Awalnya aku sangat ingin menangis.
Tapi Noona Siwei terus menghiburku, membuat perasaanku membaik.
Dia bilang aku adalah 「pahlawan」 yang sebenarnya, yang menyelamatkan semua orang.
Aku selalu menggenggam tangannya, semua 「Daren」 membuatku merasa takut, tapi sepertinya Noona Siwei tidak.
“Kak, apakah kita harus pergi bersama mereka?” Aku mengulurkan jari menunjuk ke beberapa tante dan Dabo di 「depan」.
Sejak berjalan di jalanan, bau di tubuh mereka sangat rumit, sepertinya mereka sedang mencerna banyak hal.
“Pahlawan kecil, meski aku juga tidak terlalu suka mereka, tapi tempat sialan ini terlalu aneh.” Dia mengerutkan alisnya sambil memandang sekeliling kota yang compang-camping ini, “Entah bagaimana, lebih banyak orang pasti lebih baik daripada sedikit. Kalau kita berdua pergi sendiri mungkin lebih berbahaya.”
“Ah……?”
Aku merasa agak sulit mencerna, tubuh pemimpin Dabo itu jelas-jelas mengeluarkan bau 「niat membunuh」, apa noona tidak menciumnya? Atau mungkin dia menciumnya, tapi tetap menganggap Dabo itu aman?
Saat itu aku tidak mencerna baik-baik ucapan noona, juga tidak tahu bahwa hanya aku yang bisa mencium bau aneh itu. Belakangan kupikir, ini mungkin keputusan yang paling menyakitkan dalam sepanjang hidupku.
Setelah berjalan sekitar 100 meter, pemimpin Dabo itu tiba-tiba seperti teringat sesuatu. Dia menoleh dan menatap noona.
Noona terlihat sedikit ketakutan, tapi tetap berusaha menyembunyikanku di belakangnya.
“Ada apa?” tanyanya.
Pemimpin Dabo menyeringai, berdiri di hadapan kami berdua.
“Nona kecil.” Dabo memanggil, “Apa panggilannya?”
“Li Siwei.”
“Nama yang bagus.” Dabo mengangguk, “Tadi saya sudah merasa nona ini sangat cerdas, bagaimana kalau kita bekerja sama?”
“Bekerja sama?”
“Ya.” Wajah Dabo penuh senyum, tapi baunya tidak enak, “Siwei, di luar saya juga bisa dibilang orang berpengaruh, biasanya suka bekerja sama dengan orang pintar. Ini bisa membuat saya merasa kekuatan tak terbatas, jadi maukah bergabung dengan kami?”
Setelah berkata demikian, dia mengeluarkan kantong kain kecil dari saku, membukanya memperlihatkan batu kerikil hijau zamrud di dalamnya.
“Tadi Loong Tau sudah bilang, kita harus mengumpulkan puluhan ribu butir batu kecil seperti ini. Semakin banyak orang semakin cepat selesai.” Dabo berkata, “Kamu tahu hal terpenting dalam menyelesaikan urusan besar apa?”
“Adalah 「bertahan hidup」.” Kak menjawab.
“Tidak, adalah membentuk tim yang tak terkalahkan.” Dabo tersenyum, “Aku punya pengalaman tak terhitung dalam membentuk tim, dan aku akan memaksimalkan kelebihan setiap orang. Gadis ini otaknya cerdas, jadi aku mengundangmu untuk bergabung denganku, kita bersama menuju kesuksesan.”
Aku bersembunyi di belakang Kak, tak berani bicara, terus mencium bau berat yang menyelimuti tubuh Dabo.
Kak ragu sejenak, alisnya mengernyit, dia membuka mulut bertanya: “Paman ini dipanggil apa?”
“Namaku Wan, Wan Cai.” Dabo menjawab, “Dan jangan panggil aku 「Paman」, usiaku baru 40 tahun.”
Dabo ini benar-benar aneh, hanya saat menyebut nama dan usia sendiri, bau berat di tubuhnya agak berkurang.
“Kak Wan.” Kak mengganti panggilan, “Aku pernah bertemu beberapa Daren sebelumnya, tapi mereka tidak bicara sepertimu. Benarkah kau pernah membentuk banyak tim?”
“Waduh……” Sorot mata Paman Wan pada noona berubah, bau di tubuhnya juga berkurang, “Tak disangka Xiao Li masih muda tapi wawasannya luas. Aku memang pernah memimpin banyak tim unggul, dan selalu menjadi pemimpin mereka. Kau tidak perlu percaya padaku, aku akan tunjukkan kemampuanku lewat kerja sama nanti. Sama halnya, aku harap kau bisa bersinar dan memberikan kontribusi untuk keluarga besar kita.”
“Keluarga besar……?” Noona bertanya dengan bingung.
