Chu Tianqiu telah menyerahkanku, dia tidak hanya tidak menyebutkan apapun yang terjadi sebelumnya, juga tak lagi membahas 「kerja sama」 denganku.
Aku berjalan sendirian dalam kesepian menuju 「Surga Firdaus」, tanpa seorang pun yang menemani.
Benar, sejak awal memang begini. Sebelum bergabung dengan faksi Chu Tianqiu, aku selalu sendirian. Kini hanya kembali ke kondisi semula.
Lagipula niatku sejak dulu memang penuh kecurigaan, akhir mengenaskan ini pantas kuterima.
Saat tiba di 「Surga Firdaus」, pemandangan yang takkan kulupakan seumur hidup menyambutku.
Di lapangan olahraga karet yang berlumuran darah, tumpukan mayat Li Xiangling membentuk bukit kecil.
Saat ini Li Xiangling masih menggendong Li Xiangling menuju Li Xiangling.
Seorang diri, memperlihatkan padaku secara utuh 「Kehidupan Abadi」 yang membuat sesak napas.
Tampaknya Qi Xia tidak hanya mengaktifkan 「Gema」, tapi juga dengan kekuatan dahsyat. Di lokasi ini, selain mayat-mayat Li Xiangling yang terkumpul, juga tergeletak jenazah Qiao Jiajin di berbagai sudut.
Seperti yang dikatakan Qinglong, selama Qi Xia berharap seseorang 「hidup」, maka bagaimanapun juga orang itu tidak akan mati.
Meski dia mati, dia tetap tidak akan mati.
Bisa dibayangkan, saat itu ketika Qi Xia sedang menjadi korban pembunuhan kejam oleh Xuanwu, pemikiran terakhirnya adalah「Qiao Jiajin dan Li Xiangling pasti akan 『hidup』」. Dan benar saja, berkat ucapan ini, keduanya memulai 「keabadian」 yang aneh.
Jadi rencanaku bisa dibilang berhasil. Baik tujuan pribadiku maupun tujuan Qinglong, semuanya telah tercapai melalui kekacauan di 「Surga Firdaus」 kali ini.
Apa yang akan terjadi selanjutnya?
Dalam permainan yang dijalankan oleh trio ini, setiap orang telah mencapai target mereka secara parsial. Apakah selanjutnya mereka yang lebih cepat, ataukah 「Tianlong」 yang lebih unggul?
Li Xiangling melemparkan mayatnya sendiri, mengangkat kepala dan bertatapan denganku, ekspresinya sangat kompleks.
Benar, dalam pandangannya, aku adalah dalang yang menyebabkan semua ini, juga 'pembunuh' Qi Xia.
Dia tidak mengatakan apa-apa, tapi aku mengerti bahwa tidak ada lagi tempat bagiku di「Surga Firdaus」.
Aku mengambil beberapa kaleng dari kantin, pergi ke atap gedung. Di sini tak seorang pun bisa melihatku, tapi aku bisa melihat seluruh「Surga Firdaus」dari atas.
Sekitar sore hari, tim Qi Xia akhirnya keluar dari Ruangan Wawancara dan bergabung dengan「Surga Firdaus」.
Saat itu Li Xiangling mulai mengangkut mayat Qiao Jiajin, sementara Qiao Jiajin sendiri maju untuk membantu.
Aku membuka kaleng bir dan dengan lembut menyesap. Perasaan sekarang ini aneh, aku tidak tahu apakah diriku masih berguna, atau sudah dibuang.
Qi Xia, Chu Tianqiu, dan Qinglong—ketiganya tidak secara vulgar mengumumkan pengeluarkanku dari permainan, namun juga tidak melemparkan 'ranting zaitun' lagi padaku.
Jadi sebenarnya aku berada dalam situasi seperti apa?
Hingga langit gelap, aku tetap menjadi anggota yang bisa ada atau tiada di「Surga Firdaus」. Tak ada seorang pun yang menanyakan apakah aku masih ada, tak ada yang menyadari kepergianku. Aku menjelma orang tak terlihat, berdiri di atas atap gedung menanti senja.
"Qinglong, apa yang kau inginkan sudah terwujud?" Aku bergumam sambil bertanya.
Begitu suaraku berhenti,「Bungkam」langsung mengepungku.
"Masih kabur..." Suara androgini tiba-tiba bergemericik di belakangku, "Chu Tianqiu dan Qi Xia sama-sama menarik. Aku tak bisa mengorbankan salah satunya."
Aku sengaja tak menoleh, hanya meneguk minuman sambil memandang jauh ke depan. Perasaan ini benar-benar menyiksa.
Suaranya terus bergema di belakangku: "Untuk saat ini... Qi Xia mendapatkan porsi lebih besar dalam perhitunganku."
