“Selamanya tidak akan naik pangkat?”
Zhang Qiang langsung menganga setelah mendengar hal itu.
“Maksudnya...” tanyanya dengan ekspresi tak percaya, “Jika seorang 「shio」 selamanya tidak bisa naik pangkat... lalu kenapa dia memilih menjadi 「shio」? Logika apa ini...? Untuk apa?”
Domba Putih berpikir sejenak lalu menjawab: “Untuk 「keamanan absolut」. Selama tidak 「melanggar aturan」, berapa kali pun mati di ruang wawancara, akan selalu hidup lagi. Inilah yang disebut 「aman」.”
“Kaca... kacau balau...” Zhang Qiang mengernyitkan alisnya, “Bukankah ini justru terbalik... Ini sama sekali bukan 「keamanan absolut」 kan? Sepertinya cuma mencari tempat untuk bersembunyi... Jika terus-terusan terjebak di ruangan... lalu...”
“Dengarkan aku.” Domba Putih berkata sambil melirik ke arah jam dinding,「Seluruh kota ini adalah sebuah 「kecurangan」 besar. Semua orang bilang kalau「shio」bisa keluar setelah menjadi「Langit」, tapi kenyataannya tak mungkin ada yang bisa menjadi「Langit」.」
Begitu suara itu berhenti, sebelum aku dan Zhang Qiang sempat membuka mulut, Domba di belakangnya terlihat tertegun.
“Bercanda apa ini, Domba Putih...” suara Domba gemetar,「Apakah kalimat yang kau ucapkan sekarang juga bohong?」
“Yang ini tidak.” Qi Xia menjawab,「Dan setiap kata yang akan kusampaikan selanjutnya juga bukan kebohongan.」
“Maksudmu apa...” sorot mata Domba berkedip-kedip,「Jika kau tidak berbohong, artinya level tertinggi kami cuma「tingkat bumi」?」
“Benar.” Domba Putih mengangguk.
Domba terdiam lama, lalu mengulurkan tangannya memegang lengan Domba Putih:「Kau menyisakan jalan untuk mereka berdua, lalu aku...? Aku tidak mau jadi「tingkat bumi」seumur hidup.」
“Kau, aku sudah punya rencana.” Qi Xia berkata, “Selama dua 「peserta」 ini menghilang, kau akan secara wajar menjadi 「Bumi」. Nanti kau bisa menungguku di posisi 「Bumi」. Selama kau bisa bertahan 「hidup」 sampai hari itu, aku akan membawamu lewat jalan lain.”
Domba merasa ada yang aneh setelah mendengar: “Tunggu dulu... Xia, apa maksudnya 「menunggu aku」...? Bukankah setelah dua orang ini menghilang, kau juga akan menjadi 「Bumi」?”
“Tidak, sekarang belum bisa.” Domba Putih menggelengkan kepala, “Masih banyak hal yang belum kuselesaikan, jadi aku tidak bisa menjadi 「Bumi」.”
“Aku semakin tidak paham...” Domba menelan ludah, “Kau sekarang adalah 「pewawancara」. Setelah semua orang di ruangan menghilang... kau masih bisa memilih 「tidak menjadi Bumi」?”
“Jangan tanya itu.” Domba Putih menghela napas, “Ada banyak hal yang harus kurus, lagipula aku sedang buru-buru. Jika kalian semua setuju, mungkin ini terakhir kali kita bertemu di sini.”
“Kau…… Tunggu dulu……” Sorot mata Domba mulai tegang, “Dasar kau jangan sampai mengkhianatiku ya? Sekarang kita berdua sudah bunuh Anjing Manusia, tapi kau malah mau menghilang?”
“Tidak, Domba, dengarkan.” Domba Putih mengulurkan tangan menepuk bahu Domba, lalu bergetar pelan, “Sekini saran pertamaku untukmu: Setelah jadi 「Bumi」, pastikan area permainanmu di lokasi terpencil sepi. Jangan pernah berniat bunuh orang, usahakan untuk menahan waktu.”
“Menahan waktu……?”
