“Bangsat...”
「Di Monyet」 menyadarkan diri sambil memaki, ekspresinya terlihat bingung sekaligus dipenuhi kemarahan.
「Boom」!
Mendengar gemuruh itu, 「Di Monyet」 langsung menoleh membuka pintu ruangan, menunjuk langit dengan jari penuh kebencian: "Kau bahkan ini pun tak izinkan untuk diucapkan?! Sebesar apa keramaian yang ingin kau tonton?!"
Langit itu hanya bergemuruh redup, tak ada ledakan petir yang muncul lagi.
“Jika kau tak ingin aku memberitahu orang lain, lalu kenapa kau ceritakan padaku?!”
Semua orang menatap langit di luar, di langit merah gelap itu bahkan tak ada secawan pun.
“Orang gila... bangsat, demi cari hiburan doang?!”
Di Monyet menunjuk langit sambil memaki-maki, membuat semua orang di dalam ruangan tertegun.
“Bukan...” Chen Junnan menoleh bertanya, “Lao Qiao, lu tunjuk langit marahin siapa sih?”
“Nunjuk langit...” Qiao Jiajin berkedip perlahan, “Kayaknya marahin burung kali.”
Di Monyet terus memaki cukup lama, tapi langit tak memberi respons. Akhirnya ia meludah ke 「」, kembali ke dalam ruangan sambil terengah-engah. Ekspresinya sangat muram.
“Waduh, Si Monyet kita, tadi nelpon 「Langit」 ya?” Chen Junnan tersenyum.
“Bangsat...” Di Monyet menggeleng-gelengkan kepala, “Aku benar-benar tak bisa menebak 「Qinglong」...”
“Siapa?”
Beberapa orang serentak bertanya dengan wajah bingung.
“Sudah menampilkan「Guntur Mengejutkan」masih bisa siapa lagi?” Di Monyet berbisik dengan marah, “Benar-benar tidak menganggap kita sebagai manusia… Padahal punya kemampuan untuk menghukum seluruh「Tanah Akhir」, tapi malah cuma tahu mengancam kita「shio」… Bangsat… Bangsat… Kita…”
“Sudah-sudah, Kak Monyet jangan marah.” Chen Junnan berkata, “Laozi rasa si「Qinglong」itu cuma main-main denganmu. Kalau tidak, satu petir itu sudah membuatmu jadi monyet besar Afrika. Benar kan?”
Di Monyet tidak berbicara lagi, berbalik dan duduk di meja samping sambil mengibaskan tangan: “Aku sudah bilang, urusanku tidak ada hubungannya dengan kalian. Cepat pergi.”
Setelah itu dia mengangguk ke arah Qi Xia: “Bawa dia.”
“Kak Monyet Kak Monyet.” Chen Junnan terus maju sambil tersenyum, “Sudah sampai level ini, lebih baik ceritakan semua yang kau tahu pada kami. Kalau bisa bertransaksi dengan Lao Qi, mungkin kita juga bisa.”
「Di Monyet」 sedang bersiap mengeluarkan rokok dari saku, namun mendadak terhenti saat mendengar perkataan Chen Junnan. Dia mengangkat pandangan memandang Chen Junnan, lalu bertanya dengan suara berat: "Bocah... kau bilang, berapa tahun rencana yang dibuat seseorang bisa terus berjalan?"
Dengan ekspresi muram, dia mengeluarkan sebatang rokok dan menyalakannya. Semua orang memandang lantai kasino ini, tak tahu apakah kecanduan rokok 「Di Monyet」 benar sebesar itu atau kedatangan mereka yang membuatnya kesal. Sekarang lantai kotor itu sudah dipenuhi puntung rokok.
"Tergantung siapa perencananya." jawab Chen Junnan. "Ambil contoh Laozi, baru saja terjadi insiden tadi, baru sekarang aku menyusun rencana. Soalnya prinsip hidup Laozi adalah 「Kereta sampai gunung pasti ada jalan, perahu sampai jembatan lurus sendiri」."
Usai berkata demikian, dia menoleh melihat Qiao Jiajin: "Lao Qiao, rencanamu bisa bertahan berapa lama?"
Qiao Jiajin setelah mendengar hanya 「Hehe」 tertawa: "Aku punya rencana apa?"
「Di Monyet」 mendengar kalimat ini menghela napas pasrah: "Kalian bilang, jika ada seseorang yang rencananya bisa terus 「berlaku」 selama puluhan tahun... dan rencana ini selalu berjalan sesuai rel yang sudah ditetapkannya, apa artinya ini?"
