“Ada.” Domba Putih menjawab.
“Lalu misalnya mundur sepuluh ribu langkah, kita benar-benar bisa masuk ke「kereta api」, benar-benar bisa menemukan「Hei Yang」, sedangkan「Hei Yang」benar-benar tidak membunuh kita, kita juga sangat beruntung bisa membunuh「kumbang langit」, lalu menyelamatkan「semut」... Setelah itu harus bagaimana?”
“Itu terlalu sederhana.” Domba Putih membuka mulut, “Orang yang bertahan hidup semuanya mencari cara untuk kabur. Nanti kalian seharusnya akan bertemu banyak「orang dalam」di「kereta api」, baik「Bumi」maupun「level dalang」. Selama kalian menemukan posisi orang dalam dengan akurat, bersembunyi tegas di ruangan lawan, lalu menunggu keributan berlalu, carilah cara untuk evakuasi dari「kereta api」.”
Benar... Rencana ini bagus, terdengar Domba Putih telah memasang banyak「jarum」...
“Tapi berapa banyak dari kita yang benar-benar bisa bertahan hidup?” Ekspresiku muram, “Menurutmu berapa orang dari kita yang bisa「kabur」?”
“Aku tidak bisa mendeduksi segala sesuatu di masa depan.” Domba Putih berkata, “Bagaimanapun rencana ini membutuhkan kerja sama banyak orang. Sekali ada satu mata rantai yang bermasalah, bagian lain juga akan terkena dampak.”
“Kakak Domba, aku benar-benar tidak punya kepercayaan diri untuk membawa sekelompok orang biasa menyerang「kereta api」, membunuh「tingkat langit」lalu keluar tanpa cedera……”
“Tidak perlu tidak percaya diri seperti ini.” Domba Putih mengulurkan tangan dan meletakkannya di bahuku, ini pertama kalinya dalam ingatanku dia menyentuhku.
“Apa?”
“Kamu adalah「Perampas Hati」.” Domba Putih berkata, “Semua「shio」di sini mustahil「kebal terhadap Gema」. Selama kepercayaanmu cukup stabil, bisa mengontrol「kumbang langit」secepat mungkin, mungkin kemenangan kalian hanya butuh sekejap.”
Benar… Logikanya tepat, tapi aku belum pernah menggunakan「Perampas Hati」-ku untuk melawan musuh level tinggi seperti ini.
“Kamu bisa menggunakan sisa waktu untuk melatih「Perampas Hati」dan「kepercayaan」di hatimu.” Domba Putih melanjutkan, “Kamu harus menganggap nyawa **dalang** seperti rumput, memandang rekan setim sebagai batu kerikil. Berapa pun yang「mati」atau「kehilangan」rekan,「kepercayaan」mu tidak boleh goyah sedikit pun. Jika tidak, akhirmu hanya kehancuran.”
“Dengan demikian, selanjutnya aku masih harus terus menerus ikut game level 「Bumi」, dan di dalamnya sebisa mungkin menggunakan 「Gema」 untuk membunuh 「peserta」 lainnya. Jika tidak, aku akan sulit mendapatkan latihan, dan juga sulit menganggap nyawa manusia seperti rumput.”
“Lalu……「semut」?” Aku bertanya lagi, “Setelah menyelamatkan mereka……harus dibawa ke mana?”
“Dibawa?” Domba Putih menggelengkan kepala, “Tidak perlu dibawa, cukup pulihkan aksi mereka, biarkan bisa berkeliaran ke mana saja. Itu sudah merupakan bantuan besar bagiku.”
“Apa?” Aku berkedip perlahan, “Kita menyelamatkan mereka……lalu membiarkan mereka berjalan bebas di 「kereta api」? Lalu apa arti penyelamatan kita?”
“Tentu saja untuk membuat mereka mencari 「mata」.”
Sudut mulut Domba Putih sedikit terangkat, memperlihatkan senyum dingin yang membuatku merinding.
“Mencari 「mata」……?”
“Ada banyak「mata」yang menunggu mereka untuk dicari……” Domba Putih masih menggantungkan senyum dinginnya sambil melanjutkan, “Karena mereka sudah pulih aksinya, tapi tak bisa pergi ke「bumi」, terpaksa harus, mencari「mata」di「Kereta Api」…… Ini benar-benar kabar terbaik……”
Aku sepertinya lagi tidak bisa memahami Domba Putih. Setiap kata yang diucapkannya sulit kumengerti.
