"Bangsat loe!!" Wang Ge mengaum, "Laozi pikir ada ide bagus, kita total enam orang masuk, elo mau biarin kita mati empat?!"
Qi Xia melihat beberapa orang di kejauhan itu menarik perhatian, berjalan mencari kotak kayu lapuk lalu duduk lemas di tanah, mengamati semua orang dalam diam.
Karena Banteng Tanah tetap membelakangi dia dan tak sadar ia telah memasuki lokasinya, beberapa pria di kejauhan hanya menganggap Qi Xia sebagai 「peserta」 biasa yang menonton, tak ada yang memperdulikannya.
“Kak Wang, kamu pikir-pikir baik-baik!” Pria gemuk berkacamata menjelaskan, “Tenaga setiap orang kita terbatas, sekarang sudah hampir habis! Kalau setiap kali membunuh satu orang lalu mencoba sekali, belum sempat menang melawan sapi ini, tenaga kita sudah habis semua!”
“Kamu…” Suara Kak Wang jelas terdengar ragu.
“Daripada kita mencoba berkali-kali dan gagal, lebih baik kita langsung membuatnya tidak bisa menggunakan anggota tubuh! Bukankah ini situasi pasti menang?” Pria gemuk itu melanjutkan, “Kamu mau bertaruh dengan peluang menang tipis, atau mau menang seratus persen?!”
Saat ini, selain pria gemuk berkacamata, kelima orang yang hadir di sini wajah mereka menunjukkan kesulitan.
Enam orang harus mati empat. Permainan tarik tambang yang terlihat sederhana ini berubah menjadi game mematikan dengan tingkat kematian mencapai 66.6%.
“Masih ragu apa lagi?!” Pria gemuk itu berkata lagi, "Kalau kita menang game ini, setiap orang dapat sepuluh butir 「Dao」. Kamu tahu konsep apa sepuluh butir 「Dao」 yang berlipat empat kali?! Hitung sepuluh kali dua, dikali empat, setiap orang dapat 160 butir 「Dao」!!"
"Ha?" Kak Wang tertegun, "Hitungannya begitu? Aku pikir masing-masing cuma dapat empat puluh butir..."
Semua orang memandang Banteng Tanah yang tersenyum mengangguk, "Perhitunganmu benar, setiap orang 160 butir 「Dao」. Bagaimana kalian memutuskan?"
"Tapi masih ada masalah..." Kak Wang bertanya, "Angka ini terdengar menguntungkan, tapi orang yang mati... apakah tidak dapat 「Dao」?"
"Awalnya begitu." Banteng Tanah mengangguk, "Tapi karena baru buka, aku kasih 'promosi pembukaan'. Semua peserta game ini baik yang hidup atau mati tetap dapat 「Dao」. 「Dao」 milik yang mati diberikan ke yang hidup, cara membaginya terserah kalian."
“Bangsat……” pria yang dipanggil Kak Wang mengerutkan alisnya sambil menggigit gigi, membuka mulut dengan suara berat, “Enam orang, setiap orang 160 butir 「Dao」, itu totalnya sampai 960 butir. Main sebesar ini?”
“Aku rasa ini bisa diandalkan.” pria gemuk itu berkata, “Cewek ini nggak kelihatan kayak 「shio」, dia bahkan baru saja kasih tahu kita cara menyelesaikan 「Momen Tianlong」, artinya dia nggak jahat, kan?”
Qi Xia yang duduk tak jauh mengulurkan tangan dan meraba dagunya, ia merasa game ini memang cukup menarik. Jika tebakannya tidak salah, keenam orang ini takkan ada yang lolos, semuanya akan mati di sini.
Banteng Tanah membantu mereka mengatasi 「Momen Tianlong」 tentu juga untuk 「target」. Dia tidak mengizinkan 「peserta」 yang susah payah datang ini akhirnya jadi mangsa 「Tianlong」.
Soalnya 「Tianlong」 nggak butuh enam kepala ini, tapi Banteng Tanah perlu.
“Tarik Tambang……” Qi Xia mulai mencerna perlahan.
“Jika aku sendiri ikut permainan tipe fisik seperti ini, apa strategi yang bagus?”
Hanya dalam「tiga detik」, dia sudah menilai: Jika harus memilih strategi terbaik, dia akan memilih untuk tidak ikut permainan tipe fisik.
Bagaimanapun Sun Tzu berkata: "Prajurit yang baik, pertama-tama menciptakan posisi tak terkalahkan."
Selama tidak ikut permainan tipe fisik, lawan selamanya takkan bisa menang.
Kak Wang mengumpulkan beberapa orang, berbisik-bisik berdiskusi cukup lama, baru menoleh dan bertanya: “Hei! Banteng Tanah!”
