Aku menyetujui permintaan Qinglong.
Bukan karena aku tertarik dengan hal ini, tapi posisi kami terlalu timpang. Aku sama sekali tidak bisa menolak.
Di hari-hari berikutnya, aku terus berpikir mencari cara untuk memicu 「Gema」 Qi Xia.
Chu Tianqiu akan memberikanku rencana tertulisnya setiap malam, untuk memastikan semua anggota 「Surga Firdaus」 dapat memicu 「Gema」 mereka sesuai rencana keesokan harinya.
Karena dia lebih memahami momentum gema anggota 「Surga Firdaus」 daripadaku, aku sepenuhnya mempercayai pengaturannya.
Tapi dia justru mengkhianatiku.
Pada hari pertama, dia langsung memberikan peta permainan「Manusia Naga」dan secara terang-terangan「membunuh」rekan setim Qi Xia, serta anggota senior「Surga Firdaus」Kim Wonhoon dan Si Kacamata.
Qi Xia juga melampiaskan semua amarahnya padaku.
Untungnya aku benar-benar tidak tahu menahu, bagaimanapun juga tidak berbohong. Meski Qi Xia sehebat apapun, mustahil dia bisa melihat celah dari nada suara dan ekspresiku.
Sejak hari itu, aku berhenti mengikuti arahan Chu Tianqiu. Aku memutuskan untuk mengurus semua hal sendiri.
Tapi ketika aku menunjuk Zhang Shan, Qiao Jiajin, dan Li Xiangling bertiga untuk menjalani permainan「Harimau Bumi」, Yun Yao kembali mencurigaiku.
Aku tidak sepintar Chu Tianqiu, jadi bagaimanapun pasti akan menunjukkan celah.
Ini hanya masalah waktu, aku sudah mengantisipasinya.
Tapi apakah kalian benar-benar menyadari betapa gentingnya situasi sekarang?！
「Tianlong」akan menang！
Kita sudah tidak punya waktu lagi……Kita sedang berlomba dengan 「Dewa」, setiap langkah yang diambil sangat berbahaya, meski aku ini palsu……kita tak punya waktu untuk memusingkan hal ini.
Saat itu, Qi Xia menyelesaikan insiden Xiao Ran yang berubah menjadi 「Manusia Kelinci」, dan ketika kembali ke 「Surga Firdaus」, dia berkata padaku dengan penuh keyakinan: "Xu Liunian, orang yang bekerja sama denganku adalah Chu Tianqiu, dan kamu adalah dirimu sendiri. Kita bertiga adalah individu yang independen. Aku bisa bekerja sama dengan 「Chu Tianqiu」, tentu juga bisa bekerja sama dengan 「Xu Liunian」."
Baru saat itulah aku mulai menyadari bahwa 「pintu」 Qi Xia ini telah terbuka untukku.
Tapi yang diulurkannya padaku bukanlah ranting zaitun, melainkan duri berdarah.
Aku sudah tidak bisa mengikuti gerak langkah semua orang mereka. Berapa pun luka yang akan ditinggalkan duri ini di lenganku, aku harus menahannya dan memanjat naik.
Tapi aku tak bisa langsung menyetujui, bagaimanapun ini adalah Qi Xia.
“Qi Xia, kau adalah orang yang sulit dipercaya. Aku jauh tak secerdasmu, jadi semakin tak berani memercayaimu. Aku takut kau akan menyeretku ke neraka.”
“Kau benar tak percaya padaku. Aku seorang penipu, ucapanmu hanya boleh dipercaya separuhnya.”
“Jika begitu, bagaimana aku bisa bekerja sama denganmu?”
Qi Xia menceritakan tujuannya padaku. Dia ingin 「mengumpulkan Dao」, sementara aku bisa membantunya melindungi rekan setim. Di matanya, target kita sama.
Tapi Qi Xia... Kau tetap tak memahamiku. Tujuan kita tak pernah sama sejak awal.
Bahkan Chu Tianqiu pun tak tahu, target akhirku adalah menghancurkan tempat ini, bukan kabur dari sini.
Qi Xia memperlihatkan celah (dalam jurus), dan celah ini cukup untuk kugunakan mencapai tujuanku.
“Jadi, Xu Liunian, tunjukkanlah kemampuanmu.”
Sudah lama kunantikan momen ini. Aku pasti akan memperlihatkan kemampuanku.
Bagaimanapun, aku memegang kartu as yang mematikan bagimu —— Yu Nian'an.
Tapi sekarang masih ada masalah mendesak: Momentum Gema konkret milik Qi Xia.
Jika mempertimbangkan situasi sebelumnya secara komprehensif, ada dua momentum paling intuitif.
Dia berada dalam kondisi 「sekarat」 sekaligus bertemu dengan 「Yu Nian'an」.
