Setelah lama menatap mata Qi Xia, Yan Zhi Chun akhirnya mengangguk dengan wajah serius: “Benar……kau benar……Kakak Domba, ini salahku bicara terlalu banyak.”
“Kau tahu sendiri.” Qi Xia berkata, “Yan Zhi Chun... Mungkin kau tak tahu pengalaman mengerikan apa yang telah kulewati untuk mencapai titik ini. Aku lebih dari siapapun menginginkan 「kemenangan」. Bahkan jika hanya aku yang tersisa di sini, aku tetap ingin 「menang」.”
“Aku mengerti...” Yan Zhi Chun mengangguk, “Kakak Domba, rencana semuanya tetap seperti biasa, aku akan segera mengaturnya.”
Yan Zhi Chun hendak keluar, tapi Qi Xia tiba-tiba memanggilnya: “Tunggu.”
“Ada apa...?”
“Tak perlu terlalu mempercayai Domba Putih.” Kata Qi Xia.
Ucapannya membuat Yan Zhi Chun tertegun sejenak.
“Apa maksudmu dengan 「Jangan terlalu percaya Domba Putih」...” Yan Zhi Chun tampak tak mengerti, “Kakak Domba... Kau... Bukankah kau...”
“Meski aku adalah diriku sendiri, tapi aku tak bisa mempercayai diriku sendiri,” kata Qi Xia. “Bersekutu dengan seseorang yang tak bisa dipercaya, bagaimanapun juga pasti penuh variabel.”
Yan Zhi Chun berdiri lama di tempat setelah mendengar, bukan karena perkataan Qi Xia sulit dimengerti, melainkan karena Domba Putih pernah mengucapkan kalimat yang sama persis.
Alangkah kacau balaunya situasi ini……？
Domba Putih adalah Qi Xia, Qi Xia adalah Domba Putih.
Sebenarnya ini adalah kerjasama lintas ruang-waktu, sekaligus permainan catur menakjubkan yang hanya bisa terjadi di 「Tanah Akhir」 dan pantas tercatat dalam sejarah...
Tapi mereka saling tidak percaya.
Alasannya sepertinya karena mereka menganggap lawannya... tidak sepintar diri sendiri?
“Ini terlalu kacau... Kak Domba...” Yan Zhi Chun bergetar pelan, “Kau tahu apa yang kau ucapkan? Itu juga dirimu... Jika kalian saling tidak percaya, bagaimana cara...”
“Itu bukan diriku yang sebenarnya.” Qi Xia memotong pembicaraan, “Aku takkan meremehkan orang pintar seperti ini. Kebodohannya terletak pada kesombongan. Daripada percaya padanya, lebih baik percaya padaku. Bagaimanapun dia takkan kembali lagi, sedangkan aku selalu ada di sini.”
“Aku... aku mengerti...”
Yan Zhi Chun setelah mendengar berpikir lama, akhirnya keluar dari ruangan.
Qi Xia lalu berbalik badan memandang ke luar jendela.
Tak lama kemudian, sebuah kepala mengintip ke dalam ruangan:「Waduh!」
Qi Xia menoleh, ternyata Chen Junnan masuk dengan senyum nakal.
「Lao Qi…… Kamu ini apakah menindas gadis itu? Kenapa saat keluar dia punya ekspresi seperti itu?」
「Membosankan...」 kata Qi Xia, 「Untuk apa aku menindasnya?」
「Bagaimanapun, gadis itu terlihat tidak senang.」 kata Chen Junnan, 「Dia terlihat sangat hebat, apa latar belakangnya?」
「Raja Jidao.」 jawab Qi Xia.
「Wah~~~~~~」
Chen Junnan menjerit dengan suara melengking, membuat Qi Xia mengerutkan alis berkali-kali.
「Bisa tidak kamu serius?」 kata Qi Xia, 「Aku kebetulan ada urusan ingin bicara denganmu.」
「Baik, baik, baik.」 Chen Junnan mengesampingkan ekspresi santai, bertanya dengan wajah serius, 「Kakekmu ada perintah apa?」
“Aku perlu tahu apakah 「Kucing」 sudah bereinkarnasi.” Qi Xia berkata, “Bantu aku melihat ke penjara.”
“Kamu…” Chen Junnan terdiam sejenak, “Lao Qi… Kau bahkan 「Kucing」 pun…”
“Aku butuh Qian Wu.” Qi Xia membuka mulut, “Dia seharusnya belum mati, masih di penjara sekarang.”
“Dasar kau benar-benar tidak masalah ya…” Chen Junnan melirik Qi Xia dengan kekhawatiran, “Dalam waktu sesingkat ini kau sudah mengulang trik lama berkali-kali… Meski 「Langit」 pun takkan sanggup melakukan ini.”
