Aku tahu diriku tidak pernah menghapus ingatan, tapi melompati ingatan beberapa hari. Di tangan Domba Putih, ingatanku bagai gulungan film yang dipotong sembarangan. Ini tidak hanya membuatku melupakan hal-hal tertentu, tapi juga mempercepat jalannya kehidupanku.
Memikirkan ini aku tersenyum pahit, kehidupan memang sangat kacau. Ingatan yang terbelah ditambah 「menggeser cepat kehidupan」 yang kadang muncul, semua melilit tubuhku. Mereka terlihat terjadi secara acak, tapi tetap dikendalikan ketat Domba Putih.
Bahkan Qinglong pernah menertawakan kehidupan berantakanku ini.
Saat itu ketika aku pergi dari 「Surga Firdaus」, bahkan kepura-puraanku di wajah dengan senyum palsu yang selalu kupakai pun menghilang. Aku terlalu kecewa pada Chu Tianqiu.
Sebelumnya pernah kusampaikan ke banyak anggota 「Jidao」: Jika di kemudian hari ingin mundur dari 「Jidao」 atau merasa terjepit, bisa bergabung dengan Raja Orang Waras Chu Tianqiu. 「Surga Firdaus」 selama ini menjadi jalan mundur seluruh 「Jidao」.
Aku bahkan pernah berkhayal tidak realistis beberapa kali.
Aku tahu jalan yang kutempuh bersama Kakak Domba ini terlalu berbahaya, ini adalah jalan「pemberontakan」. Jika perbuatan Kakak Domba terbongkar oleh Tianlong, semua yang terkait dengannya akan「mati」tanpa kuburan. Saat itu terjadi, aku pasti akan mencari cara untuk menyelamatkan semua「Jidao」dan meminta mereka bergabung ke「Surga Firdaus」.
Bagaimanapun,「Surga Firdaus」Chu Tianqiu sangat aman, setidaknya di mata Tianlong.
Tapi siapa sangka takdir bermain, Domba Putih yang berada dalam「situasi sulit」begitu berbahaya justru tak runtuh, sedangkan Chu Tianqiu yang selalu bekerja untuk「peserta」malah ambruk.
Mungkinkah「peserta」lebih mengerikan daripada「Tianlong」?
Alasan aku mempertahankan kepercayaan pada「Surga Firdaus」selama waktu yang begitu lama, tak lain karena kehadiran Tante Tong di sini.
Sejak「bergabung」ke「Surga Firdaus」, dia tak pernah pergi.
Meski Chu Tianqiu sudah melakukan hal「di luar batas」, bahkan mulai「gila」menciptakan manusia, Tante Tong tetap tak memilih「mundur」. Maksudnya sudah jelas terpampang.
Kalau bukan karena timing-nya kurang tepat, aku benar-benar ingin bertanya padanya…… Apakah sekarang Chu Tianqiu masih memiliki 「」 yang besar di tubuhnya?
Apakah organisasi 「Surga Firdaus」 suatu hari nanti akan mendapatkan berkah karena 「」 besar Chu Tianqiu?
Dengan segala hormat, aku sama sekali tidak melihat jalan ini. Sekarang rumor di jalanan sudah mulai berubah arah, ada yang bilang Chu Tianqiu mulai membiarkan banyak anggota organisasi 「mati」 seenaknya. Dia tidak hanya 「kehilangan」 kualifikasi sebagai pemimpin, tapi juga 「kehilangan」 wibawa sebagai pemimpin.
「Karma」 memang seperti ini. Kalau Chu Tianqiu tidak melakukan apa-apa, mungkin tidak akan terpengaruh 「karma」. Hidupnya tidak akan ada berkah maupun hukuman kejahatan. Tapi dia malah mendirikan sebuah organisasi, berkhayal memimpin semua orang keluar dari tempat sialan ini. Entah berhasil atau tidak, 「karma」 orang lain juga menjadi 「karma」-nya.
Hari itu, Chu Tianqiu mengungkapkan pandangan unik tentang kemampuannya menciptakan 「replika」. Pandangan ini juga membuatku merenung dalam-dalam.
Jika tempat ini benar-benar bisa kabur, apakah aku lebih berharap diri sendiri yang keluar, atau orang bernama 「Yan Zhi Chun」 yang kabur?
「Yan Zhi Chun」 memiliki ingatanku, mengetahui semua yang pernah kualami. Jadi aku dan Chu Tianqiu memiliki poin yang sama.
Entah 「Yan Zhi Chun」 yang mana yang kabur, semuanya bisa dianggap sebagai kaburnya aku. Karena pengalamanku berbeda dengan orang lain, aku sudah diduplikasi berkali-kali.
Ini tidak ada yang tidak bisa diterima... Setiap dari kita terus-menerus diduplikasi di sini. Siapa pun yang mengalami beberapa siklus aneh dan menyimpan memori pasti akan menemukan masalah ini.
