Ekspresi Kuda Bumi menjadi suram, tidak tahu bagaimana menanganinya.
BABi Bumi di sisi lain mengangkat kepala melihatnya, berkata:「Kamu setuju dulu saja, obati lukamu dulu. Kalau ditunda terus, kakimu pasti akan rusak.」
Kuda Bumi memandang semua orang di ruangan itu, seolah sedang mencerna sesuatu. Setelah terpisah beberapa saat baru membuka mulut:「Aku mengerti.」
Kali ini kepergiannya tidak ada yang maju ke depan untuk menghalangi. Bagaimanapun, hal yang harus dilakukan sudah selesai.
Kini Kuda Bumi seharusnya tidak akan melakukan hal di luar batas lagi. Kita hanya bisa menunggunya kembali sendiri setelah dia memikirkannya matang-matang.
Satu-satunya elemen tidak stabil di dalam ruangan yang tersisa adalah seekor Babi Bumi. Karena beberapa menit sebelumnya kami masih bermusuhan, sekarang tak ada yang tahu bagaimana mengakhiri situasi ini.
BABi Bumi berjalan beberapa langkah ke arah Harimau Penggelapan Uang, lalu menunduk dan menggulung celananya, memperlihatkan tempurung lutut yang masih merah muda. Kemudian ia mengulurkan jari menunjuk ke arahnya.
"Apa?" tanya Harimau Penggelapan Uang.
"Tendang aku," kata Babi Bumi.
"Apaan?!"
BABi Bumi menghela nafas: "Urusan satu adalah satu. Tadi aku menyerangmu diam-diam tanpa tahu situasi. Sekarang kau boleh balas menendang, kita jadi square."
"Bangsat..." Ular Bumi mengernyit setelah mendengar, "Memang bener lo masih kek anak kecil. Dipukul ya udah dipukul, kan aku juga nggak sampe mati. Ngapain harus ada 「tendang balik」 segala?"
"Sebelum jadi 「Bumi」, umurku belum genap tiga belas tahun," kata Babi Bumi. "Nggak salah juga kalau bilang aku masih bocah, cuma... di sini aku udah 「hidup」 puluhan tahun."
「Satu kalimat Babi Bumi membuat semua orang terjebak dalam keheningan. Jika mereka tidak mencari cara melakukan sesuatu, waktu mereka tinggal di sini akan lebih lama daripada Babi Bumi.」
「Tak heran sikap aroganmu mirip dengan masa mudaku dulu, bangsat! Benar-benar anak kecil ya?」 Nada suara Harimau Bumi tak lagi keras, justru melunak. 「Kalau kau anak kecil, aku takkan mempermasalahkan ini. Anggap saja selesai.」
Dia mengibaskan tangan, menyangga kakinya selangkah demi selangkah ke samping lalu duduk: 「Aku yang sudah sepuh ini tak suak ribut dengan anak kecil.」
BABi Bumi terdiam sejenak, kemudian menurunkan ujung celananya: 「Aku tak ingin berhutang budi. Sebagai balasan, aku akan melakukan sesuatu untukmu. Apa yang kau inginkan? Selama dalam batas kemampuanku, akan kulakukan.」
Harimau Penggelapan Uang menatap Babi Bumi dengan senyum: 「Bangsat! Barusan ada yang menginjak-injak orang yang sudah jatuh. Pergi bunuh Domba Hitam itu, aku sudah tak tahan!」
“Baik.” Babi Bumi mengangguk dengan wajah serius, “Aku segera pergi.”
“Hah?” Hei Yang terhenti sejenak, “Bangsat Harimau Penggelapan Uang, kau benar-benar tak tahu terima kasih ya? Bukankah itu taktik penguluran waktu-ku?”
Suara belum reda, Babi Bumi sudah bersiap menerjang ke depan. Harimau Penggelapan Uang buru-buru menerjang ke depan menghadangnya.
“Ah lupakan! Aku hanya bercanda!”
Semua orang merasa ruangan ini kembali bertambah satu orang bermasalah.
“Bukankah kau yang menyuruhku membunuhnya?” Babi Bumi bertanya.
“Sekarang aku benar-benar percaya kau masih anak kecil.” Harimau Penggelapan Uang pasrah menggelengkan kepala, “Melihatmu suka mengaku raja tapi tak punya sopan santun, dulu benar-benar kukira kau si cebol licik...”
“Bagaimanapun juga aku tak bisa tumbuh tinggi lagi.” Babi Bumi berkata, “Jika tak ada hal lain yang perlu kulakukan, aku akan pergi sekarang.”
