Di hari-hari berikutnya, aku berusaha memahami perubahan 「Tao Yuan」 yang baru... Maaf, aku masih sering keliru menyebutnya.
Maksudku, perubahan di 「Tanah Akhir」.
Malam itu, aku menemui Chu Tianqiu di ruang bawah tanah yang suram dan berbau busuk dahsyat. Dari balik pintu, kuceritakan situasi hari ini.
Bukan cuma Qi Xia yang datang, tapi juga delapan rekan setimnya.
Chu Tianqiu sama sekali tidak menanyakan tentang rekan Qi Xia. Dia hanya terus-menerus menatapku sambil tersenyum, membuat 「hati」ku merinding.
“Apa yang terjadi?” tanyaku tak tahan.
“Liunian, bisakah kau 「membantu」ku sekali lagi?”
“Katakan.”
“Aku ingin tahu apa「bau」yang ada pada mereka.”
“Bau……?” Perkataan Chu Tianqiu membuatku benar-benar bingung, “Maksudmu Qi Xia?”
“Tidak, tidak hanya Qi Xia.” Chu Tianqiu tersenyum, “Aku ingin tahu「bau」pada semua orang di ruangan Qi Xia.”
“Tapi aku tidak mengerti...”
“Tidak perlu kau mengerti.” Chu Tianqiu tertawa, “Bantu aku mengendus「bau」pada tubuh mereka, lalu jelaskan padaku sejelas mungkin.”
Masih sama, aku tidak bisa menebak apa yang dipikirkan Chu Tianqiu.
“Kalau begitu aku akan mengumpulkan semua orang.”
“Tidak, harus dirahasiakan.” Chu Tianqiu menyela, “Jangan sampai ada yang tahu.”
“Kamu...”
Rahasia?
Artinya aku harus diam-diam mengendus bau semua orang di ruangan Qi Xia tanpa ketahuan.
Saat ini aku benar-benar tidak paham situasi apa ini, sebenarnya siapa yang bernegosiasi dengan siapa? Siapa yang memanfaatkan siapa?
“Liunian, kamu tahu kan... Kalau sekarang aku membongkar kebohonganmu, yang rugi bukan aku.” Chu Tianqiu sepertinya menyadari apa yang kupikirkan, lalu tersenyum dan perlahan mendekati pintu, “Aku bisa bekerja tanpa membutuhkan 「inti」mu, tapi sekarang kamu butuh 「cangkang」ku. Aku bersembunyi di ruang bawah tanah yang suram ini, kamu juga seharusnya memberikan sesuatu untukku.”
Mendengar kalimat itu, aku menarik napas panjang lalu mengangguk.
Benar, Chu Tianqiu tidak salah bicara. Inisiatif ada di tangannya, bukan di tanganku. Jika dia benar-benar ingin membongkar identitasku, yang akan dirugikan pasti aku.
Tapi situasi ini tidak akan berlangsung lama. Aku juga tidak mungkin selamanya berada dalam posisi melawan seperti ini.
“Aku mengerti, akan segera pergi.” jawabku.
“Tunggu, saat pergi kunci pintunya.” Chu Tianqiu menambahkan.
Saat hendak pergi, aku mendengar kalimat itu dan perlahan berhenti berjalan, lalu menunduk melihat gembok pintu ruang bawah tanah ini.
Gembok pintu hanya bisa dikunci dari luar, orang di dalam sama sekali tidak bisa keluar.
“Tianqiu, mengapa setiap kali aku pergi, kamu selalu menyuruhku mengunci pintu?”
“Tentu saja untuk membuatmu tenang,” jawab Chu Tianqiu, “Kamu mengunci pintu, maka aku tak bisa keluar. Semua hal yang ingin kamu lakukan tak akan kuganggu. Bukankah ini menunjukkan 「ketulusan」ku?”
Anehnya, meski akulah yang hendak mengunci Chu Tianqiu, selalu ada firasat mengganggu. Seolah-olah begitu gembok ini terkunci, orang yang terpenjara justru berubah menjadi diriku sendiri.
Tapi apa dampak menguncinya... bagi diriku sendiri?
Setelah memikirkan segala kemungkinan dan tak menemukan akhir yang merugikan, dengan tegas kuraih gembok dan kukunci pintu ruang bawah tanah.
“Nah, baru begitu, Liunian.” Suara Chu Tianqiu terdengar dari balik pintu kayu, “Kita harus saling menunjukkan 「ketulusan」, baru bisa mencapai kerja sama yang memuaskan kedua pihak.”
