Tangan ku ulurkan untuk mengetuk, tapi suara halus dari dalam ruangan terdengar.
“An……?” Terdengar seperti suara Qi Xia, “Yu Nian'an?”
“An apa?” Suara gadis lain terdengar dari balik pintu.
“An…… Kau benar-benar di sini?”
Percakapan di balik 「pintu」 membuatku bingung, bagaimana mungkin Qi Xia bertemu Yu Nian'an di dalam?!
Tapi tadi saat kulihat dari seberang, hanya ada dua orang di balik 「pintu」!
Tunggu sebentar...
Sekarang aku tersadar: dua orang di balik 「pintu」, siapakah 「orang lain」 itu?
Li Xiangling...?
Dalam beberapa hal, 「penampakan ilahi」 Li Xiangling bagi Qi Xia memiliki daya rusak setara dengan kemampuan 「transformasi」-ku.
Dia bisa membuat Qi Xia melihat ilusi orang yang dirindukannya, dan kini Momentum 「Gema」 Li Xiangling "terkena musibah api" telah tercapai, dia sedang dalam proses 「Gema」.
“Jika begitu...” sambil memegang dahiku, aku mulai mencerna: Li Xiangling secara tak langsung menjadi 「」 bagiku di saat-saat genting ini.
Selama fluktuasi emosinya cukup besar, dia bisa terus mengaktifkan 「penampakan ilahi」.
Kalau begitu... bagaimana caranya memaksimalkan fluktuasi emosinya?
Setelah berpikir beberapa 「detik」, logikaku tiba-tiba menjadi jernih.
「Ya」, sekarang ada cara yang sangat baik untuk membuat Li Xiangling benar-benar hancur.
Akhirnya aku bisa mendapatkan satu poin dalam 「permainan」 ini.
Untuk mendapatkan poin ini sangat sulit, Qi Xia harus 「mati」, 「Aku」 juga harus 「mati」.
Saat itu pintu Ruangan terbuka, Qi Xia malah mengeluarkan setengah badannya.
Aku tahu momentumku tiba, langsung mengulurkan tangan menekannya, setelah mendorongnya masuk ke dalam pintu segera menutup pintu.
Sejak detik ini, tak ada yang bisa kabur.
"Qi Xia! Bangsat... Luar terlalu berbahaya, hati-hati ya!" Aku berbalik sambil berkata.
Qi Xia melihat luka di tubuhku terkejut, sebenarnya tak perlu menyebut dia, bahkan 「Aku」 sendiri tak menyangka bisa berpura-pura terluka berat.
Tampaknya hatiku masih waswas terhadap kemampuan 「Kucing」.
Dengan penjelasan singkat, aku menenangkan Qi Xia, dan berusaha membuatnya percaya bahwa aku akan membawanya keluar dari rumah.
Selama ini aku terus mengamati Li Xiangling dengan penglihatan tepi, sorot matanya sama sekali tidak menunjukkan kecurigaan. Asalkan aku bisa mengeluarkan pisau secepatnya, inisiatif mutlak akan jatuh ke tanganku.
Aku harus membuat Qi Xia benar-benar paham akan kemampuanku. Aku bukan hanya bisa membuatnya mati, tapi juga membuatnya「Gema」.
Kali berikut yang akan dilemparnya kepadaku bukan lagi「duri」, melainkan「ranting zaitun」yang sebenarnya.
Tapi tak kusangka hanya tiga langkah, baru saja kuraba belati, pukulan dahsyat yang tak terbayangkan menghantam punggungku.
Sebuah kursi diayunkan ke punggungku, lalu hancur berantakan akibat benturan.
Aku sempat membayangkan Qi Xia akan mencurigaiku, tapi tak kusangka dia bertindak begitu kejam yang menusuk. Bagi orang normal, meski ada kemungkinan 80% orang di depannya palsu, mustahil langsung membawa lawan ke posisi「mati」.
Qi Xia menunggangi tubuhku, lalu mengulurkan tangan mencekik leherku, persis seperti saat pertama kali melihatku memerankan Chu Tianqiu.
“Kamu mencari 「mati」？Bisa sebegitu berani menyamar sebagai Qiao Jiajin, apa yang kamu lakukan padanya?”
Benar, dia melihat celahku, kelemahanku di hadapannya selalu sebesar ini.
Aku yang menyamar sebagai Chu Tianqiu yang asing baginya saja ketahuan, apalagi sebagai Qiao Jiajin.