Qinglong mendekat, mengambil kaleng di sampingku. Setelah membukanya, ia mengendus isinya lalu dengan jijik menuangkannya ke tanah.
"Mengapa demikian?" Aku「bertanya」.
“Mengapa pikiran seseorang bisa sedemikian rumitnya?” Qinglong melemparkan kaleng kosong itu sembarangan, lalu menoleh ke arahku, “Saat membangun Lonceng Besar, dia bahkan bisa memprediksi akan munculnya suara 「overclock」 di masa depan, padahal dirinya sendiri sama sekali tidak bisa mendengarnya.”
“Jadi karakter apa yang sebenarnya ditampilkan di layar malam itu?”
Aku penasaran menatap Qinglong, baru sekarang kusadari ekspresinya agak berbeda dari biasanya.
Dia terlihat jauh lebih bersemangat daripada sebelumnya.
“Aku menyaksikan gejolak 「Kehidupan Abadi」…” Qinglong menganga sedikit, menampakkan senyum yang nyaris gila, “Sungguh menarik, kenapa dulu aku tidak tahu informasi ini…? Apa saat itu dia juga menggunakan 「Bungkam」?”
“「Melihat」?” Aku ikut tertegun.
Selama puluhan tahun, layar selalu menampilkan 「mendengar」, mana mungkin ada 「melihat」?
“Aku pikir dulu……” Qinglong mengulurkan tangan meraba dahinya, “Qi Xia memang adalah 「Dewi Pendengaran」, tapi saat mendengar 『frekuensi』 tiga karakter, dia sudah mampu mengantisipasi bahwa dirinya takkan bisa menangkap 『frekuensi』 empat karakter……”
“Apa……？”
“Begitu caranya!!” Qinglong menoleh memandangku, kedua matanya membelalak lebar karena bersemangat, “Dia memasang sebuah 「asuransi」 untuk dirinya sendiri saat membangun Lonceng Besar itu!!”
Dia terlihat sangat bersemangat, seolah kondisinya tak jauh berbeda dengan Chu Tianqiu.
Kalau bukan karena penampilan mereka berdua yang sama sekali berbeda, aku hampir mengira dialah Chu Tianqiu sendiri.
“「Asuransi」 yang kau maksud……”
“Yaitu 「Penglihatan Spiritual」!!” Qinglong berteriak, “Lonceng Besar itu sama sekali bukan hanya berisi satu jiwa... Di dalamnya juga ada 「Penglihatan Spiritual」... Qi Xia... kamu sangat menarik...”
Qinglong terlihat seperti sedang mengingat karya seni yang pernah dilihatnya, kedua matanya terus memancarkan kilau tajam.
“Kamu sudah mengantisipasi bahwa frekuensi tiga karakter saja tidak mungkin menggoyang posisiku dan 「Tianlong」, kamu sudah tahu akan munculnya 「overclocking」. Saat itu kamu tidak mungkin mendengar, hanya bisa berharap orang lain melihat. Jadi kamu meyakinkan orang lain... jiwanya juga pindah ke Lonceng Besar, mau menemanimu selamanya di sana...”
Qinglong dengan penjelasan singkatnya sudah membuatku paham garis besar peristiwa ini.
Qi Xia sudah merencanakan jalan untuk puluhan tahun kemudian sejak memeteraikan jiwanya ke dalam 「Lonceng Besar」 puluhan tahun silam.
Aku menelan ludah, menatap tajam Qinglong dan bertanya: “Jadi... apakah 「Tianlong」 mendengar?”
“Tentu!!” Qinglong tertawa, “「Tianlong」 sudah tidak bisa makan-minum, sekarang sedang mengumpulkan sekelompok 「tingkat langit」 untuk berdiskusi strategi, 「Taoyuan」 benar-benar akan 「Langit Berubah」.”
“Tapi 「Tianlong」 tidak tahu siapa orang ini, kan?”
Tiba-tiba aku menyadari strategi Qinglong ternyata benar, suara lonceng Qi Xia benar-benar bisa membuat 「Tianlong」 kehilangan keseimbangan.
"「Tianlong」tentu tidak tahu, ini adalah satu-satunya kartu as Qi Xia." Qinglong tersenyum tipis, "Sekarang「Tianlong」sudah tuli, eksistensi Qi Xia tidak mungkin mudah sampai ke sana. Selanjutnya lihat saja bagaimana perkembangan hal ini."
Aku baru hendak berkata sesuatu, tiba-tiba menyadari ada yang tidak beres.
"Qinglong... Kalau kamu adalah satu-satunya telinga di seluruh「Tanah Akhir」, lalu mengapa membuka「Bungkam」?"