Tanpa bicara lagi, ku tinggalkan ruangan itu. Kini saatnya mencari sebuah 「strategi」.
Untungnya semua orang di ruangan Qi Xia tinggal dalam satu ruangan, asalkan aku bisa menemukan cara untuk menyusup ke ruangan mereka, seharusnya bisa mengumpulkan 「bau」 dari semua orang sekaligus.
Hanya saja aku masih tidak mengerti, mengapa Chu Tianqiu tiba-tiba penasaran dengan 「bau」 pada tubuh mereka?
Meski kita selalu berada dalam siklus aneh di 「Tanah Akhir」, tubuh kita terus direfresh, sehingga selalu membawa 「bau」 dari dunia nyata. Mungkinkah Chu Tianqiu ingin memahami masa lalu mereka melalui bau ini?
Aku membawa belati yang biasa digunakan, lalu mengambil seutas tali dari gudang, menyusup ke koridor di bawah kegelapan malam. Saat itu, semua api unggun di ruang kelas telah padam.
Aku lebih dulu mengikat tali melintang di koridor, lalu menuju ke ruangan Qi Xia.
Syukurlah kegelapan malam di sini sangat pekat, bahkan aku sendiri mengulurkan tangan tak terlihat lima jari, apalagi orang lain bisa melihatku.
Memutar gagang pintu, disertai suara gemuruh yang nyaring, aku menginjakkan kaki ke dalam ruangan.
Meski jarak pandang sangat buruk, aku jelas merasakan mereka sedang tertidur lelap, lalu melangkah beberapa langkah ke depan, mendekati seseorang yang paling dekat dengan pintu.
Aku mengulurkan tangan dan meraba rambut orang itu, menyadari dia seorang gadis, lalu menunduk dan mengendus-endus, tapi tak ada bau sama sekali darinya.
Tanpa pikir panjang, aku segera mendatangi orang kedua. Postur tubuhnya besar, dengkuran bergema saat tidur, pastilah pria yang kuat secara fisik.
Baru ingin kucium baunya, tiba-tiba ada perasaan aneh menyergap.
Ini baru hari kedua semua orang bereinkarnasi... Mengapa gadis tadi sama sekali tidak berbau?
Sebagai manusia, mungkinkah sama sekali tidak memiliki aroma?
Jika dia baru saja mandi atau berganti pakaian, setidaknya harus ada sisa wewangian. Jika lama tidak merawat diri, tentu baunya tidak sedap.
Tapi mengapa dia sama sekali tidak berbau?
“Aneh...” gumamku pelan.
Aku tahu kesempatan ini akan segera berlalu, meski tidak ada bau pada orang itu, aku tak perlu memikirkannya, hanya perlu melaporkan secara total pada Chu Tianqiu.
Memikirkan ini, aku kembali mencium pria berbadan kekar di depan mata. Bau tubuhnya tidak enak, beraroma rokok dan keringat yang pekat, seolah belum mandi selama berhari-hari.
Aku berbalik badan, menemukan mataku sekitar terbiasa dengan kegelapan, lalu mengamati beberapa orang yang terbaring di dalam ruangan.
Agak terasa aneh, kalau tidak salah lihat... di dalam ruangan ada delapan orang?
Aku merasakan dingin di punggung, di luar sudah gelap gulita, apa mungkin ada yang pergi di tengah malam?
Mungkin penglihatanku salah. Aku mengulurkan jari, menghitung dengan sangat serius, benar-benar delapan orang.
Ada satu orang yang tidak tidur di sini.
Jika dia tidak tidur di sini, dan tidak mungkin pergi keluar, di manakah dia berada?
Aku tahu ini situasi yang rumit. Jika kejadian ini terjadi di ruangan lain, mungkin tidak terlalu mengejutkan. Tapi ini adalah ruangan Qi Xia.
Sebuah kebetulan kecil ternyata menjadi celah (dalam jurus) yang mematikan.
Memikirkan ini, seketika aku menyerah pada segalanya dan berlari kencang ke pintu ruangan di belakangku. Pada saat yang sama, bayangan hitam itu juga mulai mengambil aksi, berlari ke arah pintu yang sama.
Tujuannya adalah menutup pintu. Asalkan aku bisa lebih cepat satu langkah darinya.
Saat dia menyadari sudah terlambat untuk menutup pintu, tangannya langsung menggapaiiku. Aku pun menghindar dengan gerakan menghilang, lalu berlari ke koridor.