“He…hehe…” Aku berusaha menampakkan senyum, bagaimanapun aku sudah menggenggam belati dalam saku, satu poin ini masih adalah milikku, “Tertembus juga tak apa, Qi Xia, aku sudah menemukan cara untuk membuktikan 「kemampuan」ku...”
Aku mengeluarkan belati: “Aku sudah bulat tekad, hanya dengan membunuhmu di sini, baru bisa membuatmu mengerti seberapa besar kemampuanku.”
“Hei! Sudah cukup, tidak bisa dipahami?”
“Aku tak mau lagi berpura-pura, tak ingin menjadi bidak siapapun, aku hanya ingin menjadi diriku sendiri.”
Bertahun-tahun aku memerankan orang lain, tak pernah sekalipun ingin sekuat ini kembali menjadi diri sendiri.
Biarkan aku menghilang, atau kembalikan aku ke 「Kehidupan」 semula, apapun yang terjadi, aku tak ingin melanjutkan lagi.
Aku memutar ujung pisau ke arah jantungku sendiri, tugas kali ini menjadi lebih sederhana.
Qi Xia, jika kau bertemu 「Xuanwu」 yang ingin membunuhmu tanpa alasan, bagaimana mungkin kau diam saja?
Apakah kamu tidak akan melawan?
Tapi begitulah 「Xuanwu」, dia justru menantikan perlawananmu, lalu secara bertahap menyiksamu sampai tewas.
Kamu juga tidak akan meminta bantuan Li Xiangling, bukan?
Kau akan membiarkannya menyaksikan kematianmu dalam diam.
Saat kau mati, fluktuasi emosinya akan mencapai puncak, lalu mematerialkan 「Yu Nian'an」 yang selalu kau rindukan.
Yu Nian'an ini bahkan lebih mematikan daripada yang kuperankan, dia takkan memiliki celah sama sekali karena dia terwujud dari hasrat hatimu.
Bahkan Langit pun membantuku.
「Sekarat」、「Yu Nian'an」, dua momentum deduksi yang kuprediksi sudah terpenuhi.
Sekarang yang perlu kulakukan hanyalah menusukkan pisau ini ke jantungku, semua akan berakhir.
Qi Xia sama sekali tidak menyangka aku punya rencana ini, untuk sesaat tak sempat menghalangi.
Benar, bagimu perubahan hari ini sudah terlalu banyak, bagaimana mungkin kau bisa menebak setiap hal?
Kau belum mengerti siapa penyusupnya, aku sudah datang dan menusukkan pisau ke jantungku sendiri.
Setelah merasakan kesakitan yang menusuk, sorot mata Qi Xia jelas terlihat bingung. Menggunakan kesempatan ini, kuselipkan sebutir 「Dao」 ke sakunya.
Jantung yang terluka benar-benar menyiksa, kesadaranku terasa menjauh dengan cepat.
……
Saat membuka mata lagi, aku sudah duduk di samping Chu Tianqiu.
Ruangan Wawancara ini sudah kudatangi berkali-kali, tapi tak seorang pun menyadari bahwa aku sama sekali bukan bagian dari sini.
Chu Tianqiu menyapa dengan mesra seolah tak terjadi apa-apa, tapi sorot matanya lebih gila dari sebelumnya.
Dia sepertinya melihat sesuatu yang sangat menarik, tak sabar ingin segera meninggalkan Ruangan Wawancara.
Saya menoleh lagi ke sisi lain Yun Yao, sorot matanya juga terlihat rumit.
Benar, ini pertama kalinya dia bertemu aku setelah dua tahun, meski aku sudah sering menemuinya berkali-kali, tapi selalu dengan wujud Chu Tianqiu.
“Yun Yao!” Aku memanggil gembira, “Lama tidak bertemu!”
Yun Yao memandangku tanpa reaksi, mengangguk dengan sangat setengah hati.
Sekarang aku mulai mengerti segalanya, Chu Tianqiu benar-benar telah mengkhianatiku.
Sementara Yun Yao juga memandangku dengan dingin karena hal ini, di 「Tanah Akhir」 mana ada persahabatan sejati?
Kita semua hanya sibuk mengejar kepentingan masing-masing.
Seperti membaca buku yang sudah dibalik ribuan kali, Chu Tianqiu memimpin semua orang dengan mahir melewati game Manusia Babi, Manusia Kuda, dan Manusia Banteng, lalu tiba di sebuah gang sempit.
Setelah mendarat, dia menyuruh kita lebih dulu menuju 「Surga Firdaus」, sementara dia setelah menunggu Kim Wonhoon, langsung bergegas ke area tempat Qi Xia akan muncul.
Tampaknya Qi Xia benar-benar 「Gema」.
