Setelah memberi beberapa penjelasan singkat, Weekend segera pergi.
Katanya dia juga sibuk harus melapor ke sebuah organisasi.
Hanya saja organisasi yang dia maksud bukan 「Surga Firdaus」, melainkan organisasi tentara bayaran lain yang ternyata lebih rumit dari yang kubayangkan.
Sambil menunggu di tempat, kuperhatikan para 「peserta」 di area ini memang berbeda. Mereka tampak terencana dan terorganisir, sering masuk ke 「game level dalang」 berkelompok kecil.
Tampaknya Chu Tianqiu memang punya kemampuan, bisa mengorganisir banyak orang dengan teratur seperti ini.
“Apa yang dia andalkan? Kekerasan fisik? Kecerdikan? Ataukah「Gema」yang kuat?”
Saat aku masih berpikir, tiba-tiba kulihat sosok familiar mendekat dari kejauhan. Bagaimanapun perkiraanku, tak pernah kubayangkan dia akan berada di sini.
Tante Tong dengan dua pemuda sedang berjalan seenaknya melewatiku sambil memegang peta. Mereka tampak sedang berbicara tentang sesuatu, tak menyadari kehadiranku.
“Tante Tong……?” Panggilku dengan suara tak percaya.
“Hmm……?” Tante Tong menoleh dan langsung melihatku. “Waduh! Kamu itu...”
Dia terdiam sejenak, lalu berkata pada dua pemuda di belakangnya: “Kalian duluan ke lokasi itu ya? Nanti aku menyusul.”
“Baik, Tante Tong.” Seorang pria yang terlihat paling tua enam belas tahun menjawab. “Kami pergi dulu. Jaga diri baik-baik gitu.”
「Organisasi」ini lebih aneh dari yang kubayangkan. Tante Tong yang sudah berusia 50 tahunan dan remaja 15-16 tahun itu – mengapa mereka berdua ditugaskan bersama?
“Tapi setelah dipikir-pikir lagi, Tante Tong juga adalah 「Pemilik Gema」, dalam game level dalang yang umum, menjaga diri sendiri masih tidak masalah.”
“Setelah mengantarmu pergi dua pemuda itu, Tante Tong maju ke depan dan menahan lenganku, dengan wajah tersenyum berkata: 'Nak, kamu kok ada di sini ya?'”
“'Tante Tong……Aku juga ingin bertanya pada Anda……Anda ini sudah bergabung dengan 「organisasi」?'”
“'Waduh, benar dong.' Tante Tong mengangguk, 'Aku sudah menemukan.'”
“'Menemukan……?'”
“'Masih ingat apa yang pernah Bibi bilang?' Tante Tong tersenyum penuh kelembutan, seolah menemukan harta karun, 'Dulu Bibi bilang mau mencari orang yang membawa 「Karma Baik」 besar di tubuhnya……Sudah kutemukan.'”
“Setelah mendengar, aku tertegun sebentar: 'Orang itu ada di dalam 「organisasi」?'”
“'Dia adalah pemimpin「organisasi」.' Kata Tante Tong, 'Seorang anak bernama Chu Tianqiu.'”
“'Pemimpin……' Aku tertegun, 'Maksudmu dia adalah seorang 「Orang Baik」?'”
“Bukan sekadar 「orang baik」.” Tante Tong menggelengkan kepala, “Memiliki ‘Karma Baik’ yang sangat besar di tubuhnya, konsepnya sama sekali berbeda dengan ‘orang baik’.”
“Maksudnya?”
“Seperti banyak orang yang melakukan amal.” Tante Tong menjelaskan padaku, “Tapi sebagian melakukannya dengan tujuan tertentu. Ada yang ingin mempercantik citra diri, ada untuk reputasi perusahaan, bahkan ada yang menghindari pajak. Meski mereka ‘berbuat baik’ dan secara nominal disebut ‘orang baik’, tapi titik awalnya bukanlah ‘kebaikan’. Jadi tidak bisa dianggap sebagai ‘Karma Baik’, hanya sekadar melakukan hal baik.”
Setelah dipikir-pikir dari sudut pandang Tante Tong, aku langsung bisa memahami perkataannya.
“Jadi orang yang memiliki ‘Karma Baik’ besar itu, motivasinya murni ‘kebaikan’?” tanyaku.
