“Oh?”
Aku tahu aku kembali membangkitkan minat Qinglong.
Mengapa Domba Putih mengucapkan begitu banyak kata melawan tatanan tanpa dihapus? Seperti kata Qinglong... dia menyukai semut yang cerdas.
Selama aku membuat Qinglong cukup tertarik padaku, maka mungkin aku bisa bertahan hidup.
Jika Qinglong benar-benar bekerja sama dengan Domba Putih, itu berarti saat Domba Putih pertama kali muncul, 「backing」 yang disebut oleh Anjing Pudel Debu dan Domba adalah Qinglong.
Dia selalu sangat menghargai orang pintar.
“Qinglong, aku lebih kuat dari sebagian besar 「peserta」 di sini.” Aku membuka mulut, “Meski membunuhku tidak akan membuatmu rugi, tetapi dengan membiarkanku hidup akan memberimu keuntungan. Aku akan lebih cerdas dari yang kamu bayangkan.”
“Benar-benar menarik...” Qinglong melangkah maju, “Apa yang membuatmu begitu yakin mengatakan ini?”
“Aku...” Aku terdiam sejenak, lalu melanjutkan, “Aku sudah minder seumur hidup, sekarang saatnya untuk yakin sekali saja.”
“Yan Zhi Chun.” Qinglong memanggil lagi, “Sungguh malang? Kehidupan yang dimanipulasi justru kau anggap harta berharga. Rasa mindermu itu wajar, kau harus tetap minder selamanya di hari-hari mendatang.”
“Apa...?”
Qinglong perlahan mengulurkan tangan, membuka telapak tangannya yang menggantung di depan dahiku.
Aku merasakan kekuatan luar biasa sedang mendeteksi otakku.
“Kehidupan yang begitu kacau?” Qinglong tanpa ekspresi berkata, “Ingatanmu salah, pikiranmu kacau, bahkan「kecerdasan」bukan milikmu sendiri. Otakmu mengaktifkan「kemampuan」memperbaiki diri yang kuat, mengubah memori kacau menjadi kehidupan utuh, tapi ini juga「menipu」dirimu sendiri.”
“Aku……”
“Kau seharusnya juga menyadari ada yang aneh dalam hidupmu? 「Melihat berarti percaya」sama sekali tak berguna di sini.” Qinglong melanjutkan, “Sebelum hari ini, tidak ada satupun「ingatan」yang terjadi padamu bisa dipercaya.”
“Aku... Aku tidak mengerti.” Aku membuka mulut, “Aku tahu kehidupan seperti apa yang kujalani, juga tahu bagaimana bisa sampai di titik ini. Domba Putih adalah penyelamatku, meski dia melakukan hal yang tidak tepat, aku sama sekali tidak mungkin「mengkhianati」dia.”
“Tapi dia terus-terusan mempermainkanmu.” Qinglong berkata, “Dia sudah mempermainkan banyak orang di sini. Alasan aku selalu melakukan 「penyadapan」 adalah untuk memahami setiap gerakan Domba Putih. Domba Putih akan mengacaukan segalanya di tempat ini, tak ada yang bisa lolos... Bukankah kamu juga merasakannya saat berada dalam 「Bungkam」 itu?”
“Terus?”
“Kamu memicu rasa penasaranku.” Qinglong melanjutkan, “Bekerja untuk Domba Putih itu percuma. Lebih baik bekerja untukku. Aku bisa menawarkan Chip yang lebih tinggi.”
“Kedengarannya sangat menggoda, tapi tidak bisa.” jawabku, “Kesan pertamaku padamu dan Domba Putih sama sekali berbeda. Aku tak mungkin bekerja untukmu.”
“Apa bedanya?” Qinglong menyeringai, “Sama-sama orang kuat yang datang menawarkan kerja sama, tapi aku malah kalah dari Domba Putih?”
“Ya... situasi di permukaan memang terlihat sama.” Aku tersenyum pahit dan menjawab, “Tapi Domba Putih sejak awal memperlakukan aku sebagai manusia, sedangkan aku sendiri yang menganggap diri sebagai anjing. Sedangkan kamu sejak awal sudah ingin memperlakukan aku sebagai anjing. Jika bekerja sama denganmu, satu-satunya cara adalah dengan membuktikan bahwa aku manusia.”
“Ha ha ha ha!” Qinglong tertawa terbahak, “Sayangnya kamu bahkan bukan「Anjing」, hanya semut!”
“Justru karena sikapmu ini...” kataku, “tidak akan ada yang mau mempertaruhkan nyawa untukmu.”
