“Kalau kau bilang begitu…” Sorot mata Qian Wu semakin berkesan misterius, seolah mengingat sesuatu, “Sepertinya aku ingat tentang 「membaca pikiran」 ini.”
“Kau ingat?” Qi Xia tertegun. Ia selalu merasa orang dengan kemampuan seperti itu setidaknya akan cukup terkenal di 「Tanah Akhir」, tapi selama ini ia aktif di sini tak pernah mendengarnya.
Chen Junnan yang sedang mengorek kotoran telinga di samping akhirnya tak tahan menghela nafas: “Lao Qi, jangan pertimbangkan 「membaca pikiran」 itu, orang itu tidak bisa diatasi.”
“Tidak bisa diatasi?”
“Ya.” Qian Wu mengangguk, “Sepertinya Chen Daya juga ingat, tapi situasi sekarang agak berbeda dengan ingatanmu... Sekarang dia lebih eksentrik.”
“Apa?” Chen Junnan kesal menyeringai, “Pencuri tua itu lagi tidak mengikuti logika biasa?”
“Sudah bertahun-tahun aku tidak melihatnya.” Qian Wu bersuara berat, “Katanya dia mengelola peternakan di pinggiran kota... Hanya saja aku tidak mengerti, selain berbagai jenis manusia, makhluk hidup apa lagi yang ada di sini.”
“Jadi dia orang macam apa?” Qi Xia bertanya, “Membuka peternakan... Dengan 「kemampuan」 sekuat itu, mungkinkah dia mau terus 「hidup」 di sini?”
Chen Junnan menggelengkan kepala setelah mendengar, berkata pada Qi Xia: “Lao Qi, kau jauh lebih cerdas dariku. Bisakah kau bayangkan jika seseorang benar-benar memiliki 「kemampuan membaca pikiran」, situasi apa yang akan dia hadapi sebenarnya?”
Qi Xia mencoba membayangkan posisi tersebut: Saat ini ada lima orang duduk di dalam ruangan, masing-masing menyimpan rahasia dalam 「hati」. Jika benar ada seorang 「pembaca pikiran」 di sini, tanpa sengaja dia akan menangkap semua suara dari dasar hati manusia.
Baik itu rasa sakit dalam hati setiap orang yang paling tidak ingin diketahui, maupun kenangan kotor yang tak bisa diceritakan, semuanya akan mengalir ke telinganya tanpa ragu.
“Dia... lebih mudah menjadi gila dibanding kita.” Qi Xia berkata, “Keinginan untuk mengintip rahasia dalam hati orang lain adalah naluri manusia, dia tak bisa mengendalikan 「kepercayaan」nya sendiri.”
“Jadi dia memilih untuk bersembunyi.” Qian Wu berkata, “Setelah terlalu banyak mendengar hal-hal kotor dari hati manusia... dirinya sendiri juga akan merasa jenuh.”
“Aku ingin mencarinya.” Qi Xia berkata, “Aku ingin berbincang dengan si 「pembaca pikiran」 ini.”
“Apa kamu yakin...?” Qian Wu mengerutkan alisnya, “Pada detik pertama kalian bertemu, dia akan membaca semua pemikiranmu. Bertemu dengan orang seperti ini, benarkah bisa disebut 「berbincang」?”
“Heh...” Qi Xia bangkit berdiri, berkata pada Qian Wu, “Bahkan 「Tianlong」 pun tak bisa membacaku... bagaimana mungkin dia menembusku? Sekarang masih pagi, sebelum langit gelap aku akan menemuinya.”
“Aku tidak bermaksud mengecilkan hatimu.” Qian Wu menutup mata sambil menarik napas panjang, terlihat sangat serius, "Kemampuan orang itu bahkan lebih kuat dari「Tianlong」. Dia sudah menguasai seni「membaca pikiran」dengan sangat mahir. Suara yang tidak bisa didengar「Tianlong」, bukan berarti dia tidak bisa mendengarnya.”
“Tidak masalah.” Qi Xia tersenyum, “Bahkan aku sendiri ingin tahu apa yang ada di pikiranku. Sekarang terlalu banyak hal yang harus kupikirkan setiap hari, kebetulan bisa kuminta dia membantuku merapikannya.”
Semua orang saling pandang setelah mendengar kalimat ini. Pergi menemui seseorang yang bisa mengintip rahasia terdalammu... Sebesar apa hambatan psikologis yang harus diatasi?
“Sepertinya aku hanya bisa memberitahumu lokasi umum...” Kata Qian Wu, “Setiap anggota「Kucing」memiliki trauma yang tidak ingin diungkit. Kami tidak bisa menemanimu ke sana.”
“Aku bisa pergi.” Qiao Jiajin mengangkat kepala memandang Qi Xia, “Penipu, sepanjang hidupku jujur dan terbuka. Tidak ada yang perlu ditakutkan dari isi hatiku. Kebetulan bisa kulindungi kamu.”
