Lin Qin juga mengerutkan alisnya diam-diam mendengar pertanyaan ini.
Benar, hanya 「peserta」 yang bisa bereinkarnasi, 「Penduduk asli」 dan 「shio」 tidak.
Lalu mengapa Xu Liunian yang berubah dari 「Penduduk asli」 menjadi 「peserta」 bisa bereinkarnasi?
Apakah dia benar-benar memiliki tubuh abadi sekarang?
Tian Tian tidak mengerti apa yang sedang dibicarakan kedua orang ini, hanya diam-diam berjalan ke samping, mengambil sebuah kaleng, lalu membukanya dengan keras.
Ini adalah kaleng daging ikan, terlihat masih tersimpan dengan baik. Tian Tian mengendusnya dengan hidung, baunya juga belum basi.
Dia membawa kaleng itu perlahan mendekati pelayan wanita, meletakkannya di atas konter depan sang pelayan.
Qiao Yun menoleh sambil menelan ludah: "Anda hanya membeli ini saja...?"
「Ya.」 Tian Tian mengangguk, 「Aku hanya beli ini, hitung saja.」
Qiao Yun tertegun lama, mengulurkan tangan untuk meraih pemindai kode, tapi alat pemindai itu sudah rusak total.
"Ini... benda ini tidak bisa dipindai..." kata Qiao Yun dengan nada kecewa, "Tolong ganti yang lain."
「Kalau begitu anggap saja aku mencuri.」
"Apa...?"
「Aku bilang aku mencuri.」 Tian Tian berbisik, 「Tidak bisa dipindai juga tidak apa, nanti kamu bisa cari cara lapor polisi.」
"Hah...?" Pelayan wanita terbelalak, "Kamu... kamu mencuri?"
“Hm.” Tian Tian mengangguk, “Benda ini memang hasil curianku, tapi sekarang kuberikan untukmu.”
“Diberikan…… untukku?”
“Benar. Tenang saja, kalau polisi datang menangkap ya cuma aku yang ditahan, takkan kusertakan namamu.” Senyum manis merekah di bibir Tian Tian, “Aku mencuri cuma buat senang-senang, lagian aku sendiri juga tidak suka makan. Tapi sayang kalau makanan terbuang, jadi lebih baik kuberikan saja padamu.”
Qiao Yun jelas terkejut dengan ucapan Tian Tian.
“Kalau begini…… kau benar-benar akan ditangkap.”
“Tidak apa-apa.” Tian Tian menggelengkan kepala, “Aku kan sudah langganan kantor polisi. Ditangkap pun biasa, paling cuma dikritik dan diberi edukasi sebentar lalu dilepas. Ambil saja ini untuk dimakan.”
Setelah mendengar itu, Qiao Yun perlahan mengulurkan tangannya, menyambut kaleng tua itu.
Kaleng ikan berisi kuah kental yang berminyak, aroma kaldu ikan yang harum semerbak memenuhi udara.
“Aku…… aku boleh makan ini?” Qiao Yun bertanya dengan ragu.
“Tentu saja.” Tian Tian mengangguk, “Ini kan hasil curianku, bukan kamu yang mencuri. Tak perlu takut apa-apa?”
Yun Yao melihat pemandangan ini dan menghela napas dalam. Ternyata kaleng yang dikirim Chu Tianqiu sebelumnya tidak satupun dimakan pelayan wanita ini, malah dicuri oleh banyak pengunjung yang datang ke sini.
Sayangnya penegak hukum di tempat ini sama sekali tidak memperhatikan hal kecil seperti ini. Bagi pelayan wanita yang telah 「kehilangan」akal sehat ini, hanya bisa terus menerus 「menerima nasib」.
Di bawah tatapan semua orang, Qiao Yun mengulurkan tangan kotor nya mengambil sepotong ikan yang sudah terlepas tulangnya. Ia menatapnya lama, lalu dengan gemetar memasukkannya ke mulut.
Hanya 「Tiga detik」 berlalu, air matanya sudah mengalir deras. Tangisannya terdengar sangat menyayat hati.
Ekspresinya seolah telah 「menyerah」 total.
Tidak pedulu dulu di tahun-tahun sebelumnya wanita ini pernah sebegitu berpengaruh, memimpin begitu banyak 「peserta」 melakukan konfrontasi dengan 「Tianlong」. Hari ini dia kalah oleh se-kaleng ikan kedaluwarsa.
Beberapa orang yang hadir di sana juga merasakan 「kesedihan」 di hati mereka.
Apa itu 「Penduduk asli」... apa itu 「shio」...
Dia hanyalah seorang biasa yang hanya ingin makan, namun telah kelaparan selama bertahun-tahun.
Begitu sepotong kecil ikan masuk ke mulut, Qiao Yun langsung muntah-muntah hebat.
Kekurangan gizi kronis menyebabkan organ-organ tubuhnya mulai gagal, jelas tak bisa dipulihkan hanya dengan satu kaleng makanan.
