“Jiang Ruoxue... Kamu...”
Aku tertegun menatapnya. Kita sudah lama tak bertemu, dan tak pernah kubayangkan akan bertemu kembali dengan Ruoxue dalam situasi seperti ini.
Sebelum kami sempat mengucapkan kalimat berikutnya, Lao Sun kembali membuka mulut: “Nona, kalian berdua sudah bicara, mulai sekarang aku adalah 「Jidao」. Ada apa-apa, langsung saja bilang.”
Saat ini otakku agak kacau, sama sekali tak mendengar omongan Lao Sun. Setelah menatap kami beberapa saat, dia dengan bijak berkata: “Oke, aku jalan-jalan dulu. Kalian ngobrol saja.”
Saat Lao Sun sudah menjauh, Jiang Ruoxue akhirnya tertawa 「pletak」.
Lima tahun tak bertemu, dia masih sama persis seperti dulu, tak ada perubahan sedikit pun.
Keanehan「Tanah Akhir」ada di sini. Entah sudah berapa lama kau berpisah dengan seseorang, selama kau masih mengingatnya, kau akan menemukan dia selalu memakai baju yang sama, model rambut yang sama, dengan sorot mata yang sama. Kecuali yang benar-benar gila, setiap orang di sini sulit mengalami perubahan.
"Aku pikir kamu sudah mati," kata aku.
"Apa maksudmu itu! Masih ingin diatur lagi, ya?" Jiang Ruoxue langsung maju hendak menggerayangi aku, tapi dengan gesit kuhindari.
Kami seperti pertama kali bertemu. Dia terlalu mesra, aku penuh cibiran, tapi tak ada yang membenci satu sama lain.
Aku sangat menyukai Jiang Ruoxue.
Setelah keributan singkat, kami duduk kembali. Dengan senyum manis dia berkata: "Selama beberapa tahun ini kamu cukup hebat ya."
"Hm?"
"Sekarang aku sering bertemu「Jidao」, masalahnya aku sama sekali tidak mengenal orang-orang itu," kata Jiang Ruoxue. "Pasti ini semua berkatmu, kan?"
“Aku meski sudah membujuk banyak orang, tapi masih tidak cukup.” Aku menggelengkan kepala, “「Tanah Akhir」bagaimanapun punya 「aturan」 sendiri, orang-orang ini sewaktu-waktu mungkin melupakan「Jidao」, demi membuat「Jidao」selalu aktif, satu-satunya cara aku harus terus melakukan aksi.”
“Kamu juga jangan membuat dirimu sendiri terlalu lelah.” Jiang Ruoxue membuka mulut, “Segala sesuatu harus bergantung pada「Sebab-Akibat」, seandainya「Jidao」seharusnya menjadi organisasi yang sangat besar, meski kamu tidak melakukan apapun ia akan 「tumbuh」 sendiri. Kalau「Jidao」memang ditentukan tidak bisa berhasil, meski kau gunakan semua yang pernah kau pelajari tetap akan gagal.”
Dia benar-benar sama persis seperti dulu, tak peduli berapa lama kita terpisah, saat bertemu lagi akan langsung akrab seperti semula.
“Justru bagus, kenapa kamu tiba-tiba datang ke sini?” Aku bertanya.
“Ini……ceritanya panjang.” Jiang Ruoxue tersenyum malu, “Aku menemukan seorang gadis yang cantiknya sampai gemuruh menggetarkan langit-bumi sering muncul di area ini, pengen bikin dia jadi「istri」ku. Selain itu juga agak kangen sama kamu, jadi mampir ke sini. Perjalanannya jauh banget, hampir lima jam lebih aku jalan. Kamu belum lihat tuh gadis……tingginya mungkin sampai satu meter delapan, wajahnya mirip artis.”
Pantaslah Jiang Ruoxue, selalu bisa bikin aku terjerumus dalam kebisuan dengan satu kalimat.
“Kamu……datang mencari 「Neng」?”
Aku hampir lupa kalau Jiang Ruoxue orangnya begitu……untung dia bukan 「dalang」.
“Lho?” Sorot matanya menatapku penuh tanya, “Apakah kamu 「makan cuka」? Kalau gitu aku ganti, sebenarnya aku datang untuk mencarimu.”
“Oke oke oke……” Aku menggelengkan kepala, lalu menghela napas.
Setelah terdiam beberapa「detik」, aku bertanya lagi: “Ruoxue……apakah kamu benar-benar 「mencintai」 perempuan?”
“Aku?” Dia mengangkat alis, “Lupa? Sudah kubilang aku danmu adalah 「Orang yang Sama」, aku hanya 「mencintai」 diriku sendiri.”
