“Kamu……” Su Shan menunduk memandang tinju Qin Dingdong.
Setelah menatap lama, Su Shan baru berkedip perlahan: “Dua.”
Qin Dingdong mengedipkan mata sinis ke arah Zhang Chenze dan Lin Qin: “Xiao Shan sudah buta.”
“Ini……”
Alis Su Shan berkerut, merasa Qin Dingdong lebih memahami dirinya daripada dirinya sendiri.
Meski sudah menduga, kedua orang itu merasakan keanehan dalam situasi ini.
Zhang Chenze jelas ingat Su Shan langsung menatapnya saat bangun, dan tadi saat Qin Dingdong mengulurkan tinju, Su Shan juga masih menatap tajam ke arah tinju itu.
“Aku……Aku sekitar masih bisa melihat sedikit benda……” Su Shan tersenyum pahit, “Hanya tidak ingin membuat kalian khawatir……”
“Jangan menipu orang.” Qin Dingdong membuka mulut, “Sekarang kamu hanya bisa melihat siluet bercahaya, tapi sama sekali 「kehilangan」 penglihatan normal, bukan?”
“Kamu bahkan tahu ini?”
“Xiao Shan, Sudah kubilang, dulu aku pernah satu tim denganmu.” Qin Dingdong batuk beberapa kali, “Anjing mati itu kemarin bukan provokasi, aku memang pernah 「membunuh」mu.”
“Begitu……” Su Shan tak terlihat terlalu terkejut, “Di tempat seperti ini……membunuh orang di sekitar memang tak terhindarkan, ya……”
“Asal kamu mengerti.” Qin Dingdong mengangguk, “Aku tidak membencimu, bahkan pernah berpikir berteman denganmu, tapi profesi kita berdua menentukan kita bukan satu jalan.”
“Hmm……” Su Shan mengangguk, “Omong-omong harus minta maaf pada kalian, dalam game ini……Awalnya aku berniat 「membunuh」 kalian.”
“Bukankah ini wajar?” Qin Dingdong membuka mulut, “Tidak ada yang memberitahumu bahwa 「game anjing」 butuh kerjasama, semuanya harus kau tebak sendiri. Bisa menghancurkan hujan esku di saat-saat terakhir, itu sudah termasuk strategi jenius.”
Su Shan tersenyum getir sambil berdiri, lalu menggoyangkan tubuhnya.
“Su Shan……” Zhang Chenze memegang pergelangan tangannya, “Kamu benar-benar tidak apa-apa? Sekarang masih demam tinggi...”
“Demam?” Su Shan tertegun, perlahan menampakkan senyum aneh, “Tidak, aku tidak merasa demam. Sekarang kondisiku baik-baik saja.”
Zhang Chenze jelas merasakan pergelangan tangannya sangat panas, tapi kesadarannya tampak benar-benar stabil.
“Kita semua terluka……” Su Shan membelalakkan matanya memandang trio di ruangan, bola matanya bagai permata yang pecah, kini telah kehilangan kilauannya sepenuhnya, “Mari kita kembali temui dokter itu untuk diperiksa.”
Semua orang saling bertatapan, lalu mengangguk. Lin Qin dan Qin Dingdong sama-sama tahu tubuh mereka mustahil pulih dalam waktu singkat, sementara mata Su Shan yang keruh sama sekali tak mungkin dipulihkan dengan kemampuan medis yang ada.
Mereka saling membantu bangkitkan, membuka pintu dan keluar rumah. Di luar, mereka justru melihat Anjing Bumi yang sedang berjalan pelan mendekat.
“Oh?” Anjing Bumi menguap lebar, “Pagi, sudah tap kartu?”
“Bangsat anjing mati...” Qin Dingdong mengumpat kesakitan, “Tap kartu apaan? Kau kira kita kerja di sini?”
“Oh, salah paham.” Anjing Bumi mengusap mata dengan malas, “Kalian tidak kerja, aku yang kerja.”
“Kalau begitu kerja shift mati saja!” Qin Dingdong masih kesal, meludahi kaki Anjing Bumi, “Lekas mati kelelahan!”
Anjing Bumi tak menghiraukan, matanya menatap Su Shan: “Su Shan, bagaimana kondisimu?”
“Aku……” Su Shan menatap Anjing Bumi, dalam kegelapan total terlihat siluet pria kurus. Dia perlahan menunjukkan senyuman, “Aku baik-baik saja.”
“Ini penyakit lama kamu, hematlah penggunaannya ke depannya. Semoga kita bisa bertemu lagi.” Anjing Bumi mengibaskan tangan, lalu berjalan melewati beberapa gadis.
Saat hendak masuk ke toko kaca, tiba-tiba dia teringat sesuatu dan berbalik perlahan.