“En?”
“Kalau kau tidak pakai anggota tubuh, bagaimana caranya tarik tambang dengan kami?”
Banteng Tanah mencerna sebentar, lalu berkata: “Aku bisa ikat tali di pinggang, lalu meringkuk tiduran di tanah. Tangan kakiku tidak bergerak. Asal kalian bisa menyeretku, itu sudah dianggap menang.”
“Kak Wang! Kau dengar?!” Pria gemuk menggamit bajunya, “Dia tidak menggerakkan tangan kaki! Dia tidak bisa memberi tenaga!”
“Bangsat…” Kak Wang mengulurkan tangan terus-menerus menggaruk-garuk kepalanya, merasa godaan di depan mata ini terlalu menggiurkan.
Meski mereka tahu mungkin ada perangkap, tapi siapa yang bisa menyangka di mata rantai mana masalah akan muncul?
Seorang yang tubuhnya meringkuk, tangan dan kaki tak bisa digerakkan, saat tali di pinggangnya ditarik, 「apakah」 tidak mungkin menyeretnya pergi?
Lagipula Banteng Tanah di depan mata jelas seorang wanita, postur tubuhnya kurus suara lembut, bagaimanapun dipikir tubuhnya tidak mungkin seberat seribu kati.
Kembali ke topik, di sini masih ada dua pria berbadan kuat, asal dikerahkan tenaga sepenuhnya, tak perlu bicara soal wanita biasa, bahkan mobil kecil pun bisa ditarik.
Poin krusialnya adalah... Banteng Tanah sama sekali tidak mungkin menang!
Tangan dan kakinya tak bisa bergerak, artinya dia paling banter hanya bisa berusaha tidak tertarik, 「ingin menang」 dalam 「Tarik Tambang」 itu sungguh dongeng Langit.
“Bagaimana kalau kita……kita mengadakan undian.” Kak Wang membuka mulut, “Pilih metode yang paling adil, takkan ada yang bisa kabur. Bagaimanapun, dua orang akan bertahan hidup. Nanti kedua orang itu saling mengawasi, menyembunyikan 「Jalan」, lain kali kita kembali bersama untuk mengambilnya. Lagipula kedua ruangan kita saling kenal, takkan ada yang bisa menipu satu sama lain. Bagaimana?”
Qi Xia melihat keputusan beberapa orang itu akhirnya mengangkat sudut mulut. Benar, mereka semua takkan bisa melarikan diri.
Meski mereka tidak mati dalam game, 「Jalan」 yang disembunyikan tetap akan ditemukan oleh 「semut」 yang keluar 「mencari makan」 di malam hari. Saat itu, orang yang bertahan hidup bahkan jika lompat ke 「Sungai Kuning」 pun takkan bisa membersihkan kecurigaan.
Retakan antara dua ruangan juga akan muncul. Pada akhirnya, takkan ada lagi yang saling percaya. Rekan setim yang dulu hidup-mati pun akan berubah menjadi musuh yang saling menipu.
Inilah hal yang mengerikan dari tanah ini.
Beberapa orang mengeluarkan enam butir 「Jalan」 dari saku mereka dan menandai dua butir di antaranya dengan batu kecil. Setelah memandang sekeliling, pandangan mereka akhirnya berhenti pada Qi Xia.
Banteng Tanah juga menyadari tatapan mereka. Perlahan ia menoleh, baru menyadari Qi Xia telah duduk di belakangnya tanpa diketahui sejak kapan.
Perempuan itu memandangi Qi Xia dengan ekspresi datar, tetap tanpa bicara.
Kak Wang menghampiri sambil membawa enam butir 「Jalan」, "Hah! Bro! Bantu kami dong!"
"Silakan," jawab Qi Xia.
"Kami ingin kau mengawasi enam 「Jalan」 ini. Kami akan bergiliran mengambil." Kak Wang berpikir sejenak, "Setiap kali, ambil dua butir - satu di tangan kiri, satu di tangan kanan. Kami hanya perlu memilih 「kiri」 atau 「kanan」."
"Aku cuma orang asing." Qi Xia menghela napas sambil menatap untaian manik-manik di atas kepala, "Hidup-mati kalian akan ditentukan oleh orang tak dikenal."
"Justru karena kau orang asing, keputusan ini baru bisa diterima semua pihak."
Kak Wang selesai bicara langsung menyerahkan enam butir 「Dao」 kepada Qi Xia, sementara Qi Xia dengan sigap menaruh untaian manik-manik ini di belakangnya, lalu meraba dua butir dan menggenggamnya di tangan.
