“Heh.” Chu Tianqiu mengangguk, memilih untuk tidak mendesak lagi.
“Daripada mempertimbangkan hal ini, lebih baik kamu pikirkan kertasmu sendiri.” Qi Xia membuka mulut, “Kamu punya medan perangmu, aku punya medan perangku. Kita berdua adalah rekan setim sekaligus lawan.”
“Kertasku……”
“Kita memiliki satu titik kesamaan.” Qi Xia berkata, “Selalu berusaha memahami apa yang 「dirinya sendiri」 inginkan. Semakin banyak situasi yang kita pahami, semakin dekat kita dengan garis finis.”
“Tapi……ini benar-benar situasi tidak masuk akal yang tak terbayangkan……” Chu Tianqiu menunduk termenung sejenak, “Jika kamu terus-terusan tidak memberi tahu aku apa pun, aku bahkan tidak bisa membedakan dua kertas ini milikku, mana yang lebih dulu, mana yang kemudian.”
“「Ya, pertukaran syarat awal akan menghasilkan deduksi yang sama sekali berbeda.」” Qi Xia menyeringai, “Tapi aku benar-benar tidak tahu hal ini, lagipula saat kamu menulis kertas itu, sama sekali tidak berdiskusi denganku. Jadi……sebenarnya kamu ingin membuatku 「Gema」, atau menolakku 「Gema」?”
Chu Tianqiu tentu saja tidak tahu jawabannya.
Qi Xia menggelengkan kepala：「Tapi kamu tidak perlu terlalu panik, ini baru hari keenam. Masih ada tiga hari untuk menunggu ingatanmu kembali. Mungkin…… saat itu kamu bisa ingat?」
「Enam hari……」 Chu Tianqiu menunjukkan senyum pahit, lalu menatap langit，「Qi Xia, betapa panjangnya enam hari ini.」
「Ya, betapa panjangnya enam hari.」 Qi Xia menyeringai dingin，「Tapi tujuh puluh tahun yang lalu lebih panjang lagi.」
「Kamu juga tahu waktu kita sangat terbatas.」 Chu Tianqiu membuka mulut，「Jika dalam tiga hari ke depan kita tidak bisa mencapai tujuan kita, mungkin harus kembali dimulai.」
「Benarkah?」 Qi Xia mengangkat bahu，「Mungkin saat itu kita bisa memohon 「Tianlong」 dan 「Qinglong」 memberi kita satu kesempatan lagi.」
“Bagaimana mungkin mereka mengizinkan kita terus bereinkarnasi dengan ingatan saat ini? Meski 「Qinglong」 tidak berencana menyerang kita, tapi 「Tianlong」 pasti tidak akan mengabaikan.” Chu Tianqiu berkata dengan 「kesedihan」, "Waktu begitu mendesak, mengapa kita tidak saling berbagi ingatan yang sudah diperoleh untuk menyusun masa lalu yang utuh?"
“Kamu bisa ceritakan semua ingatanmu padaku, aku jamin bisa merancang rencana yang lebih sempurna.” Qi Xia tersenyum, “Tapi maaf, ingatanku tidak akan kubagikan padamu.
“Benarkah?” Chu Tianqiu menepuk kertas di saku dadanya, “Bahkan alasan mengapa aku menulis dua kalimat ini pun tak mau kau beri tahu?”
“Sudah kukatakan, ini urusanmu sendiri. Aku sama sekali tak tahu kenapa kau melakukan ini. Pesan dari lembar kertas mana yang mau kau ikuti?”
“Aku akan mencoba keduanya.” Chu Tianqiu membuka mulut, “Karena sekarang kau sudah memiliki 「Gema」, maka hal yang tertulis di lembar pertama sudah kulakukan.”
“？” Qi Xia mengangguk, “Lalu bagaimana kamu akan menghentikanku mendapatkan 「Gema」?”
“Qi Xia... Aku adalah 「orang gila」.” Chu Tianqiu tersenyum, “Aku satu-satunya 「orang gila」 yang masih memiliki akal sehat di seluruh 「Tanah Akhir」. Aku bisa memilih bola mata yang ingin aku telan, dan mendapatkan kemampuan yang dimiliki pemilik bola mata tersebut.”
“Kedengarannya bagus, seperti 「Dewa yang Mahakuasa」.”
“Jangan berpura-pura bodoh, Qi Xia.” Chu Tianqiu mengelus jaket yang dikenakannya, “Jika aku berhasil memecahkan 「hukum」-mu, apa yang akan kamu lakukan?”
“Apa? Kamu juga mengira semua orang yang mati lalu hidup kembali sekarang adalah hasil karyaku?” Qi Xia berkata, “Mungkinkah? Aku hanya 「Pemilik Gema」 biasa. Meski keyakinanku sekuat apapun, bagaimana mungkin melakukan hal aneh seperti ini?”
