“Apa... ini...” Xiao Cheng memandang Qi Xia dengan tertegun.
“Waktu cukup singkat, hanya dapat sebanyak ini.” Kata Qi Xia, “Ditambah milikmu sendiri, total sekitar tiga puluh butir. 「Tiket」 dan 「Modal」 seharusnya sudah cukup.”
Dengan tak percaya, Xiao Cheng membuka kantong kain dan menghitung. Segudang pertanyaan langsung meledak dalam imajinasinya.
Menang satu game hanya dapat dua butir 「Jalan」, tapi pria ini membawa pulang enam belas butir! Apakah dia dalam satu setengah jam langsung menuju area permainan dan melakukan delapan game berturut-turut?!
Belum lagi waktu yang cukup... Bisakah Monyet Manusia mengumpulkan delapan kelompok peserta dalam satu setengah jam?
“Bagaimana kau melakukannya...?” Suara Xiao Cheng gemetar bertanya, “Apa benar kau pergi ke area permainan 「Monyet Manusia」?”
“Ya.” Qi Xia mengangguk. “Ada masalah apa?”
“Tapi bagaimana mungkin? Dari mana kamu punya waktu untuk delapan ronde game? Lagipula bahkan tiket pertama pun kamu tak bisa membayar……”
“Delapan ronde……?” Qi Xia menggelengkan kepala setelah mendengar. “Bukan, dua ronde.”
Ucapan singkat Qi Xia tidak hanya membuat alis Xiao Cheng berkerut, tapi juga membuat Tian Tian dan Zheng Yingxiong yang berdiri di samping ikut bingung.
Game「Monyet Manusia」adalah「Tidak Menyerobot」, hadiah yang diperoleh setiap kali tetap. Bagaimana dia bisa mengumpulkan 16 butir「Dao」dalam dua ronde?
“Hari ini nasib baik, pesertanya banyak.” Kata Qi Xia. “Setiap ronde ada 16 orang yang ikut.”
“Bukankah itu justru lebih bermasalah……?” Xiao Cheng bertanya. “Game ini semakin banyak orang semakin sulit dimenangkan, karena semua tak mau mendengarmu bicara. Jadi sebenarnya kamu……”
“Memenangkan?” Qi Xia mengerutkan alis, memotong pertanyaan Xiao Cheng. “Mengapa aku harus「memenangkan」?”
“Hah……?”
“Kamu sendiri tahu semakin banyak orang semakin sulit menang, jadi kenapa berusaha ke arah itu?” Setelah berkata, Qi Xia merasa sedikit pusing di kepalanya, masih mengulurkan tangan mengusap dahinya.
“Aku… aku benar-benar tidak paham…” Xiao Cheng merasa mungkin bertemu orang yang sangat hebat, bahkan nada suaranya melemah, “Kak, bisakah kau beri tahu bagaimana caramu?”
Qi Xia mengangkat sepasang mata lelahnya ke Xiao Cheng, menjawab: “Aku bilang ke 「Monyet Manusia」, aku bisa jadi mata-mata yang menjamin seratus persen 「peserta」gagal, tapi tiket harus dibagi setengah.”
Xiao Cheng langsung kehilangan kata-kata, tak bisa mengucapkan apa-apa.
“Enam belas peserta, tiket enam belas butir 「Dao」.” Qi Xia melanjutkan penjelasan, “Jika 「Monyet Manusia」kalah, dia langsung kehilangan tiga puluh dua butir. Menurutmu dia akan langsung bertaruh atau ambil aman delapan butir?”
“Ini……” Xiao Cheng berpikir sejenak, lalu menjawab, “Bahkan dengan probabilitas 50%, dia mungkin memilih untuk bertaruh... Bagaimanapun ini enam belas butir 「Dao」!”
“Jadi di ronde pertama aku berakting sangat meyakinkan, hanya sebagai 「peserta」 yang tidak sengaja berdiri di posisi salah.” Qi Xia menjelaskan, “Aku meminta maaf kepada semua orang dan berjanji tidak akan membuat kesalahan di ronde kedua. Selama kita menunjukkan 「ketulusan」 untuk kerja sama jangka panjang pada Monyet Manusia, dia akan setuju berkolaborasi lagi. Dengan begitu, kelompok 「peserta」 yang sama akan mengulang game. Aku dan dia masing-masing dapat enam belas butir dengan aman. Satu jalan memberi probabilitas 50% dapat enam belas butir, jalan lain probabilitas 100% dapat enam belas butir. Menurutmu dia akan pilih yang mana?”
Xiao Cheng menelan ludah perlahan, merasakan dengungan mulai bergema di telinganya hanya dari mendengar perkataan pria di depannya.