Mengingat Qi Xia sudah mati berkali-kali, maka kondisi 「sekarat」 mungkin bukan syarat mutlak, melainkan 「Yu Nian'an」-lah kuncinya.
Tapi apakah 「Gema」 sekuat ini hanya perlu bertemu Yu Nian'an saja?
Untuk berjaga-jaga, aku akan menunggu kesempatan.
Yaitu membuat Qi Xia benar-benar meniru situasi sebelumnya: Aku akan membuatnya bertemu 「Yu Nian'an」 saat 「sekarat」, sehingga probabilitasnya mendapatkan 「Gema」 akan sangat besar.
Meski Qi Xia akan langsung mati, toh dalam transaksi dengan Qinglong tidak ada klausul tentang kelangsungan hidupnya.
Tugasku bisa terpenuhi.
Sekarang aku perlu menunggu momentum lain——Chu Tianqiu juga mengulurkan 「duri」 padaku.
Asalkan dua orang ini serentak membuka 「pintu」 untukku, aku bisa berjingkat berkeliling di antara keduanya.
“Malam itu aku kembali ke ruang bawah tanah untuk menemui Chu Tianqiu, tapi yang membuatku penasaran…pintu gudang bawah tanah sama sekali tidak terkunci.
Aku sejenak bingung, apakah aku yang lupa mengunci pintu…ataukah Chu Tianqiu sendiri yang membukanya?
“Liunian, kamu datang.” Chu Tianqiu tersenyum di balik pintu.
Dia terus duduk di samping meja makannya, seolah tak pernah pergi.
“Hari ini kamu terlihat sangat senang.” Kataku.
“Ya.” Chu Tianqiu mengangguk, “Bagaimana denganmu? Apakah ada kejadian hari ini?”
“Hari ini…” Aku mencerna sejenak, menyembunyikan pembicaraanku dengan Qi Xia, secara umum menceritakan kejadian di 「Surga Firdaus」, “Ada banyak yang terluka, Li Xiangling paling parah.”
“Li Xiangling?” Chu Tianqiu mengangkat alis, “Selanjutnya…apakah dia masih bisa ikut game?”
“Seharusnya tidak.” Aku menjawab, “Dia perlu beristirahat.”
“Baik…” Chu Tianqiu mengangguk, lalu bangkit dan berjalan ke dinding, mengulurkan tangan membuka laci lemari, mengeluarkan sebuah 「jarum」 suntik dari dalamnya.
“Apa yang ingin kamu lakukan……？” tanyaku pelan。
“「Surga Firdaus」 telah beroperasi selama bertahun-tahun, persediaan obat kita semakin menipis。” Chu Tianqiu mengambil jarum suntik dan mengamatinya di depan mata, lalu menjentikkan ujung jarum, “Terkadang kita harus membuat keputusan sulit, kamu seharusnya mengerti, kan？”
Melihat ekspresi dingin Chu Tianqiu, aku menyadari situasinya tidak beres。
Apakah dia bahkan sudah mulai melakukan "pembunuhan" secara sengaja？
“Apa kamu akan membunuh Li Xiangling？”
“Aku……？ Oh, bukan, tentu saja tidak。” Chu Tianqiu menggelengkan kepala, memasang kembali pelindung jarum lalu menyimpannya di saku, “Aku hanya ingin menyuntikkan antibiotik untuk Li Xiangling, jadi malam ini jangan mengunciku, aku perlu keluar sebentar。”
Tapi bagaimana mungkin aku mempercayai perkataannya？
Pertanyaan pertamanya adalah「Apakah Li Xiangling masih bisa ikut game」, setelah tahu jawabannya dia bersikeras pergi di malam hari, membawa jarum suntik untuk menyuntiknya sendiri…… Bagaimana mungkin ini bukan untuk membunuh？
“Liunian.” Chu Tianqiu memanggilku saat melewatiku, dengan nada datar berkata, “Malam ini aku akan membasmi dengan darah「Surga Firdaus」.”
“Hm?”
Kurasakan ada yang salah dengar, seolah kata-kata yang seharusnya tak keluar dari mulut Chu Tianqiu baru saja membanjiri telingaku.
“Aku menyewa「Kucing」, memerintahkan mereka membunuh semua anggota「Surga Firdaus」.” Ia tersenyum menjelaskan, “Begitu tengah malam tiba, tak mungkin ada yang bisa lari dari sini. Saranku, kaburlah lebih awal.”
Melihat sorot mata tulusnya, aku tahu ini bukan sekadar membesar-besarkan. Sangat mungkin ia benar-benar ingin membunuh seluruh anggota「Surga Firdaus」, tapi apa tujuan di balik ini?
Dalam beberapa 「detik」, pikiranku tiba-tiba menjadi terang.
Jika perkataan Chu Tianqiu bukan dusta, maka ini bukan bencana, melainkan「duri」 yang dilemparkannya padaku.
