「Langit」... Selama ini selalu seperti ini?
Qi Xia perlahan mengerutkan alisnya.
Bukankah ini langit yang normal?
Tapi mengapa aku selalu merasa ada yang aneh?
"Xia!" Suara Yu Nian'an terdengar dari dapur, "Tumis pare telur dengan ham, boleh tidak?"
"Pare... telur... tumis ham?" Qi Xia melangkah keluar dari ruangan selangkah demi selangkah, mendekati posisi dapur.
Mendengar tiga kata itu, sudut matanya sudah berkaca-kaca.
Qi Xia berdiri di luar dapur, memandangi sosok yang sibuk itu dengan senyum getir yang sangat menyakitkan.
"An..."
"Ah?" Yu Nian'an menoleh, terkejut, "Ada apa? Kok diam-diam sudah di belakangku..."
「Detik berikutnya」, Qi Xia maju ke depan dan memeluk erat orang di hadapannya.
“Ah!”
Yu Nian'an kaget setengah mati, tak tahu harus berbuat apa. Dia juga ingin memeluk Qi Xia, tapi 「dua tangan」nya mengotori dengan air saat 「mencuci sayuran」.
“Tanganku kotor Ya...” Yu Nian'an berbisik, “Xia, mimpi buruk ?”
“Aku tidak ingat……” Qi Xia berkata dengan suara tercekat, “Tapi sekarang semuanya baik-baik saja... Aku merasa baik-baik saja...”
“Ah! Aku baru ingat!” Yu Nian'an berkata dengan ekspresi menyesal, “Xia, aku lupa kamu pernah bilang tidak suka pare dan ham... Aku tidak akan masak itu lagi, tapi kamu juga jangan menangis ya.”
“Tidak……seperti ini yang terbaik……” Qi Xia memeluk erat Yu Nian'an miliknya, 「Aku benar-benar ketakutan……Aku takut kamu akan masuk ke dapur dan memasak hidangan yang ada dalam pikiranku……Aku takut kamu akan melakukan semua gerakan yang kusukai……」
Yu Nian'an jelas tidak mengerti, dia mengulurkan tangan dan menepuk Qi Xia: "Jangan takut, Xia... Kenapa kamu selalu seperti anak kecil? Aku memang pelupa, sayuran di rumah hanya tersisa pare... Aku ingin makan seadanya..."
Qi Xia terdiam lama, baru perlahan melepaskan Yu Nian'an. Sepasang matanya sudah memerah seperti darah.
"Xia?" Yu Nian'an memanggil lagi dengan hati-hati, "Kalau gitu hari ini kita makan telur orak-arik ya?"
"Terserah..." kata Qi Xia dengan suara gemetar, "Bahkan jika setiap hari ke depan harus makan pare, aku akan tetap menelannya tanpa ragu."
"Kamu aneh sekali!" Yu Nian'an tertawa, "Suka ya suka, tidak suka ya tidak suka, kenapa harus memaksakan diri?"
"Aku..." Qi Xia baru saja ingin bicara, tiba-tiba melihat retakan merambat di dinding sekitar.
Ratusan serpihan ingatan berkelebat di imajinasinya, membuatnya merasa sedikit bingung.
Di dalam rumahnya sendiri……kapan muncul begitu banyak retakan?
Sebentar……apakah kamarnya selalu rusak seperti ini?
“Aku……” Qi Xia beberapa kali membuka mulut tapi mengurungkan niat, ingin memberi tahu Yu Nian'an bahwa semuanya terasa aneh, tapi dia sendiri tak tahu letak keanehannya.
Saat ini otaknya bagai dililit awan gelap tak berujung, setiap kali mencoba merenungkan sesuatu, ujung-ujungnya hanya tersesat di kabut tebal.
“Jangan takut.” Yu Nian'an berbisik lembut, “Kamu tunggu di luar dulu, sebentar lagi aku menyusul.”
Qi Xia mengangguk patuh seperti boneka, lalu meninggalkan ruangan dan duduk di sebelah meja makan kecil.
Ada bau aneh menyengat di udara, seolah ada makhluk mati yang membusuk di dalam rumah ini sejak lama.
“Sudah waktunya membereskan rumah……” Tangannya mengelus permukaan meja yang ternyata tertutup debu tebal.
Dinding di sini mulai retak, meja dan kaca jendela penuh debu. Sepertinya dirinya selama ini terlalu malas, bahkan tidak membersihkan rumah.
Tak lama kemudian, suara kompor gas yang dimatikan terdengar dari dapur, disusul suara kipas ventilasi yang dimatikan. Yu Nian'an keluar membawa piring telur orak-arik yang masih mengepul asap.
