「Qiao Jiajin menenangkan posturnya kemudian langsung berdiri di samping Qi Xia, sorot mata dinginnya menatap mayat wanita itu, khawatir terjadi hal tak terduga.」
「Semua orang memandangi mayat yang berdiri di tengah ruangan dengan diam seribu bahasa, tak seorang pun berani berbicara.」
「Tubuh mayat mengeluarkan suara 'kreek-kreek', mata yang terbuka itu sama sekali tak terlihat bola matanya, hanya menyisakan putih mata yang mengerikan. Orang-orang di ruangan itu pun perlahan mundur.」
「Tiba-tiba mayat itu seperti robot yang baru diisi ulang baterainya, kembali mengulurkan tangan kiri dan menulis dengan gesit lima karakter di meja depan Qi Xia——」
「Tianlong ingin bertemu denganmu.」
「Setelah menulis kalimat itu, mayat kembali limbung dan terjatuh menghadap ke bawah dengan suara "dok!" di lantai.」
「Segalanya terjadi dalam hitungan beberapa 「detik」, membuat semua orang terdiam.」
「Tu、tulisan apa itu?」 Zhang Shan tersadar dan melihat ke arah Qi Xia.
「Sementara Qi Xia, setelah melihat lima karakter ini, segera mengulurkan tangan dan menghapus tulisan di permukaan meja.」
“Kamu……” Zhang Shan melihat gerakan Qi Xia terdiam sejenak, “Kamu ngapain sih?”
“Ada apa?” tanya Qi Xia.
“Nggak, aku ini… Dia tulis apa sih?!” Zhang Shan berkata dengan wajah kebingungan, “Mayat ini kayak anjing gila menerobos masuk nulis beberapa karakter, kamu malah asal hapus tanpa nanya-nanya?”
“Aku nggak lihat itu tulisan.” Jawab Qi Xia enteng, “Kayak coretan setan, kupikir itu cuma mengotori meja kalian, jadi kubersihin.”
“Kamu…”
“Lagipula mayat nulis itu pertanda buruk.” Tambah Qi Xia, “Sudah dihapus ya udah.”
Qiao Jiajin berpikir sebentar, buru-buru memegang bahu Zhang Shan: “Eh eh eh! Si Badak, menurutku si Penipu ini bener lho, mana ada mayat nyelonong ke rumahmu buat nulis… Kamu kayak si bodoh masih pengin liat tulisannya, gimana kalau dia nulis 「Diu lo mo*」?”
“Bukan……makhluk apa ini?” Zhang Shan tampak bingung, “Maksudmu mayat ini tiba-tiba masuk ke rumah tengah malem begini cuma buat memaki? Bangsat...ini masuk akal?”
“Misalnya iya!” Qiao Jiajin tersenyum lebar, “Jadi kamu juga jangan peduli, lagipula tadi aku juga sempat liat, beneran coretan acak kayak hantu!”
Di tengah keributan beberapa orang, Chu Tianqiu yang berselimut mantel muncul perlahan di pintu Ruangan. Ia mengamati situasi dalam rumah, seolah sama sekali tak melihat mayat itu, lalu bertanya pada Zhang Shan: “Serangan musuh apa?”
“Ah...”
Zhang Shan menoleh, menjelaskan situasi terkini pada Chu Tianqiu dengan singkat.
“Oh...” Pandangan Chu Tianqiu akhirnya beralih ke mayat wanita di lantai, “Zhang Shan, kalau dia menghindarimu untuk datang ke Ruangan ini menulis, berarti tulisan itu memang bukan untukmu.”
“Ini...” Zhang Shan terdiam sejenak setelah mendengar, “Bangsat, sepertinya logis juga ya.”
“Bubar saja.” Kata Chu Tianqiu, “Mungkin itu teman Qi Xia yang menyampaikan pesan, tidak ingin kalian tahu.”
“Membawa…… membawa pesan…… menggunakan mayat?” Zhang Shan tidak mengerti.
“Mungkin semacam 「Gema」.” Chu Tianqiu berkata, “Orang dengan kemampuan seperti ini jika ingin menyerang 「Surga Firdaus」 sama sekali tidak perlu bersusah payah seperti ini, jadi jangan khawatir sia-sia.”
Setelah mendengar penjelasan itu, semua orang merasa perkataannya masuk akal. Apalagi ini memang bukan serangan musuh, para penonton pun segera bubar. Zhang Shan juga pergi setelah mengucapkan salam pada Chu Tianqiu.
Setelah membubarkan kerumunan, Chu Tianqiu memandang Qi Xia dengan tatapan penuh makna, lalu bertanya: “Apa ada yang perlu kulakukan?”
Qi Xia menunduk sejenak memikirkan, lalu perlahan menjawab: “Untuk sementara tidak perlu.”
“Baik.” Tianqiu mengangguk, kemudian menutup pintu dan pergi.
Setelah semua pergi, Qi Xia mendekati tepi tempat tidur, mengulurkan tangan menyentuh dagunya dengan lembut, merenungkan penyebab segalanya ini.