“Tapi tindakanmu terlihat……” Aku tidak tahu diksi seperti apa yang bisa membuat perkataanku tidak mengandung serangan, jadi hanya bisa berhenti di tengah dan kehilangan kata.
“Terlihat aku menyukai banyak orang, tapi aku benar-benar hanya mencintai diriku sendiri.” Jiang Ruoxue membuka mulut, “Aku suka bersamamu karena sifat asalimu baik, bersamamu hatiku akan menjadi indah, jadi aku akan menempel padamu. Ini juga wujud dari mencintai diriku sendiri.”
“Lalu……gadis yang 「secantik gemuruh menggetarkan langit-bumi」 itu?” Aku kembali bertanya.
“Wajahnya benar-benar mirip denganku, mungkin yang tercantik yang pernah kulihat, jadi bersamanya juga ada kegembiraan yang menyenangkan mata.” Jiang Ruoxue menjawab, “Jika menemukan sifat yang tidak cocok atau persepsi hidup tidak sejalan, mungkin akan berhenti di situ saja.”
Sepertinya aku mengerti perkataan Jiang Ruoxue. Benar-benar, sejak mulai bersosialisasi dengan orang lain, kudapati orang di dunia ini memiliki cara hidup masing-masing. Mereka sempurna dalam logika tindakannya sendiri. Ini adalah pengetahuan yang tak mungkin didapat dari buku manapun.
"Jadi bagiku cowok atau cewek tidak masalah." Jiang Ruoxue membuka mulut, "Kalau senang aku akan bicara lebih banyak, kalau tidak senang langsung menoleh pergi. Suatu hari nanti mungkin kau akan menemukan aku berteman dengan selebriti, mungkin juga menemukan pria rendahan berambut kuning di sekitarku, semua ini hanyalah 「akibat」 kecil, sedangkan 「penyebab」nya adalah agar diriku sendiri bisa lebih bahagia."
Aku mengangguk setelah mendengar, sejujurnya aku tidak cemburu, bahkan merasa senang untuk Jiang Ruoxue.
"Apa yang kau lakukan belakangan ini?" Jiang Ruoxue bertanya lagi, "Hanya merekrut anggota 「Jidao」? Apa ada hal menarik lainnya?"
"Aku..." Aku terdiam sejenak, lalu membuka mulut, "Tidak tahu apakah ini bisa dianggap menarik, Domba Putih itu kembali."
"Domba Putih?" Jiang Ruoxue mengangguk setelah mendengar, "Bukankah itu 「penyebab」 dari segalanya? Kalian sudah menghubungi lagi?"
"Benar." Aku termenung sejenak, "Sekarang ada dua hal yang sangat kuperhatikan... Kebetulan kau datang, bisa bantu saya memberi ide?"
"Silakan."
Aku pertama-tama menceritakan kejadian Lao Sun tadi pada Jiang Ruoxue, sekaligus menyampaikan jawaban yang dihasilkan oleh 「Sebab-Akibat」.
Aku mengatakan curiga kalau Domba Putih akan melepaskan diri dari 「shio」 di kemudian hari, berubah menjadi eksistensi level lebih tinggi. Ada kemungkinan juga di suatu hari nanti, yang mengubah orang-orang di sini sebenarnya bukan Domba Putih, bagaimanapun ini hasil yang kudapat setelah berkali-kali 「mendeteksi masa depan」.
"Ah... Dasar kamu tak tahu malu..." Jiang Ruoxue langsung terucap sebelum selesai mendengarku, membuatku tertegun.
"Apa... Apa yang terjadi?"
"Berani-beraninya... Selama ini aku selalu pusing tiap kali jalan di jalan..." Jiang Ruoxue memasang wajah jijik, "Kamu pakai 「Sebab-Akibat」-ku untuk mendeteksi masa depan apa sih... Proyek ini saja sudah sangat besar! Sudah sangat menyita perhatian! Apa kamu ingin membuatku kelelahan sampai mati?!"
"Aku..."
Dia tampak kesal sambil melipat kedua tangan di dada: "Dengar baik-baik, Si Yan, hanya kamu... Kalau orang lain, aku sudah kabur dari dulu."
“Aku terlalu paham Jiang Ruoxue. Selama dia bisa mengutarakan sesuatu, artinya dia tidak benar-benar marah. Kalau benar-benar marah, dia hanya akan terdiam tanpa ekspresi.”
“Memang ini salahku…” Aku berkata dengan rasa bersalah, “Aku tidak memikirkan sampai ke tingkat ini… Maafkan aku.”
“Maafkan kepala…” Jiang Ruoxue mengerutkan mulutnya, “Datanglah ke sini dan cium aku, lalu kita lupakan ini.”
“Baik, lebih baik kamu terus saja marah.”
