Qiao Jiajin menggenggam kartu 「128」 yang sama sekali tidak berhubungan dengan 「kartu publik」 sambil menantang Di Monyet dengan santai.
“Monyet Gendut, kartuku jelek begini masih berani taruh dua butir 「Jalan」, kamu ikut nggak?”
Qiao Jiajin meletakkan dua butir 「Jalan」 di atas meja, tapi Di Monyet sama sekali tidak bereaksi.
“Urusin dia buat apa? Yang penting Laozi ikut taruhan.” Chen Junnan dengan tegas melemparkan dua butir 「Jalan」, “Kakak Monyet kita kan tajir, mau ikut atau enggak terserah.”
Selanjutnya Qi Xia juga memilih ikut taruhan, semua orang serentak menatap Di Monyet.
Ekspresinya di ronde ini cukup menarik, seolah-olah telah memutuskan sesuatu, tetap diam membisu.
“Aku juga ikut.” Qi Xia meletakkan dua butir 「Jalan」 di meja lalu menatap ke atas, “Di Monyet, bukannya kamu mau tunjukkan kemampuanmu padaku?”
「Di Monyet」 mengangkat kepala menyapukan pandangan ke semua orang, lalu melihat kartu di tangannya sendiri, dengan tenang membuka mulut: “Aku tidak ikut taruhan lagi.”
Sebelum semua orang sempat bereaksi, dia langsung menelungkupkan kartunya, dua butir「Jalan」di meja juga dilemparkannya.
“Aku menyerah di ronde game ini, kalian lanjutkan saja.”
Dia menggelengkan kepala, mengulurkan tangan mengambil rokok dari mulutnya, mengangkatnya ke samping dan memainkan abunya beberapa kali, terlihat benar-benar keluar sepenuhnya dari ronde ini.
Qi Xia mengerutkan alis, sama sekali tidak menyangka「Di Monyet」bisa mundur dengan begitu tegas.
Bahkan sekarang「kartu gelap」setiap orang belum dibagikan, tapi akhirnya dia bahkan tidak memasang taruhan paling dasar sekalipun.
“Inikah kemampuanmu……?” Qi Xia menatap「Di Monyet」lama sekali, akhirnya membuka mulut: “Sebagai seorang「penjudi」, tapi tidak punya keberanian untuk mengambil risiko.”
“Mampu mengucapkan kalimat ini hanya membuktikan kau bukan 「penjudi」.” 「Di Monyet」 mengangkat pandangan dan menjawab, “「Kemenangan」 yang kuinginkan adalah membuat kalian semua sama sekali tidak mendapatkan chip untuk 「hidup」 setelah delapan ronde, bukan memberi kalian 「Dao」 di ronde ini meski gambar di kartu buruk.”
“Oh?”
“Qi Xia, kau juga tahu, dalam game ini meski aku tidak melakukan apa pun, akhirnya aku akan menang. Lagi pula kalianlah yang ingin memenangkan chip dariku. Yang panik bukan aku, tapi kalian.” 「Di Monyet」 menyapu pandangan ke 「Dao」 di meja semua orang, “Jadi pilihanku lebih banyak daripada kalian. Aku bisa memilih untuk tidak ikut kapan saja.”
“Aku tidak sependapat.” Qi Xia menggelengkan kepala, “Di ronde pertama kau mendapat gambar kartu yang mirip sekarang, tapi kau memilih 「Tambah taruhan」 tanpa ragu. Tapi di ronde ini malah menyerah. Jadi kurasa mundurmu ada alasan tersembunyi.”
“Oh ya?” 「Di Monyet」 memandangi Qi Xia dengan sikap ambigu, “Alasan tersembunyi apa?”
“Kamu sedang 「menunggu」, bukan?” Kedua mata Qi Xia juga menjadi dingin, “Kamu mengira saat ini aku sudah menguasai aturan「Shuo Wang Yue」, dan bisa bersekutu dengan rekan setim melakukan Penipuan padamu, menyebabkan peluang menangmu turun drastis. Jadi apa yang kamu tunggu?”
「Di Monyet」 perlahan meletakkan dua tangannya di depan mata setelah mendengar, namun wajahnya tanpa ekspresi.
“Apakah「menunggu」bisa membuatmu menang?” Qi Xia bertanya lagi.
Tapi ekspresi「Di Monyet」terkontrol dengan baik, sama sekali tidak menunjukkan microexpression apapun,
Melihat pertahanan psikologis yang tiba-tiba dibangun「Di Monyet」, Qi Xia merasa semakin tertarik.
Kondisinya sepertinya meningkat. Entah memang sejak awal seperti ini, atau perkataanku membuatnya berkembang?
Karena tidak mendapat informasi dari interogasi, Qi Xia melirik beberapa orang, hanya ingin mengakhiri ronde ini dengan cepat.
