Wajah orang-orang yang sempat tertarik kembali berkerut setelah mendengar perkataan Monyet Manusia.
“Banyak orang sebelumnya sudah menyerahkan satu 「Dao」, sekarang harus menyerahkan satu lagi. Meski bisa memenangkan dua butir kembali, bukankah itu sama saja impas?”
Saat ini situasi seolah berubah menjadi permainan langkah strategis antara Xiao Cheng dan Monyet Manusia, semua orang benar-benar bingung harus memihak siapa.
“Tidak apa-apa! Semuanya!” Xiao Cheng mencerna beberapa 「detik」 lalu membuka mulut, “Kami bisa jamin game ini pasti menang! Jadi meski harga tiket naik, kami tetap untung!”
“Ini...”
Semua orang saling pandang. Xiao Cheng tahu beberapa di antara mereka sama sekali tak pahami ucapannya, mereka hanya akan ikut-ikutan.
Selama mayoritas memilih main lagi, yang tersisa pasti akan terdorong psikologi ikut-ikutan.
Tapi karena Monyet Manusia terlalu licik, momentum bicaranya tepat sekali, membuat semua 「peserta」 kini ragu-ragu.
“Aku rasa ini tidak benar...” Tiba-tiba seorang pria 30-an tahun menangkap sesuatu, “Kamu anak muda ini jujur saja sedang berbohong, ya?”
“Berbohong……？” Xiao Cheng tak langsung paham maksud lawan bicara, “Bukankah tadi aku sudah menjelaskan metode memecahkan semuanya pada kalian?”
Setelah berbicara, Xiao Cheng menunjuk Zheng Yingxiong di sampingnya dan berkata: “Jika sejak awal kalian mendengarkan saran nak ini, kita pasti sudah menang sejak pertama kali! Rekomendasi untuk menang sudah diberikan sejak dulu, bagaimana mungkin kami menipu kalian?”
“Masalahnya justru ada di anak ini!” Wanita paruh baya itu membuka mulut, “Coba lihat sendiri warna 「lampu」 di atas kepala nak ini! Tadi posisinya salah!”
“Salah posisi……？ Oh!” Setelah mendengar ini, Xiao Cheng buru-buru mengangguk, “Semuanya dengarkan penjelasanku… Saat dia naik ke lantai atas, formasi sudah kacau jadi sebenarnya tidak perlu lagi…”
“Siapa yang tahu?” Seorang wanita paruh baya tiba-tiba menyela ucapan Xiao Cheng, “Siapa yang tahu kondisi saat dia naik? Aku sendiri tadi tidak salah posisi.”
“Iya juga, kok ada yang bawa anak kecil ikut game?! Bukannya bikin ribut saja?”
“Dari tadi aku sudah merasa nak itu bisa jadi masalah… Ah……”
Suara-suara skeptis di kerumunan semakin banyak. Mereka saling tuduh dengan nada yin-yang yang aneh, seolah semua orang bersiap menyalahkan Zheng Yingxiong atas kegagalan game kali ini.
Tian Tian menarik Zheng Yingxiong ke belakangnya, lalu menatap kerumunan dengan sorot mata penuh belas kasih.
Dia selalu tahu——sifat manusia memang selalu seperti ini.
Saat kepentingan pribadi terancam, mayoritas orang akan buru-buru mencari kambing hitam daripada introspeksi diri.
Sekarang Zheng Yingxiong menjadi sasaran kemarahan semua orang. Jika tidak dikendalikan, bisa berakhir dengan cara yang tak terduga.
“Bangsat kalian sakit jiwa ya?!” Xiao Cheng akhirnya meledak, “Dia lebih hebat dari kalian semua! Dialah yang pertama menyadari metode memecahkan game, saat itu kalian ngapain?!”
“Tidak peduli apa metode pemecahan yang dia katakan, kalau dia berdiri di posisi yang salah ya salah!” Seorang pria berusia sekitar 30-an tahun berdebat mati-matian, 「Kita hanya lihat hasil akhir. Kalau ikuti sarannya, bagaimana kalau nanti kita semua salah posisi?!」
“Apa kau tidak punya otak?!” Xiao Cheng memaki keras, 「Benar atau salahnya solusi ini, masa kamu tidak bisa berpikir sendiri?!」
Suaranya sangat keras, secara aura berhasil menekan pria yang sudah berusia 30-an tahun itu.
Tian Tian yang saat itu merasa sedikit lebih tenang teringat saat Xiao Cheng melawan dua pria paruh baya sebelumnya. Pemuda ini meski masih muda, tapi bisa membedakan yang benar dan berani tampil di saat-saat genting.