“Ngomong-ngomong……” Anjing Bumi memandangi keempat orang di depannya, “Di antara kalian ada veteran kan? Sudah berapa lama menyimpan ingatan?”
“Noona di sini sudah menyimpan 300 ribu tahun!” Qin Dingdong berteriak, “Mau apalagi kamu?!”
Anjing Bumi langsung mengedipkan mata sinis setelah mendengarnya.
Qin Dingdong tak mau kalah, segera membalas dengan kedipan mata yang sama.
“Malas ribut denganmu.” Kata Anjing Bumi, “Aku sedang mencari seseorang, tidak tahu siapa di antara kalian yang kenal.”
Lin Qin bertanya hati-hati setelah mendengar, “Siapa yang kamu cari?”
“Seorang bernama Qi Xia.” Jawab Anjing Bumi, “Aku ingin bertemu dengannya, entah apakah ada kesempatan.”
Beberapa wanita itu cukup berpikir dalam, saat mendengar kata 「Qi Xia」, tak ada satu pun yang menunjukkan ekspresi aneh.
“Aku bisa bantu cari.” Lin Qin membuka mulut, “Tapi ini kan sudah termasuk 「transaksi」? Mau menukar apa untuk informasi orang ini?”
“Ssst...” Anjing Bumi mengelus dagunya setelah mendengar, “Kalian mau 「Jalan」?”
“Tidak.” Lin Qin menggelengkan kepala, “Ada hal lain yang bisa kau berikan?”
“「Jalan」 saja ditolak... Makanya aku bilang veteran itu sulit ditangani...” Anjing Bumi mencerna beberapa 「detik」, lalu menengadah: “Bagaimana dengan 「makanan」? Aku bisa carikan kue kecil, minuman, plus buah-buahan segar.”
Lin Qin menelan ludah pelan, melirik ke beberapa orang di sampingnya.
“Kue kecil... dan buah?” Qin Dingdong juga mulai tertarik.
Barang-barang yang disebut Anjing Bumi itu, Lin Qin dan Qin Dingdong sudah bertahun-tahun tidak menyentuhnya. Dalam ingatan mereka hanya tersisa bau makanan busuk.
“Tapi anehnya setiap 10 hari tubuh mereka akan direfresh, jadi bahkan makan tanah pun tidak akan menyebabkan malnutrisi.”
“Kondisi saat ini terlihat agak aneh. Karena tidak mengetahui motif Anjing Bumi, keduanya sepertinya bersiap menukar nyawa Qi Xia dengan kue kecil, rasa bersalah yang kuat.”
Su Shan menatap siluet Anjing Bumi sejenak, lalu menyela sambil tersenyum: “Kenapa kalian 「shio」 ingin bertemu peserta secara terpisah? Apakah orang itu sangat penting?”
“Dia...” Anjing Bumi merenung sejenak, “Dia mungkin adalah 「bekas kenalan」ku, jadi aku ingin menemuinya.”
Dia diam beberapa detik, melihat ekspresi semua orang, lalu menambahkan: “Aku tidak akan melukai nyawanya. Bagaimanapun, 「shio」 punya 「aturan」 shio. Di luar game kita tidak boleh melakukan 'pembunuhan'. Jika kalian mengenalnya... bisakah menyampaikan pesanku?”
Beberapa gadis itu tidak setuju maupun menolak, menyadari hal ini harus ditanyakan pada Qi Xia.
“Aku akan 「membantumu mengawasi」.” Lin Qin berkata, “Aku pergi dulu, sampai jumpa.”
Anjing Bumi mengangguk, lalu berbalik masuk ke toko kaca. Keempat gadis itu pun pergi menyusuri jalan.
Sepanjang perjalanan, Zhang Chenze menyangga Lin Qin sambil berjalan, sementara Qin Dingdong menggandeng tangan Su Shan.
Meski Su Shan bisa melihat siluet makhluk hidup, sama sekali tak bisa melihat jalan. Batu kecil di tanah pun bisa membuatnya tersandung.
Setelah berjalan sekitar setengah jam, Lin Qin merasa lutut kanannya mulai tak kuat menahan beban. Dia mengusulkan untuk mencari tempat istirahat.
Su Shan mengangguk. Saat hendak bicara, tiba-tiba dia melihat dua siluet manusia bercahaya yang sangat jelas di kejauhan.
"Sepertinya ada orang di sana." Su Shan menunjuk ke arah cahaya. "Kenalkah? Ataukah 「shio」?"
Semua orang mengikuti arah jarinya. Di tengah lapangan kecil itu berdiri lonceng besar dengan layar.
Di layar itu tertampil empat baris 「Gema」.
「Pengganti Dosa」、「Pemanggil Bencana」、「Penglihatan Spiritual」、「Migrasi Jiwa」.