“Kamu jarang menemukan「Pasukan」yang punya target sejelas ini.” Domba Putih berkata padaku, “Ini semua akan jadi hasil dari usahamu.”
Harus diakui… Tujuan aku bergabung dengan Domba Putih memang untuk menjadi kuat, dan dia benar-benar memberikanku「kecerdasan」seperti yang dijanjikannya.
Awalnya kupikir aku punya kesempatan untuk melindungi diri sendiri, bisa keluar tanpa cedera saat menemukan bahaya, sehingga bisa lepas tangan.
Tapi sekarang jelas tidak ada jalan ini yang bisa dipilih.
Meski benar-benar terdeteksi bahaya, aku sudah berada di「Kereta Api」… Bagaimana caranya aku bisa keluar tanpa cedera saat itu?
“Bagian kedua rencana ini benar-benar terlalu kabur.” Aku membuka mulut, “Kamu bilang kita akan melihat banyak 「orang dalam」 di 「kereta api」, lalu masuk ke ruangan mereka untuk menunggu penarikan dari 「kereta api」, tapi siapakah sebenarnya 「orang dalam」 ini? Apa metode untuk 「keluar dari kereta api」? Jika 「kereta api」 benar-benar memiliki pintu keluar, bukankah seharusnya kita melakukan segala cara untuk menuju ke sana? Apa artinya bersembunyi di dalam ruangan?”
Domba Putih menatapku terdiam lama, perlahan mengeluarkan satu kata: 「Oh?」
Aku tidak terlalu mengerti maksud 「Oh」 ini……
Melihat ekspresi mikro Domba Putih, seolah mengatakan 「kau bisa sampai memikirkan level ini」, tapi juga seperti mengatakan 「ini saja belum berhasil menipumu」.
“Kakak Domba.” Aku merapikan logikaku, melanjutkan, “Jika kau benar-benar ingin kita bisa kabur dari 「kereta api」, cara terbaik tentu saat 「kumbang langit」 dibunuh. Saat itu 「semut」 akan berlarian, kawanmu muncul, kereta dalam kekacauan. Hanya di momen itu kita punya kesempatan kabur. Tapi begitu kita masuk ke 「ruangan」 untuk bersembunyi, menunggu debu mereda, tatanan dipulihkan... ke mana lagi kami para pendatang ini bisa lari?”
Kukira Domba Putih akan menjawab keraguanku, tapi dia malah terdiam lagi selama beberapa 「detik」.
“Yan Zhi Chun, jika kau ingin, kaburlah saat 「kumbang langit」 dibunuh.” Suaranya datar, “Aku hanya memberi satu rencana yang sudah kupersiapkan. Kalian tak harus patuh. Nanti, mau kabur atau bunuh diri, bahkan pakai topeng jadi 「shio」... terserah.”
“Apa...?”
Rencana sedetail ini, tapi punya akhir yang semau gue?
“Aku tidak bisa menjamin semua orang di 「organisasi」mu 「selamanya aman」.” Domba Putih kembali membuka mulut, “Tapi kamu harus mencari cara bersembunyi, setelah semuanya beres aku akan datang mencarimu.”
Baik… Ini bukan akhir kita, melainkan akhir 「Jidao」.
Bagaimanapun peran 「Jidao」sudah berakhir setelah melindungi di sini, merusak Lonceng Besar dan layar, serta membunuh 「kumbang langit」. Bagi Domba Putih, orang-orang ini benar-benar kehilangan nilai pemanfaatan dan bisa ditinggalkan kapan saja.
Tapi aku tidak bisa menyerah pada mereka.
Meski aku belum pernah bertemu banyak orang di 「Jidao」, tapi menurut perkataan Jiang Ruoxue, aku memikul 「Sebab-Akibat」di tubuh mereka. Mereka menjadi 「Jidao」, menyerbu 「kereta api」, tewas di tangan 「shio」, semua karena aku.
Jadi aku akan sendiri menyusun akhir untuk mereka.
Rencana Domba Putih bagian awal akan kugunakan seluruhnya, tapi bagian belakangnya perlu kusesuaikan.
“Ini adalah rencana yang kuberikan untukmu dan 「organisasi」mu.” Domba Putih membuka mulut, “Ingat, jika dua tiga tahun kemudian aku menghilang, carilah cara untuk menemukanku. Tak peduli berapa lama, jika aku sudah menyimpan memori, turutilah rencana. Jika belum, bantu aku mengembalikan ingatan.”
