“Kamu bangsat gila……?” Di Monyet bertanya dengan wajah tetap bingung.
“Aku memang tidak pernah normal.” Kata Qi Xia, “Di Monyet, kamu ikut atau tidak?”
“Kamu tahu konsep 「mempertaruhkan nyawa selamanya sampai musnah」 itu apa?” Kata Di Monyet, “Taruhan seperti ini mana mungkin ada yang mau ikut?!”
Qi Xia perlahan mengulurkan tangan, membersihkan darah yang mengalir di dahinya, dan berkata: 「Kalau begitu, aku akan memberimu keringanan sekali lagi. Jika kamu merasa taruhannya tidak masuk akal, bisa mundur.」
Mendengar kalimat ini, 「Di Monyet」 merasakan otaknya sedikit kacau.
Dia perlahan bersandar di sandaran kursi, tubuh gemuknya bergetar halus, di hati hanya tersisa satu pemikiran——
Qi Xia ini benar-benar sedikit terlalu mengerikan... berbeda bagai langit dan bumi dengan kesan yang selama ini dimilikinya.
Saat bertemu dengannya kali ini, awalnya kupikir dia hanya tumbuh sedikit. Tapi sekarang kurenungkan, ini sama sekali bukan 「pertumbuhan」, melainkan harus disebut 「evolusi」.
Ucapan Qi Xia tentang 「memberi keringanan lagi」 membuat hati 「Di Monyet」 kacau balau dalam 「detik」, kalau begitu, apakah keringanan sebelumnya juga sudah direncanakan?
Tidak... tidak, masalah terbesar dari kalimat ini sama sekali bukan itu, melainkan...
Kalimat ini terlalu mirip 「menggertak」!
Apa maksudnya 「jika merasa tidak masuk akal bisa mundur」?
Dalam permainan seperti ini, 「Chip」 yang terlalu keterlaluan begitu dikeluarkan, hampir pasti bertujuan memaksa lawan mundur. Tidak hanya itu, Qi Xia bahkan langsung menggunakan kata-kata untuk menyarankan lawan menyerah.
Ini benar-benar 「menggertak」 tingkat textbook yang kaku dan kaku.
Tapi apakah level Qi Xia akan melakukan kesalahan selevel rendah ini?
Di Monyet merasa sama sekali tidak bisa memahami psikologi lawan. Kisah 「serigala datang」 telah terjadi berkali-kali dalam permainan ini, dan kini tiba lagi di persimpangan harus memilih. Sekarang, percaya atau tidak?
"Setiap kali aku menebak selalu salah……" Di Monyet berbisik dalam hati, "Meski nasib seburuk apapun, seharusnya bisa benar sekali kan?"
Memikirkan ini, Di Monyet perlahan mengangkat kepala, menarik napas dalam-dalam, lalu berkata dengan suara berat: "Qi Xia, kali ini kuberi kesempatan. Kalau kau sengaja menyerah sekarang, aku hanya ambil dua nyawa. Kau boleh bawa empat orang pergi."
Kalimat ini memberi petunjuk jalan baru bagi Qi Xia. Jika lawan benar-benar sedang menggertak, 80% akan menyetujui permintaan ini. Bagaimanapun, jika gertakan gagal, enam orang akan mati tragis di sini. Sedangkan jika mundur sekarang, hanya perlu meninggalkan dua orang.
Tapi yang tak terduga oleh Di Monyet, Qi Xia dengan tegas menggelengkan kepala, lalu berkata: "Aku sama sekali tidak mungkin menyerah. Kalau ada yang harus menyerah, itu kamu."
「Bangsat...」
Masalah pelik ini kembali ke tangan Di Monyet, membuatnya merasa pusing tujuh keliling.
Dia menyibakkan 「kartu tertutup」 miliknya, di permukaannya tertulis liar bak naga menari dua karakter 「Labā」.
Padahal kartu di tangan semua orang adalah 「meledak」, apa sebenarnya yang dilakukan Qi Xia...
Hanya dalam hitungan beberapa 「detik」, logika Di Monyet benar-benar terbuka.
Benar! Dengan keberanian apa Qi Xia berani melawan sambil memegang setumpuk kartu 「meledak」?!
Apakah dia benar-benar telah menembus 「kartu as」 terakhirku?
“Tapi meski dia benar-benar menembus「kartu as」itu…… aku takkan kalah……”
Setelah pergulatan pikiran yang panjang, Di Monyet mengangkat kepala dan berbisik: “Aku ikut.”
Dua kata ini membuat Qi Xia perlahan membelalakkan mata: “Kamu yakin?”
“Aku yakin.” Di Monyet mengangguk, “Aku tak berpikir kau bisa mengalahkanku. Setelah buka kartu, kau harus mempertaruhkan nyawa untukku sepanjang generasi.”
