Qinglong mendengar pertanyaan ini, perlahan menoleh ke arahku.
Semua kegembiraan dan kegilaan di matanya sebelumnya telah menghilang, digantikan oleh dingin yang penuh niat membunuh.
"Xu Liunian... Sepertinya kamu lebih pintar dari dulu?"
"Mungkin karena aku tidak membutuhkan「penghapusan ingatan」." Aku menenangkan pikiran, berkata, "Qinglong,「Tanah Akhir」bukan hanya punya sepasang telinga kamu saja, benar?"
Qinglong menghadapku, berdiri dengan tangan di belakang.
Tak lama kemudian, dengan mahir ia mengeluarkan sebutir「Dao」dan melemparkannya sembarangan ke tanah.
Aku dan dia sama-sama tidak berbicara, hanya saling memandang.
Tak beberapa menit kemudian, suara gemeresik terdengar dari kejauhan. Seekor 「semut」 merayap naik dari dinding, lalu menerjang「Dao」di kaki Qinglong bagaikan harimau lapar menerkam mangsa.
Setelah menggenggamnya, 「semut」itu menoleh dan merayap pergi.
"Xu Liunian, kau juga tahu kan, 「Tianlong」menganggap semua orang sebagai 「semut」." Katanya.
Aku tak mengerti maksud Qinglong sebenarnya, hanya bisa mengangguk patuh: "Baginya, bahkan aku pun hanyalah semut."
"Baik, karena prinsip ini sudah kau pahami, aku akan bertanya lagi... Bagiku, siapakah kalian ini?"
Suaranya baru saja menggema, Qinglong kembali memasukkan tangan ke dada dan mengeluarkan segenggam「Dao」, lalu mengangkat tangannya dan menaburkannya di atap gedung sekolah.
Aku merasakan dingin di punggung. Meski serangga berbentuk manusia itu umumnya tidak menggigit, mereka sama sekali tak bisa menahan godaan「Dao」.
Tidak lama kemudian, suara gemerisik mulai terdengar dari keempat sisi. Mereka menampakkan postur aneh, setiap orang mengambil satu butir 「Dao」 sebelum menghilang dalam kegelapan malam.
Kira-kira aku mulai mengerti maksud Qinglong.
「Nyawa」 **dalang** baginya mungkin bukan 「semut」, tapi sama sekali tidak penting.
“Xu Liunian, 「nyawa」 **dalang** bagiku adalah bidak.” Sebelum sempat menebak jawaban, Qinglong sengaja membuka mulut, “Inilah perbedaan terbesarku dengan 「Tianlong」. Dia mengira semua hal bisa dilakukan tanpa bantuan 「dalang」, tapi aku berbeda.”
Dia menatap jauh ke sudut gelap tempat 「semut」 sedang merayap cepat, lalu berbisik padaku: “Aku ingin 「nyawa」 **dalang** kugunakan. Kuingin mereka melakukan apapun yang kuminta. Meski sudah berubah menjadi 「semut」, mereka harus muncul di tempat yang kukehendaki, melakukan hal yang kuharapkan.”
Mendengar kalimat ini, 「Aku」 menarik napas dalam-dalam, lalu berkata: “Jadi kamu tidak pernah benar-benar berniat bekerja sama dengan siapa pun? Lalu apa bedanya dengan 「Tianlong」?”
“Xu Liunian, jika ingin bekerja sama denganku, tempatkan dirimu pada posisi yang tepat. Aku punya rencanaku sendiri, juga strategiku sendiri. Setiap pemain catur tidak akan menyukai bidaknya memiliki kesadaran subjektif. Kesadaran ini tidak hanya akan mengacaukan rencanaku, tapi juga membahayakanmu.”
Meski nada suara Qinglong terdengar sangat datar, aku bisa merasakan ini adalah sebuah ancaman.
Jika aku berani lagi menebak rencana Qinglong, dia bisa kapan saja menyingkirkan bidak seperti aku.
Bahkan dia tidak perlu bertindak, hanya dengan sepatah kata, aku akan 「mati」 dalam kehancuran di hari ke-10.
“Aku mengerti……” Aku mengangguk bingung, tapi tidak tahu apa lagi gunanya diriku sekarang.
Kami terdiam selama beberapa 「detik」 sebelum Qinglong kembali membuka mulut.
“Tampaknya 「Yucheng」 tak seharusnya musnah.” Dia tersenyum, “Siklus aneh ini seharusnya membantai habis-habisan「Yucheng」, namun karena kemunculan Qi Xia, secara kebetulan menyelamatkan nyawa mereka. Aku punya firasat, kebetulan ini akan berdampak sangat penting bagi masa depan.”