Pola pikir dirinya sendiri akan selalu dibelenggu oleh 「aturan」 yang diajukan oleh 「shio」, tapi tujuan mayoritas orang yang ikut game bukan untuk jadi 「pemenang」, melainkan mengumpulkan 3.600 butir 「Dao」. Selama bisa menjamin 「nyawa」 mereka aman, semua cara bisa dilakukan untuk mendapatkan 「Dao」.
Orang asing di depannya telah membuka perspektif yang sama sekali berbeda.
Qi Xia menutupi dahinya sambil berjalan ke sudut lalu perlahan duduk, kemudian mulai merilekskan diri.
“Lao Qi!” Chen Junnan menyambar kesempatan mendekat, “Laozi semalem belajar banyak trik taruhan, kita 「jangan」 kolaborasi main curang?”
“Yang terpenting sekarang bukan 「main curang」.” Qi Xia memandang Chen Junnan, “Pemuda itu masih punya empat butir 「Dao」, aku bawa kembali enam belas butir. Total cuma cukup untuk dua orang 「keluar」, kita masih kurang empat puluh butir.”
Qiao Jiajin juga mendekat setelah mendengar: “Penipu, kan masih ada waktu? Ada sehari penuh.”
“Tapi aku curiga orang yang masuk ke sini tidak membawa terlalu banyak「Jalan」, kebanyakan adalah penjudi yang mengambil risiko besar.” Qi Xia mengernyitkan kening, “Jika kita asumsikan setiap orang membawa lima butir「Jalan」saat masuk ke lokasi, dikurangi tiket partisipasi tersisa tiga butir, kita perlu memenangkan minimal「Jalan」dari empat belas orang secara berturut-turut untuk menjamin seluruhnya selamat.”
“Ini...”
Keduanya melakukan perhitungan kasar. Meski mereka yakin pada Qi Xia, apakah mungkin ada empat belas orang selain mereka yang masuk ke lokasi ini?
Dan apakah keempat belas orang itu masing-masing memiliki tiga butir「Jalan」untuk dimenangkan?
Setelah berpikir sejenak, Qi Xia menoleh ke arah Di Monyet yang sedang tidur lelap di kursinya.
“Mengingat ini adalah「kasino」, seharusnya ada permainan level tinggi kan?” tanya Qi Xia, “Apa dia pernah menyebutkan jenis permainan lain?”
Chen Junnan dan Qiao Jiajin menggelengkan kepala, tapi Tian Tian yang berada agak jauh tampak teringat sesuatu.
“Kita bisa bertaruh dengan「Di Monyet」.” Katanya, “Tapi dia bilang taruhannya sangat besar, orang biasa tidak akan sanggup.”
“Ini dia.” Qi Xia membuka mulut, 「Tujuan game ini bukanlah untuk menghasilkan 「Jalan」. Pertama, jaga 「nyawa」. Kedua, runtuhkan Di Monyet.」
Beberapa rekan setim di samping Qi Xia mengangguk patuh setelah mendengar. Xiao Cheng juga membelalakkan matanya di sebelah.
Kengerian orang ini benar-benar melampaui bayangannya. Dengan penuh keyakinan mencari Monyet Manusia untuk mengambil 「Jalan」, sekarang dia langsung menantang 「Di Monyet」?
“Bagaimana tingkat kesulitan pemuda itu?” Qi Xia melirik Xiao Cheng, berbisik pada orang di sebelahnya.
“Tingkat normal.” Chen Junnan berkata, “Meski tidak bisa membantu banyak, tapi juga tidak akan jadi masalah.”
“Kalau begitu bersiaplah.” Qi Xia perlahan bangkit berdiri, 「Hari ini tidak perlu menunggu 「peserta」 lain. Kita bisa langsung mulai.」
“Hei.” Qiao Jiajin tersenyum setelah mendengar. Dia menoleh melihat Qi Xia lalu Chen Junnan, 「Junnan-zai, Penipu, sepertinya ini kerja sama pertama kita bertiga.」
“Dasar kau tak tahu apa-apa.” Chen Junnan memonyongkan bibir dengan bangga，“Adegan kerja sama bertiga kita ini, Laozi udah sering lihat.”
“Beres. Junnan-zai, biar kali ini Laozi yang unjuk kebolehan.” Qiao Jiajin merenggangkan otot-ototnya.
“Ngoceh aja, Di Monyet juga nggak bakal berantem sama lo.”
Keduanya berdiri dengan ekspresi santai, mengikuti Qi Xia mendekati Di Monyet yang sedang tertidur pulas.