Domba Putih mengangguk, melanjutkan, “Jika tebakanku tepat, untuk waktu lama ke depan, kota ini takkan punya pemimpin cerdas. Meski ada organisasi baru yang tak terduga, mereka buta akan kebenaran dunia ini. Aku tak ykin apa yang akan mereka lakukan. Kemungkinan besar akan berburu「shio」seperti kota lain. Saat itu situasimu akan bahaya. Kalian juga tahu…… di tempat begini, meski「pemimpin」gila, yang lain bisa ikut gila.”
“「Efek Ikan Minnow」……” Aku terucap begitu saja。
“Apa?” Domba Putih memandang ke arahku。
“Aku... Aku bilang ini adalah「Efek Ikan Minnow」.” Aku berbisik, “Poin ini mirip seperti teori yang pernah kubaca sebelumnya.”
Domba Putih mencerna sejenak lalu berkata: “Agak menarik, bisakah jelaskan padaku?”
“Eh...” Aku tak menyangka sosok seperti Domba Putih ternyata ada pengetahuan yang tidak diketahui, hanya bisa berkata serius: “「Efek Ikan Minnow」berarti ikan minnow yang biasanya hidup berkelompok karena individu lemah, dengan memilih yang terkuat sebagai pemimpin kawanan. Jika manusia membuat ikan minnow kuat menjadi cacat, ikan ini akan kehilangan kendali diri dan aksinya kacau, tapi ikan-ikan minnow lainnya tetap mengikutinya secara membabi buta seperti sebelumnya.”
Domba Putih mengangguk sambil termenung, lalu bergumam pelan: “Benar... Ini bagus... Ini sungguh bagus... Mengukir nama efek singkat di alam bawah sadar, lebih praktis digunakan dibanding pengetahuan utuh...”
“Apa……？”Aku tak paham, tertegun sejenak.
“Tidak ada apa-apa.” Domba Putih menatapku, “Yan...”
“Zhi Chun.” jawabku.
“Yan Zhi Chun. Teori dan hukum ini kamu lihat dari mana?”
“Uh……”Aku berusaha mengingat, “Sebagian besar dari berbagai buku acak... ekonomi, manajemen, psikologi, logika berpikir, teori permainan, dll...”
“Baik, aku mengerti.” Domba Putih mengangguk, seolah merencanakan sesuatu dalam hatinya.
Saat ini justru aku merasa Domba Putih semakin menakutkan.
Agar bisa mengikuti pola pikir pejuang sejati, aku memaksa diri membaca dua buku per minggu, mencatat semua pengetahuan yang berguna, hanya supaya lebih paham dan mampu menangani situasi rumit.
Semua hukum dan efek dalam buku juga memberikan banyak wahyu bagi hidupku.
Tapi jika Domba Putih tidak pernah membaca sebanyak ini... berarti pola pikirnya sejak lahir sudah seperti pejuang sejati, berbeda denganku yang harus menggunakan「pengetahuan」sebagai senjata lewat usaha keras.
“Aku baru mengerti prinsip ini setelah dewasa, ada orang yang belajar metode membuat mobil dari buku orang lain, sedangkan ada juga yang benar-benar bisa 「membuat mobil dengan pintu tertutup」.”
Domba di sebelah tampaknya tidak mendengarkan percakapan kami, hanya mengulurkan tangan menggaruk topeng di wajahnya. Ekspresinya masih sama seperti saat terakhir kulihat——masih terlihat tak percaya.
“Domba Putih, bagaimana kamu… bisa tahu begitu banyak rahasia tempat ini?” dia bertanya.
“Jangan tanya itu.” Domba Putih mengulurkan tangan menghentikannya, “Kalian hanya perlu tahu… baik tugas akhir「shio」「membunuh 3.600 orang」maupun tugas akhir「peserta」「mengumpulkan 3.600 butir Dao」, keduanya tidak boleh diselesaikan. Jika tidak, akan ada ancaman nyawa.”
“Bahkan「Dao」juga tidak boleh dikumpulkan…?” Aku bertanya lagi.
“Benar.” Domba Putih mengangguk, “Memang butuh waktu lama untuk menjelaskannya, aku akan berusaha langsung ke intinya.”
Perkataan Domba Putih berikutnya kembali melampaui perkiraanku.