Mayat-mayat kami tertinggal di sini, sementara kehidupan baru terus terbang tinggi.
Mayat di sini bertambah dari hari ke hari, baunya semakin menyengat setiap hari.
Kalau kita semua adalah replika, bagaimana membedakan mana yang lebih murni darahnya?
Aku yakin Domba Putih pasti juga berpikir seperti ini. Dengan terus menduplikasi nyawaku untuk menjalankan tugasnya, tentu dia sudah melewati kesulitan psikologis ini.
Jadi aku bisa membelah hidupku menjadi dua bagian. Jika benar-benar ada replika yang bisa kabur, biarkan dia kembali ke dunia nyata, menjalani kehidupan malang dan minderku, sekaligus memberi kabar selamat pada orang tuaku, menunggu sampai semua orang tenang, baru aku bisa bertahan hidup di sini.
Bagaimanapun, di sini ada teman terbaik seumur hidupku, juga keluarga yang paling mirip senior dan guru. Aku tidak ingin pergi.
Jika suatu hari Kakak Domba kembali, dan bisa membawaku merebut seluruh 「Tanah Akhir」, aku pasti akan bernegosiasi dengannya. Aku butuh posisi manajemen, aku ingin membuat semua orang di sini tidak lagi hidup sengsara.
Dipikir-pikir, jika dulu Kakak Domba mengatakan「bawa semua orang kabur」, mungkin aku tidak akan memilih membantunya pertama kali. Karena aku mengerti banyak orang di sini tidak ingin kabur, bahkan keinginanku sendiri untuk kabur sangat rendah.
Tapi yang dia katakan adalah merebut hak kontrol di sini、menjadikan dirinya penguasa、menjadikanku anggota senior.
Semua ini selaras sempurna dengan pemikiranku tentang tempat ini, kita memang tidak perlu kabur, tapi perlu membebaskan tempat ini.
Sekarang satu-satunya yang perlu dilakukan adalah menunggu Kakak Domba kembali.
Tapi Kakak Domba... Benarkah kamu akan kembali?
Aku sudah mempersiapkan segalanya, bahkan sudah berkali-kali menyerahkan nyawaku sendiri...
Sekarang 「Jidao」 sudah tidak punya jalan mundur「Surga Firdaus」, kita hanya bisa mengikutimu menabrak Naga Langit.
Aku akan membawa「Jidao」, memilih untuk remuk redam di sini demi mempertaruhkan harapan terakhir.
Tapi bisakah kamu muncul lebih cepat... Sebelum aku gila, sebelum Jiang Ruoxue gila, sebelum seluruh「Jidao」gila?
Kurasakan semua orang sudah mencapai batasnya, Kakak Domba.
Meskipun kamu menipuku, itu tak masalah.
Sekarang aku mengerti, meski ketika kamu muncul lagi benar-benar melupakan segalanya, meski kamu ingin mengatur ulang kehidupanku dengan teka-teki yang lebih besar, aku rela.
Aku tidak ingin hidup seperti lalat tanpa kepala di sini, sejak lama aku sudah bilang, aku tidak takut bahaya dan kesulitan, hanya takut 「kehilangan」 target.
……
Setelah 「Momen Kuda Langit」, aku tiba di sebuah gedung untuk istirahat. Saat senja, dua wanita masuk secara bergantian.
Malam semakin larut, mungkin mereka juga ingin bermalam di sini...lah.
Sungguh aneh, meski ada pembantaian sebesar 「Momen Kuda Langit」, masih ada wajah-wajah pucat baru yang berhasil bertahan.
Perasaan ini sangat tidak nyaman, seolah semua hal di dunia ini memiliki Sebab-Akibat yang saling terikat.
Contohnya Kakak Domba yang sudah menipuku berkali-kali... Aku tetap berharap dia akan kembali menipuku sekali lagi.
Sudahlah... Kak, setelah matahari terbit aku akan memulai perjalanan baru. Bagaimanapun, orang-orang asing di sini semua sedang berusaha, apa hakku untuk bermalas-malasan?
Meski kau benar-benar tidak kembali juga tidak masalah... Tujuanmu telah kuingat dalam hati. Mulai besok, aku akan mulai menapaki jalanmu.
「Sejak awal aku sudah menaruh semua harapanku padamu, tapi sekarang aku sudah cukup kuat, Kakak Domba. Jika kamu tidak muncul, aku akan memimpin 「Jidao」 menuju 「Kereta Api」. Bagaimanapun ini adalah kesempatan terakhir kita untuk berjuang.」
Melihat matahari mulai terbit, aku perlahan bangkit berdiri. Mungkin semuanya akan segera dimulai.
Aku adalah Yan Zhi Chun, aku adalah 「Raja Jidao」.
Aku adalah 「peserta」 khusus yang direkrut langsung oleh Domba Putih untuk bekerja sama, aku juga adalah 「Perampas Hati」.
Di hari-hari mendatang, aku akan mulai meniru gaya Domba Putih dalam berbohong.
