Setelah kalimat itu, Sabtu, Luo Shiyi, dan Qiu Shiliu juga melayangkan pandangan aneh ke arah Qi Xia.
Jika yang dihadapai orang lain, ucapan Qi Xia ini cukup membuat mereka beberapa orang membantah, tapi Kura-kura justru pengecualian, semua anggota 「Kucing」 tidak boleh ditindas 「orang luar」, tapi tak ada satu pun yang ingin berbicara mewakili Kura-kura.
“Aku melakukan provokasi……？” Qi Xia mengangguk, “Baik, mengikuti logikamu, ada beberapa pertanyaan ingin kusampaikan.”
“Pertanyaan apa？”
“Pertama, setiap kali kita mengirim rekan setim, meski bisa membawa pulang 「makanan」 paling banyak tiga butir, bagaimana menjamin 「nilai kenyang」 kita lima orang？”
“Aku……” Kura-kura menggerakkan bola matanya, “Ini hanya rencana awalku, nanti akan mengirim dua orang setiap kali！”
“Dua orang？”
“Ya, kalau dua orang berhasil, setiap ronde kita bisa dapat enam butir buah, meski gagal tetap ada tiga butir.” Kura-kura menekankan, “Aku tidak percaya nasib kita akan seburuk itu, dua 「tikus」 semuanya tertangkap Kucing.”
“Tapi berdasarkan yang kita lihat tadi, satu ruangan hanya ada empat butir buah.” Qi Xia menyipitkan mata, “Pertama kali 「tikus」 bisa mengambil tiga butir buah, tapi mulai dari kunjungan kedua ke ruangan ini, dia maksimal hanya bisa mengambil satu butir. Bahkan jika kita tidak mempertimbangkan probabilitas kegagalan dan kedua orang bisa membawa kembali buah, maksimal hanya dua butir. Tapi kita masih ada lima orang, kamu memutuskan siapa yang akan 「mati kelaparan」?”
“Apalagi…” Qi Xia mengubah arah pembicaraan, “Kita sama sekali tidak bisa memastikan bahwa ruangan-ruangan yang tersisa semuanya berisi empat butir buah.”
Kura-kura setelah mendengar itu mengulurkan tangan menggaruk-garuk kepalanya, setelah mencerna dengan detail baru menyadari ini memang sebuah masalah.
“A-Aku ini membuat rencana dadakan! Pasti tidak sempurna, makanya kita sedang berdiskusi!” Kura-kura berkata sambil melirik anggota tim lainnya, seolah berharap ada yang mau membelanya, “Aku hanya ingin berusaha agar rekan setim bisa bertahan, apa arah ini salah?”
“Ini adalah masalah kedua yang ingin kusampaikan.” Qi Xia berkata, “Jika mengirimkan seekor 「tikus」 sendirian, dan dia tidak kembali, ke mana kamu berencana melakukan penyelamatan?”
“「Rumah Kucing」 lah!” 「kura-kura」 berkata, “Ada masalah?”
“Tidak masalah, tapi bagaimana jika dia dikontrol oleh 「perangkap tikus」?”
“Ini...”
「kura-kura」 teringat bahwa 「tikus」 yang terjebak di 「perangkap tikus」 akan dikurung di ruangan hingga diselamatkan rekan atau dibawa oleh 「Kucing」.
“Menurut kondisi saat ini, saat 「Kucing」 aktif, kita akan dikunci di berbagai ruangan. Bagaimana kamu memastikan apakah rekan kita dibawa 「Kucing」 atau terjebak di ruangan yang dia jelajahi?” Qi Xia mengulurkan lima jarinya, “Probabilitas 50% salah. Mau mengandalkan tebakan? Sekali salah tebak, reaksi berantai akan terjadi. Di waktu berikutnya kita mungkin kehilangan rekan, lalu harus memilih 「menyelamatkan」 dengan probabilitas sukses 50% lagi. Berani bertaruh?”
Mendengar Qi Xia langsung melontarkan segudang analisis dalam waktu singkat, raut wajah 「Kura-kura」 perlahan berubah muram.
“Baik… meski… meski kau terlalu banyak mikir…” 「Kura-kura」 menggigit gigi berkata, “Meski kau lebih hebat dariku… lalu katakanlah apa yang harus kita lakukan?”
“Kalau kalian tak punya cara, ikuti saja perintahku.” Qi Xia membuka mulut, “Di ronde pertama, langsung kirim empat orang untuk 「mencari」, targetnya empat ruangan acak.”