“Jadi apa yang harus kita lakukan sekarang……?” Aku membuka mulut bertanya, lalu merasa tak tepat, lalu mengubah kalimat, “Maksudku, apa yang harus kulakukan?”
“Kita harus memanfaatkan Qi Xia dengan baik.” Qinglong berkata, “Aku ingin tahu di mana batas maksimal「kemampuan」nya... Hanya membuat seseorang abadi... Ini bukan kemampuan yang kuat bagiku.”
“Bukankah「Kehidupan Abadi」berarti seperti ini?”
“Yang kita lihat hanyalah「ketidakhadiran」, bukan「kehidupan」.” Ekspresi Qinglong kembali menunjukkan kegilaan, sorot mata yang membuatku takut muncul lagi, “Aku ingin Qi Xia menciptakan seseorang yang sama sekali tidak ada. Membawa darah segar ke tempat aneh ini.”
“「Penciptaan」seorang manusia?” Ucapannya membuatku terhenti sejenak.
“Ya, dalam alam bawah sadarnya, jika dia menganggap seseorang 「hidup」, maka orang itu akan hidup……” Qinglong berdiri dengan tangan di belakang, berkata dalam diam, “Jika begitu, kalau alam bawah sadarnya menganggap seseorang eksis…apakah orang itu akan benar-benar ada?”
“Kamu ingin menciptakan…siapa?” Aku bertanya.
“Siapa saja, asalkan merupakan 「bidak」.” Jawab Qinglong, “Bahkan Wen Qiaoyun pun boleh.”
Kupikir ide Qinglong agak aneh: “Bukankah Wen Qiaoyun sekarang masih sebagai 「orang gila」 yang hidup di 「Tanah Akhir」? Kamu kan bisa memulihkannya hanya dengan menggerakkan jari, mengapa harus menciptakan versi baru?”
“Pernyataanmu salah.” Qinglong menggelengkan kepala, “Alasan Wen Qiaoyun tetap menjadi 「orang gila」 justru karena dia belum cukup kuat. Aku butuh Wen Qiaoyun yang lebih perkasa. Hanya Qi Xia yang bisa mewujudkan ini.”
Harus diakui logika Qinglong masuk akal, tapi kalau dipikir-pikir sulitnya bukan main.
“Siklus aneh kali ini tidak hanya harus membuat Qi Xia mendapatkan 「Gema」, tapi juga membuatnya percaya bahwa di 「Tanah Akhir」 ada seseorang yang sangat kuat bernama Wen Qiaoyun, kemudian membuat Qi Xia berhasil mengaktifkan 「Gema」 untuk menciptakan Wen Qiaoyun……”
Setiap langkah selanjutnya akan menjadi tingkat neraka.
“Qinglong……kau sedang mempermainkanku……” Bibirku bergetar halus, mengungkapkan isi hati, “Tugas yang kau berikan semakin sulit setiap kali……begini terus suatu hari nanti aku akan kau tinggalkan.”
“Tidak, Xu Liunian, kau tidak akan mendapat tugas berikutnya lagi.” Qinglong memalingkan kepala sambil tersenyum padaku, “Kali ini kau akan sering kontak dengan Qi Xia, dan baginya, kau hanyalah seorang 「peserta」 biasa di 「Tanah Akhir」.”
“Apa……”
“Asal ide ini berputar sekali di otaknya, kau akan selamanya menjadi 「peserta」.” Qinglong tertawa terbahak-bahak, “Sungguh menarik... Aku tak perlu lagi memberimu 「janji」 di masa depan. Begitu Qi Xia menggerakkan hatinya, kau akan benar-benar berubah. Tempat ini pun suatu hari nanti akan menjadi tertib berkat alam bawah sadarnya. 「Penguasa」 yang dia yakini adalah 「penguasa」, 「peserta」 yang dia pikirkan adalah 「peserta」.”
“Bangsat kau...” Aku tak tahan memaki, “Apakah 「aku」 yang seperti itu masih bisa disebut 「aku」? Diriku yang sebenarnya akan menghilang selamanya di sini!!”
Qinglong mengulurkan satu tangan, perlahan meletakkannya di atas kepalaku, lalu menunjukkan ekspresi jijik yang sedikit manja. Dengan suara rendah dia berbisik: “Xu Liunian, mimpi indah apa yang kau alami? Dirimu yang sebenarnya... sudah lama menghilang.”
