Yun Yao menatap Zhang Chenze cukup lama sebelum akhirnya mengangguk.
“Aku mengerti, jalan yang kita tempuh berbeda.” Kata Yun Yao, “Dao berbeda tak bisa bekerja sama. Hanya bisa mendoakan yang terbaik untuk kalian.”
“Yun Yao... bukan?” Zhang Chenze memastikan.
“Benar.”
“Meski tidak tahu apa rencana kalian sebenarnya, tapi aku bersama Lin Qin, Qin Dingdong, dan Su Shan telah ikut dalam 「game」. Menurutku mereka orang-orang yang bisa dipercaya.” Zhang Chenze berbicara dengan nada bijak, “Kamu tidak pernah ikut 「game」 bersama Lin Qin kan? Jadi seharusnya kamu juga tidak berhak mengkritik tindakannya.”
Sorot mata Yun Yao perlahan redup, dia membuka mulut: “Kamu benar, aku minta maaf, tapi ini adalah hambatan dalam hatiku yang tak bisa terlewati, karena 「Jidao」, aku pernah berkali-kali kehilangan rekan setim, perasaan itu terlalu menyakitkan.”
“Tidak apa-apa……” Lin Qin mengangguk berkata, “Sekarang 「Jidao」 juga sudah bukan 「Jidao」 yang asli lagi, aku berbeda gaya bertindak dengan mereka.”
Setelah berkata demikian dia memandang mayat Su Shan dengan sedih, lalu menoleh bertanya pada Yun Yao: “Kalian sudah memutuskan mau pergi ke mana?”
“Hmm……” Yun Yao mengangguk, “Saat ikut permainan Ular Bumi dulu, ingat area permainannya sangat luas, dan terbagi menjadi banyak ruangan kecil, aku ingin menjadikan tempat itu sebagai titik pemberhentian pertama.”
Saat itu Tian Tian juga mendekat, melihat luka beberapa orang: “Kalian semua seperti terluka…… Benar tidak mau ikut kami?”
Li Xiangling juga melihat lutut kanan Lin Qin dari belakang: “Noona, aku…… bisa sedikit terapi tulang, bisa membantumu mengobati secara umum.”
Lin Qin dan Qin Dingdong saling memandang. Keduanya tidak punya kesan baik pada Yun Yao, tetapi saat ini membawa tubuh yang terluka ini kembali ke 「Surga Firdaus」 pasti akan merepotkan.
“Meski tidak mencari Dokter Zhao…” Lin Qin berkata, “kita tetap harus kembali menemui Qi Xia dulu. Ada hal yang perlu kita tanyakan pendapatnya.”
“Qi Xia?” Yun Yao menggelengkan kepala pelan setelah mendengar, “Jika tebakanku tidak salah, Qi Xia tidak kembali ke 「Surga Firdaus」 tadi malam. Dia pergi ke 「Kucing」 bersama Qiao Jiajin dan Petugas Li. Kemudian Chen Junnan juga menyusul. Sekarang mungkin masih di sana.”
“Apa? Chen Junnan si brengsek itu juga pergi?!” Qin Dingdong tertegun, “Bocah ini benar-benar bukan menghindariku? Saat aku cari dia datang, saat aku datang dia pergi. Gila ya, aku benar-benar menyerah.”
“Jadi kalian bagaimana…?” Li Xiangling bertanya, “Luka Kak Lin Qin sekarang cukup parah. Jika pulang jalan kaki, mungkin sangat berbahaya…”
“Kalau Qi Xia tidak di「Surga Firdaus」，kita juga tidak perlu kembali.” Lin Qin mengalihkan pandangannya ke Li Xiangling setelah selesai bicara, “Bisa bantu membenahi lutut kananku? Nanti aku akan pergi ke「Kucing」mencari Qi Xia.”
“Tidak masalah, Kak Lin Qin.” Li Xiangling mengangguk.
“Kalau begitu, bolehkah kami ikut ke area permainan Ular Bumi bersama kalian dulu?” Lin Qin kembali bertanya pada Yun Yao.
“Ya… Bisa.” Kata Yun Yao, “Jangan ambil pusing ucapan tadi, aku hanya...”
“Tidak apa-apa.” Lin Qin tersenyum tipis, “Lewat ekspresi mikro-mu, aku tahu apa yang kau pikirkan. Kau hanya terlalu sering ditipu.”
Yun Yao mengangguk dengan senyum pahit.
Baru saja enam orang ini sepakat untuk pergi, saat berbalik tubuh mereka terkejut melihat seorang pria aneh berdiri di hadapan.
Sosok pria ini tidak muncul tiba-tiba, sepertinya sudah lama berdiri di sini sambil menatap layar dengan tatapan kosong.
