“Ah……?”
“Tenang saja.” Chen Junnan menyadari sorot mata beberapa orang masih dipenuhi kekhawatiran, hanya bisa tersenyum dan berkata, “Meski aku mengunci pintu di ronde ini, tapi bocah sialan itu juga tidak bisa langsung datang ke hadapanku. Bagaimanapun, setelah「membuka kunci」dan「membuka pintu」di ronde yang sama, dia juga tidak bisa bergerak.”
“Tapi kamu bertarung sendirian. Bahkan jika Kelinci mengambil jalan memutar, dia akan menemukanmu.” Cui Shisi berkata.
“「Go」pernah main? Satu bidak hitam tak bisa mengelilingi bidak putih, tenang.” Chen Junnan memalingkan kepala ke beberapa orang, “Jangan buang waktu, kalian segera berangkat. Ingat...”
Chen Junnan memberikan kode mata pada semua orang, lalu mengeluarkan tongkat logam kecil berbentuk tusuk konde dari sakunya dan mengayun-ayunkannya di depan mereka. Ujung tongkat itu ternoda lumpur hitam.
Beberapa orang mengamati batang besi di depan mereka dengan hati-hati setelah mendengar, lalu mengangguk patuh.
Mereka harus segera menuju Ruangan「Empat Belas」untuk mencari「Harta Ajaib」terakhir.
Cui Shisi menoleh dan memberikan kode mata ke Shier dan Shisan, ketiganya secara berurutan memasuki ruangan 「14」di kejauhan, lalu menutup pintu ruangan. Tapi kali ini tidak ada 「penguncian」.
Chen Junnan memicingkan matanya perlahan di dalam ruangan, berusaha sekuatnya membayangkan pergerakan orang lain. Jiang Shi berada di ruangan tepat di hadapannya, sementara Shier hingga Shisan telah berangkat sebagai pasukan independen.
Lalu... Song Qi?
Sekarang Di Kelinci telah dilepaskan dari 「Titik awal」, Song Qi juga jelas tahu bahwa Di Kelinci memilih Jiang Shi... Kemana dia akan bergerak?
Chen Junnan berjalan ke sisi ruangan, menghadap ke ruangan Song Qi, dan mengintip ke dalam pintu. Tapi ternyata ruangan itu kosong. Rupanya Song Qi juga sudah mulai bergerak.
Tapi dia pergi ke mana?
"Xiao Song, kamu... seharusnya tidak bisa mengerti taktikku, kan? Kamu ke mana?"
Di ruangan saat ini, siaran kembali terdengar. Ronde 「Peserta」 telah berakhir, selanjutnya adalah ronde Di Kelinci.
Pintu ruangan di hadapan Chen Junnan tidak terbuka kuncinya, ini menandakan kelinci itu mulai mengambil jalan memutar.
Meski sudah meninggalkan ruangan tempat Jiang Shi berada, dia tidak langsung membuka pintu ruangannya sendiri……
Kalau dipikir-pikir, hal ini memang masuk akal. Bagaimanapun, pintu yang ada di depannya dihadang olehnya sendiri. Jika tidak ingin bertahan, Di Kelinci harus mengubah arah pergerakan.
Jika tidak, meski mengalami berkali-kali proses 「membuka kunci」dan 「terkunci」, situasinya tetap seperti deadlock dengan 「murid penutup pintu」.
"Artinya dasar kau sekarang pindah dari ruangan「」ke ruangan「」atau titik start「」, bahkan lebih jauh lagi……" Chen Junnan menggaruk kepalanya, merasa sel otaknya sudah hampir habis, "Kau mau menyerangku dari samping?"
Dia maju ke depan dan mengunci pintu sisi selatan.
Di ruangan Chen Junnan terdapat empat pintu. Sekarang dua di antaranya sudah terkunci, kedua pintu ini seharusnya menjadi arah serangan Di Kelinci.
Tapi apakah dirinya benar-benar perlu kabur?
“「Peserta」 melakukan 「mengunci」 dan 「perpindahan」 akan menggunakan dua kali kesempatan Aksi ya……?” Chen Junnan tersenyum, di hatinya tiba-tiba muncul ide aneh.
Dari perspektif normal, metode terbaik sekarang adalah kabur, membuat 「Di Kelinci」「kehilangan」aksi-nya.
Tapi jika memilih kabur sekarang, 「Di Kelinci」akan kehilangan target akurat, seluruh anggota tim 「Kucing」akan terjerumus dalam bahaya.
Dirinya baru saja melakukan satu kali 「mengunci」, sekarang hanya tersisa satu kesempatan aksi.
“Kalau begitu biar kau benar-benar bingung, kau kejar aku, maka aku yang akan kejar kau.”
Chen Junnan melangkah beberapa langkah ke depan, membuka pintu ruangan yang dikunci di ronde sebelumnya dengan bunyi 「kreek」.
“Kelinci sialan……” Chen Junnan tertawa, “Sekarang pintu ini terbuka……Kau datang atau tidak? Oh, maaf, aku lupa kau sudah meninggalkan ruangan ini……Masih sempat kembali ?”
Setelah menunggu sebentar, tidak ada respons dari ruangan di sekeliling, hanya suara siaran serak yang perlahan bergemericik.