“Benar.” Tante Tong mengangguk, “Dia melakukan hal baik tanpa tujuan apa pun, hanya karena ingin melakukannya, lalu dilakukan. Organisasinya didirikan bukan untuk meminta sesuatu dari 「peserta」, semua yang dilakukannya murni untuk membantu orang lain. 「Karma Baik」 sebesar ini pasti mempengaruhi nasibnya, inilah 「karma」-nya. Jika ada yang akan mendapat akhir bahagia karena 「karma」, hanya dialah orangnya.”
Aku tak hanya mengerti arti 「Karma Baik」, tapi juga makna 「karma」.
“Nak, dia memanggil orang normal di sini sebagai 「orang waras」, sedangkan yang gila disebut 「orang gila」.” Tante Tong melanjutkan, “Kau tahu bagaimana orang-orang di sini menyapanya?”
“Tidak.”
Tante Tong menatap langit, menarik napas dalam: 「Raja Orang Waras」.
Ini……memang tiga karakter yang sangat bermakna.
Bukan raja suatu tim, bukan pula raja 「Jidao」 atau organisasi 「Surga Firdaus」, melainkan raja di hati semua orang normal.
“Sayang sekali Ah……” Tante Tong tersenyum pahit sambil menggelengkan kepala, “nak, pernahkah kamu mendengar ungkapan「「orang baik」 tidak berumur panjang」?”
“Tentu saja pernah……” Begitu suaraku habis, aku langsung merasa ada yang kontradiktif, lalu「bertanya」, “Tante Tong, menurut penjelasanmu, bukankah yang disebut「karma」itu artinya「Perbuatan Baik dibalas baik, Kejahatan dibalas jahat」? Mengapa masih ada kasus orang baik tidak berumur panjang?”
“Sudah kukatakan……” Tante Tong menjelaskan, “Definisi「kebaikan」dan「kejahatan」sebenarnya tergantung pada pelakunya sendiri. Anak yang terlalu baik, saat melakukan「Perbuatan Baik」, sama sekali tidak akan mendefinisikannya sebagai「Perbuatan Baik」. Jadi sebagian「Karma Baik」akan berubah menjadi「karma netral」karena persepsi mereka sendiri, yaitu tidak baik maupun jahat, karma tidak bertambah maupun berkurang.”
Tampaknya aku masih memandang konsep「karma」terlalu sederhana. Jika dijelaskan lebih lanjut, delapan karakter「Perbuatan Baik dibalas baik, Kejahatan dibalas jahat」ini cukup untuk menulis satu makalah ilmiah.
“Jadi ingin mengandalkan「karma」untuk mendapatkan「balasan baik」bukankah hal yang sulit?” aku bertanya, “Harus konsisten berbuat baik, juga harus meyakini yang dilakukan adalah「perbuatan baik」.”
Tante Tong membuka mulut: “Nak, apa kau perhatikan di dunia ini orang jujur dan baik hati, biasanya hidupnya tak bahagia, bahkan mungkin ditindas dengan kejam?”
Benar…… Bagaimana mungkin aku tidak tahu?
“Jadi berbuat baik sejak awal memang bukan perkara mudah, di dunia ini akan banyak hambatan menghalangi langkahmu.” Tante Tong mengulurkan tangan mengambil helai rambut yang lepas dari rokku, lalu berkata, “Anak seperti Chu Tianqiu, jalan di depannya hanya dua: entah ia bisa menjaga hatinya tetap「Tanpa Noda」, bertahan sampai mencapai pencerahan. Atau suatu saat berubah menjadi iblis, semua「Karma Baik」berubah jadi「karma buruk」. Tapi setidaknya sekarang……alur「karma」masih mengarah baik.”
Sungguh menggelikan jika dipikir, seandainya aku ini Sang Raja Orang Waras, pasti takkan mau berkorban tanpa pamrih selama ini. Bagaimanapun, esensi manusiawi itu pada dasarnya jelek.
Semakin banyak memberi, semakin rakus pula pihak lain menuntut.
“Memberi sekarung beras jadi kebaikan, tapi satu gantang beras malah jadi permusuhan.”
Aku tak tahu apakah Raja Orang Waras akan menyediakan makanan untuk mereka. Barang-barang yang awalnya bisa membuat semua orang gembira ini, setelah beberapa siklus aneh justru akan membuat orang merasa biasa saja.
Punya makanan itu sudah seharusnya, kalau tidak berarti pemimpin tidak mampu. Inilah sifat dasar manusia.
Tante Tong melihatku terdiam lama, lalu mengulurkan tangan menahan tanganku sambil berkata:
“Nak, jika suatu hari ada anggota 「Jidao」 yang ingin mundur, biarkan mereka bergabung ke 「Surga Firdaus」 untuk mendapat akhir yang baik.”