Wajahnya pucat, rambutnya acak-acakan, mengenakan kacamata hitam tebal berbingkai besar.
Dia memegang buku 《Teori Permainan》 dengan tangan kirinya, mengenakan kemeja putih yang agak kusut. Meski masih muda, dia menyelipkan ujung kemejanya ke dalam celana.
"Maaf... Sungguh malu..." Pria itu berkata terbata-bata, "Tadi aku dengar kalian menyebut「Ular Bumi」, ya? Bolehkah... Maksudku meski agak mengganggu... Ada kabar tentangnya?"
Melihat wajah orang ini, Qin Dingdong menarik napas kedinginan, mundur setengah langkah tanpa perubahan ekspresi.
Beberapa hari terakhir ini benar-benar sangat tidak masuk akal.
"Pesta Hantu Malam Hari..."
Qin Dingdong bergumam dalam hati, sambil melirik ke sekeliling sambil memikirkan kemungkinan kabur dari tempat ini.
Yun Yao mengernyitkan alisnya sedikit melihat orang ini. Dia tahu orang yang bisa muncul diam-diam di sekitarnya pasti bukan orang biasa. Bahkan Li Xiangling yang memiliki insting tajam pun tak menyadari kehadirannya. Perlu diwaspadai.
“Kita……barusan memang menyebutkan 「Ular Bumi」, kita tadi bilang ingin ikut permainannya.” Yun Yao membuka mulut, “Kamu mau ikut?”
“Oh iya……Benar……” Pria itu mengangguk, lalu mengulurkan tangan mendorong kacamatanya, “Kalian para rekan wanita……kalian seharusnya ikut permainan Ular Bumi……Ular Bumi memang punya permainan, masuk akal.”
Dari dialog singkat ini, Yun Yao merasa orang ini sepertinya 「Penduduk asli」, pola pikirnya tampak tidak normal, tapi tidak memiliki 「Gema」.
“Jadi kamu juga mau pergi?” Yun Yao bertanya lagi.
“Aku? Aku pergi?” Pria itu canggung memandang Yun Yao, kembali berkata dengan gagap, “Ah, aku tidak……Aku pergi tidak berguna, aku harus cari orang.”
“Kamu mau……cari siapa?” Yun Yao bertanya lagi.
“Cari……Aku cari siapa?” Pria itu tampak bingung ditanya, “Aku cari siapa ya? Aku cari……Aku tidak kenal orang itu……Iya……Aku tidak kenal bagaimana caranya cari……”
“Lalu alasanmu mencari orang adalah……?” Lin Qin juga bertanya di samping.
Pria itu perlahan ekspresinya berubah dingin setelah mendengar: "Bahan penelitianku... Sampel eksperimenku kehabisan stok... Tanpa Ular Bumi (), eksperimenku tidak bisa dilanjutkan... Ini harus bagaimana..."
Perlahan dia menjulurkan satu tangan meremas rambutnya yang awalnya sudah acak-acakan, membuatnya semakin berantakan.
"Aku harus bagaimana ini?! Berapa sisa Ular Bumi ()?! Sampel eksperimen tidak boleh terputus!"
Ular Bumi () masih tersisa berapa...?
Beberapa gadis serentak mengerutkan alis, apakah orang ini benar melakukan transaksi dengan berbagai Ular Bumi ()?
"Jangan pedulikan dia..." Lin Qin berbisik, "Orang ini terlalu aneh, cepat pergi."
"Hmm." Yun Yao mengangguk, berbalik memberikan kode mata ke Tian Tian dan Li Xiangling.
Semua orang baru saja hendak pergi, tiba-tiba menyadari Qin Dingdong telah mundur beberapa langkah jauhnya.
"Hah..." Pria itu juga menoleh ke arah Qin Dingdong, memicingkan matanya mengamati wanita ini dengan seksama, "Maaf... Kenapa kamu menjauh dariku?"
“Ah?!” Qin Dingdong tertegun, “Aku…… aku tidak…… Aku selalu berdiri di sini……”
“Tunggu sebentar……” pria itu mendorong kacamata, melihat Qin Dingdong dengan seksama, “Maaf, kamu…… apa yang kamu katakan tadi?”
“Aku bilang aku selalu berdiri di sini……” Qin Dingdong mengulangi.
“Kamu bilang delapan tahun lalu pernah bertemu denganku?!” Pria itu langsung membelalakkan mata, berteriak histeris, “Kamu ingin menipuku?!”
“Aku gila ya……” Qin Dingdong merasakan situasi memburuk, berbalik badan dan langsung berlari.
Pria itu mengayunkan tangannya dengan gerakan halus, seketika akar-akar menjalar muncul dari kaki Qin Dingdong, langsung menjatuhkannya ke tanah.