Ronde 「peserta」berakhir lagi, 「shio」mulai bergerak.
Hati Chen Junnan hampir melompat keluar, membuka kunci kali ini murni adalah taruhan.
Jika Di Kelinci di ronde sebelumnya hanya bergerak satu ruangan, maka tenaga aksinya cukup untuk melakukan 「bergerak」, 「membuka pintu」, 「bergerak」 lalu mencapai hadapannya. Bagaimanapun, 「bergerak」 pemburu hanya menghabiskan satu tenaga aksi, sedangkan 「membuka kunci」 membutuhkan dua kali.
Dengan begitu, Di Kelinci akan langsung bertemu dengannya dan masuk ke ruangan tempatnya berada.
Tapi……apakah benar demikian?
Chen Junnan tersenyum jahat: "Kau orang yang terlalu terburu-buru……? Kau sangat ingin membunuhku, aku tidak percaya di ronde lalu kau hanya bergerak satu ruangan."
Setelah menunggu sekitar beberapa menit kungfu, siaran kembali bergemericik. Ronde 「shio」 telah berakhir.
Chen Junnan membuka pintu di hadapannya dengan hati-hati, menemukan Jiang Shi yang sudah perlahan pulih kesadarannya terbaring di lantai, sementara Di Kelinci tidak ada di sini.
Ini menunjukkan bahwa 「Di Kelinci」 tahu dirinya tidak bisa memasuki ruanganku dari ruangan Jiang Shi, jadi memilih berputar jauh. Tapi 「Di Kelinci」 tidak menyangka Chen Junnan berani mengejar langkahnya. Sekarang, baik dia kembali melalui rute semula maupun melanjutkan putaran jauh, keduanya akan membuang satu ronde tambahan.
“Apa kamu berada dekat dengan ruangan 「14」……？” Chen Junnan tersenyum tipis, “Tapi seharusnya kamu tidak langsung ke 「14」 untuk membunuh rekan setimku, kan? Selama seruling di lehermu masih ada, kamu tak perlu menghadang kami lebih awal. Cukup tunggu kami datang mencarimu...”
Memikirkan ini, Chen Junnan langsung memasuki ruangan 「lima」 di depannya. Di dalamnya ada Xiao Jiang Shi yang mengerang kesakitan.
“Ketua tim bodoh...” Mata di kepala Xiao Jiang Shi bergetar, “Kenapa kamu masuk... Kelinci itu belum jauh, kamu berbahaya di sini...”
“Berbahaya itu bagus...” Chen Junnan tertawa, “Aku selalu yang paling berbahaya dalam game ini. Tidak masalah.”
「Dia membantu tubuh fisik Xiao Jiang Shi bangkit, secara umum memeriksa lukanya. Satu-satunya yang terlihat jelas adalah lutut kanan mengalami 「patah tulang」, area lain mungkin luka dalam yang tak terlihat dari permukaan.」
「Bisa berdiri...lah?」 Chen Junnan 「bertanya」.
「Detik berikutnya」 muncul perasaan tidak harmonis. Tubuh fisik Jiang Shi tak berbicara, justru kepala di kejauhan yang membuka mulut: 「Aku agak sakit di kaki.」
「Hah bangsat... bikin kaget...」 Chen Junnan menyandarkan tubuh Jiang Shi ke dinding, lalu berjalan ke samping mengambil kepalanya.
Ini pertama kali Chen Junnan menggenggam kepala terpisah di telapak tangan. Harus diakui, 「kepala dalang」 lebih berat dari yang dibayangkan.
「Butir kepala ini terlihat agak mengerikan. Seluruh pipi kiri sudah hancur, tapi tak ada darah mengalir. Bagian luka yang putus seluruhnya berwarna gelap gulita.」
「Nak... nanti kubawa kepalamu lari ya...」 Chen Junnan membuka mulut.
“Laozi masih harus lari apa lagi……”Jiang Shi menggelengkan kepala dengan pasrah, “Kubilang kamu ini ketua tim idiot tapi kamu nggak mau ngaku…… Sekarang kamu di sini harus gimana? Kamu sudah 「berpindah」, nggak bisa 「mengunci pintu」lagi…… Kelinci itu kalau balik, aku mungkin masih aman, tapi kamu pasti akan tamat di sini.”
“Siapa yang lebih idiot di antara kita?” Chen Junnan memandang kepala Jiang Shi dengan bingung, “Aku nggak 「mengunci pintu」terus kenapa? Apa kelinci itu bisa lewat?”
“Ya iyalah……”
“Bukannya kamu juga 「peserta」?” Chen Junnan mengerutkan alisnya, “Gimana? Kepalanya udah lepas, jadi nggak bisa 「mengunci pintu」?”
“Ah…… Iya ya…… Aku bisa kok mengunci pintu……” Jiang Shi tersenyum kecut, “Aku kebanyakan pakai 「Gema」…… Sekarang agak linglung……”
“Linglung gapapa…… Game ini harus kita menangkan.” Chen Junnan perlahan mendekatkan kepala Jiang Shi ke tubuhnya, “Laozi punya ide jenius, sekarang mau nyambungin kepalamu.”
