Qi Xia membungkuk, perlahan mengulurkan jarinya. Kali ini dia tidak memilih untuk memutar patahkan jarinya, malah menekan jari itu ke dahinya.
Dahinya yang sebelumnya terluka oleh kotak kayu, kini menganga dengan luka.
Qi Xia mengulurkan tangannya terus-menerus meraba luka, entah karena luka itu terlalu dekat dengan otak, atau karena dirinya sementara mendapatkan kontrol atas otak, kali ini dia justru merasa sakit yang pas bisa membuka logikanya untuk sementara.
Apakah 「aturan」 ini…… akan serumit itu?
Apakah 「Di Monyet」 benar-benar secerdas itu?
Melihat semua performa yang ditunjukkan dalam game ini sejauh ini, Di Monyet bukanlah orang yang sangat cerdas. Qi Xia tetap mempertahankan pandangan awalnya.
Meskipun Di Monyet mewakili 「kecerdasan」, itu hanyalah 「kecerdasan」 yang sedikit di atas orang biasa. Bagaimanapun, bisa terdesak sampai segini oleh otak kacau-balau-nya, sudah cukup membuktikan level kemampuannya.
Segala tindakan Zheng Yingxiong tadi membuktikan pertanyaan aneh - Di Monyet membawa 「kemampuan」.
Siapapun yang mengandalkan「kemampuan」, memiliki probabilitas tinggi tidak akan melatih otaknya secara berlebihan. Inilah alasan mengapa Di Monyet yang sebenarnya kecerdasannya biasa-biasa saja tetap bisa begitu percaya diri.
Dia masih mudah tertipu, masih tidak menjadi lebih pintar, tapi dengan yakin mengira dirinya tidak akan kalah—persis karena membawa suatu「kemampuan」.
Inilah kelemahan mematikan Di Monyet.
Jadi setelah dipertimbangkan matang, Qi Xia telah memikirkan「aturan」terlalu rumit.
“「Aturan」bukan「menjadi sulit」, hanya「berubah」……” gumamnya dalam hati.
Bagaimanapun, begitu「aturan」melampaui pemahaman orang normal, bahkan Di Monyet sendiri sulit mengontrolnya—apalagi「taruhan」. Maka pertama-tama dia akan mengontrol「aturan」dalam batas yang bisa dikendalikannya.
Ditambah lagi saat memastikan siapa pemegang kartu「terbesar kedua」di ronde ini, bibirnya bergetar sambil bergumam pada diri sendiri—jelas sedang menghitung sesuatu.
Jadi aturan ronde ini perlu ditambah satu lapisan「operasi」, berbagai「musim」sebelumnya secara teori sudah membutuhkan operasi, sekarang akan ada satu langkah lebih banyak dari sebelumnya, inilah yang disebut「perubahan」.
“「Shuo Wang Yue」……kotak yang semakin terang……”
Qi Xia menoleh melihat kotak kayu, pikirannya tampak lebih jernih.
Baik dari penampilan kotak maupun periode waktu「ronde keempat」,「Shuo Wang Yue」ini sedang dalam proses perubahan dari「」menuju「Wang」, dan sekarang bulan purnama.
Saat「bulan purnama」, aturan berubah, jadi aturan pasti terkait「bulan purnama」.
Qi Xia tiba-tiba menoleh ke arah Qiao Jiajin.
“Apa、apa yang terjadi?” Qiao Jiajin tertegun,“Bikin kaget saja Penipu.”
“Tinju, beri kamu「tiga detik」, sebutkan satu jenis taruhan kartu remi.” kata Qi Xia.
“Ah?”
“Tiga, dua……”
“Texas Hold'em！！” Qiao Jiajin buru-buru berkata, “Apa sih Penipu? Tes dadakan? Aku benar-benar tidak berjudi……”
“Aku kasih tiga detik lagi, sebut yang kedua.”
“Hah?！”
“Tiga, dua, satu……”
“Blackjack！！” Qiao Jiajin merasa otaknya sudah mau terbakar, “Penipu jangan tiba-tiba mengujiku, kamu tahu otakku agak lambat.”
Mendengar empat karakter 「Blackjack」, Qi Xia perlahan memicingkan mata.
Benar, ini dia.
