Detak jantungku kembali berdegup kencang.
Setelah mengikuti Domba Putih sekian lama, akhirnya aku akan menyaksikan rencananya mencapai garis finis.
"Kak Domba... Setelah aku menemukanmu... Lalu apa?"
Dia mengangkat kepala dan memandangku, berkata: “Tunggu seseorang, orang itu datang baru aku beri tahu.”
“Menunggu orang……？”
Aku dan dia diam-diam menunggu di kantor. Tak lama kemudian, seorang pemuda berparas tampan berbaju kulit 「hitam」 masuk dari balik pintu.
Setelah masuk, dia memberi hormat ringan pada Domba Putih: “Apakah ini bisnis yang Anda maksudkan?”
“「Ya」.”
“Ternyata 「shio」 tingkat bumi, maaf sebelumnya. Kak Lima sudah memberi instruksi, sekarang bisa dimulai.”
“Apakah kamu juga akan berada di sini?” tanya Domba Putih.
“「Ya」, aku harus ada di sini,” jawab pemuda itu. “Jika tidak, aku tidak bisa menggunakan kekuatan. Harap maklum. Tapi semua yang kudengar hari ini takkan bocor setitik pun. Jika melanggar, semua anggota akan menyerahkan kepala.”
“Baik.” Domba Putih mengangguk. “Mulai.”
Pemuda itu perlahan menutup mata. Tiba-tiba kurasakan kekuatan ajaib mengelilingiku, suasana sekitar sunyi senyap.
Ternyata Domba Putih masih punya bidak lain...
Pakaian orang ini mirip... Apakah dia satu 「organisasi」 dengan Weekend?
“Yan Zhi Chun, tugas utama setelah menemukanku adalah memastikan apakah ingatanku sudah pulih.” Domba Putih membuka pintu perbincangan, “Jika aku sudah pulih ingatan, maka……”
Domba Putih terdiam sejenak.
“Lalu bagaimana……?”
“Maka kamu harus memimpin semua orang untuk segera menghancurkan semua 「Lonceng Besar」dan 「layar」di kota.”
“Apa……?”
Aku mulai merasakan suasana 「pertempuran habis-habisan」.
Menghancurkan semua 「Lonceng Besar」dan 「layar」…… Bagaimana para 「Pemilik Gema」yang belum mahir bisa memastikan apakah mereka sudah mendapatkan 「Gema」?
“Tapi harus cepat-cepat.” Domba Putih berkata, “Jika tidak, pasti akan ada intervensi dari pihak atas saat penghancuran.”
“Intervensi pihak atas?” Aku terdiam, sepertinya tidak terlalu paham maksudnya, “Kakak Domba…… Menurut tebakanku…… 「Layar」itu seharusnya dibangun oleh mantan 「peserta」di masa lalu kan…… Fungsi utamanya untuk membantu 「peserta」, tapi kenapa pihak atas di sini malah mau ikut campur? Mereka seharusnya justru ingin semua benda ini hancur bukan?”
“Jangan bodoh.” Domba Putih membuka mulut, “Jika benda itu hanya untuk membantu 「peserta」, kau pikir Tianlong dan Qinglong akan duduk diam?”
“Maksudmu… benda itu juga berguna bagi mereka berdua?”
“「Ya」, itu pedang bermata dua. Bukan hanya kita yang menggunakan layar untuk mencari 「Pemilik Gema」, mereka juga sama.” Domba Putih berkata, “Layar bukan hanya mata dan telinga kita, tapi juga mata dan telinga mereka. Jika ingin memulai pertarungan terakhir dengan mereka, harus menghancurkan benda ini.”
Pernyataan ini… terlihat di hari-hari mendatang kita akan meraba dalam kegelapan. Jika kita gagal, di sini pasti akan terjerumus dalam kekacauan besar.
“Tapi total ada empat layar…” Aku membuka mulut, “Secara teori, untuk mencegah intervensi, kita harus merobohkan empat 「Lonceng Besar」 dan layar secara bersamaan. Jika tidak, mereka pasti akan mendeteksi, lalu membunuh semua orangku……”
Meski mereka tidak mendeteksi, dan kita berhasil merobohkan Lonceng Besar dan layar, setelahnya kita pasti tidak mungkin kabur. Ini adalah jalan dengan banyak korban.