Tapi tak ada yang bisa membujuknya. Gadis bernama Qiao Yun ini terus-menerus makan lalu muntah, muntah lalu makan.
Dia sangat ingin menelan semua ini, tapi tubuhnya tak mengizinkan.
Seberapa kuat fisik seseorang harus dimiliki untuk bisa bertahan hidup?
“Terima kasih… terima kasih…” Qiao Yun berkata sambil mengeluarkan cairan asam dan menangis, “Terima kasih banyak...”
Wajah Lin Qin berkerut sedih mendengar ini. Ia berbalik dan membuka semua kaleng di rak-rak barang.
“Semua ini bisa dihitung sebagai hasil rampokanku.” Lin Qin melanjutkan, “Sekarang disimpan di tempatmu, kamu harus ingat sehari hanya boleh makan satu kaleng, jika tidak kami akan melaporkanmu ke polisi.”
Qiao Yun mengangguk kuat-kuat, air mata mengalir deras di wajahnya yang kering.
“Terima kasih... Terima kasih banyak...”
Dia berucap sambil terisak, tak lama kemudian kembali terserang keinginan muntah.
Semua orang merasa tindakan mereka bagai menyiram seember air di gedung yang hampir habis terbakar, siraman ajaib sebesar apa yang bisa memadamkan kobaran api ini?
Yun Yao memandang pemandangan ini, setelah lama baru berkata: “Kita pisah jadi dua tim...”
“Apa?” Lin Qin bertanya.
“Awalnya aku tak ingin ikut campur urusan 「Surga Firdaus」 lagi, tapi sekarang Xu Liunian dan Chu Tianqiu masih menyimpan rahasia...” Dia menoleh ke Lin Qin dan Pengacara Zhang, “Kita bertiga tak bisa kembali, bisakah kalian membantu menyelidiki situasi di sana?”
Zhang Chenze setelah mendengar melihat lutut kanan Lin Qin yang terluka, lalu mencerna sejenak dan berkata: “Kalian bertindak bersama saja, aku sendiri yang akan kembali.”
“Kamu sendiri?”
“Hmm……” Zhang Chenze mengangguk, “Sebelumnya aku pernah bilang, sebelum sepenuhnya memahami suatu hal, aku tidak akan sembarangan membuat pilihan. Tapi sekarang setelah tiga empat hari berlalu, aku sudah mulai mengerti tempat ini. Jadi urusan selanjutnya bisa kalian serahkan padaku.”
“Tapi pemikiran Chu Tianqiu sangat dalam……” Yun Yao berkata, “Bahkan jika dia tidak ingin membunuhmu, kamu tidak mungkin mendapatkan informasi apapun. Lebih baik Lin Qin ikut bersamamu... Setidaknya dia masih mempertahankan ingatan selama bertahun-tahun.”
“Tidak perlu.” Zhang Chenze menggelengkan kepala, “Selama lawan bisa diajak berlogika, aku tidak akan kalah.”
“Apa……?” Lin Qin merasakan aura Zhang Chenze berbeda dengan pertemuan pertama mereka. Setelah memikirkan pertanyaan-pertanyaan dan tindakannya selama ini, apakah dia benar-benar berusaha mengumpulkan informasi seoptimal mungkin?
“Cedera kaki Lin Qin cukup parah, kalian bawa dia untuk memperbaiki tulang kakinya dulu.” Zhang Chenze tersenyum berkata, “Kalian jangan sampai kenapa-napa. Aku sangat menyukai kalian, aku suka semua perempuan tangguh dan baik hati di dunia ini. Urusan sisanya serahkan saja padaku.”
Semua orang merasa Zhang Chenze di depan mata mereka persis seperti noona yang lembut dan dapat diandalkan.
“Kalau begitu... kamu sendiri harus sangat berhati-hati.” Yun Yao berkata, “Belakangan sepertinya ada shio 「tingkat langit」 yang aktif berkeliaran, ini hal yang belum pernah terjadi sebelumnya. Selama bertahun-tahun aku bahkan tidak pernah melihat 「Langit」, sampai sempat mengira di sini tidak benar-benar ada 「Langit」...”
“Aku mengerti.” Zhang Chenze mengangguk, “Buatkan aku peta, nanti akan kucari kalian.”
Yun Yao menemukan kertas bekas di toko serba ada, dengan cepat menggambar rute dari sini ke area permainan Ular Bumi, lalu memberi beberapa penjelasan sebelum akhirnya pergi bersama semua orang.
Zhang Chenze juga memandang Qiao Yun yang sedang asyik makan di depannya, menunjukkan ekspresi 「kesedihan」.
Dia merasa Gadis ini sangat mirip dengan dirinya dulu, tapi dia datang terlambat dan sama sekali tidak bisa membantu.
Pria bernama Chu Tianqiu itu terlihat lembut dan berbudaya, apakah dia juga mengurung gadis ini di sini seperti Tukang Daging Kuda dulu?
Ekspresi wajah Zhang Chenze perlahan menjadi dingin, kemudian keluar dari toko serba ada dan bergerak menuju arah 「Surga Firdaus」.
