“Kamu tahu siapa yang membangun kota……?”
“Tepat.” Qi Xia mengangguk, “Orang ini menggunakan 「keterampilan」, membangun kota ini dalam sekejap.”
Chen Junnan juga melihat jalanan di depannya, merasa situasinya agak keterlaluan: “Lao Qi... Bukan maksudku merendahkan semangatmu, tapi pernahkah kau kerja di konstruksi? Kalau mau mendesain sebuah kota... hanya mengandalkan 「kepercayaan」 jelas tak cukup. Benda ini harus mempertimbangkan banyak hal, seperti sistem saluran air dan listrik, struktur berbeda tiap jenis toko. Meski orang ini benar-benar yakin bisa membangun kota, dia juga harus menguasai struktur tiap bangunan. Kalau tidak, hasilnya cuma imajinasi buta, apa bedanya dengan anak kecil main balok kayu?”
“Tidak...” Mata Qi Xia terus berkedip-kedip, “Sama sekali tidak perlu serumit itu... Kita terlalu banyak berpikir...”
“Apa?”
“Untuk membangun seluruh 「kota」sama sekali tidak perlu mengetahui struktur bangunan, juga tidak perlu pernah melakukan hal-hal terkait konstruksi……” Qi Xia bergumam pada diri sendiri, “Karena kita semua 「terisolasi tanpa bantuan」, maka kita terjebak dalam kesalahan persepsi ini. Kita mengira untuk berhasil mengaktifkan sebuah 「Gema」, selain kemampuan 「Gema」 itu sendiri harus kuat, diri kita juga harus memiliki pengetahuan teori yang mendukung. Tapi mereka berbeda, 「Gema」 mereka bisa ada banyak sekaligus, setelah dikombinasikan bisa menghasilkan efek yang tak terduga.”
Qiao Jiajin masih merasa tidak paham setelah mendengarkan, menggaruk kepala lalu bertanya: “Tapi Penipu, kalau benar seperti katamu… kemampuan 「keterampilan」 harus dipasangkan dengan kemampuan apa untuk membangun kota? Dari kemampuan yang sudah diketahui ini, mana yang menurutku tidak cukup?”
“「Mimpi」bisa.” Qi Xia menebak dengan berani.
“「Mimpi」……?” Jawaban ini jelas di luar perkiraan trio, membuat tiga orang itu bingung.
“Orang ini memasuki 「mimpi」 setiap orang, dan secara langsung meniru pemandangan dari 「mimpi」 tersebut.” Qi Xia berkata, “Sebagian orang sebelumnya sedang dipenjara, jadi ada penjara di sini. Ada yang sedang bekerja, jadi ada gedung pencakar langit. Ada juga yang sedang bersekolah, jadi ada sekolah. Dan karena mimpi setiap orang hanyalah area kecil, hanya dengan menggabungkan mimpi banyak orang untuk merakit kota ini, barulah skalanya terlihat sebesar ini.”
“Ah……?”
Tiga orang di sampingnya membelalakkan mata, tak tahu harus berkata apa.
Qi Xia mengangguk, lalu melanjutkan: “Dengan cara ini dia sama sekali tak perlu merancang dan mendesain bangunan sendiri. Karena setiap orang berasal dari zaman yang berbeda, menyebabkan bangunan di tempat ini juga sangat aneh, dan benda-benda di dalam bangunan pun bermacam-macam. Jadi kota ini sama sekali bukan berasal dari satu kota di era tertentu, melainkan kota hampa yang dirakit dari serpihan-serpihan ingatan.”
“Lao... Lao Qi...” Chen Junnan berkata, “Laozi hampir tak bisa mengikuti logika orang gila ini. Kalau menurutmu... berarti setiap orang bisa menemukan 「kampung halaman」 mereka di sini?”
“Benar.” Qi Xia mengangguk, “Di sini ada lima kota, setiap kota berisi sekitar sepuluh ribu orang, total lima puluh ribu orang. Lima puluh ribu pemandangan kecil yang mencakup hampir semua jenis bangunan. Tidak mudah menemukan 「rumah」 sendiri dengan akurat. Lagipula meski beruntung bisa melihat bangunan dari mimpimu, bangunan-bangunan itu sudah benar-benar rusak parah, sulit dikaitkan dengan kesan yang ada di ingatan.”