“Empat orang……?” Sabtu tampak bingung, “Ck, satu orang atau lima orang masih kumengerti… tapi apa arti khusus 「empat orang」?”
“Kita 「Tikus」 butuh seorang 「komando」…” Qi Xia menjelaskan, “Game ini punya blind spot khas. Karena adanya 「Dilema Tahanan」, setiap 「Tikus」 yang masuk ruangan akan kehilangan kontak dengan yang lain, sehingga kita tak bisa memastikan situasi di ruangan tikus lainnya. Ini akan menyulitkan pengambilan keputusan mulai ronde kedua.”
“Apa, ck…?” Sabtu tertegun, “Dilema Tahanan?”
“Benar, jika seekor 「tikus」 tidak kembali di hari berikutnya, kita tidak bisa menilai ke mana harus 「menyelamatkan」. Tikus tanah sudah memperhitungkan hal ini, jadi dia berharap kita 「saling menyelamatkan」. Dia tahu baik penyelamatan berhasil maupun gagal, keduanya bukan hal baik bagi kita.” Qi Xia berkata, “Untung kalian adalah tim yang matang. Jika kita semua orang asing dengan situasi 'ada yang ingin menyelamatkan dan ada yang tidak', pasti akan lebih rumit.”
Luo Shiyi terdiam sejenak setelah mendengar, lalu bertanya: “Lalu apa maksudmu dengan 「komando」 yang kau sebutkan...”
“Kita perlu seekor 「tikus」 yang tidak melakukan gerakan apapun untuk mengkoordinasi seluruh arena.” Qi Xia menjelaskan, “「Tikus」 ini akan menjadi mata kita semua, juga pusat kendali yang memantau setiap gerakan 「Kucing」.”
“Ah?” Beberapa orang terhenti serentak, pernyataan ini membuat mereka merasa aneh tapi tidak tahu letak keanehannya.
“Tunggu、tunggu sebentar……” Kura-kura，“Tidak benar kan…… Bagaimana dia bisa melihat aktivitas 「Kucing」? Menurutmu…… untuk mengetahui semua gerakan 「Kucing」, harus berdiri di koridor luar dan melihat dia masuk ke ruangan mana, tapi tiga opsi kita 「tikus」 sama sekali tidak ada opsi berdiri di koridor.”
Qi Xia seperti tidak mendengar apapun, mengalihkan pandangan dari wajah Kura-kura, lalu bertanya ke yang lain: “Apa tidak ada yang bertanya pertanyaan bermutu?”
“Kamu……” Kura-kura marah melihat Qi Xia, “Kamu jawab aku dong!”
“Itu……” Qiu Shiliu juga merasa tidak, “Asumsikan kita benar-benar bisa berdiri di koridor mengawasi 「Kucing」…… tapi bagaimana 「tikus」 ini bisa menjadi 「komando」?”
“Ini mudah.” Qi Xia menjawab, “Kalau tim lain, bisa bertukar informasi setelah kembali ke 「Rumah Tikus」 di malam hari kedua, tapi kita punya cara yang lebih praktis……”
Qi XiaSabtu: “Asal ada Sabtu, kita seharusnya bisa langsung tahu pergerakan 「Kucing」.”
“Ck, pakai 「penyampaian suara」……?” Sabtu mengerutkan alis, “Aku belum pernah pakai 「penyampaian suara」di game… Tak tahu ini bakal bermasalah nggak ya……”
“Pertanyaan……? Aku ingin tahu batasan konkret dari 「penyampaian suara」mu?” Qi Xia berkata, “Bisakah kau mengobrol dengan kita berempat di sudut manapun?”
“Ck, kalau dikatakan begitu… memang benar.” Sabtu mengangguk, “Jadi aku yang jadi si 「komando」itu?”
“Tidak.” Qi Xia menggelengkan kepala, “Siapa saja bisa jadi, asalkan kau bisa bicara dengan 「komando」, secara teori pesan bisa disebar ke kita semua.”
Sabtu mengangguk setengah paham setelah mendengar penjelasannya.
“Setiap malam kita pilih satu orang berdiri di koridor sebagai 「komando」, sisanya empat orang berangkat cari makanan.” Qi Xia melanjutkan, “Tugas 「komando」adalah memastikan kucing masuk ruangan mana, membawa siapa dari ruangan itu, lalu sisanya 「tikus」akan menyelamatkan mereka di ronde kedua,”