Makna kalimat 「Tianlong ingin bertemu denganmu」 sangat jelas, sama sekali tidak mengandung kemungkinan ambigu.
Tapi metode yang digunakan lawan patut diteliti - menulis.
Lagi-lagi menulis.
Ini adalah cara yang bisa menghindari penyadapan 「Qinglong」 dan 「Anjing Langit」 dengan sempurna, menunjukkan bahwa pengirim informasi ini ingin menyembunyikan pesan tersebut.
Alasan Qi Xia langsung menghapus tulisan tangan pertama kali adalah karena takut ada orang yang kurang ajar membacanya di tempat.
Dengan begini, rencana yang susah payah disusun oleh pihak lawan akan gagal total.
Tapi mengapa Tianlong repot-repot melakukan ini...?
Qi Xia menatap langit cukup lama, baru mendengar Qiao Jiajin di sampingnya perlahan membuka mulut: "Aku juga melihatnya."
"Oh……?" Qi Xia mengangguk, memang sejak awal tidak berniat menyembunyikan hal ini dari Qiao Jiajin.
"Suara itu jelas-jelas bukan suara 「orang baik」..." kata Qiao Jiajin, "Apa yang akan kamu lakukan?"
"Sepertinya tidak ada cara yang bagus." jawab Qi Xia, "Kesempatan untuk berbicara dengannya sangat sedikit, apalagi dia yang mengajak bicara duluan."
"Baik!" Setelah mendengar ini, Qiao Jiajin tidak menghalangi lagi, "Penipu, aku ikut denganmu!"
"Ini..." Qi Xia tersenyum pahit, "Tempat itu tidak bisa kamu masuki."
"Tidak bisa...?"
“Tinju, aku akan memberimu tugas penting.” Qi Xia berkata.
“Tugas penting?”
“Pernahkah kamu menerbangkan layang-layang?” Qi Xia melanjutkan, “Nanti aku akan tertidur lelap di sini, dan tugasmu adalah membangunkanku. Aku adalah layang-layang, dan kamu adalah talinya.”
“Aku... Aku tidak terlalu paham.” Qiao Jiajin menggaruk kepalanya, “Bukannya kita akan menemui seseorang... Kenapa malah harus tidur?”
“Inilah cara untuk bertemu dengannya.” Qi Xia menjelaskan, “Kamu harus terus mengamati kondisiku. Begitu melihat situasiku tidak beres... langsung bangunkan aku.”
Setelah berkata demikian, Qi Xia berjalan ke sudut ruangan dan mulai menyusun beberapa meja secara perlahan.
“Tung-tunggu dulu!” Qiao Jiajin menarik lengan Qi Xia, “Penipu... Ini sepertinya sulit dilaksanakan. Apa maksudnya 「kondisi tidak beres」? Bagaimana kondisi yang dianggap normal?”
“Aku juga tidak tahu.” Qi Xia menggeleng, “Bagaimanapun aku tidak tahu rencananya, kita hanya bisa bertindak sesuai situasi.”
“Ini...”
“Sial, ikuti perasaanmu.” Qi Xia menepuk bahu Qiao Jiajin dan berkata, “Kalau kamu merasa aku tidak beres, carilah cara untuk membangunkan aku. Jika kondisiku normal, biarkan aku terus tidur.”
Qiao Jiajin selalu merasa tempat yang akan Qi Xia tuju sangat berbahaya, tapi dia malah menyerahkan hak hidup-mati ke tangannya sendiri...
“Penipu, bagaimana jika aku gagal membangunkanmu... Apa yang akan terjadi padamu?”
“Aku tidak bisa memastikan.” Qi Xia menggelengkan kepala, “「Dia」berbeda dengan yang lain. Paling ringan akal sehatku akan hilang... Paling berat aku akan dihabisi. Jadi harus ekstra hati-hati.”
“Kedengarannya benar-benar mengerikan...” Qiao Jiajin berkata dengan wajah serius, “Penipu... Apakah kamu... Harus pergi?”
“Benar.” Qi Xia mengangguk, “Ini risiko yang harus diambil. Lagipula meski dia tidak mencari aku, aku pun ada pesan untuknya.”
Setelah berkata demikian, dia mendatangi meja belajar, bergeliat naik ke atasnya, lalu berbaring dengan pose yang sangat nyaman.
“Penipu.” Qiao Jiajin akhirnya membuka mulut bertanya, “Aku mungkin agak lancang… tapi apakah tidurmu lelap? Bagaimana cara membangunkanmu?”
Qi Xia tersenyum setelah mendengar, memiringkan kepala dan berkata: “Aku sangat lelah, mungkin tidur sangat lelap. Jadi kamu harus memukulku sampai sadar.”
“Pukul…?” Qiao Jiajin tertegun, lalu perlahan mengangkat tinjunya, “Seperti ‘pukulan’ ini?”
“Benar.” Qi Xia mengangguk, “Pukul sampai mati.”