“Tunggu... tunggu dulu...” Chen Junnan mengusap dahinya sambil berpikir lama, lalu membuka mulut, “Kalau begitu... yang punya kemampuan 「Mimpi」 dan cukup gila, pasti bocah 「Tianlong」 itu kan? Kau bilang kota ini didirikan olehnya?”
“Ya, kemungkinannya sangat besar.” Qi Xia berkata.
“Itu juga tidak benar, kan？” Qin Dingdong bertanya di samping, “Syarat utama mengaktifkan 「Gema」 adalah percaya bahwa hal ini nyata. Jika ini benar-benar ulah 「Tianlong」, bagaimana cara dia meyakini bahwa kota ini benar-benar ada di sini？ Jika dia sendiri tidak percaya... meski melihat pemandangan ini, tetap tidak ada cara untuk menirunya.”
“Ini lagi-lagi kesalahan persepsi.” Qi Xia membuka mulut, “Bagi 「Tianlong」 yang memiliki kemampuan 「Mimpi」 dan 「keterampilan」, ada cara lebih langsung untuk membuatnya percaya. Selama dia menggunakan cara ini, kota ini akan terbang tinggi dalam sekejap.”
“Cara apa？”
Qi Xia terdiam sejenak, lalu menjawab dengan suara berat: “Yaitu membuat dirinya sendiri tak bisa membedakan 「mimpi」 dan 「dunia nyata」.”
Semua orang membelalakkan mata mendengar penjelasan Qi Xia. Untuk waktu yang lama, tidak ada yang bersuara.
“Bangsat……” Chen Junnan perlahan membuka mulut, “Bangsat… Aku baru ngerti, ini benar-benar keterlaluan. Selama 「Tianlong」 mengira tempat ini adalah 「Mimpi」, maka secara logis di sini akan muncul benda-benda yang ada di 「Mimpi」… Dan 「Mimpi」 ini berasal dari kita… Ini beneran… kombinasi lancar ya?”
“Kurang lebih seperti itu.” Qi Xia mengangguk, “Kita mengira 「Tianlong」 memindahkan bangunan dari mimpi ke dunia nyata, tapi 「Tianlong」 sudah lama gila. Baginya, ini cuma memindahkan pemandangan dari satu mimpi ke mimpi lain. Maksudnya… Dia mengira bangunan-bangunan ini seharusnya ada di sini, maka bangunan-bangunan ini pun muncul di sini.”
“Diu…” Qiao Jiajin tertegun, “Kalau gitu sama 「Dewa」 nggak ada bedanya dong? Di gereja kami ada ajaran 「Dewa berfirman: Jadilah terang! Maka terang pun jadi」, apa 「Dewa」 juga nggak bisa bedain realitas sama mimpi?”
Chen Junnan menarik napas kedinginan setelah mendengar: “Apa 「Tianlong」 ini kegilaan level ekstrim?”
“Tapi ada juga kelemahan.” Qi Xia berkata, “「Tianlong」sering tertidur lelap, jadi intervensi manajemennya terhadap seluruh「Tanah Akhir」sangat minim.”
“Tertidur lelap……” Chen Junnan mengerutkan alisnya, “Lao Qi...apa kau tidak merasa situasi ini agak rumit?”
“Maksudmu apa?”
“Aku bicara soal aplikasi「Mimpi」oleh Tianlong.” Chen Junnan membuka mulut, “Si pencuri tua itu punya kemampuan mimpi sudah biasa...masalahnya sekarang, dia menganggap buka dan tutup mata sama-sama「mimpi」, gimana cara ngehack ini?”
“Satu-satunya cara adalah membuatnya benar-benar sadar.” Jawab Qi Xia.
Qiao Jiajin perlahan mendekati tiang listrik di samping, mengulurkan tangan dan merabanya.
Tiang listrik ini permukaannya penuh retakan semen, bahkan ditempeli poster orang hilang dan stiker iklan yang hampir tak terbaca tulisannya. Setiap detail dibuat sangat sempurna, ternyata berasal dari「Gema」?
“Tidak, daripada disebut 「Gema」, lebih tepat benda-benda ini adalah sisa ingatan setiap orang, sekaligus 「masa lalu」 masing-masing.”
