“Heh.”
Sebelum Xiao Cheng sempat menjawab, Di Monyet lebih dulu membuka mulut.
“Dia sendiri sudah bilang kalau dirinya adalah penipu, apa alasanmu mempercayainya?”
Di Monyet mengulurkan tangan menggaruk-garuk kepalanya sendiri: “Harusnya kamu bisa mikir sendiri, dalam game ini siapa yang punya peluang menang lebih besar, aku atau dia?”
“Aku...” Setelah mendengar itu, Xiao Cheng menunduk sambil meremas-remas kartu di tangannya, ekspresinya tampak serba salah.
Dari sudut pandangnya tentu tahu peluang menang Di Monyet lebih besar, bagaimanapun 「aturan」 game ini semuanya ada di genggamannya.
Sedangkan pemimpin tim ini, Qi Xia, tidak hanya harus terus-menerus menebak aturan, tapi juga harus mengalahkan pembuat aturannya sendiri.
Dari sini terlihat, bagaimanapun ini akan menjadi pertarungan keras.
“Anak muda, selama kamu bergabung denganku, kita bisa menang dengan mantap.” 「Di Monyet」 kembali berbicara.
Qi Xia di saat ini sedikit menggerakkan sudut matanya, merasa situasi mulai memburuk.
Jika Xiao Cheng bergabung dengan faksi 「Di Monyet」, peluang kemenangan semua orang akan turun drastis.
Bagaimanapun saat ini situasinya enam lawan satu – selama satu dari enam orang ini menang, kemenangan faksi Qi Xia akan diumumkan.
Dengan kata lain, agar 「Di Monyet」 bisa menang game, gambar di kartu harus lebih besar dari enam orang. Jika tidak, siapa pun yang menang akan dihitung sebagai kekalahannya.
Ini mungkin satu-satunya keuntungan yang dimiliki semua orang dalam game ini.
Tapi total hanya ada delapan ronde dalam game ini. Jika terus menerus gagal memahami 「aturan game」, orang yang dapat kartu besar sembarangan 「menyerah」, orang yang dapat kartu kecil sembarangan 「Tambah taruhan」, semua orang akan segera kalah dalam seluruh game.
Namun yang sama sekali tidak terduga oleh 「Di Monyet」 adalah Qi Xia berhasil memahami 「aturan」 hanya dalam waktu kurang dari dua ronde, dan hingga kini terus meraih kemenangan. Jika 「Di Monyet」 tidak segera mengambil 「Aksi」, akhir dari game ini sudah akan ditentukan oleh Qi Xia.
「Kilasan hati manusia」 yang dilancarkan 「Di Monyet」 kali ini membuat Qi Xia terkejut. Ia persis menusukkan sebatang 「jarum」 saat Xiao Cheng mulai bimbang.
Apa yang harus dilakukan sekarang untuk menghindari situasi ini?
Meski Qi Xia hanya berbicara singkat dengan Xiao Cheng, ia sudah menangkap sifat asli pemuda yang mudah ragu tersebut.
Sekali dirinya mulai berdebat dengan 「Di Monyet」, mulai memberitahu Xiao Cheng siapa yang memiliki peluang menang lebih besar, hal ini justru tidak baik bagi Xiao Cheng. Semakin banyak pilihannya, semakin goyah keputusannya.
Lantas bagaimana caranya membuat Xiao Cheng tetap berada di faksi kita?
Qi Xia perlahan mengangkat kepala, menatap Xiao Cheng, lalu menoleh ke arah 「Di Monyet」.
Logika seorang 「dalang」 memang seperti ini, terkadang selama mengubah sudut pandang, segalanya bisa terpecahkan.
Mengapa harus pergi membicarakannya dengan Xiao Cheng?
Sebenarnya bisa langsung menyerang 「Di Monyet」. Tindakan 「Di Monyet」 menusukkan 「jarum」 sekarang sudah terlambat, karena di ronde sebelumnya aku sudah menaburkan 「jarum」.
「Menipu」 tentu memiliki cara penggunaan yang 「menipu」.
“Aku sarankan Jangan keterlaluan!” Nada suara Qi Xia tiba-tiba berubah, dengan sedikit ketidaksenangan ia berkata pada Xiao Cheng, “Aku sudah menjelaskan logika ini padamu dengan jelas, masakan kamu masih terus membangkang?”
“Membangkang……?” Xiao Cheng tertegun, “Bukan begitu… Pemikiranku juga sudah kusampaikan padamu, aku hanya……”
“Aku anggap kamu tak pernah bilang.” Qi Xia membalas, “Apakah kamu benar-benar ingin bersekutu dengan 「shio」? Apakah kamu memang pria pengecut yang tak bertanggung jawab?”