Meski tidak sepenuhnya mengerti aturannya, tapi dia cukup paham tentang 「Blackjack」. Cara bermain poker paling umum di kasino adalah 「Texas Hold'em」 dan 「Blackjack」.
Sebagai pemilik kasino yang menganggap dirinya cerdas, Di Monyet pasti tidak bisa lepas dari dua cara bermain kartu ini. Dengan begini 「aturan」 bisa tetap dalam kendali sekaligus terlihat misterius.
Adapun 「Blackjack」 dan 「24」……
“Jadi begitu……” Qi Xia bergumam pada diri sendiri, “Rupanya begini……”
Selubung misteri yang selama ini menghalangi pandangan tersibak, 「aturan」 yang sebenarnya tiba-tiba mengambang ke permukaan.
“Apa maksudmu「Rupanya begini」?” Chen Junnan tertegun, “Sekarang bagaimana?”
Qi Xia baru hendak membuka mulut, tiba-tiba teringat sesuatu. Setelah terdiam beberapa 「detik」, ia menganggukkan dagu ke arah Xiao Cheng:
“Suruh pemuda itu yang menjelaskan aturannya.”
“Oh……?” Chen Junnan menoleh memandang Xiao Cheng, “Hoi! Kau yang dimaksud!”
“Apa……?” Xiao Cheng mengangkat kepala dengan wajah bingung.
“Kata kuncinya「pukul sebelas」,” sambil menutupi dahinya yang berdarah, Qi Xia bersandar di kursi, “Sampaikan aturan itu ke Semuanya.” Sepertinya ia tak berniat bicara lagi setelah ini.
“Aku……?” Mata Xiao Cheng membelalak, “Pukul sebelas……?”
“Dasar kau ini pelajar biasa kan?” Chen Junnan menyeringai nakal, “Cepat gerakkan「kepala kecil」mu yang cerdas itu!”
“Mendengar perkataan Chen Junnan, Xiao Cheng buru-buru memaksakan otaknya bekerja dan berpikir cepat. Dia memang pernah mempelajari aturan「Dua Puluh Satu」, tapi tak pernah menyangka aturan「Dua Puluh Satu」akan berlaku untuk game ini.”
“Bagaimanapun, secara teori kartu di tangan「Dua Puluh Satu」bisa memiliki jumlah yang banyak, apalagi tidak ada「kartu publik」.”
“Lao Qiao,「Dua Puluh Satu」dimainkan bagaimana?” Chen Junnan bertanya pelan.
“「Dua Puluh Satu」juga disebut「Blackjack」, intinya jumlah titik di kartu tangan setiap orang dijumlahkan, yang paling dekat dengan dua puluh satu akan「menang」. Selama kamu merasa poinmu kurang, bisa minta wasit terus membagikan kartu.” Setelah selesai, Qiao Jiajin menambahkan, “Tapi total angka tidak boleh melebihi dua puluh satu, kalau tidak akan dihitung「meledak」.”
Xiao Cheng berdiri melihat kartu「Di Monyet」, lalu menoleh melihat kartunya sendiri. Seperti「Di Monyet」, bibirnya bergetar halus terus menerus mencoba berbagai perhitungan.
Kartu sendiri…… gambar di kartu kedua terbesar?
“「Apakah」……, aturannya sangat sederhana……Selama semua nomor dijumlahkan……！”
Saat itu alisnya terangkat, hendak mengutarakan pemikirannya, namun tiba-tiba melihat gambar di kartu Qiao Jiajin.
「Zhongyuan」、「Chuxi」、「Musim Semi」.
Awalnya Xiao Cheng berencana menjumlahkan semua nomor di kartu, yang totalnya paling dekat 21 akan menang.
Misalnya 「Qixi」yang tanggal「7 bulan 7」dianggap「14」, dan seterusnya, yang melebihi 21 dinyatakan kalah.
Tapi kartu Qiao Jiajin benar-benar aneh.
Kartunya 「Zhongyuan」「715」, 「Chuxi」「1230」, 「Musim Semi」「11」, total delapan nomor ini persis「21」!
Namun anehnya kartu Qiao Jiajin tidak hanya gagal menang, bahkan tidak masuk peringkat kedua.
Jika begitu, apakah game ini ada hubungan wajib dengan「21」……？
