Paman Wan menyunggingkan senyum dingin lalu berkata kepada semua orang:
“Semuanya, pesanku tetap sama: aku tidak akan memaksa siapa pun untuk tinggal atau pergi. Tapi kalian akan paham nanti, di tempat ini tidak akan ada lagi orang sebaik hati seperti aku. Seperti sekarang, lebih dari siapa pun aku ingin memberikan makanan untuk kalian semua sebagai penghargaan atas usaha kalian hari ini. Tapi itu sungguh tidak bisa dilakukan. Begitu konsep 「tanpa usaha mendapat hasil」 menyebar di 「keluarga besar」 kita, tidak akan ada lagi yang mau berusaha ke depannya. Aku harap kalian semua bisa mengerti. Jika hari ini semua bisa makan dan mendapatkan 「Giok」 kalian, lalu apa artinya usaha orang-orang yang bekerja keras besok?”
Nada suaranya perlahan melunak, tapi aroma berat terpancar dari tubuhnya.
“Aiyā, Kak Wan, jangan bicara seperti ini, kami mengerti.”
“Aku benar-benar menyayangi setiap orang yang berkorban untuk「keluarga」ini.” Paman Wan tersenyum pahit, “Tapi kalian juga bukan tanpa keuntungan. Sudah kukatakan, mulai besok, setiap orang yang bergabung harus membayar sepuluh「Giok」, dan「Giok」yang mereka bayar akan masuk ke tas pinggang kalian.”
Aku benar-benar tak menyangka, sejak hari itu jumlah orang di supermarket kami bertambah berlipat ganda.
Paman Wan juga terus mengubah「aturan」「keluarga besar」kami.
Menurutnya, karena jumlah orang melebihi perkiraan, agar setiap orang bisa mendapatkan untung secara lebih adil, mulai sekarang setiap kali menarik「keluarga」baru hanya akan mendapat「Giok」bukan「makanan」, tapi「makanan」bisa ditukar dengan「Giok」.
Meski Paman Wan tidak mengikuti aturan yang dikatakan si Loong Tau, dalam waktu singkat dia sudah memiliki banyak「Giok」.
Hari ketiga, sudah ada orang yang benar-benar memahami 「aturan」, dan mulai aktif membimbing anggota baru lainnya.
Strategi Paman Wan berhasil. Meski makanan yang didapat setiap tim sangat sedikit, tapi kita bisa makan sedikit setiap hari, tidak sampai 「mati kelaparan」.
Tapi yang membuatku penasaran, dia memberiku kaleng setiap hari, dan aku juga selalu membagikannya dengan Kakak Gu Yu dan Noona Siwei.
Kita tidak melakukan apa-apa, tapi tetap bisa mendapatkan makanan.
Kakak Gu Yu pergi pagi pulang malam setiap hari, aku tidak tahu apa yang dilakukannya.
Hari kelima, jumlah anggota 「keluarga」 kita mencapai dua ratus orang.
Setiap hari Paman Wan mengadakan rapat dengan semangat berkobar-kobar, sementara aku selalu dibawanya ke hadapan orang-orang ini untuk mencium bau tubuh mereka berulang kali.
Anehnya, bau tubuh mereka semakin hari semakin pudar, sepertinya mereka sudah tidak punya pemikiran sendiri.
Karena terus-menerus mencium bau semua orang, hidungku agak sakit. Tapi ini sudah cukup baik, setiap hari aku tidak perlu melakukan apa-apa kecuali mencium bau kalian.
Hari ketujuh, 「Pemilik Aroma Harum」 pertama selain kita akhirnya muncul.
Dia tak lain adalah Kakak Gendut itu.
Sejak awal dia bilang ingin pergi, tapi sampai akhir pun tidak benar-benar pergi.
Hari itu, aroma 「Guntur Mengejutkan」 muncul jelas di tubuhnya, dan aku segera memberitahu Paman Wan.
Paman Wan terlihat sangat senang, langsung menyeretnya ke hadapan semua orang dan mengumumkan dengan lantang bahwa akhirnya ada 「Pemilik Aroma Harum」 di 「keluarga besar」 kita, lalu menyuruhnya segera mempertunjukkan 「Guntur Mengejutkan」-nya.
Tapi wajah Kakak Gendut kosong, sama sekali tak tahu bagaimana cara mengeluarkan sesuatu yang disebut 「Guntur Mengejutkan」 itu.
Namun Paman Wan bilang tidak apa-apa, langsung memberi tim mereka makanan ganda. Katanya, "Hadiah tertinggi selamanya untuk orang pertama yang berhasil."
Meski semua orang tidak melihat 「Guntur Mengejutkan」, tapi mereka tahu ada yang berhasil. Mereka bersorak dan berpelukan, sepertinya kita sudah kabur dari sini.
Lalu Paman Wan meminta Kakak Gendut berbagi pengalaman suksesnya, tapi Kakak Gendut bilang hari ini dia cuma ikut game「Manusia vs Ayam」, saat kembali sudah menjadi「Pemilik Aroma Harum」.