“A-Aku pasti tak berpikir begitu…” Xiao Cheng terlihat , “Tapi perkataanmu juga keterlaluan… Bagaimana mungkin aku jadi orang seperti itu?”
“Tidak masalah, kamu mau pergi ya silakan.” Qi Xia menggelengkan kepala dengan pasrah, “Aku anggap kamu tidak ada. Di sini tidak menerima orang yang tidak berguna.”
“Kamu...” Xiao Cheng tak menyangka sikap Qi Xia berubah drastis, menyumbatnya sampai tidak bisa bicara, “Perkataanmu terlalu kasar. Meski tidak secerdas kamu, setidaknya aku tidak menjadi beban tim...?”
“Aku tidak mau dengar.”
Sementara Di Monyet yang menyaksikan dua orang ini bertengkar, tidak ikut menyela. Dia perlahan menyipitkan mata.
“Di Monyet, orang ini tidak kubutuhkan lagi.” Suara Qi Xia dingin, “Bawa dia menunggu kematian bersama.”
Di Monyet menatap mata Qi Xia lama sekali, lalu perlahan duduk tegak. Sorot matanya memancarkan hawa dingin.
“Qi Xia, kamu lagi-lagi begini?”
Qi Xia mengulurkan tangan meraba wajahnya: “Apa?”
“Setiap ronde cari orang untuk bertengkar, berusaha menipuku?” Di Monyet tersenyum sinis, “Dengan cara yang sama, plot yang sama. Menurutmu aku mudah ditipu begitu?”
“Aku tidak menipumu.” Qi Xia menggelengkan kepala dengan pasrah, “Orang ini benar-benar kubuang, biarkan dia duduk di sebelahmu, jangan mengganggu di sini.”
“Mimpi.” Di Monyet menggelengkan kepala, “Sayangnya 「trik menipumu」hanya sampai di sini, perangkap yang sama tak mungkin kujatuh dua kali.”
“Kau...” Qi Xia perlahan menampakkan ekspresi bingung setelah mendengar.
“Benar-benar bahaya.” Di Monyet tersenyum dingin melihat Qi Xia, “Sayang kau terburu-buru. Andai tak ucapkan kata-kata tadi, tak ada drama 「pertengkaran」 ini, mungkin saja aku terjebak.”
“Oh? Benarkah?” Qi Xia mengangkat alis secara ambigu, “Jadi aku terlalu banyak bicara?”
“Kalian berdua tunggu saja kematian.”
“Heh.” Qi Xia menyeringai dingin, “Jadi 「keterampilan menipuku」masih perlu diasah lagi...”
Di Monyet tak lagi menghiraukan Qi Xia, memutar kepala ke samping.
Xiao Cheng akhirnya mengerti makna perubahan sikap Qi Xia yang tiba-tiba ini.
Pria ini lebih mengerikan dari yang dibayangkan, dia sedang mempermainkan「shio」.
Setelah pura-pura bertengkar dengan Zheng Yingxiong di ronde sebelumnya membuat Di Monyet rugi, di game ini dia mengulangi trik yang sama, sengaja memaksa Di Monyet mundur.
Di Monyet mengira telah menembus tipuan Qi Xia, tapi tak menyadari "menembus tipuan" justru merupakan "bagian dari tipuan".
Langkah ini tidak hanya membuat Di Monyet sepenuhnya keluar, tapi juga memutus kemungkinan dirinya bergabung dengan Di Monyet.
Kini Di Monyet sudah menganggap dirinya sebagai mata-mata gagal yang dikirim Qi Xia, ke depannya mustahil ada kemungkinan kerja sama lagi.
Melihat serangkaian manuver Qi Xia, dengungan di telinga Xiao Cheng mulai terdengar. Ia teringat hari-harinya di「Tanah Akhir」yang ternyata hanya permainan anak-anak dibandingkan strategi pria di depannya ini.
Setiap「detik」menghadapi「shio」tingkat bumi, orang normal hanya memikirkan cara「hidup」, tapi pria ini justru memainkan pola pikir「shio」.
Melihat dia tertegun di tempat, Chen Junnan di sebelahnya perlahan mendekatkan kepalanya dan berbisik: 「Kamu tahu tidak? 「Permainan」 yang dipasang Lao Qi sama sekali tidak membutuhkan kerjasamamu. Dia bisa menganggapmu sebagai satu mata rantai dalam 「permainan」 ini secara sepihak.」
Kalimat ini bagai petir menyambar imajinasi Xiao Cheng, membuat pupilnya menyempit sebelum akhirnya mengangguk setengah paham.
「Jika begitu... kita harus mengandalkan diri sendiri.」 Qi Xia menoleh memberi kode mata pada Xiao Cheng.
Xiao Cheng pun mengangguk patuh tanpa bicara lagi.
Beberapa orang itu asal membagikan kartu, asal membuka kartu, melewati krisis kepercayaan kali ini.