Qi Xia setelah mendengar lalu memandang Petugas Li dan Chen Junnan, kedua orang tersebut menunjukkan ekspresi yang enggan.
“Aku... tidak bisa...” Petugas Li menggelengkan kepala, “Aku pernah melakukan kesalahan yang tak termaafkan, tak ingin banyak orang tahu.”
Qi Xia mengangguk, secara alami menunjukkan pengertian, lalu menoleh ke Chen Junnan: “Chen Junnan, bagaimana denganmu? Kamu juga takut rahasia dalam hatimu terintip?”
“Laozi takut setan.” Meski raut Chen Junnan dipenuhi keengganan, namun karena emosi mendadak dia bangkit berdiri, “Sepanjang hidup Laozi memang tidak bisa dibilang「bersih tanpa noda」, tapi setidaknya sudah「lima racikanku lengkap」, momen memalukan sudah cukup banyak, tak kurang yang satu ini. Kebetulan dulu Laozi juga punya banyak kontak dengan si pencuri tua itu, kali ini lihat dia sudah berubah jadi apa.”
Melihat trio tersebut sudah memutuskan untuk pergi mencari「pembaca pikiran」, Qian Wu pun tak bisa membujuk, hanya bisa menggambar peta kasar yang mengarah ke bagian timur penjara.
Bagaimanapun penjara sudah hampir mencapai pinggiran kota, berjalan ke pertanian yang lebih tepi hanya membutuhkan waktu dua tiga jam.
“Kalau tidak salah ingat, seharusnya di sini.” Kata Qian Wu, “Ini informasi sekitar setahun yang lalu. Jika tempat itu sudah ditinggalkan, berarti dia pindah tempat tinggal atau kehilangan ingatan, kalian juga sebaiknya cepat kembali.”
Qi Xia mengangguk, menerima peta dari tangan Qian Wu: “Orang itu namanya apa?”
“Namanya...” Qian Wu mencerna sejenak, sepertinya ingatannya sudah cukup lama, “Sepertinya... Wei Yang?”
“Domba...?” Alis Qi Xia berkerut, merasa ada kilatan ide samar melintas di imajinasinya.
“Benar, Wei Yang.” Qian Wu mengangguk, “Aku harus beri tahu dulu, pria ini sangat sulit ditangani. Jika tidak bisa, jangan berlarut-larut mengganggunya, apalagi melawannya.”
“Melawan...?” Qiao Jiajin terdiam, “Penipu, mungkinkah kita harus bertindak?”
“Menurut sifat Wei Yang... kemungkinan besar ya.” Qian Wu membuka mulut, “Intinya kalian harus hati-hati. Tak ada yang bisa melawan orang dengan kemampuan 「membaca pikiran」, bahkan aku pun tak mampu mengalahkannya.”
Qi Xia melirik Qiao Jiajin. Keduanya diam, lalu mengajak Chen Junnan keluar dari penjara.
Saat itu Yun Shijiu baru hendak mencabut 「Bungkam」, namun Qi Xia yang berhasil sadar di detik terakhir menatap Qian Wu dengan penuh kewaspadaan.
“Apa?” tanya Qian Wu.
“Katanya 「Kucing」 sangat kompak.” Qi Xia berbisik, “Aku ingin tahu... apa mungkin ada anggota 「Jidao」 yang menyusup ke tim kalian?”
“Apa...?” Qian Wu yang mendengar pertanyaan ini dan Yun Shijiu di sudut ruangan sama-sama terdiam.
“「Jidao」 itu sebenernya apaan sih?” Chen Junnan menyela.
Qian Wu tidak mengacuhkan Chen Junnan, hanya menundukkan kepala dan berpikir sejenak. Dia tahu Qi Xia tidak mungkin tiba-tiba mengucapkan kalimat tanpa dasar. Tapi dirinya sendiri tidak menemukan kejanggalan apa pun, akhirnya balik bertanya: 「Menurutmu apakah ada 「Jidao」 di tim kami?」
「Aku tidak tahu.」 Qi Xia berkata, 「Hanya saja rencana kita kali ini sangat krusial... Satu-satunya variabel yang mungkin adalah 「Jidao」. Jika tidak ada Jidao di 「Kucing」, itu yang terbaik. Jika ada... Aku tidak yakin apa yang akan dilakukan orang gila itu.」
Setelah Qi Xia selesai bicara, dia mengajak dua orang keluar pintu, meninggalkan Qian Wu termenung sendirian di ruangan.
「Jidao...」 Qian Wu tahu meski tidak ada 「Jidao」 di 「Kucing」, tapi ada satu orang yang memiliki hubungan sangat erat dengan 「Jidao」.