Yang membuatku senang adalah saat Kakak Gu Yu pulang malam itu, tubuhnya ternyata juga mengeluarkan aroma harum, baunya persis seperti pertama kali aku bertemu dengannya.
Tapi raut wajaknya sangat muram. Dia meluncur melewati kerumunan orang menuju aku dan Kakak Siwei. Paman Wan yang menyadari keanehan ini pun buru-buru mendekati kami.
"Waduh, para「staf inti」ngapain di sini?" Paman Wan「bertanya」.
"Kak Wan......"
Kakak Gu Yu mengambil sebuah batu dari tanah, menggenggamnya beberapa kali di tangan, lalu membalikkan telapak tangan ke arah orang-orang - batu itu sudah menghilang.
“Apa ini, Xiao Gu.” Paman Wan tertawa, “Mempertunjukkan sulap untukku di malam hari?”
“Bukan.” Kakak Gu Yu menggelengkan kepala, “Wan Ge, ini bukan sulap, ini adalah 「Aroma Harum」, aku sudah bangun.”
“Oh……?” Paman Wan tertegun, lalu menampakkan senyum, “Itu hal baik, Xiao Gu. Misalnya lain kali kita harus kembali ke tempat sialan ini, kamu akan mempertahankan ingatan.”
“「Ya」, tapi aku merasa arah organisasi besar ini salah.”
Kakak Gu Yu melepaskan genggamannya, 「udara」 di tangannya jatuh ke tanah mengeluarkan suara retakan 「klik」.
“Salah bagaimana?” Paman Wan bertanya dengan serius.
“Kamu setiap hari mengumpulkan mereka di sini meneriakkan slogan, tidak ada cara membuat mereka menjadi 「Pemilik Aroma Harum」.” Kakak Gu Yu berkata dingin.
“Apa... bagaimana bisa?” Paman Wan buru-buru menunjuk ke arah kakak gemuk di kejauhan, “Hari ini kita sudah menyambut 「Pemilik Aroma Harum」 kita sendiri.”
“Ya.” Kakak Gu Yu mengangguk. “Kamu benar-benar tidak boleh mengalah pada iblis. Jika kita menyerah, maka akan ada lebih banyak orang yang terjerumus dalam bahaya.”
“Tapi bagaimana dengan mereka yang sudah terlibat…?” Paman Wan bertanya dengan wajah pucat. “Mereka yang sudah terperangkap dalam game ini…”
“Mereka harus bertahan dengan kemampuannya sendiri.” Kakak Gu Yu menghela napas. “Atau… kita bisa membentuk tim untuk pergi ke jalanan dan membantu mereka yang terjebak dalam game.”
“Membentuk tim…?” Paman Wan menggosok-gosokkan tangannya. “Tapi… kemampuan kita masih belum cukup…”
“Kita bisa memulai dari yang kecil.” Kakak Gu Yu mengangkat telapak tangannya, di mana aroma harum tipis mulai menguar. “Lihatlah, kita semua memiliki potensi ini. Yang kita butuhkan hanyalah latihan dan…”
“Dan…?”
“Keberanian untuk memasuki game itu sendiri.”
Aku ingat hari itu Paman Wan sekali lagi tidak tidur semalaman. Keesokan harinya, dia mengatur ulang pembagian tim-tim dan memerintahkan semua orang untuk ikut game di luar.
Dia secara khusus menekankan bahwa game yang diawali karakter 「Bumi」 dilarang diikuti, tapi setiap orang wajib mengikuti game berawalan 「dalang」. Setiap "anggota keluarga" harus membentuk tim dengan pengawasan berpasangan. Setelah memenangkan game, mereka harus membawa pulang 「Giok」 untuk dibagikan secara merata oleh Paman Wan keesokan harinya. Jika ada yang ketahuan menyembunyikan 「Giok」, seluruh keluarga akan menghukumnya secara massal dan menghentikan pasokan makanan.
Harus diakui Kakak Gu Yu benar-benar cerdas. Dengan metodenya, semakin banyak anggota keluarga yang mendapatkan 「aroma harum」 setiap harinya.
Pada hari kesembilan, jumlah 「Pemilik Aroma Harum」 sudah mencapai lebih dari dua puluh orang. Beberapa bahkan sudah bisa mengeluarkan 「kemampuan super」 mereka.
Hari itu, orang yang memperoleh 「aroma harum」 adalah tante yang sejak awal ada di ruangan kami. Paman Wan dengan gembira memintanya berbagi pengalaman suksesnya.
Setelah mengucapkan terima kasih kepada Paman Wan, dia berkata pada semua orang dengan wajah bersemangat:
“Aku curiga alasan aku bisa begitu sukses mendapatkan 「aroma harum」, pertama karena bantuan Kak Wan dan semua anggota keluarga besar kita, kedua karena aku pergi memuja seekor 「Naga Suci」.”