Qi Xia perlahan bangkit berdiri, mulutnya baru saja terbuka ketika tubuhnya tiba-tiba terjatuh ke arah Chen Junnan di sebelah kanan. Chen Junnan buru-buru mengulurkan tangan menyangganya.
“Gila ya Lao Qi... Kondisimu sendiri tak kau sadari? Jangan berdiri lagi.”
Qi Xia mengangguk lemas lalu duduk sambil berkata: “Di Monyet, lebih baik kau mundur.”
“Ha!” Di Monyet tampak semakin yakin mendengar ini, nada suaranya mengeras: “Aku takkan mundur. Aku ingin lihat... Bagaimana「Zhongyuan」di tanganmu itu bisa mengalahkanku?!”
“Kamu bahkan tahu ini juga?” Qi Xia balik bertanya.
“Qi Xia, kamu harus berhenti di sini.”
Di Monyet mengulurkan tangan mengambil 「kartu tertutup」 miliknya, lalu menghantamkannya keras-keras ke meja hingga terbuka gambarnya.
「Festival Laba」.
“Festival Laba……” Qi Xia tersenyum pahit, “Aku jadi rindu bubur Laba kampung halaman. Di Monyet, bisakah kau mentraktir rekan setimku setelah permainan ini?”
“Apa kamu buta huruf?” Di Monyet berseru, “Kartu di tanganku adalah 「Festival Laba」, sementara milikmu 「Zhongyuan」. Kita berdua sudah BUSTED!”
“Benarkah……?”
Qi Xia meletakkan 「kartu tertutup」 yang selama ini digenggamnya di meja, lalu membalikkannya perlahan.
Bukan 「Chong Yang」 maupun 「Zhongyuan」, melainkan kartu yang jauh lebih aneh.
「Da Xue」, 8 November.
Melihat kartu ini, Di Monyet pertama-tama menunjukkan wajah kebingungan sambil membelalakkan mata, kemudian bibirnya bergetar perlahan mengucapkan beberapa kata:
“Kamu... bagaimana caranya menukar kartu?”
“Aku tidak menukar kartu.” Qi Xia berkata, “Kartuku selalu yang ini.”
Setelah berkata demikian, dia membalik kartu 「Da Xue」 ini dan memperlihatkan bagian belakangnya kepada Di Monyet.
Di bagian belakang terdapat bunga merah yang ternoda darah, telah dibersihkan berkali-kali hingga meninggalkan jejak yang unik.
“Ini...” Di Monyet terus membuka mata kekuningan keringnya, wajah dipenuhi ekspresi tak percaya.
Permainan ini bagaikan mimpi, semua kejadian yang terjadi membuatnya terus kebingungan.
“Me...meski kamu 「Da Xue」, itu tetap 「118」, kamu tetap 「meledak」!” Di Monyet berkata, “Dua kartu tersisamu total 「12 poin」, kartu ini 「10 poin」, semuanya 「22 poin」!”
「Di Monyet」 setelah bicara kembali mendorong kartunya ke depan: "Sedangkan total semua kartuku 「21」, sebelum game dimulai sudah kukatakan, kalau dua orang sama-sama 「bust」 maka kamu yang kalah!"
Qi Xia menggelengkan kepala tanpa ekspresi: "Di Monyet, sungguh kuharap kali ini kau bisa mundur sendiri, bukan menunjukkan ekspresi mengganggu seperti ini."
"Apa..."
"Sudah kukatakan, dua 「kartu as」mu sudah kutembus semua, tapi kau tak percaya." Qi Xia menghela nafas, "Dan tadi sudah kusarankan, sebaiknya kau mundur. Kita cuma perlu bertahan hidup, tapi kau malah membawa 「selamanya mempertaruhkan nyawa sampai binasa」 ikut bertaruh. Mengapa tak bisa mempercayaiku sekali saja?"
"Bangsat kau..."
「Di Monyet」 tiba-tiba berdiri, seluruh tubuhnya mulai gemetar. Sekarang barulah ia percaya bahwa Qi Xia sejak awal sudah melihat segalanya.
Saat aku mengira Xia masih Xia yang dulu, dia secara beruntun menggunakan tipuannya. Saat aku mengira Xia seorang penipu, dia malah terus-menerus mengucapkan kebenaran.
Strateginya persis seperti aturan 「Shuo Wang Yue」-ku, membuat orang sama sekali tidak bisa memprediksi.
Xia mendorong kartu 「Chuxi」 dan 「Da Xue」-nya ke depan, lalu berkata dengan tenang:
“Total dua kartu ini adalah 「16 poin」. Kali ini dalam 「adu besar」, aku tidak akan menggunakan 「kartu publik」.”