“Aku sudah berbicara dengan beberapa orang mereka.” Paman Wan menunjuk beberapa bibi di kejauhan sambil tersenyum, “Ke depannya kita akan berinteraksi dengan identitas 「keluarga」, agar lebih solid dan bersemangat dalam bekerja. Nanti kita semua adalah keluarga dalam satu keluarga besar, bagaimana pendapatmu?”
Aroma 「kebingungan」 pada tubuh noona semakin pekat.
“Kak Wan... Jika aku bergabung dengan 「keluarga besar」 versimu ini, apa yang harus kulakukan?”
“Tidak ada yang istimewa.” Paman Wan menjawab, “Satu-satunya syarat adalah kita bermusyawarah untuk semua urusan. Keluarga kita menjamin keadilan dan kejujuran. Bagaimanapun kita hanya punya 10 hari, mari berusaha maksimal untuk mengumpulkan semua 「Batu」 ini bersama-sama.”
Saat itu, setelah mencerna baik-baik, Noona akhirnya menyetujui permintaan Paman Wan.
Sejak hari itu, 「Kehidupan」 kita benar-benar berubah.
Beberapa hari pertama tidak ada yang aneh. Paman Wan benar-benar bertindak seperti kepala keluarga. Dia membagi kita ke dalam kelompok-kelompok, mengatur mereka untuk ikut beberapa 「game」, sementara menyuruh para bibi yang kurang cocok ikut game untuk mencari makanan di luar.
Entah karena para bibi benar-benar tidak bisa menemukan makanan, atau memang tempat ini sama sekali tidak punya persediaan, mereka sudah dua hari berturut-turut pulang dengan tangan hampa. Baru di hari ketiga mereka bisa membawa kembali beberapa kaleng makanan tak enak dan air mineral.
Aroma tubuh Paman Wan tercium marah, namun ia tetap menyambut dengan senyuman. Ia berkata 「semuanya keluarga」, tapi bau tak sedap di tubuhnya tak bisa disembunyikan.
Aku sering melihat sorot mata Paman Wan sangat dingin di tengah malam. Ia tak suka tidur, hanya memantau orang lain di kegelapan, sementara baunya semakin mengerikan.
Karena Ayah sering pulang dalam keadaan mabuk, aku selalu tak berani tidur nyenyak. Setiap ada sedikit gerakan di malam hari, aku akan terbangun seketika. Ini juga membuatku bisa memperhatikan setiap gerakan Paman Wan.
Begitu ada yang bergerak, aku langsung terjaga. Setelah bangun, refleks mataku selalu mencari Paman Wan yang tak pernah tidur itu.
Justru bagus, mungkin ini「keahlian khusus」ku?
Maksudku... Kemampuan bangun lebih cepat dari orang lain, seharusnya ini「keahlian khusus」ku?
Mengapa baru sekarang aku menyadarinya……?
Sebelumnya guru menyuruh kami mengisi 「keahlian khusus」 kami, aku berpikir lama dan hanya bisa menulis 「tidak ada」. Anak-anak yang punya keahlian khusus dipuji guru, guru menyuruh kami bertepuk tangan untuk mereka, aku menepuk lebih keras dari siapa pun.
Aku juga tidak tahu kenapa sampai sekuat ini, tapi aku terus menerus bertepuk tangan, aku benar-benar sangat ingin punya 「keahlian khusus」.
Tapi sekarang sudah baik, jika nanti guru menyuruh kami menulis keahlian khusus lagi, aku bisa menulis 「bangun lebih cepat dari orang lain」, guru akan memujiku, kan?
Akankah ada anak-anak yang memberiku tepuk tangan?
Aku……masih bisa bertemu mereka? Masih bisa bertemu Xu Jiahua……?
Aku masih sangat ingin menangis.
Meski aku tidak merindukan ayah-ibu dan guru, tapi aku benar-benar ingin menangis.
Setiap malam aku tidur bersandar di bahu Kak, aku tidak suka para Daren itu, aku hanya suka Kak.
Tapi akhir-akhir ini Kak terlihat sangat lelah, hari ini bahkan telapak tangannya tergores.
Dia terus mengatakan padaku「Tidak apa-apa」, tapi aku selalu merasa ada sesuatu. Bau tubuhnya mulai menjadi keruh.
Paman Wan juga tidak memberikan pekerjaan apa pun padaku, hanya menyuruhku terus berada di dalam ruangan.
Untungnya aku bisa membereskan ruangan. Setiap hari aku membersihkan ruangan sampai bersih sambil menunggu semuanya kembali.
Tapi suasana di antara para Daren semakin tegang setiap hari. Mereka juga mulai lebih sering bertengkar, hingga akhirnya di hari keenam, perubahan tak terduga terjadi.