"Xia! Ini makanan spesial untukmu!" Yu Nian'an tersenyum nakal, "Tadi waktu masak telur, tabung garamku jatuh ke wajan... hehehe..."
Melihat piring yang dihidangkan di depan matanya, Qi Xia merasa agak tidak percaya.
Kali ini bertemu Yu Nian'an... sepertinya berbeda dari pertemuan-pertemuan sebelumnya?
Yu Nian'an menyodorkan sepasang sumpit yang hampir lapuk dan mau patah ke tangan Qi Xia.
Setelah menerimanya, Qi Xia menjepit sepotong telur orak-arik yang masih gemetar-gemetar dan memasukkannya ke mulutnya.
Asin sekali.
“Tapi dia tetap mencicipi dengan seksama, lalu menelannya ke perut.”
“Hal yang terlalu manis bukanlah kehidupan, sesuatu yang sulit ditelan namun memiliki perasaan tak terlepaskan—barulah ini kehidupan.”
“An……kamu tidak makan?”
“Aku sedang diet.” Yu Nian'an tersenyum, “Tapi makanan ini begitu tidak enak... kurasa aku juga tidak akan memakannya... hehe.”
Qi Xia mengangguk setelah mendengar, mengangkat piring itu dan menyuapkannya ke mulutnya dengan lahap.
Telur orak-arik mengandung terlalu banyak garam, beberapa bahkan belum tercampur rata. Rasa asin-pahit memenuhi mulut, bergemeretak masuk ke perut bersama bunyi creak-creak. Ini tidak seperti hidangan, tapi memang beginilah seharusnya.
“Dia tidak bisa menciptakan rasa yang persis sama dengan bayangannya, hanya dengan begini semuanya tepat.”
“Kemampuan memasak Yu Nian'an mana sebaik yang dibayangkan?”
Qi Xia menyantap telur orak-arik asin pahit ini sambil memenuhi matanya dengan air mata. Ini adalah rasa 「kehidupan」 yang selama ini dia bayangkan.
Seberapa pun pahitnya benda yang ditelannya, Yu Nian'an selalu ada di sampingnya.
Meski hari-hari bersama mereka tidak berkecukupan juga tidak leluasa, setidaknya dipenuhi 「kegembiraan」.
Mereka bahkan mungkin akan tersenyum puas meski sedang menyantap sepiring pasir.
Tapi mengapa……mengapa 「kehidupan」 seperti ini selamanya hanya jadi angan-angan?
Saat pikiran ini muncul di hati, Qi Xia tertegun sejenak sebelum menoleh ke Yu Nian'an.
Tunggu, Yu Nian'an ada di sini di sampingnya. Bagaimana mungkin pemikiran ini disebut angan-angan?
Qi Xia meletakkan piring dan sumpit, mengusap mulutnya sementara pandangannya tak lepas dari sosok Yu Nian'an.
"Hmm……" Yu Nian'an tersenyum getir, "Xia, apa benar begitu tidak enak? Pertama kali melihatmu menangis saat makan masakanku……Aku janji lain kali pasti tidak……"
“An.” Qi Xia menyela, 「Kamu bahagia?」
「Aku?」 Yu Nian'an terdiam sejenak, 「Mengapa aku tidak bahagia?」
「Apakah kamu ingin bersamaku selamanya?」
「Tentu saja!」 Yu Nian'an tersenyum, 「Bukankah kita sudah merencanakan masa depan? Nanti kamu cari kerjaan yang lebih terhormat, kan kamu sangat pintar pasti bisa! Aku akan menyemir sepatumu setiap hari, mengikat dasimu rapi-rapi, lalu menungguimu pulang dengan 「makanan」 hangat ya!」
「Benarkah……」 Suara Qi Xia kembali tercekat.
「Meski sekarang kita belum punya apa-apa, kita bisa pelan-pelan membeli! Bulan pertama beli microwave, biar Xia-ku tidak makan nasi dingin lagi. Bulan kedua beli 「mesin」 penyedot debu, biar aku bisa sedikit bermalas-malasan hehe! Bulan ketiga kita ganti kulkas besar……」
Yu Nian'an tersenyum bahagia saat berbicara: 「Xia, rumah kecil kita yang hangat ini nanti akan dipenuhi berbagai macam perabotan. Kalau aku ada waktu luang, aku akan beli dekorasi untuk menghias rumah. Jangan marah kalau aku boros ya...」
「Tapi bagaimana kalau aku terbangun...?」
Air mata Qi Xia tumpah seketika.
「Apa...?」
「An, bagaimana kalau aku terbangun?」 Qi Xia meremas rambutnya dengan penuh kesakitan, 「Maukah kamu menungguku di sana...?」