“Apakah perlu...?” Qinglong berkata, “Yan Zhi Chun, apakah kamu sadar betapa berbahayanya posisimu sekarang?”
Wajahku berubah muram, lalu mengeluarkan selembar peta dari saku: “Qinglong, meski takkan mempertaruhkan nyawa untukmu, tapi dengan ini aku menebus「akal sehat」ku. Jika setelah melihatnya kamu ingin membunuhku, aku takkan membantah.”
Aku tahu jika Qinglong menemukan peta ini dari mayatku, maka nilai terakhirnya pun akan hilang.
Sekarang masih bisa kujadikan ini sebagai chip negosiasi, inilah kesempatan terakhirku.
Qinglong berhenti sejenak, lalu mengayunkan lengannya dengan ringan. Peta di tanganku tiba-tiba mengambang dan terbuka sendiri di hadapannya.
“Peta……?” dia bergumam pelan, “Peta dari Domba Putih?”
Sorot matanya dengan cepat menyapu delapan lokasi di peta, lalu menunjukkan raut wajah termenung.
“Bukankah kau suka orang pintar?” aku bertanya, “Peta ini kuberikan padamu. Kau saja yang memecahkan masalah yang ditinggalkan Domba Putih, bagaimana?”
“Menarik……” Qinglong perlahan menunjukkan senyum, “Dia memanggil「Bungkam」, lalu memberimu peta…… Percakapan selanjutnya juga akan berkisar pada peta ini?!”
“「Ya」.” Aku mengangguk dengan wajah tenang, meski detak jantungku sangat kencang.
Kakak Domba, hanya ini yang bisa aku lakukan.
“「Sapi Chou」、「Kelinci Mao」、「Naga Chen」……” Qinglong tiba-tiba mengerutkan kening, “「Naga Chen」……?!”
Aku menatap Qinglong dengan hati-hati, tak mengerti mengapa dia bereaksi begitu besar terhadap「Chenlong」.
“Bagus... Bagus sekali kau, Naga Bumi...” Qinglong tiba-tiba menoleh ke arahku, “Semut kecil... Kau benar-benar telah membantu besar...”
“Benarkah……?” Aku berkata dengan keraguan ambigu.
“Sungguh menarik, menyerahkan informasi penting begitu saja. Aku ingin lihat bagaimana kau akan memberi penjelasan ke Domba Putih.” Qinglong kembali menunjukkan senyum gila, “Menarik... Pertarungan antar serangga, siapa yang takkan menontonnya sepanjang hari?”
Aku tahu mungkin Qinglong tidak berbohong. Informasi yang hanya kuketahui di seluruh dunia ini... Tugas terpenting dan teraman ini, hancur hanya beberapa menit setelah aku meninggalkan area permainan Domba Putih.
Masalahnya adalah aku sama sekali tak bisa melawan Qinglong... Bahkan「Gema」ku pun tak berpengaruh padanya. Bagaimanapun, dia sendiri adalah「Perampas Hati」, bahkan jauh lebih kuat dariku.
Dalam situasi seperti ini, satu-satunya yang bisa kulakukan adalah「hidup」.
Qinglong menyimpan peta dengan rapi, meninggalkan ekspresi penuh makna padaku, lalu tiba-tiba menghilang di depan mataku.
Sebelum menghilang, mulutnya masih bergumam 「Chenlong」.
Aku teringat Domba Putih pernah bilang di antara delapan orang ini ada tim kita sendiri... Sekarang Qinglong sudah dapat peta, mereka mungkin akan dibabat habis.
Harus segera mencari cara...
Memikirkan ini, aku buru-buru lari ke area permainan Domba Putih, mendorong pintu dan masuk ke kantor.
Domba Putih duduk di tempat duduknya tanpa ekspresi, kedua matanya setengah terpejam, sepertinya sedang mempertimbangkan sesuatu.
"Kak Domba... Ada masalah..." suaraku gemetar.
Domba Putih perlahan membuka mata, memandangku: "Pelan-pelan, ada apa?"
"Peta itu... direbut Qinglong!" kataku, "Ini semua salahku... Tapi aku benar-benar tidak bisa melawan. Hanya ada dua pilihan: 「membuang peta」 atau 「kehilangan akal sehat lalu membuang peta」... Aku... benar-benar tidak punya pilihan..."
"Apa...?" alis Domba Putih berkerut halus, "Peta diambil Qinglong?"
"Ya... Maafkan aku."
“Kamu bahkan tidak bisa menyelesaikan hal kecil ini?” Domba Putih berkata kepadaku dengan suara keras, “Sia-sia aku mempercayaimu… Kamu sangat mengecewakanku.”