“Pergi...?” Harimau Bumi tertegun, “Kau tak mau lagi mengurus pemberontakan kita?”
“Kalian juga sudah bilang tadi.” Babi Bumi menjawab, “Target kalian tidak lain adalah 「Langit」, bunuh 「Langit」 maka kalian bisa naik pangkat. Aku tidak punya pemikiran tentang hal ini. Sebelum menemukan jalan naik pangkat yang sebenarnya, aku tidak akan sembarangan bertindak.”
“Jalan naik pangkat yang sebenarnya?”
“Ya, setidaknya aku tidak ingin menjadi Domba Putih kedua.” Babi Bumi menghela nafas, “Meski aku benar-benar harus musnah di sini, aku tidak bisa mati secara tidak jelas.”
Hei Yang mengerutkan alis setelah mendengar: “Sepertinya aku agak mengerti maksudmu... Kau pikir kita berkumpul di sini untuk memberontak demi membalaskan dendam Kakak Domba? Pantas kau mengira pemimpin kita adalah Harimau Penggelapan Uang.”
“Bukan begitu?” Babi Bumi juga terlihat bingung, “Karena kalian juga sudah menebak Domba Putih mungkin sudah mati, jadi ingin meminta penjelasan pada 「Langit」 di sini.”
Semua orang saling pandang setelah mendengar, sementara Harimau Bumi juga membersihkan darah di wajahnya, berjalan pincang mendekat dan berkata: "Babi kecil, bagaimana jika kuberi tahu bahwa Kakak Domba tidak hanya baik-baik saja, malah sekarang sedang mencari cara menghadapi 「Tianlong」 di 「Tanah Akhir」?"
"Apa......?"
"Benar adanya." Semua orang bergegas mengangguk, sementara Tikus Tanah juga menambahkan: "Pemimpin Babi, semua 「shio」 yang muncul di ruangan hari ini seharusnya sudah bertemu Domba Putih di siang hari."
Para hadirin menceritakan kejadian siang hari mereka masing-masing kepada Babi Bumi, sementara Babi Bumi juga mulai mengingat-ingat.
Dia memang tidak melihat orang mencurigakan, hanya ada tim berbaju kulit yang kemampuannya sangat hebat, dirinya hampir terkecoh oleh mereka.
Adapun "pemuda berwajah dingin" atau "pemuda yang sangat menyebalkan" yang disebut semua orang, sama sekali tidak pernah dia jumpai.
"Ternyata kalian bukan menjalankan kehendak Domba Putih dengan susah payah, tapi langsung mengikuti instruksinya?" Gumam Babi Bumi bertanya.
“Bisa nggak bicaranya jangan norok gitu?” Anjing yang menyerah yang sudah lama diam akhirnya membuka suara, “Sekarang bilang 「minta janji dari tingkat langit」, sekarang bilang 「memikul kehendak Domba Putih」, aku sudah nahan lama beneran nggak kuat, bisa nggak dikurangin nonton kartun?”
“Ah, namanya juga nak-nak kecil.” Harimau Bumi berseru, “Suka nonton kartun itu bagus, logikamu jadi lebih lincah.”
“Bangsat lu…” Hei Yang juga mulai kesal, “Kenapa setiap ketemu anak kecil langsung berubah sikap? Waktu kalian berantem tadi aku nggak lihat kamu ngerem sama sekali.”
“Aku cuma main-main sama si babi kecil kok.” Harimau Bumi mengulurkan tangan terus mengusap-usap tempurung lututnya yang tampak kesakitan, “Dia kalau dari awal bilang beda usia jauh sama aku, pasti aku nggak bakal sekejam itu, ya kan Babi Bumi?”
BABi Bumi mengabaikan Harimau Bumi, hanya bergumam sendiri: “Tapi ini beneran keren… Perjanjian antara 「dalang」 dan binatang… Pemberontakan lintas spesies…”
“Siapa yang gila ya bilang beda ras?!” Hei Yang merasa sedikit tersinggung, “Kau merasa diri bukan manusia, jajak kami ikut-ikutan.”
“Kami adalah「Orang Hewan」, mereka adalah「dalang」…” Babi Bumi dengan wajah serius bertanya, “Bukankah ini termasuk kolaborasi lintas ras?”
Semua orang diam, hanya menatapnya dalam diam seperti melihat anak yang mengigau.
“Sudah, tahu, sana main.” Anjing yang menyerah tanpa ekspresi melambaikan tangan.
“Jangan dong!” Babi Bumi langsung bersemangat, “Cepat kasih tahu rencana kalian sebenarnya apa?”