Chen Junnan setelah mendengar merenung sejenak, lalu berkata: "Ini artinya orang yang merancang rencana ini sangat hebat, contohnya Lao Qi. Lao Qi memang selalu orang yang luar biasa."
"Bagaimana mungkin dia selalu hebat seperti itu..." 「Di Monyet」 mengatupkan giginya, memelintir puntung rokok di tangannya dengan kasar, "Inilah inti masalahnya... inilah masalah terbesarnya!"
"Apa?" Semua orang terlihat bingung.
「Di Monyet」 terus mengerutkan alisnya, seolah di hatinya juga ada 「sepuluh ribu」 pertanyaan.
"Seseorang yang awalnya tidak begitu cerdas... tiba-tiba menjadi sangat pintar. Meski perubahan kondisi ini bisa kumengerti... tapi mengapa rencana yang dibuatnya dalam kondisi 「tidak begitu cerdas」 bisa berjalan begitu mulus...? Kalian tahu ini rencana yang luar biasa kompleks seperti apa...?"
“Laozi mungkin sudah paham……” Chen Junnan mengangguk sambil berpikir, “Kau maksud Lao Qi dulu tidak secerdas sekarang, tapi dia menciptakan rencana megah… Dan sampai sekarang, kalian masih berjalan sesuai rencana? Hal ini sangat menyeramkan?”
“Hal ini tidak cukup menyeramkan?!” Di Monyet tiba-tiba membelalakkan mata, “Orang normal bisa melakukan ini? Orang biasa bahkan saat merencanakan jadwal besok, pasti terus menyesuaikan karena berbagai hal sepele… Bagaimana jika rentang waktunya puluhan tahun? Kestabilan berlebihan jelas bukan hal baik… Kalian sama sekali tidak mengerti……”
Chen Junnan merenungkan logika Di Monyet, lalu mengangguk: “Aku memang tidak paham. Bukannya ini justru memuji Lao Qi? Justru karena perencananya adalah dia, hidupmu bisa stabil seperti ini……”
“Bukan!!” Di Monyet terlihat panik, “Apa kalian tidak punya otak?!”
Setelah berkata, dia melangkah maju dan mengulurkan kedua tangannya menekan bahu Chen Junnan, berbisik panik: "Ini gila ya berarti ada orang lain yang ikut campur dalam rencana ini!! Ada pihak di luar Qi Xia dan kita yang mendorong rencana Qi Xia, makanya semuanya berjalan mulus begini!"
Mendengar ini, barulah semua orang mengerti kekhawatiran yang selama ini dipendam Di Monyet.
"Kalian tidak lihat..." Di Monyet mengulurkan jari menunjuk Qi Xia yang tertidur, "Kalian tahu siapa 「Mimpi」 itu? Kalian tahu bagaimana para 「shio」 menerima instruksi dari 「orang itu」? Sekarang bahkan 「dia」 ikut campur, artinya rencana Qi Xia sudah bocor puluhan tahun lalu! Dia mungkin dimanfaatkan sejak awal, dan aku juga! Selama ini penantianku sia-sia!! Dalam permainan catur ini, siapa sebenarnya dalangnya? Siapa yang jadi bidak?"
Semua orang melihat emosi「Di Monyet」perlahan lepas kendali, merasa situasi mulai memburuk. Dia terlihat seperti baru mengalami yang sangat besar, atau seperti……terlalu lama tak ada yang mendengarkan isi hatinya.
“Dai Ma Lau……Tenang dulu.” Qiao Jiajin maju ke depan dan menepuk「Di Monyet」. Perasaan aneh muncul darinya.
Meski baru saja semua orang berhadap-hadapan dengannya di meja permainan, namun selalu terasa monyet tanah ini tidak sepenuhnya seperti musuh.
“Coba lihat sisi baiknya……” Qiao Jiajin mengerahkan segala akal untuk menghibur「Di Monyet」.
“Sisi baik……?”「Di Monyet」memutar kepala, wajah putus asa menatapnya, “Qi Xia sudah dihantam hingga terjatuh oleh「Mimpi」, semua fakta terpampang jelas. Katakan padaku bagaimana mencari sisi baiknya?”
“Hmm……” Qiao Jiajin berpikir sejenak lalu membuka mulut, “Otakku bodoh, mungkin pikiranku terlalu sederhana. Apa mungkin orang yang selama ini「menyusup ke rencana」itu sebenarnya adalah Penipu sendiri setelah menjadi kuat?”