Jika Tianlong dan Qinglong benar-benar mengandalkan layar untuk mencari 「Pemilik Gema」... Aku jelas sedang menantang wibawa mereka.
“Kamu terlalu banyak berpikir.” Domba Putih membuka mulut, “Mengenai Lonceng Besar dan layar, ada celah besar yang terpampang di depan mata, tapi tak ada seorang pun yang menyadari polanya.”
“Celah besar……?”
“Yan Zhi Chun, jika harus membangun empat lonceng tembaga seberat beberapa ton, dan empat layar raksasa yang bisa beroperasi normal, apakah material yang ada di kota ini cukup?”
Aku berkedip perlahan: “Maksudmu...”
“Makhluk aneh seperti ini tidak mungkin tercipta dari kekosongan. Meski Pemilik Gema sekuat apapun tetap harus menggunakan material untuk membangun. Tapi bangunan sebesar ini sama sekali tidak mungkin mengumpulkan cukup bahan. Lagipula keempat perangkat ini telah diberi 「Sebab-Akibat」-「layar menyala」 maka 「lonceng berbunyi」. Proyek sebesar ini, produk Gema yang tak terbayangkan, layout utara-selatan yang presisi... Tapi tak ada yang melihat masalahnya.”
“Aku masih belum terlalu mengerti……jadi sebenarnya ada celah besar apa?” aku bertanya.
“Yan Zhi Chun, keempat Lonceng Besar dan layar terlihat sama persis, tidak ada perbedaan.” Domba Putih memalingkan kepala memandangku, “Karena salah satunya adalah「bentuk asli」, tiga sisanya adalah「Palsu」.”
“Ah?!”
“Kamu tidak perlu merobohkan semua Lonceng Besar dan layar sekaligus, cukup temukan Lonceng Besar dan layar yang terukir karakter「87」, maka「Palsu」lainnya akan menghilang. Bagaimanapun,「bentuk asli」sudah tidak ada.”
Tunggu sebentar……otakku sangat kacau.
“「Palsu」itu maksudnya apa?” aku tertegun, “Apakah ini「Gema」?”
“Benar.” Domba Putih mengangguk, “Cukup bangun satu set layar dan Lonceng Besar di arah selatan sejati, tiga arah lainnya menggunakan「Palsu」sebagai replika. Dengan cara ini bisa menghemat proyek besar.”
Punggungku kembali merinding. Tiba-tiba aku sangat mengagumi orang yang membuat Lonceng Besar dan layar itu. Bagaimana dia bisa memikirkan metode konstruksi seperti ini saat itu?
「Gema」 yang tertanam di Lonceng Besar dan layar itu seharusnya lebih banyak dari yang dikatakan Domba Putih... Sebenarnya orang macam apa yang mengorganisir 「Pemilik Gema」 sekuat ini lalu mendirikan perangkat yang bisa menyejahterakan semua orang?
“Lalu apa maksud 「87」?” Aku bertanya lagi.
“Ini adalah penanda yang ditinggalkan seorang 「Penjelajah」. Dia selalu mencatat lokasi turunnya setiap tim 「peserta」 dan meninggalkan nomor urut sesuai urutan penemuannya. Tim yang turun di sekitar Lonceng Besar disebutnya sebagai 「nomor 87」.”
Penjelasan Domba Putih sangat jelas, tapi aku justru semakin bingung.
“Kakak Domba... Bagaimana kau bisa tahu semua ini?” tanyaku.
“Jangan tanya.” Domba Putih membuka mulut, “Ingat, ketika kau menemukanku lagi dan melihat ingatanku mulai pulih, pastikan untuk segera membentuk 「tim perusak」. Inilah tugas pertama yang kuserahkan padamu.”
“Baik...” Aku mengangguk dengan wajah serius.
“Tugas pertama sangat sederhana. Selanjutnya adalah tugas kedua, yang sekadar terdengar saja sudah seperti jalan buntu.” Ujar Domba Putih.
Aku menatap Domba Putih yang sedang menunggu untuk berbicara, tapi pemuda berjaket kulit di samping justru yang membuka mulut.
“Tunggu、tunggu sebentar……” Wajahnya pucat pasi saat memandang Domba Putih, “Sungguh meminta maaf...Pembicaraan Anda berdua benar-benar di luar nalar...Aku cuma orang yang mempertaruhkan nyawa, tidak mau terseret.”