“Tidak apa-apa!” Suara kekanak-kanakan Zheng Yingxiong tiba-tiba terdengar dari belakang Tian Tian, 「Semuanya, jangan bertengkar.」
Mendengar suara itu, Tian Tian langsung berbalik ingin menghadang Zheng Yingxiong. Tapi Zheng Yingxiong hanya menggelengkan kepala dengan wajah tenang, berbisik, 「Biarkan aku yang urus.」
“Tapi...”
“Jangan sampai.” Zheng Yingxiong segera mengulurkan telapak tangannya yang masih untuk menutupi mulut Tian Tian dengan lembut, “Kak, tak perlu campur tangan. Aku takkan biarkan hal ini terjadi lagi.”
“Apa……?”
Dia berjalan memutari Tian Tian, lalu berdiri tegak di hadapan semua orang. Suaranya menggema penuh wibawa: “Semua tak perlu bertengkar karena aku! Jika ada masalah, bicaralah langsung padaku!”
Tak ada yang menyangka bocah kecil ini bisa tiba-tiba mengucapkan kata-kata seperti itu. Semua orang terpaku di tempat mereka berdiri.
“Tak ada gunanya berdebat tentang ini!” Zheng Yingxiong berkata dengan wajah serius, “Ini kesalahanku. Aku gagal melindungi setiap orang! Kalian tak perlu menyalahkan orang lain, apalagi diri sendiri. Jika ada kemarahan, tumpahkan saja padaku—bahkan kalau kalian bunuh aku pun tak apa!”
Begitu kata-katanya mendarat, ruangan pun diselimuti keheningan yang pekat.
“Aku tidak akan menghindari maupun kabur, apalagi punya keluhan!” Zheng Yingxiong berteriak dengan suara lantang, “Jika di dunia ini perlu ada seseorang yang menanggung kesalahan, maka biarlah aku yang melakukannya! Tapi kalian jangan sampai bertengkar karena aku, tujuan semua yang kita lakukan adalah agar bisa kabur dari sini!”
Setelah selesai berbicara, Zheng Yingxiong melepas mahkota kertas koran di kepalanya, meletakkannya dengan hati-hati di tanah, lalu setengah berlutut sambil menundukkan kepala bagaikan ksatria agung.
“Kepalaku ada di sini, kalian bisa memenggalnya kapan saja.” suara Zheng Yingxiong terdengar berat, “Tapi tolong janji padaku, gunakan kematianku untuk menyatukan kalian. Dengan begitu, aku akan merasa mati dengan terhormat!”
Ucapan-ucapan beruntun Zheng Yingxiong membuat beberapa orang di lokasi itu saling pandang dengan bingung.
Sebenarnya cuma kalah satu 「game」, tapi perkataan nak ini terdengar terlalu serius.
“…… juga tidak sampai segitunya.” pria 30-an tahun membuka mulut, “Apa-apaan sih soal membunuh, bukannya cuma sebuah 「game」? Sebuah 「Jalan」 aku masih rela kalah.”
Semua orang saat itu juga bergegas mengangguk setuju: “Benar, Lupakan saja.”
Xiao Cheng dan Tian Tian saling pandang, tak ada yang tahu apa yang sebenarnya terjadi pada nak ini, hanya mendengar kerumunan berbisik-bisik sejenak, lalu bergegas meninggalkan area permainan Monyet Manusia.
Terlihat mereka tidak berniat melanjutkan pengejaran, juga tidak ingin mengadakan permainan berikutnya.
Zheng Yingxiong menyaksikan kerumunan menjauh, perlahan menampakkan ekspresi kesepian, lalu menatap mahkota di sampingnya, bergumam pada diri sendiri.
“Kak, sekarang aku sudah bisa melakukannya.”
Xiao Cheng melihat situasi ini buru-buru maju ke depan membantu Zheng Yingxiong bangkit, sementara Tian Tian juga mendekat mengambil mahkota dan memakainya untuknya, ketiganya saat itu bingung harus berbuat apa.
Tian Tian melihat ke arah Monyet Manusia di kejauhan, bertanya pelan: 「Xiao Cheng, apa kamu masih mau ikut game ini lagi? Kita sudah serahkan satu butir「Dao」, kalau menang pasti dapat enam butir.」
「Tidak...」Xiao Cheng menggelengkan kepala pasrah, 「Meski terdengar tidak sopan, tapi game ini terlalu mudah. Tidak bisa membuatku merasakan「brainstorming」.」