「Di Monyet」memilih mundur. Sisa orang yang bertaruh apapun jumlah chip akhirnya tidak akan berubah, termasuk dalam lingkup kecil「permainan zero-sum」.
「Selanjutnya akan giliran Xiao Cheng untuk mencuci kartu.」
Xiao Cheng perlahan mengerutkan alis. Dia merasa ronde ini sangat disayangkan. Dirinya mungkin sudah memahami 「aturan」, dan gambar di kartu terbilang bagus—sudah berhasil mengumpulkan empat 「sembilan」 yang seharusnya merupakan kombinasi tertinggi saat ini. Tapi Di Monyet justru memilih mundur secara langsung.
“Semuanya……” Xiao Cheng menggigit bibirnya, “Aku… Aku……”
Dia menggenggam erat kedua tangannya, seolah ada sesuatu yang ingin diucapkan, tapi berkali-kali tak kunjung terlontar dari mulut.
Tampaknya dia sedang menghadapi keputusan yang sulit.
“Hati-hati dengan pilihanmu.” Qi Xia memalingkan kepala dengan tatapan dingin ke arahnya.
“Apa?”
“Kamu benar-benar ingin bertarung dengan kami di sini?” alis Qi Xia berkerut saat bertanya, “Benarkah kamu punya 「keyakinan」 untuk itu?”
Setelah mendengar ini, Xiao Cheng menundukkan kepala dengan ekspresi campur aduk—kesedihan dan ketidakrelaan. Tak disangka ekspresi mikro tadi bisa membuatnya 「menembus pemikirannya」.
“Qi Xia……bukan?” Xiao Cheng bertanya, “Mungkin kamu tidak tahu tujuan aku datang ke sini……Aku sama sekali tidak berniat memancing kemarahan seorang 「Bumi」……Aku hanya ingin memicu「Gema」-ku sendiri.”
“Kurasa aku bisa menebaknya.” Qi Xia menjawab, “Tapi aku menyarankanmu jangan mengorbankan yang besar demi hal sepele.”
“Tapi aku tidak boleh mati……” Xiao Cheng menggenggam kartu di tangannya, raut wajahnya penuh kesakitan, “Jika aku bisa menang di ronde ini……Di ronde-ronde berikutnya aku akan menyerah, sehingga punya「modal」untuk keluar……”
“Lalu?” Qi Xia sedikit mengangkat alisnya, “Lalu pergi ke area permainan lain dan mencari cara untuk memicu「Gema」mu?”
“Aku……”
“Jika tebakanku benar, gadis dan anak kecil di sebelahmu muncul di area permainan ini karena hubungan denganmu, bukan?” Qi Xia bertanya lagi.
Xiao Cheng tertegun, perlahan menoleh ke Tian Tian dan Zheng Yingxiong.
Melihat perubahan ekspresinya, Qi Xia kembali bertanya: “Sakarang kamu mau tinggalkan mereka berdua di sini, lalu menang sendiri atas semua orang? Aku kasih satu kesempatan, kamu sendiri yang bilang apakah ini pantas. Setelah kamu memilih, aku tidak akan ikut campur lagi dalam keputusanmu.”
Xiao Cheng mengatupkan bibir, mencerna lama, perlahan menundukkan kepala: “Aku cuma mau bilang game ini bener-bener tidak cocok untukku... Selama ada kamu di sini, kita pasti bisa menang... Aku di sini tidak mungkin dapat 「Gema」, malah bisa kehilangan 「nyawa」 karena dendam kalian dengan Di Monyet.”
“Kamu bukan cuma meremehkan Di Monyet, tapi juga meremehkan aku.” Kata Qi Xia.
“Apa...?” Xiao Cheng tertegun, “Aku tidak paham.”
“Kamu pikir 「aturan」 game ini sudah berakhir sampai di sini? Kalau tidak menjaga otak tetap bekerja, pasti akan mati di sini.”
“Maksudmu...” Suara Xiao Cheng tiba-tiba merendah, “「aturan」akan 「berubah」?”
Qi Xia tidak menjawab, hanya berkata: “Lagipula meski aku punya dendam dengan Di Monyet, tidak mungkin mati di sini.”
“Qi Xia... kamu...”
“Seorang penipu.” Qi Xia menjawab, “Kamu mau percaya padaku?”
Xiao Cheng terdiam lama setelah mendengar perkataan Qi Xia, lalu berkata: “Tapi aku...”
“Kamu mungkin belum sadar sudah masuk ke 「permainan」 siapa.” Qi Xia mengibaskan tangan, memotong ucapannya, “Cukup beri tahu apakah kamu percaya. Aku tak mau dengar penjelasan bertele-tele.”