“Aku tidak punya pilihan.” Qi Xia menjawab, “Aku juga ingin istirahat, tapi sekarang tidak bisa.”
“Ah…” Chen Junnan menghela napas, “Baik, Laozi akan pergi melihat. Kalau di sana ada 「Kucing hidup」 gimana? Kalau 「Kucing mati」 gimana?”
“Selama Sabtu dan Qian Wu masih ada, itu bukan 「Kucing mati」.” Qi Xia berkata, “Suruh Sabtu menghubungiku.”
“Oke, perintah diterima.” Chen Junnan mengibaskan tangan, “Laozi berangkat dulu, hari ini jangan sisakan makanan untukku.”
Chen Junnan mengucapkan sambutan sederhana pada Qi Xia, lalu berangkat menyongsong Matahari yang perlahan terbenam.
……
Saat Yan Zhi Chun kembali ke ruang kelasnya, suara Jiang Ruoxue terdengar dari balik 「pintu」, sepertinya dia sedang berbincang dengan seseorang.
Setelah berdiri di depan 「pintu」selama beberapa 「detik」, baru menyadari lawan bicaranya ternyata anak kecil, akhirnya dengan wajah penuh kebingungan terpaksa mendorong pintu masuk.
Jiang Ruoxue sedang mengobrol dengan anak laki-laki berusia delapan sembilan tahun yang bertopeng mahkota dan berselimut seprai kotor, ekspresinya pasrah.
"Ya ampun, Zhi Chun akhirnya datang juga." Jiang Ruoxue membuka mulut, "Cepat bantu aku membujuknya, aku sudah tidak sanggup."
"Membujuk?" Alis Yan Zhi Chun sedikit terangkat saat menatap bocah itu.
Jiang Ruoxue mengusap kepala anak itu, mengarahkan pandangannya ke Yan Zhi Chun: "Adik, bicara denganku percuma. Ini bos kami, urusan apapun sampaikan padanya."
Yan Zhi Chun tanpa sepatah kata, menatap anak laki-laki aneh di hadapannya lama sekali, jujur tidak mengerti mengapa penampilannya seperti ini.
“Apa maksudmu?” tanyanya dengan kasar.
“Kak, apakah kau pemimpin 「Jidao」?” tanya anak laki-laki itu, “Namaku Zheng Yingxiong, aku ingin bergabung dengan 「Jidao」.”
“Tidak mungkin, pergilah.” Yan Zhi Chun berkata.
“Ah……?”
Jiang Ruoxue mendengar jawaban Yan Zhi Chun, 「pletak」 tertawa terbahak: “Haha……Zhi Chun, kenapa kau begitu……”
“Ada apa?” Yan Zhi Chun menatapnya, “「Apakah ini bukan maksudmu?」”
“Meski begitu……” Jiang Ruoxue menggelengkan kepala, “Kau terlalu dingin, bagaimana kalau nak-nak kecil ini ketakutan?”
“「Jidao」 bukan organisasi amal, apa artinya anak kecil seperti ini bergabung?” Yan Zhi Chun terus berbicara dengan wajah masam ke Zheng Yingxiong, “Jangan ganggu kita, kita masih ada 「urusan penting」 yang harus dibicarakan, cepat pergi.”
“Aku tidak pergi.” Zheng Yingxiong berkata dengan tekad kuat, 「Aku punya alasan yang harus membuatku bergabung dengan 「Jidao」... Kalian tidak boleh mengusirku hanya karena usiaku masih kecil, kan? Ingatanku jauh lebih panjang daripada kebanyakan orang!」
“Yang itu juga tidak bisa.” Yan Zhi Chun menolak tegas, 「Sayangnya kamu datang di waktu yang tidak tepat. 「Jidao」sebentar lagi akan menghadapi peristiwa besar. Karena masa depan masih gelap, sekarang aku tidak memperbolehkan siapapun bergabung.」
“Peristiwa besar...?” Zheng Yingxiong tertegun sebentar, 「Kak, jika ada peristiwa besar, aku justru harus bergabung.」
“Apa?” Yan Zhi Chun merasa anak kecil di hadapannya ini memang agak spesial.
Zheng Yingxiong mengeluarkan selembar kertas keriput dari sakunya dan menyerahkannya kepada Yan Zhi Chun. Di permukaannya tertulis jelas:
“Zheng Yingxiong, carilah 「Sebab-Akibat」. Jalan yang dipilihnya kemungkinan besar benar. Di masa depan, apapun yang terjadi, jangan pernah memilih menjadi 「shio」. Sampai jumpa.”
Yan Zhi Chun mengernyitkan kening perlahan setelah membacanya: 「Ini tulisan siapa?」
“Kakak laki-lakiku.” Zheng Yingxiong membuka mulut, “Dia adalah seekor 「Monyet Manusia」 di sini, apa kamu mengenalnya?”
