Monyet Manusia tampak bingung memahami motif sebenarnya dari tiga orang di depannya.
Mereka jelas punya strategi untuk mengalahkan game-ku, tapi memilih menyerah sekarang. Apa tujuan mereka bukan untuk mengumpulkan「Dao」?
「Monyet Manusia...」Xiao Cheng menoleh ke arahnya sebelum pergi, 「Bisa beritahu di mana lokasi「Di Monyet」terdekat dari sini?」
「「Di Monyet」...」Mata di balik topeng Monyet Manusia menyipit, nada datar bertanya, 「Apa kau tidak terlalu meremehkan diri? Mengira bisa melihat melalui game-ku, lalu mengalahkan「Di Monyet」?」
“Aku tahu kesulitan「level dalang」dan「Bumi」tidak setara, tapi aku mau mencoba.” Xiao Cheng berkata.
“Lalu kalian……”
Monyet Manusia belum selesai bicara, dari kejauhan terdengar gemericik suara lonceng yang samar.
Tian Tian dan Xiao Cheng serentak terhenti, kemudian teringat sesuatu, menunduk memandang Zheng Yingxiong.
Zheng Yingxiong menghela napas ringan, menggelengkan kepala: “Bukan「Gema」kakak, tapi「Gema」noona yang menghilang.”
Wajah keduanya menampakkan kilasan kekecewaan setelah mendengar ini, namun sorot mata Monyet Manusia justru terlihat aneh.
Xiao Cheng menyadarkan diri lalu menatap Monyet Manusia: “Jadi……bisakah beri tahu kami alamat「Di Monyet」?”
Monyet Manusia tidak langsung menjawab, hanya menunduk memandang Zheng Yingxiong di sampingnya, lalu bertanya: “Sebenarnya……siapa nak ini?”
Xiao Cheng menoleh melihat Tian Tian, namun mendapati Tian Tian juga menggelengkan kepala.
“Aku juga tidak tahu.” Tian Tian membuka mulut, “Aku bertemu nak ini secara kebetulan di jalan.”
Monyet Manusia mencerna cukup lama, lalu membuka mulut: “Jika aku memberitahukan alamat 「Di Monyet」, apakah nak ini juga akan ikut?”
Pertanyaan ini membuat Tian Tian dan Xiao Cheng terdiam, bagaimanapun mereka berdua belum pernah 「berunding」 sebelumnya.
“Adik.” Tian Tian berjongkok dan bertanya pelan, “Area permainan berikutnya yang akan kita tuju sangat berbahaya, kamu masih mau ikut kita?”
“En.” Zheng Yingxiong mengangguk, “Kak, aku ingin berkembang.”
“Berkembang?”
“Aku ingin menjadi lebih kuat, dan juga ingin menjadi 「Pahlawan」 sejati.” Zheng Yingxiong mengulurkan tangan menyelaraskan mahkota koran di kepalanya, “Jadi tak peduli seberapa berbahaya lokasinya, aku harus pergi. Ini kesempatanku untuk melatih diri.”
Tian Tian awalnya masih ingin menasihati, tapi begitu teringat performa Zheng Yingxiong tadi, tiba-tiba merasa tak ada satu pun perkataan nak ini yang 「berbohong」.
“Meski cara berperilakunya agak tak biasa, tapi benar-benar tidak seperti anak kecil pada umumnya.”
“Kalau begitu……” Tian Tian menoleh melihat Xiao Cheng, lalu memandang Monyet Manusia.
“Asalkan kalian setuju dia ikut, aku akan beri tahu posisi 「Di Monyet」.” Monyet Manusia tersenyum, “Tapi ada syarat, kapanpun kalian ikut 「game」 Di Monyet, harus kembali menemuiku.”
“Apa……？”
Monyet Manusia melangkah mendekat, menyatukan mulutnya ke telinga Xiao Cheng yang saat itu sudah mencium bau busuk dari topengnya.
“Nak ini sangat berguna.” Monyet Manusia tersenyum sinis, berbisik nyaris tak terdengar, “Aku mau dia memberitahu……apakah Di Monyet memiliki 「Gema」?”
Mendengar ini, Xiao Cheng perlahan membelalakkan matanya.
Di Monyet……「Gema」?
“Alamat Di Monyet ada di kertas ini. Tiga orang silakan pergi, tidak usah diantar.”