“Maksudmu... ini tidak ada hubungannya denganmu?”
“Siapa yang tahu?” Qi Xia tersenyum, “Jika hal ini benar-benar berkaitan denganku, saat kamu menghancurkan 「Kehidupan Abadi」, kita berdua akan mati. Maukah kamu mengizinkan hal itu terjadi?”
“Ha, kamu lagi-lagi berbohong.” Chu Tianqiu sekali lagi tertawa dibuat oleh Qi Xia, “Kalau aku benar-benar menghapus 「Kehidupan Abadi」ini, apa kita berdua akan mati……?”
“Haha.” Qi Xia tak bisa menahan tawa, “Aku tidak tahu.”
“Aku lupa sekarang kau adalah penipu.” Chu Tianqiu memaki pelan, “Dari siapa kau belajar semua kemampuan ini... Sekarang tidak mau mengucapkan satu kata jujur pun?”
“Tergantung situasi.” Qi Xia menjawab, “Chu Tianqiu, bagaimana kalau situasinya berbeda dengan yang kau bayangkan?”
“Situasi apa?”
“Kau seharusnya tahu 「Tianlong」 masih ada, dia membantu lantai atas di sini mengekstrak kemampuan dari bola mata setiap 「Pemilik Gema」, dan membuat mereka memperoleh 「Gema」 kita secara permanen.” Qi Xia memutar kepalanya sambil berkata, “Apa mungkin ada lantai atas yang mendapatkan 「Kehidupan Abadi」, lalu menciptakan semua ini?”
“Apa bohong yang kau ceritakan padaku……？” Chu Tianqiu mengerutkan alis halus, “Selama puluhan tahun aku belum pernah mendengar nama panggilan 「Kehidupan Abadi」. Katakan padaku…… siapa sebenarnya yang bisa mendapatkan bola mata 「Pemilik Gema」 ini sebelum 「Gema」-nya muncul, lalu menyuling kemampuan ini lebih dulu?”
“Bagaimana jika benar?” kata Qi Xia, “Chu Tianqiu, sekarang kau sudah menemukan 「orang asing」-mu dan sebentar lagi mencapai garis finis, seharusnya kau lebih banyak mempertimbangkan daripada aku.”
“Tapi Qi Xia, apa 「garis finis」mu?” tanya Chu Tianqiu.
“Bukankah sudah kukatakan?” jawab Qi Xia, “Aku harus keluar, aku harus mencari……istriku.”
“Masih belum mau mengubah jawabanmu?” Chu Tianqiu bertanya, “Setelah kau ceritakan versimu tentang 「kengerian」, jawaban ini telah penuh celah, sungguh menggelikan.”
“Tidak ubah.” kata Qi Xia, “Dunia yang ingin kau kembalikan harus ada Yu Nian'an di dalamnya.”
“Jadi pada akhirnya... tetap aku yang 「menjadi Dewa」, kamu yang 「melarikan diri」, benar?” Tianqiu bertanya lagi.
“Tepat.” Qi Xia menatapnya tanpa ekspresi. “Tapi sekarang aku butuh ingatanku kembali.”
“Tapi Wen Qiaoyun sudah mati.”
“Ha.” Qi Xia tersenyum tipis. “Bukan hal sulit bagiku. Apalagi dengan 「Gema」 yang kubawa.”
Mendengar ini, Tianqiu yang selama ini tersenyum perlahan kehilangan ekspresinya. Dengan suara berat ia berkata: “Qi Xia, apa yang kau rencanakan? Membiarkan Wen Qiaoyun terus menderita?”
“Bagaimana bisa disebut penderitaan?” Qi Xia menggelengkan kepala. “Setelah hidup kembali, dia akan menemukan bahwa hal yang selalu dinantikannya telah diselesaikan orang lain. Baik 「menjadi Dewa」 maupun 「melarikan diri」, itu kan memenuhi keinginan lamanya.”
“Qi Xia... Benarkah ingatanmu belum pulih sepenuhnya?” tanya Tianqiu.
“Ya, beberapa memori kunci masih hilang.” Setelah mengatakan itu, dia menoleh melihat ke langit. “Apakah「ingatan」ku juga mengambang di sana?”
“Kau bisa mengingat target Wen Qiaoyun... tapi tidak ingat hal lain, apa kau mempermainkanku?”
“Mempermainkanmu...? Bagaimana mungkin.” Qi Xia berkata, “Kau bahkan tidak perlu kupermaini, dirimu sendiri hampir mengurung diri.”
“Apa?”
Saat mereka sedang berbincang, terlihat beberapa orang mendekat dari kejauhan di gerbang sekolah.
