian dan Yan Zhi Chun duduk di sudut ruangan menyaksikan Dokter Zhao merawat Chen Junnan, namun tak tahu cara membantu.
Yun Yao segera pergi tak lama setelah masuk ruangan, tak diketahui kemana. Sekarang di ruangan hanya tersisa Han Yimo, Lao Lü dan Si Kacamata yang mengantar Chen Junnan.
“Dokter, apakah dia bisa「hidup」?” Xu Qian bertanya dengan suara gemetar.
“Aku tak yakin...” Dokter Zhao menggelengkan kepala, “Luka jenis ini bukan keahlianku. Hidup atau mati tergantung takdirnya.”
“Takdirku buruk... Cepat biarkan aku mati...” Chen Junnan mengulurkan tangan ingin mendorong Dokter Zhao, tapi mendapati tenaganya sudah habis sama sekali.
“Dia sudah linglung sampai seperti ini……” Xu Qian berkata dengan kekhawatiran, “Kalau diselamatkan, apakah ikut menjadi bodoh?”
“Noona Qian……” Chen Junnan tersenyum pahit sambil menatap Xu Qian, “Kenapa kalian tidak percaya padaku…… Bisakah kalian datang dan bunuh Laozi?”
Tak lama kemudian, Yun Yao mendorong pintu masuk dari luar ruangan. Ia melihat luka Chen Junnan, mendapati lawannya belum 「mati」, lalu menghela napas lega.
Di belakangnya mengikuti beberapa orang, salah satunya gadis cantik dan anggun berkulit gelap, Li Xiangling.
Ada juga wanita elegan berusia 40-50 tahun, Tante Tong.
Yang ketiga adalah gadis berpakaian minim, tak lain adalah Tian Tian yang belum terlihat selama dua hari ini.
Melihat Tante Tong masuk, Lao Lü segera bangkit berdiri, menggosok-gosokkan tangan dengan hormat, “Xiao Chan, kenapa kamu datang?”
Tante Tong mengerutkan alis: “Jangan panggil Xiao Chan…… Ada banyak anak-anak di sini.”
“Hai! Ya, ya, ya!” Lao Lü mengangguk, menoleh ke semua orang dan berkata, “Guru Tong sudah masuk, kalian semua harus bersikap hormat.”
Semua orang yang hadir di sini mengabaikannya.
“Yun Yao Jie...” Li Xiangling bertanya dengan bingung, “Kamu memanggilku untuk...?”
Yun Yao berpikir sejenak lalu berkata: “Xiangling, Tante Tong, Si Kacamata, kalian adalah segelintir 「Pemilik Gema」 dari kesempatan terakhir. Aku ingin kalian menyaksikan sesuatu di sini.”
“Menyaksikan sesuatu...?”
Yun Yao mengangkat kepala kering dan keriput Ular Bumi dari bawah meja, meletakkannya di atas permukaan meja.
Wajah semua orang langsung berubah setelah melihatnya.
Benda ini bukanlah topeng maupun kepala manusia, melainkan sebuah kepala ular raksasa yang nyata.
Ini adalah kepala 「shio」 tingkat bumi.
“Kalian ini...?” Tante Tong bertanya dengan nada emosional.
“Tante Tong, Anda adalah anggota senior 「Surga Firdaus」.” Kata Yun Yao, “Nanti mohon berikan penilaian yang adil.”
“Belum sempat Yun Yao memahami situasi, Chu Tianqiu telah mendorong pintu masuk. Kim Wonhoon yang biasanya tak pernah lepas darinya kali ini tak muncul.”
Chu Tianqiu memandang sekeliling ruangan setelah masuk, lalu tersenyum tipis: “Ada apa? Suasana cukup ramai.”
Yun Yao mengamati Chu Tianqiu dengan waspada: “Di mana Zhang Shan dan Xu Liunian?”
“Zhang Shan membawa Liunian menjalankan tugas.” Chu Tianqiu mencari sebuah kursi dan perlahan duduk tepat berhadapan dengan kepala Ular Bumi, namun bertanya seolah tidak melihat apa-apa: “Kamu mau bicara apa dengan kami?”
“Kalau sudah bertanya, aku akan jujur.” Yun Yao mengarahkan mata ular yang sudah mati itu ke arah Chu Tianqiu: “Hari ini ada pria mempertaruhkan nyawanya dan berhasil membunuh 「shio」. Dengan kata lain, hal yang gagal kamu lakukan selama bertahun-tahun, berhasil ia wujudkan.”
“Oh?” Chu Tianqiu mengangkat alis: “Luar biasa. Di mana orangnya? Aku harus bertemu.”
Yun Yao terdiam, ruang kelas ini tidak terlalu luas. Dari awal sampai akhir, Dokter Zhao sibuk mengurus luka Chen Junnan, tapi Chu Tianqiu malah berpura-pura tidak melihat?
"Orang itu adalah Chen Junnan." Kata Yun Yao, "Eksistensinya membuktikan bahwa pertaruhan nyawa melawan 「shio」 tingkat bumi bukanlah kekalahan pasti. Asalkan kita punya taktik matang, nyali besar, dan 「Gema」 yang cukup layak pakai, siapa pun bisa menantang 「shio」."
Tante Tong dan Li Xiangling menoleh melihat luka Chen Junnan. Mereka merasa Yun Yao terkesan obsesif. Meski pria ini tidak langsung mati, kondisinya tidak ada bedanya dengan mati.
"Ternyata dia?!" Chu Tianqiu bangkit berdiri penuh semangat, "Bagus sekali! Tampaknya dia lebih cocok jadi pemimpin 「Surga Firdaus」 daripadaku, bukan?"