Monyet Manusia menyerahkan selembar kertas ke Xiao Cheng, lalu menepuk bahunya. Ekspresi ambisiusnya sudah memenuhi seluruh pipinya.
Tiga orang saling memandang, akhirnya pergi dengan ekspresi bingung.
“Justru bagus……”
Monyet Manusia memanggil mereka saat trio hendak menuruni tangga.
“Apa……?” Xiao Cheng bertanya.
“「Area permainan Di Monyet」sangat memikat, disarankan datang pagi-pagi sekali besok. Jika tidak, kalian takkan dapat keuntungan.” Monyet Manusia menggelengkan tangan, “Kutunggu kemenangan kalian.”
“「Memikat」……?” Xiao Cheng dan Tian Tian merasa aneh menggunakan idiom ini untuk game tingkat bumi yang bisa merenggut 「nyawa」.
Melihat Monyet Manusia diam, trio pun menuruni tangga dan meninggalkan lokasi permainannya.
Mereka menengok langit, setelah berpikir panjang akhirnya memutuskan kembali ke basis untuk istirahat. Mengingat hari sudah senja dan tenaga terkuras habis di 「Momen Kuda Langit」, pilihan paling tepat sekarang adalah memulihkan tenaga untuk esok hari mencari Di Monyet.
……
Chen Junnan dan Qiao Jiajin sudah lama berputar-putar sambil memegang peta, merasa sebenarnya sudah mencapai area permainan「Di Monyet」, tapi tidak melihat satupun「shio」di jalanan.
“Bangsat……” Qiao Jiajin menggaruk kepalanya sambil melihat ke sekeliling, “Tempat ini sepi sekali, beneran ada「Bumi」?”
“Laozi juga bingung.” Chen Junnan mengernyitkan alis dengan bingung, “Tapi tikus besar itu juga nggak ada alasan buat nipu kita berdua.”
Keduanya kemudian diam membisu, hanya berdiri kaku di tempat. Dua orang yang memang sudah agak tersesat ini kini semakin tak tahu harus berbuat apa.
“Aku ada ide……” Tiba-tiba Qiao Jiajin berseru, “Junnan-zai, menurutmu... toko「Di Monyet」itu apa tutup?”
“Pulang kerja? Ss……” Chen Junnan ikut menggaruk kepalanya setelah mendengar, “Ini... nggak mungkin kan? Kita berdua jadi kaya idiot gitu? Kan nggak ada yang bisa ditanya.”
“Atau kita datang lebih pagi besok?” Qiao Jiajin kembali bertanya.
“Gile.” Chen Junnan merasa kondisi saat ini benar-benar aneh tak terucapkan, “Lao Qiao, apa kamu nggak ngerasa kita kayak pelanggan yang lagi rebutan barang, semangat bangge datang ke toko orang, eh, si pencuri tua malah udah pulang kerja.”
“Mau pun belum tutup… kita tetap nggak bisa nanganin ini kali?” Qiao Jiajin tersenyum malu-malu, “Apa para 「Monyet」 semuanya pinter-pinter?”
“Omonganmu bikin Laozi nggak berani setuju sama sekali.” Chen Junnan mengulurkan satu jari dan mengibaskannya, “Kalau bicara soal 「kepintaran」, di wilayah ini aku cuma ngakuin Lao Qi yang nomor satu, terus baru Laozi. Monyet-monyet gede mana bisa saingan.”
Qiao Jiajin terlihat bingung, tertegun berkedip-kedip.
“Tapi Lao Qiao jangan sedih. Kalau urusan 「berkelahi」, di sini kamu pasti pemimpin wilayah.” Chen Junnan menepuk bahu Qiao Jiajin, “Di bawahmu, baru giliran Laozi...”
Percakapan belum selesai, Chen Junnan tiba-tiba teringat sesuatu, lalu menunduk dengan ragu dan berkata: "Kakekmu, sepertinya ada juga bocah brengsek Zhang Shan itu……"
"Junnan-zai…… Bukankah kita sekarang masih harus mencari 「Di Monyet」?"
"Oh, benar, jangan alihkan topik." Chen Junnan membuka mulut, "Kenapa tiba-tiba membicarakan Lao Qi dan Zhang Shan?"
"Aku……" Qiao Jiajin menjilat bibirnya, merasa dirugikan.
Saat mereka berdua sedang berbincang, tiba-tiba terdengar keributan dari kejauhan
